หน้าหลัก / Fantasi / REINCARNATED WITH SYSTEM / Chapter 1 – Reinkarnasi di Dunia Kultivator

แชร์

REINCARNATED WITH SYSTEM
REINCARNATED WITH SYSTEM
ผู้แต่ง: Aditya Yunda

Chapter 1 – Reinkarnasi di Dunia Kultivator

ผู้เขียน: Aditya Yunda
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-08 11:36:27

“Ugh… di mana ini?” Hiro mengerang pelan. Tubuhnya kaku, seakan baru saja dihantam badai.

{ Tuan telah bereinkarnasi. Sistem telah mengidentifikasi bahwa dunia yang tuan tempati adalah Tanah Kultivator. Saat ini tuan berada di tengah hutan kawasan monster, tepatnya di wilayah Kerajaan Moonlight. }

Hiro tertegun. Suara asing itu bergema langsung di kepalanya. “Ha~h?! Siapa itu? Kenapa ada suara dalam pikiranku? Reinkarnasi? Jangan bercanda… aku tidak percaya! Aku tidak ingin hidup seperti dulu. Kalau harus mengulang penderitaan… lebih baik kirim aku ke neraka!”

Ia berteriak penuh amarah. Hidup lamanya kembali terbayang: seorang pria yang lahir miskin, dipaksa bekerja sejak kecil, kehilangan orang tua, hingga akhirnya mati dengan tubuh hancur karena dikhianati orang yang ia percaya. Hiro sempat berpikir setelah kematian ia akan bebas, beristirahat damai. Namun ternyata, takdir kembali mempermainkannya.

{ Saya Sistem, tuan. Saya ada untuk menemani tuan… dan menjadikan tuan kuat. }

“Sistem?!” Hiro terdiam, lalu tertawa hambar. “Jadi… benar-benar ada. Sesuatu yang dulu hanya ku impikan di dunia lamaku, sekarang nyata di kepalaku.”

{ Benar, tuan. }

Hiro menarik napas panjang, mencoba mengendalikan pikirannya. “Kalau begitu, jelaskan… apa kondisiku sekarang?”

{ Tuan berada di hutan terlarang Kerajaan Moonlight. Tubuh tuan dalam kondisi buruk—dantian hancur, meridian putus, tubuh cacat total. }

“Cacat total, huh?” Hiro mengepalkan gigi. “Pantas saja aku tidak bisa bergerak. Tapi kau bilang aku bisa jadi kuat, kan?”

{ Betul. Namun untuk itu, tuan harus memulihkan tubuh lebih dulu. Pemulihan normal membutuhkan 50 Poin Sistem. }

“Poin Sistem? Berapa poinku?”

{ Ucapkan ‘STATUS’. }

“STATUS!”

STATUS

Nama : Hiro Akame

Level : –

Teknik : –

Poin Sistem : 1.000

Poin Pengalaman : 0/1000

Kondisi : Cacat Total

‘Seribu? Dari mana ini asalnya?’ Hiro sempat heran, tapi ia tidak mau membuang waktu. “Sistem, pulihkan tubuhku.”

{ Baik. Namun ada opsi lain. Apakah tuan ingin membeli Tubuh Spesial? }

“Tubuh spesial? Jelaskan.”

{ Ada tiga pilihan terbaik: }

Tubuh Dewa Naga – Mengutamakan kekuatan fisik, terbagi dalam 100 tahap. Pada puncaknya mampu menghancurkan benua dengan sekali pukulan. (100 Poin)

Tubuh Qi Abadi – Menyerap energi alam tanpa henti, tidak pernah kehabisan Qi. (100 Poin)

Tubuh Terlarang – Ditentang para dewa, mampu mengendalikan seluruh elemen. (100 Poin)

Mata Hiro menyipit, lalu senyum tipis terbentuk di wajahnya. “Kalau begitu… aku ambil semuanya.”

{ Transaksi berhasil. 300 Poin dipotong. }

Tubuh Hiro bergetar hebat. Rasa sakit menyiksa menjalar di setiap urat dan tulang, tapi perlahan ia merasakan sesuatu yang berbeda. Qi mengalir deras, meridiannya menyatu kembali, dantian terbentuk ulang, bahkan lebih kuat dari manusia biasa.

{ Selamat, tuan. Dantian berhasil dipulihkan. Bonus: 2.000 Poin Sistem + Kotak Misteri. }

{ Level naik! }

Kelahiran 1 → 9 … Transformasi 1!

Notifikasi bertubi-tubi terdengar di kepalanya. Hiro terdiam sejenak, lalu tertawa keras, penuh kegilaan. “HAHAHA! Dunia ini… sekarang milikku!”

Ingatan samar dari tubuh ini pun mulai jelas. Hiro kini tahu, dirinya adalah anak angkat Raja Moonlight yang dibuang karena dianggap lemah. Ia dibunuh diam-diam, lalu tubuhnya tergeletak di hutan terlarang.

“Entah di dunia lama atau di dunia ini… yang lemah diinjak, yang kuat berkuasa. Kali ini, aku akan tunjukkan pada dunia… bahwa aku sudah berubah.”

Namun ia menahan niat balas dendamnya. “Kesampingkan dulu. Waktunya farming.”

{ Sekitar 1 km di belakang tuan ada sarang monster. Terdapat kurang lebih 100 ekor. }

Mata Hiro berkilat tajam. Namun langit mendadak mendung. “Hujan?” gumamnya. Ia memilih mencari perlindungan terlebih dahulu.

Sebuah gua kosong ia temukan, cukup dalam dan kering. Hiro menyalakan api kecil, lalu duduk bersandar pada dinding batu. Pandangannya kosong menatap api yang berkerlap-kerlip.

“Kehidupan baruku ini… keberuntungan, atau kutukan?” bisiknya. “Apapun itu, kali ini aku akan hidup bebas.”

👉 Bersambung…

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • REINCARNATED WITH SYSTEM   Chapter 12 – Pisau di Balik Senyum

    Langkah kaki mereka bergema di bawah naungan hutan selatan. Udara lembap masih mengandung bau darah dari tubuh harimau berlapis batu yang baru saja mereka kalahkan. Inti bercahaya kini tersimpan di dalam kantong Hiro, berdenyut pelan seperti jantung kedua.Tidak ada yang berbicara untuk waktu lama. Zhang Wei sesekali melirik ke arah Hiro, matanya penuh perhitungan. Liu Mei berjalan tenang di belakang, wajahnya tetap datar, seakan pertarungan tadi bukan sesuatu yang menegangkan.“Kalau kau tidak mengambil inti itu, kita bisa membaginya,” Zhang Wei akhirnya membuka mulut. Nada suaranya dibuat seramah mungkin, meski tidak bisa menyembunyikan ketidaksabarannya. “Lagipula, inti kelas dua bernilai tinggi. Kau tidak berniat menyimpannya sendiri, kan?”Hiro menoleh sedikit, matanya dingin. “Inti ini hasil pedangku. Kau hanya berdiri di samping, mencoba menunggu celah. Apa kau merasa layak?”Zhang Wei tersenyum hambar. “Aku hanya berbicara soal kerja sama. Kalau kau menolak, tentu aku tidak bi

  • REINCARNATED WITH SYSTEM   Chapter 11 – Ujian Darah Pertama

    Pagi itu langit Paviliun Pedang Langit dipenuhi kabut tipis. Sinar matahari berusaha menembus awan, namun hanya menghasilkan cahaya pucat yang melapisi halaman latihan. Murid-murid sudah berbaris, menunggu pengumuman dari elder. Hari ini bukan hari biasa—ada kabar bahwa sebuah ujian khusus akan digelar.Nama Hiro kembali menjadi pusat perhatian. Di antara barisan kandidat murid, ia berdiri paling belakang, jubah hitamnya kontras dengan pakaian putih para murid lain. Tidak ada yang berani mendekat, seolah udara di sekitarnya beracun.Seorang elder muncul di panggung batu. Jubah panjangnya berwarna biru tua, rambutnya diikat rapi, dan sorot matanya tajam. Ia mengangkat tangan, dan suara bisik-bisik murid pun langsung terhenti.“Hari ini, Paviliun akan menggelar ujian lapangan bagi kandidat murid,” suaranya bergema. “Kalian akan dikirim ke hutan selatan, tempat di mana binatang buas spiritual merajalela. Tugas kalian sederhana: bawa kembali inti binatang kelas dua sebagai bukti kelayakan

  • REINCARNATED WITH SYSTEM   Chapter 10 – Aura yang Menaklukkan

    Tubuh Bai Jian masih tergeletak di lantai arena, darahnya merembes perlahan, memenuhi celah-celah batu putih. Bau besi menusuk hidung, membuat beberapa murid menutup mulut menahan mual.Namun yang paling menekan bukanlah pemandangan itu, melainkan tekanan gelap yang terus mengalir dari tubuh Hiro. Meski pedangnya sudah ia turunkan, hawa dingin yang menyelubunginya seolah menahan semua orang dalam kurungan tak terlihat.Salah seorang elder akhirnya berdiri. Jubahnya bergetar tipis karena tekanan Hiro, namun matanya tetap tajam.“Kau membunuh murid inti kami. Apa kau tahu konsekuensinya?”Hiro menatapnya tanpa gentar.“Dia datang untuk membunuhku. Apa kau ingin aku berdiri diam dan menunggu pedangnya menembus tubuhku? Jika Paviliun Pedang Langit tak sanggup melindungi muridnya, jangan salahkan aku karena merenggut nyawa mereka.”Kata-kata itu membuat banyak murid menggertakkan gigi. Belum pernah ada orang asing berbicara seperti itu di hadapan elder, apalagi setelah membunuh murid inti.

  • REINCARNATED WITH SYSTEM   Chapter 9 – Darah di Tengah Ujian

    Arena dipenuhi suara pedang beradu. Dari sepuluh murid Paviliun Pedang Langit, hanya empat yang tersisa. Nafas mereka memburu, tangan gemetar, wajah pucat menahan tekanan.Di depan mereka, Hiro berdiri tenang. Pedang hitam di tangannya masih meneteskan darah.Salah seorang murid berteriak, memaksa keberanian muncul.“Jangan mundur! Kita tidak boleh mempermalukan Paviliun!”Teriakan itu menjadi pemicu. Keempatnya menyerang bersamaan. Cahaya pedang meledak, menutup arena dengan kilatan tajam.Hiro hanya mengayunkan pedangnya sekali. Gerakannya sederhana, seolah sapuan biasa. Namun cahaya pedang itu pecah berantakan, hancur seperti kaca yang retak.Dua murid terhempas ke dinding, darah muncrat dari mulut. Satu lainnya jatuh berlutut dengan luka gores di bahu. Tinggal satu, wajah pucat, tapi masih menggertakkan gigi dan menyerang.Hiro menatapnya sebentar sebelum menghilang. Bayangan hitam berkelebat, dan saat murid itu sadar, pedang hitam sudah menempel di lehernya.Hiro tidak menebas. B

  • REINCARNATED WITH SYSTEM   Chapter 8 – Undangan dari Paviliun Pedang Langit

    Pagi itu Kota Moonlight ramai seperti biasa, tetapi suasana terasa berbeda. Obrolan di pasar, kedai arak, hingga jalan-jalan kecil hanya berputar pada satu topik: orang asing berjubah hitam yang mempermalukan anak pejabat dan membantai dua kultivator bayaran. Cerita itu menyebar cepat, dari mulut ke mulut, dengan tambahan bumbu yang membuat sosoknya terdengar semakin menyeramkan.Hiro duduk di sebuah kedai sederhana sambil menikmati sarapan. Ia tidak berbicara, hanya mendengarkan riuhnya orang-orang yang bahkan tak sadar objek pembicaraan mereka ada di ruangan yang sama. Sebagian menyebutnya pembunuh legendaris yang bangkit dari kubur, sebagian lain menganggapnya kutukan dalam wujud manusia. Hiro menyesap tehnya, senyum samar terlukis di bibir.Pintu kedai tiba-tiba terbuka. Seorang pemuda berbaju putih dengan bordir pedang emas melangkah masuk. Auranya tajam, setiap langkahnya diiringi tatapan hormat dari orang-orang yang mengenal lambang Paviliun Pedang Langit di dadanya. Ia menatap

  • REINCARNATED WITH SYSTEM   Chapter 7 – Rumor yang Menyebar

    Kota Perbatasan Moonlight selalu ramai, tetapi dua hari terakhir suasananya berbeda. Obrolan di kedai, di pasar, bahkan di pelataran sekte kecil hanya membicarakan satu hal: orang asing berjubah hitam yang mempermalukan anak pejabat dan membantai dua kultivator bayaran seolah bukan apa-apa.“Katanya dia hanya menghunus pedangnya sekali, lalu dua orang itu jatuh begitu saja.”“Aku mendengar aura yang ia lepaskan membuat belasan orang pingsan.”“Tidak mungkin ia hanya seorang pengembara. Dia pasti murid sekte besar yang sedang menyamar.”Cerita-cerita itu semakin lama semakin dilebih-lebihkan. Ada yang bilang Hiro adalah reinkarnasi pembunuh legendaris. Ada yang menyebutnya sebagai bayangan kutukan yang turun dari langit. Tidak ada yang tahu kebenarannya, tetapi semua orang membicarakannya.Di sebuah kedai arak, beberapa kultivator muda dari sekte kecil saling berdebat.“Kalau benar dia sekuat itu, mengapa tidak ada sekte yang mengklaimnya?”“Justru karena terlalu kuat, sekte besar past

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status