Arena dipenuhi suara pedang beradu. Dari sepuluh murid Paviliun Pedang Langit, hanya empat yang tersisa. Nafas mereka memburu, tangan gemetar, wajah pucat menahan tekanan.Di depan mereka, Hiro berdiri tenang. Pedang hitam di tangannya masih meneteskan darah.Salah seorang murid berteriak, memaksa keberanian muncul.“Jangan mundur! Kita tidak boleh mempermalukan Paviliun!”Teriakan itu menjadi pemicu. Keempatnya menyerang bersamaan. Cahaya pedang meledak, menutup arena dengan kilatan tajam.Hiro hanya mengayunkan pedangnya sekali. Gerakannya sederhana, seolah sapuan biasa. Namun cahaya pedang itu pecah berantakan, hancur seperti kaca yang retak.Dua murid terhempas ke dinding, darah muncrat dari mulut. Satu lainnya jatuh berlutut dengan luka gores di bahu. Tinggal satu, wajah pucat, tapi masih menggertakkan gigi dan menyerang.Hiro menatapnya sebentar sebelum menghilang. Bayangan hitam berkelebat, dan saat murid itu sadar, pedang hitam sudah menempel di lehernya.Hiro tidak menebas. B
Huling Na-update : 2025-09-09 Magbasa pa