Share

Bab 10 - Menghilangkan Masalah

Setelah beberapa waktu Kevin akhirnya kembali dan sesuai dugaan Raul bahwa terdapat sesuatu yang tidak benar. Kepala Desa yang serakah dan bahkan dia tidak segan menjual tahanan kepada pedagang Budak, semua dana yang diberikan untuk pembangunan semuanya masuk kedalam kantongnya.

Akhirnya perintah diberikan kepada mereka berdua untuk mengurus segalanya, Kevin dan Nick pergi bersama-sama menuju Kediaman Kepala Desa dan membuat kegaduhan.

Nick melihat tangan Kevin yang gemetar dan berkata, "Ingatlah kau adalah Kesatria yang mengabdi kepada Tuan.... jika dia memerintahkanmu membunuh maka kau harus melakukannya. Ini tidak seperti membunuh orang yang tidak bersalah, jika kau tidak sanggup pulanglah dan jangan merepotkan Tuan !"

"Aku akan melakukannya dan berguna lebih darimu." Kevin tidak berniat untuk merendah sama sekali dan Nick ingin tertawa melihatnya.

"Ayo bergerak." Nick menuju kedepan gerbang dan mengeluarkan Pedangnya.

Kevin mengikutinya dari belakang dan membawa dua Belati ganda, dia menghancurkannya dengan sekali tebasan dan menerobos masuk. Nick mengeluarkan sebuah surat dan berteriak dengan keras meminta Kepala Desa keluar.

"Hentikan mereka." Kepala Desa berteriak dengan keras dan segera berlari menuju ruang bawah tanah.

Penjaga-Penjaga semuanya menyerang kearah Nick namun semuanya tidak berarti, sebagai Kesatria bintang 2 yang sudah punya pengalaman Nick tidak mungkin kalah dari mereka dan Kevin langsung menuju kedalam untuk mengejar Kepala Desa.

Kevin mengejar sampai keruang bawah tanah dan melihat Kepala Desa yang membuka sebuah pintu yang terkunci. Kevin melemparkan Belatinya dan menusuk langsung paha Kepala Desa.

"Argh." Kepala Desa menjerit kesakitan dan kunci itu terlepas.

*Bang.*

Tendangan yang keras menghancurkan pintu dan seorang Pria besar keluar. Kepala Desa tersenyum dan berteriak, "Bunuh mereka semua dan aku akan membebaskanmu juga akan memberikan banyak uang."

"Berisik." Pria itu menginjak kepala Desa dan menghancurkannya.

Kevin yang melihat darah berceceran dilantai dan mayat Kepala Desa tanpa kepala merasa ingin muntah. Pria itu melihat kearah Kevin dan mengambil Pedang besar yang tidak jauh darinya.

"Siapa kau Bocah ?" Tanya Pria itu dengan tatapan yang merendahkan.

"Kesatria Tuan Raul Von Roso." Kevin mengeluarkan Pedangnya dan sedikit gemetar.

"Kesatria.... kau yang lemah menyebut dirimu Kesatria." Pria itu berlari kearah Kevin dan mengayunkan Pedang besarnya.

Mata Kevin tidak bisa mengikuti kecepatannya dan Pedang besar itu menamparnya, tubuh Kevin terlempar hingga membentur tembok dan tulangnya seolah akan hancur. Rasa jijik dan putus asa membuatnya menjadi gila, Kevin berdiri dan mengangkat Pedangnya lagi.

"Ho... aku tidak akan memotongmu melainkan menghancurkan tubuhmu perlahan-lahan sampai remuk." Pria besar itu ingin bergerak namun Aura yang luar biasa bersinar dari dalam kegelapan.

Nick dan Raul berjalan masuk melihat Pria besar itu, Nick merasakan jika Pria itu sangat kuat dan Nick sendiri yakin bahwa jika dia bertarung maka hasilnya belum tentu bisa dipastikan siapa yang akan menang diantara mereka.

"Datang lagi !" Pria besar itu terlihat gila.

"Biarkan aku yang melawannya Tuan." Nick menarik Pedangnya namun Raul menghentikannya.

"Mundur dan biarkan aku yang menghabisinya." Raul melepaskan kemejanya dan perlahan maju sambil meregangkan tubuhnya.

"Kekeke... jangan bercan...."

Sebelum Pria besar itu menyelesaikan perkataannya sepasang mata yang tajam dan dingin membuatnya gemetar ketakutan. Raul memegang erat Pedang dipinggang dan berjalan maju secara perlahan, tatapan yang memandang rendah dan tekanan yang dipancarkan Raul sangat menakutkan.

"Menyedihkan.... aku berharap mendapatkan pertarungan yang bagus tapi sepertinya hanya itu level kekuatanmu." Raul memandang rendah lawannya.

Pria itu memberanikan diri dan berlari kearah Raul dengan mengayunkan Pedangnya sekuat tenaga, Raul seolah melihat sebuah Rusa yang mencoba lepas dari gigitan singa, tapi melawannya sama sekali tidak ada artinya dan Raul menarik Pedang miliknya.

*Krak.*

Tebasan Pedangnya secepat cahaya dan Raul melewati Pria itu, suara retakan terdengar nyaring Pedang besar yang kokoh hancur berkeping-keping. Tubuh besar Pria itu dipotong menjadi dua bagian dan Nick tidak dapat mempercayai level kekuatan Tuannya yang sekarang.

Tidak menggunakan Aura seperti Kesatria melainkan hanya menggunakan Mana yang menyilimuti Pedangnya dengan tipis. Sekarang Nick sudah paham akan teori Raul, namun dengan kekuatan seperti itu dibutuhkan kontrol pengalaman yang sangat banyak.

Kevin muntah karena melihat banyak mayat dan Raul berjalan kearahnya, "Seperti biasa kau sangat menyedihkan, tapi kerja bagus karena bisa mencapai tempat ini."

"Terimakasih Tuan." Kevin mengusap darah dimulutnya dan merasa lega karena tidak mati.

Nick melihat sekitarnya dan bertanya, "Sepertinya ini adalah Penjara yang secara khusus diciptakan oleh Kepala Desa. Tapi apa yang harus saya lakukan kepada Penjaga yang diikat diluar ?"

"Bunuh mereka semua yang sudah melawan dan pastikan Kevin untuk melakukannya sendiri, masalah ditempat ini akan menjadi tanggung jawabku dan jangan biarkan seorangpun masuk kedalam sini." Kata Raul dengan tegas.

"Sesuai perintah." Mereka berdua pergi bersama dan Kevin harus melaksanakan perintah.

Raul merasakan konsentrasi Mana yang padat jauh didalam dan masuk lebih jauh, sampainya ditengah jalan Raul berhenti dan melihat kearah dinding. Menurut pengalamannya sebagai Pendekar seharusnya ini adalah kelahiran sesuatu yang bagus.

Raul memukulnya dan menghancurkan dinding dan menemukan Kristal Mana berwarna hijau muda, energi spiritual yang terkandung didalamnya sangat melimpah dan Raul menyimpannya didalam sakunya.

"Entah disana atau disini sepertinya cara kerjanya tetap sama. Untuk menyerap energi spiritual yang melimpah ini akan butuh waktu setidaknya seminggu dan aku akan mencapai level yang baru." Raul melihat ujung ruangan dan disana banyak perjanjian transaksi yang dilakukan dengan pedagang budak.

Tidak banyak hal yang menarik untuknya sama sekali dan Raul juga menghitung semua koin emas dan perak. Untuk sekarang dia harus bersikap layaknya seorang Bangsawan sejati, terlalu banyak rumor buruk tentang dirinya dan Raul harus memperbaikinya.

Walaupun dia bukan orang baik tapi dirinya bukan orang bodoh, dia harus memanfaatkan situasi semaksimal mungkin dan meraup keuntungan jangka panjang. Posisinya didalam Keluarga Roso tidak tetap karena keberadaan Evelin dan Kakaknya Rey, untuk dirinya sendiri Raul harus membangun citranya dan menegaskan bahwa dirinya adalah orang yang layak.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status