Beranda / Fantasi / REINKARNASI PENDEKAR PEDANG / Bab 10 - Menghilangkan Masalah

Share

Bab 10 - Menghilangkan Masalah

Penulis: Dimas Saputra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-10 02:57:36

Setelah beberapa waktu Kevin akhirnya kembali dan sesuai dugaan Raul bahwa terdapat sesuatu yang tidak benar. Kepala Desa yang serakah dan bahkan dia tidak segan menjual tahanan kepada pedagang Budak, semua dana yang diberikan untuk pembangunan semuanya masuk kedalam kantongnya.

Akhirnya perintah diberikan kepada mereka berdua untuk mengurus segalanya, Kevin dan Nick pergi bersama-sama menuju Kediaman Kepala Desa dan membuat kegaduhan.

Nick melihat tangan Kevin yang gemetar dan berkata, "Ingatlah kau adalah Kesatria yang mengabdi kepada Tuan.... jika dia memerintahkanmu membunuh maka kau harus melakukannya. Ini tidak seperti membunuh orang yang tidak bersalah, jika kau tidak sanggup pulanglah dan jangan merepotkan Tuan !"

"Aku akan melakukannya dan berguna lebih darimu." Kevin tidak berniat untuk merendah sama sekali dan Nick ingin tertawa melihatnya.

"Ayo bergerak." Nick menuju kedepan gerbang dan mengeluarkan Pedangnya.

Kevin mengikutinya dari belakang dan membawa dua Belati ganda, dia menghancurkannya dengan sekali tebasan dan menerobos masuk. Nick mengeluarkan sebuah surat dan berteriak dengan keras meminta Kepala Desa keluar.

"Hentikan mereka." Kepala Desa berteriak dengan keras dan segera berlari menuju ruang bawah tanah.

Penjaga-Penjaga semuanya menyerang kearah Nick namun semuanya tidak berarti, sebagai Kesatria bintang 2 yang sudah punya pengalaman Nick tidak mungkin kalah dari mereka dan Kevin langsung menuju kedalam untuk mengejar Kepala Desa.

Kevin mengejar sampai keruang bawah tanah dan melihat Kepala Desa yang membuka sebuah pintu yang terkunci. Kevin melemparkan Belatinya dan menusuk langsung paha Kepala Desa.

"Argh." Kepala Desa menjerit kesakitan dan kunci itu terlepas.

*Bang.*

Tendangan yang keras menghancurkan pintu dan seorang Pria besar keluar. Kepala Desa tersenyum dan berteriak, "Bunuh mereka semua dan aku akan membebaskanmu juga akan memberikan banyak uang."

"Berisik." Pria itu menginjak kepala Desa dan menghancurkannya.

Kevin yang melihat darah berceceran dilantai dan mayat Kepala Desa tanpa kepala merasa ingin muntah. Pria itu melihat kearah Kevin dan mengambil Pedang besar yang tidak jauh darinya.

"Siapa kau Bocah ?" Tanya Pria itu dengan tatapan yang merendahkan.

"Kesatria Tuan Raul Von Roso." Kevin mengeluarkan Pedangnya dan sedikit gemetar.

"Kesatria.... kau yang lemah menyebut dirimu Kesatria." Pria itu berlari kearah Kevin dan mengayunkan Pedang besarnya.

Mata Kevin tidak bisa mengikuti kecepatannya dan Pedang besar itu menamparnya, tubuh Kevin terlempar hingga membentur tembok dan tulangnya seolah akan hancur. Rasa jijik dan putus asa membuatnya menjadi gila, Kevin berdiri dan mengangkat Pedangnya lagi.

"Ho... aku tidak akan memotongmu melainkan menghancurkan tubuhmu perlahan-lahan sampai remuk." Pria besar itu ingin bergerak namun Aura yang luar biasa bersinar dari dalam kegelapan.

Nick dan Raul berjalan masuk melihat Pria besar itu, Nick merasakan jika Pria itu sangat kuat dan Nick sendiri yakin bahwa jika dia bertarung maka hasilnya belum tentu bisa dipastikan siapa yang akan menang diantara mereka.

"Datang lagi !" Pria besar itu terlihat gila.

"Biarkan aku yang melawannya Tuan." Nick menarik Pedangnya namun Raul menghentikannya.

"Mundur dan biarkan aku yang menghabisinya." Raul melepaskan kemejanya dan perlahan maju sambil meregangkan tubuhnya.

"Kekeke... jangan bercan...."

Sebelum Pria besar itu menyelesaikan perkataannya sepasang mata yang tajam dan dingin membuatnya gemetar ketakutan. Raul memegang erat Pedang dipinggang dan berjalan maju secara perlahan, tatapan yang memandang rendah dan tekanan yang dipancarkan Raul sangat menakutkan.

"Menyedihkan.... aku berharap mendapatkan pertarungan yang bagus tapi sepertinya hanya itu level kekuatanmu." Raul memandang rendah lawannya.

Pria itu memberanikan diri dan berlari kearah Raul dengan mengayunkan Pedangnya sekuat tenaga, Raul seolah melihat sebuah Rusa yang mencoba lepas dari gigitan singa, tapi melawannya sama sekali tidak ada artinya dan Raul menarik Pedang miliknya.

*Krak.*

Tebasan Pedangnya secepat cahaya dan Raul melewati Pria itu, suara retakan terdengar nyaring Pedang besar yang kokoh hancur berkeping-keping. Tubuh besar Pria itu dipotong menjadi dua bagian dan Nick tidak dapat mempercayai level kekuatan Tuannya yang sekarang.

Tidak menggunakan Aura seperti Kesatria melainkan hanya menggunakan Mana yang menyilimuti Pedangnya dengan tipis. Sekarang Nick sudah paham akan teori Raul, namun dengan kekuatan seperti itu dibutuhkan kontrol pengalaman yang sangat banyak.

Kevin muntah karena melihat banyak mayat dan Raul berjalan kearahnya, "Seperti biasa kau sangat menyedihkan, tapi kerja bagus karena bisa mencapai tempat ini."

"Terimakasih Tuan." Kevin mengusap darah dimulutnya dan merasa lega karena tidak mati.

Nick melihat sekitarnya dan bertanya, "Sepertinya ini adalah Penjara yang secara khusus diciptakan oleh Kepala Desa. Tapi apa yang harus saya lakukan kepada Penjaga yang diikat diluar ?"

"Bunuh mereka semua yang sudah melawan dan pastikan Kevin untuk melakukannya sendiri, masalah ditempat ini akan menjadi tanggung jawabku dan jangan biarkan seorangpun masuk kedalam sini." Kata Raul dengan tegas.

"Sesuai perintah." Mereka berdua pergi bersama dan Kevin harus melaksanakan perintah.

Raul merasakan konsentrasi Mana yang padat jauh didalam dan masuk lebih jauh, sampainya ditengah jalan Raul berhenti dan melihat kearah dinding. Menurut pengalamannya sebagai Pendekar seharusnya ini adalah kelahiran sesuatu yang bagus.

Raul memukulnya dan menghancurkan dinding dan menemukan Kristal Mana berwarna hijau muda, energi spiritual yang terkandung didalamnya sangat melimpah dan Raul menyimpannya didalam sakunya.

"Entah disana atau disini sepertinya cara kerjanya tetap sama. Untuk menyerap energi spiritual yang melimpah ini akan butuh waktu setidaknya seminggu dan aku akan mencapai level yang baru." Raul melihat ujung ruangan dan disana banyak perjanjian transaksi yang dilakukan dengan pedagang budak.

Tidak banyak hal yang menarik untuknya sama sekali dan Raul juga menghitung semua koin emas dan perak. Untuk sekarang dia harus bersikap layaknya seorang Bangsawan sejati, terlalu banyak rumor buruk tentang dirinya dan Raul harus memperbaikinya.

Walaupun dia bukan orang baik tapi dirinya bukan orang bodoh, dia harus memanfaatkan situasi semaksimal mungkin dan meraup keuntungan jangka panjang. Posisinya didalam Keluarga Roso tidak tetap karena keberadaan Evelin dan Kakaknya Rey, untuk dirinya sendiri Raul harus membangun citranya dan menegaskan bahwa dirinya adalah orang yang layak.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mabrur Binnurdin
saya merasa, "terlalu sadis"
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 153 - Kejayaan Raul Von Roso (Tamat.)

    Alice tersenyum dan bertanya, "Karena semua sudah diputuskan maka hanya tinggal masalah pengaturan saja nanti." "Jangan terburu-buru karena untuk beberapa hari ini kita punya malam yang panjang. Lagi pula aku sudah berjanji kepada anak-anak untuk memberikan Adik yang lucu." Raul memeluk Nuna dengan erat dan mencium lehernya."Sepertinya kau sangat suka dengan anak-anak." Violin tidak menyangkal keinginan Raul."Tentu saja dan aku juga menyukai prosesnya... memangnya apa yang lebih menyenangkan dari mendapatkan cinta istri-istriku yang cantik." Raul sudah sangat bergairah dan membawa mereka masuk kedalam.Saat ini mereka tidak dapat berpikir dengan jernih dan untuk memuaskan Raul membutuhkan banyak usaha lebih. Raul tidak membiarkan mereka bertiga lepas darinya dan memuaskan hasratnya yang besar.Dalam jangka waktu yang singkat aturan tak tertulis yang harus dipatuhi oleh semua makhluk hidup dibuat oleh Raul sendiri. Semua Ras bisa tingga

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 152 - Pulang

    Setelah beberapa bulan akhirnya Raul sampai di Kediaman Keluarga Roso, semua anggota Keluarga berkumpul dan apa yang paling penting Raul mendapatkan pelukan hangat Istri dan Anak-Anaknya sekarang.Nick sudah mengatur segala urusan bersama dengan Alice dan memberikan pemakaman serta kompensasi yang layak didapatkan Kesatria Keluarga Roso yang gugur dalam medan Perang.Tidak sedikit Bangsawan yang datang untuk melihat Raul namun mereka semua diabaikan olehnya, baginya semua itu tidaklah penting dan Raul sudah membuat keputusan yang berani agar Keluarganya lepas dari pemerintahan Kerajaan Vanguard.Rosalin duduk dipangkuan Raul dan memakan kue kesukaannya, mendengar perkembangannya yang sekarang sudah bisa menggunakan Aura membuat Raul sangat senang dan kemungkinan bakatnya juga tidak sedikit."Kau sudah cukup besar sekarang dan masih suka duduk dipangkuan Ayah." Raul mengusap kepala Rosalin dan mencium pipinya."Biarkan saja." Rosalin menga

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 151 - Pemusnahan Total

    Disebuah Pegunungan berapi yang sangat tandus Bellzebub sedang bersembunyi didalam Gua buatan tangannya sendiri. Kebenciannya terhadap Raul tidak akan bisa reda begitu saja dan karena Raul semua rencananya menjadi berantakan.Sewaktu pertarungannya Bellzebub benar-benar sudah mati ditangan Raul, serangan sekuat itu tidak dapat dia tanggung dan kekuatan alam memang sangat mengerikan. Alasan mengapa dia masih bisa hidup sampai sekarang karena menggunakan Sihir terlarang Iblis yaitu inkarnasi darah.Bellzebub tahu jika peluangnya untuk mati sangatlah kecil namun bukan berati dia tidak bisa kalah, namun dari sekian banyaknya perhitungan dia tidak menyangka jika akan berakhir ditangan Raul yang merupakan pion yang dia kembangkan.Bellzebub sudah menyembunyikan esensi darahnya didalam sebuah botol, ketika mati maka dia bisa bangkit kembali melalui darah itu dan walaupun bayarannya adalah kekuatannya yang melemah namun setidaknya semuanya sangat sepadan dari pada

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 150 - Kemenangan Besar

    Setelah melakukan perjalanan beberapa minggu akhirnya Nick dan Pasukan Kesatria Keluarga Roso sudah kembali. Kabar kemenangan Raul menyebar dengan sangat cepat dan ketiga Istrinya merasa sangat lega mendengarnya.Namun karena alasan khusus Raul tidak bisa kembali terlebih dahulu dan menstabilkan energinya, Alice dan yang lainya tidak mempermasalahkan hal seperti itu dan akan dengan sabar menunggu Raul pulang.Pemakaman bagi Kesatria Keluarga Roso yang mati dijalankan dan dipimpin langsung oleh Alice, mereka semua sudah memberikan bantuan besar dan Keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan kompensasi yang layak.Terlalu banyak kerusakan yang diciptakan dalam perang kali ini, beberapa Kerajaan yang sudah hancur kemungkinan besar akan sulit berdiri kembali dan sekarang dunia akan memasuki era yang baru.Rudra menarik lengan Kevin dan bertanya, "Paman... dimana Ayahku ?""Tuan baru saja menyelesaikan pertempuran besar dan dia akan kembali s

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 149 - Akhir Dari Dewa Naga Pendragon

    Qi Divine yang sangat kuat menyembur keluar bersama dengan Aura Raul, jumlah energi yang dia simpan tidak terbatas dan sekarang Raul akan menggunakan Seni Beladiri ciptaannya sendiri yang dia gabungkan dengan kekuatan Dunia."Kau memang hebat karena sudah mampu mengerahkan potensi sepenuhnya dari kekuatan Inti Dunia. Walaupun aku sudah kehilangan pengakuan tapi kekuatanku sama sekali tidak menurun, sekarang aku akan menjawab tantangan darimu dengan serius." Tubuh Pendragon diselimuti nyala api yang sangat panas dan suhunya naik ketitik ekstrem.Keputusan Raul untuk membawa Pendragon masuk kedalam ruang tak terbatas sudah sangat tepat, dengan kekuatan ini mungkin akan memberikan daya hancur yang menakutkan dan membuat Dunia hancur berantakan.Spirit Raul perlahan terbentuk dan sosok besar yang memegang Pedang terlihat sangat kokoh, semua hal berada dibawah kendali Raul sekarang dan Pendragon menerjang Raul dengan sangat brutal.Keduanya saling bera

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 148 - Pertarungan Dewa

    Raul mendesak Auranya dan melesat seperti aliran angin yang cepat, dia masih belum terbiasa dengan kemampuan hebat ini namun sudah memahami cara kerja dari kekuatannya yang sekarang.Pendragon merasa jika ada energi yang bergerak kearahnya dan nafas api yang besar menyembur kedepan. Gelombang panas dari Api Naga yang sangat kuat tiba-tiba saja dipotong oleh Raul dengan tebasan Pedang yang cepat, "Ternyata kaulah yang mendapatkan kehendak dari Inti Dunia dan menjadi pelindung dunia." Pendragon kembali kebentuk setengah Monster dan sorot matanya terlihat dingin."Kau sudah meninggalkan dunia ini dan berniat menghancurkannya, apakah kau pikir Inti Dunia akan berada dipihakmu. Kau mungkin masih punya kekuatan tapi aku yang sekarang mampu melawanmu." Raul terlihat ganas dan tidak akan melewatkan kesempatan ini."Coba lakukan itu." Raul dan Pendragon melesat bersamaan.Cakar Naga dan Pedang yang tajam saling beradu satu sama lain, tidak sepert

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status