Happy Reading gengs
♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Tujuh tahun telah berlalu. Kejadian begitu memalukan yang dirasakan Clarista dikubur dalam-dalam sebagai kenangan yang tidak perlu diingat atau diungkit kembali.
Clarista kini telah sukses menjadi seorang wanita dewasa yang cantik dan modis serta menjadi desainer ternama. Dalam kurun waktu tiga tahun belakang, ia sudah memiliki dua cabang butik miliknya sendiri.Setelah lulus SMA, Clarista memilih untuk berkuliah di The Fashion Institute of Technology yang terletak di New York. Ia mengambil jurusan Fashion design.Selama kuliah di New York, Clarista memilih untuk bekerja part time. Mencari tambahan uang untuk ia kumpulkan demi impiannya membuka butik sendiri setelah lulus kuliah dan kembali ke Indonesia.Kringgg ... Kringgg ...Suara telepon kantor terdengar."Hallo, Selamat siang.""Nggak usah sok manis deh, Cla. Biar gue tebak deh, lo pasti masih diruangan, kan? HELLO ... Kita tuh janjian sebelum lunch. Buruan deh ke sini. Gue, Grenda sama Gisella udah lumutan nungguin lo tau!" omel Danisha."Tsk! Ocehan lo udah kayak MRT aja. Ya udah, gue beres-beres dulu terus langsung cabut kesana. Wait me ya, Darling?""Iya. Buru deh!""Kebiasaan deh, ya? kalo si Cla telat mulu," omel Danisha.
"Ya, gitu deh kalo desainer hits kayak dia. Dikejar deadline terus," kepulan asap keluar dari bibir merah Grenda."Hidupnya dihabisin buat belajar sama kerja melulu kayaknya, sampe lupa mau pacaran," kekeh Gisella."Yup! Tiap kali ada cowok yang ngedeketin, udah otomatis dia pasang muka garang sama cuek gitu," kesal Grenda."Emangnya sakit hati sama patah hati itu bikin orang males pacaran ya? Atau jangan-jangan Cla lesbi? Kan, New York banyak juga tuh yang LGBT?" ucap Danisha curiga."Jadi, menurut lo kemungkinan Cla ketularan jadi lesbian selama dia kuliah di New York? Bisa jadi juga sih, soalnya gue gak pernah denger dia cerita apapun tentang cowok," timpal Gisella."Jangan ngomong sembarangan deh. Konfirmasi aja langsung ke Cla. Daripada kita nuduh dia, nanti jatuhnya fitnah loh," kata Grenda."Bener juga yah, daripada menduga-duga lebih baik tanya langsung. Kenapa dia gak pernah pacaran selama ini? Masih ngarep Nico kah? Atau ada alasan lainnya," ucap Danisha.Clarista datang dari arah belakang mereka dan langsung mengambil tempat duduk disamping Gisella."Kayaknya obrolan kalian seru banget. Kalian ngobrolin apa sih? Gue kayaknya ketinggalan banyak nih," ucap Clarista memandang semua sahabatnya bergantian.Grenda menaruh puntung rokoknya di atas asbak dan menjawab pertanyaan Clarista."Kita semua disini lagi ngomongi elo. Kita lagi bertanya-tanya, kenapa elo gak pernah pacaran. Elo belom move on atau elo itu sebenarnya lesbi?"Clarista tersedak mendengar ucapan Grenda yang blak-blakan itu. "Astaga. Jadi, kalian mikir kalo gue ini lesbi? Hell no, gue gak lesbi,""Kenapa elo gak pernah pacaran?" tanya Gisella."Yah, karena gue belom nemu orang yang pas. Gue mau langsung nikah aja nanti kalo udah ketemu yang klop dihati gue. Lagian nih yah, for your information, gue udah lama move on. Please, kalian gak perlu berpikir kalo gue masih ngarepin Nico." jelas Clarista.Danisha yang baru saja menutup telepon dari tunangannya, langsung dengan cepat menyela, "apa kabar gaun pernikahan gue, Cla? Gue udah gak sabar mau fitting,""Pengerjaannya sih masih 75%, tapi kalo elo mau lihat terus mau fitting, besok lo langsung aja ke butik. Biar kalo ada detail yang elo kurang suka, gue bisa ubah secepatnya," kata Cla.Danisha terlihat begitu excited mendengar ucapan Clarista mengenai perkembangan gaun pengantin miliknya yang sengaja ia minta buatkan pada salah satu sahabat baiknya ini."Gue emang gak salah pilih desainer. Dalam kurun waktu cuma seminggu, gaun gue udah rampung 75%, itu tuh hal yang luar biasa. Makasih yah, Cla.""Gak usah lebay. Kalo lo mau makasih, sana, lo ucapin sama tim gue. Mereka yang ngerjainnya secepat kilat, demi elo." kata Cla."Selalu deh, ngerendah elo tuh," ucap Danisha.Danisha Arista, Pengangguran yang hobi shopping, keliling dunia dan clubing bersama tunangannya. Statusnya sudah resmi menjadi tunangan Dima, mantan atlet karate nasional sekaligus pengusaha restoran terkaya nomor dua di Indonesia. Sudah enam bulan terakhir tinggal satu apartemen bersama Dima dan tiga bulan lagi mereka akan menikah.
Gisella Ford, adalah seorang model seksi. Putus nyambung dengan Giovanni, kekasih hati sedari SMA. Hobi clubing, pencinta alkohol, masih takut sama komitmen namun hidup bersama Giovanni sedari masa kuliah.Grenda Debora, juga berprofesi sebagai model yang hobi berganti pacar dan clubing. Ia juga penikmat one night Stand serta perokok aktif.Clarista Salsabilla Biantoro, fashion desainer. Single sedari SMA dan paling jutek kalo didekati pria. Hobinya clubing,minum alkohol dan masih perawan ting-ting."Nanti malem pada punya acara nggak?" tanya Gisella pada ketiga sahabatnya.
"Gue mau balik kerumah Mommy nanti malem," ucap Danisha."Kalo gue sih mau lembur, soalnya klien gue yang di Bandung minta dipercepat gaunnya," ucap Clarista."Gue sih nggak ada kerjaan. Lagi free tapi kalian sudah dengar kabar 'kan kalo Alex balik ke Indonesia. Gue ada perlu sedikit sama dia nanti," jelas Grenda."Alex? Alexander? Temen sekolah kita dulu?"tanya Danisha penasaran.Grenda mengangguk, "iya. Alexander yang itu. Gue sama dia ada project kerja sama. Gue nggak ada hubungan apa pun kok sama dia.""Mau berhubungan juga kita nggak masalah, Gre," timpal Clarista, membuat dua sahabat lainnya ikut menganggukkan kepala dan menyetujui ucapan sang desainer."Apa sih kalian ini? Nggak jelas banget!" Grenda menghisap rokoknya dalam-dalam dan mengabaikan kekehan para sahabatnya. "Jadi kalian pada nggak bisa malem ini? Berarti gue balik aja ke apartemen Gio deh," ucap Gisella malas."Lo balikan lagi sama Gio, La?" tanya Grenda dan Gisella mengangguk."Ya, ampun! Berantem terus putus terus nyambung lagi. Kenapa nggak nikah aja sih kalian berdua?" timpal Clarista bertanya."Ck! Apaan sih lo, Cla? Gue belom mau nikah. Titik! Gue masih mau bebas aja dulu sekarang. Lo aja sana yang nikah setelah Danisha!" jawab Gisella."Hah? Gue? Gebetan gak punya, pacar apalagi, disuruh nikah. Lo becanda ya, La?" kaget Clarista."Gimana mau punya pacar, di dekati cowok aja pasang muka sangar terus. Ya, cowoknya takutlah," ucap Gisella santai."Siapa coba yang ngedeketin gue? Gosip banget lo, La!" elak Clarista."Yang mau sama lo itu sebenernya banyak, Cla, tapi elo nggak pernah buka diri buat orang lain. Gue gak ngerti deh elo mau nyari cowok yang gimana!" ejek Danisha."Yah, cowok yang gak gimana-gimana sih. Kemarin-kemarin kan gue lagi hectic banget ngebangun karir gue. So, fokus gue tentu buat itu semua dibanding ngurusin cowok-cowok yang nantinya malah bikin puyeng gue," jelas Clarista."Alasan cukup masuk akal dan gue cukup menerimanya," ucap Gisella dan Danisha serta Grenda ikut serta mengangguk."Karena karir lo sekarang udah cemerlang, lo harus buka diri dan mencari mangsa buat calon jodoh lo ntar," Danisha memberi saran."Sekali-sekali lo harus cobain ONS dong, Cla! Nikmatnya tiada tara. Apalagi kalo lo dapet yang bule, mantep banget! Tapi inget cari yang TAJIR!" tegas Grenda."Saran kalian semua gue tolak. Ogahhhh ...! Gue gak mau cari mangsa apalah itu apalagi ngelakuin sex before married, hell no..." tolak Clarista mentah-mentah."Pemikiran lo cupu dan cetek banget tau gak," ejek GrendaClarista hanya mengedikkan bahunya santai, seolah ejekan dari Grenda merupakan hal yang sudah sangat biasa ia dengar.******Jangan lupa tinggalin jejak kalian yah
Hallow, Shin balik lagi ke lapak ini buat kasih pembaca tersayang Shin, para ebeb ebeb Shin ekstra part cerita ini. ❤❤❤❤ Happy Reading. Selamat baca karya-karya Shin yang lainnya. Sudah memasuki usia sembilan bulan, Clarista masih terlihat sangat cantik dengan balutan gaun merah muda bercorak bunga-bunga di bawah lutut. Selama masa kehamilan, ia lebih memilih untuk duduk diam dirumah dari pada mendengar ocehan panjang dari suaminya yang over protektif. Saat usia kehamilan memasuki bulan ke tujuh, Clarista menghentikan segala aktivitasnya dalam menerima pesanan gaun. Butiknya hanya menjual dan memasok gaun-gaun yang telah ada. Bukan berarti ia akan berhenti sepenuhnya menjadi seorang desainer, tapi dirinya sudah tak mampu lagi untuk berkonsentrasi memikirkan detail seperti apa gaun yang akan digambarnya. Tinggal di rumah besar nan luas, dengan pekarangan hijau membentang di setiap sisi kanan kiri de
Happy Reading!Selamat berbaper ria...*****Setelah dua minggu pernikahan berlangsung, baik Grenda-Alex maupun Gisella-Gio mengadakan konferensi pers untuk memublikasikan status mereka saat ini, karena mereka adalah pasangan public figure yang harus berhubungan terus menerus dengan media.Sebelum mengadakan konferensi pers tersebut, mereka semua telah melakukan diskusi panjang dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Sebelum menikah, Grenda telah membayar uang pinalti sebesar tujuh ratus lima puluh juta, karena ia tidak bisa lagi melanjutkan sisa pekerjaan dikarenakan sedang hamil. Begitu pula Gisella yang jauh lebih besar mengharuskan membayar pinalti karena, ia adalah salah satu brand ambasador sebuah produk. Di salah satu poin perjanjian, tidak diizinkan untuk menikah dan hamil selama menjadi Brand ambasador.Namun, hal itu tidak terjadi pada Alex, manajemen dan pihak-pihak terkait yang bekerja sama dengannya, t
Halloha, part ini aman dibaca pas siang2 beginiBtw jangan lupa tinggalin jejak ya.. beberapa part lg tamat! Babay muah...❤❤❤❤❤Setelah melewati beberapa hari masa honeymoon hanya berdiam diri dalam kamar, Clarista dan Augfar akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan ke pantai.Clarista dengan memakai tanktop hitam dengan rok motif bunga serta sendal putih yang terlihat sangat sederhana. Ia meminta Augfar untuk memotret dirinya dengan backgroud menara mercusuar dan pohon kelapa di dekatnya. Clarista selalu berdandan sederhana. Namun ada suatu sisi yang cukup menarik dalam dirinya yang membuat semua orang tertarik, terutama Augfar.Pelukan di pinggang Clarista tak pernah mengendur sedikit pun, ketika mereka berdua berjalan di sisi pantai. Banyak pasang mata yang menatap mereka berdua, sekedar untuk memperhatikan Clarista ataupun dengan terang-terangan mengagumi tubuh atletis Augfar yang kini topless.Kedua pasangan ini
Happy reading semuanya :)Jangan pernah bosen buat tinggalin komen di setiap part yang Shin publish ya..****"Kak Dean honeymoon kemana ya, Mam?" tanya Tania pada Mami Augfar."Duh, mana Mami tau? Orang abis resepsi Dean langsung nyulik Istrinya. Padahal Mami mau ngobrol-ngobrol dulu sama Cla, eh nggak boleh," ungkap ibunya Augfar."Mau cepat ena-ena tuh si Augfar, Tan. Makanya langsung nyulik Clarista gitu aja," ujar Jammie menimpali ucapan ibu kandung Augfar, yang dihadiahi pukulan oleh Tania di lengannya."Jams, mulut kamu tuh!" ucap Tania memarahi Jammie."Apa yang diomongin Jammie itu bener tau, Nia. Biarin deh. Supaya Mami cepet dapet Cucu," kata Mami Augfar sangat antusias dan gembira, "ngomong-ngomong, pernikahan kalian jadinya kapan? Masa malah keduluan Dean sih?" imbuhnya lagi."Dua bulan lagi, Mam. Itu karena Kak Dean udah gak sabar mau mera
Happy reading zyenk zeyenkkuu... Semoga hari ini menyenangkan muaah, jangan lupa komen ya.. eh betewe, beberapa part lagi kelar, hihi.. sedih ya? Sama shin juga sedih tau tapi mau gimana lagi emang bikinnya part dikit semua sih ❤❤❤❤❤ "Kira-kira Augfar sama Cla berhasil main kuda-kudaan semalem nggak, ya?" ucap Gisella pada Gio yang sedang asyik bermain playstation. "Kenapa jadi kepo banget sih? Ya nggak mungkinlah Augfar nggak berhasil bobol gawang Cla. Secara menikahnya aja pengen cepat-cepat. Bener, nggak?" ucap Gio terkekeh geli. "Ya ‘kan kali aja. Soalnya ini tuh sama-sama yang pertama kali buat mereka tau. Aku tuh lagi ngebayangin gimana reaksi Cla ngeliat pedangnya si Augfar. Anjirrr ...! Shock banget pasti. Gede, berotot, panjang!" ucap Gisella yang berhasil mendapat pelototan tajam dari Gio. "Kamu udah liat anunya si Augfar? Sampe spesifikasinya aja kamu hafal betul. Jangan bilang kamu pernah gituan
Pagi yang sangat indah untuk seorang Augfar. Begitu ia membuka mata, kini sudah ada seorang bidadari cantik yang menemaninya. Dulu hal seperti ini adalah sebuah mimpi besarnya, tapi kini ia mampu mewujudkan mimpi tersebut menjadi sebuah kenyataan.Wanita yang membuatnya tergila-gila semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, kini telah resmi menjadi istrinya.Augfar mengelus serta menciumi pipi Clarista yang terlihat sangat mempesona ketika tidur. Wanita itu menggeliat, ketika ia merasakan sesuatu menjalar di wajahnya.Clarista membuka mata secara perlahan dan menemukan sang suami—Augfar Andrean Davinci—tengah menciumi wajahnya berkali-kali dengan senyum sejuta watt yang di miliki pria tampan itu."Morning, Suamiku," sapa Clarista dengan suara serak khas bangun tidur."Morning, Istriku," jawab Augfar dengan perasaan bahagia."Ini jam berapa, Dean?" tanya Clarista."Masih jam 5.10