Share

Bab 9 - Kejeniusan Yang Baru Muncul

Tiga hari berlalu dengan cepat dan mereka bertiga berangkat menggunakan Kereta Kuda setelah mengantar Nuna. Raul bermeditasi didalam Kereta dan melatih Qi Murni miliknya dengan penyerapan Mana.

Kevin mendapatkan latihan khusus dimana dia berjalan membawa tas besar, dia harus melatih fisiknya dan Raul memikirkan metode tercepat dan efektif. Kegigihan yang dimiliki oleh Kevin membuat Raul sangat puas, dia tidak mengeluh apapun dan melakukannya dengan cara yang terbaik sekalipun itu sulit.

Malam harinya mereka berhenti dan membuat tenda kecil untuk beristirahat, Raul menyalakan api unggun dan meminta Nick mengeluarkan bak. Tentu saja Raul mencampurkan beberapa Herbal dan meminta Kevin untuk berendam didalam.

"Apa manfaat hal ini Tuanku ?" Tanya Nick dengan penasaran.

"Meredakan rasa sakit dan membentuk kembali ototnya. Aku tidak punya waktu untuk melatihnya selama bertahun-tahun karena itulah dia harus bekerja keras." Raul membersihkan tangannya.

"Saya akan melakukan yang terbaik Tuan." Kevin berendam dan rasa nyeri ditubuhnya perlahan mereda dan digantikan perasaan hangat yang nyaman.

Raul mengambil Pedang biasa dan berkata, "Sekarang aku akan mengajarimu sesuatu... lihat ini baik-baik."

Raul berdiri dibawah pohon dan memukulnya, daun-daun berjatuhan dan Raul memejamkan kedua matanya. Raul menarik Pedangnya dan tebasan yang cepat membelah daun-daun menjadi dua bagian. Nick sangat terkejut dibuatnya dan tidak ada satupun yang terlewat, potongannya sangat rapi dan baginya ini sangat luar biasa.

"Apa yang bisa kau pahami dari tindakanku ?" Tanya Raul dengan sungguh-sungguh.

"Master dapat memprediksi pergerakan jatuhnya daun-daun dan memotongnya dengan kecepatan dan akurasi yang sempurna." Jawab Nick yang mengutarakan penilaiannya.

"Itu menurut orang yang melihat tapi kau salah besar, aku tidak memprediksinya melainkan dapat merasakannya atau bisa dikatakan aku dapat melihatnya sekalipun mataku tertutup. Jawabannya adalah mengasah indra dan persepsi dengan menyebar Aura melalui udara yang tipis." Raul menjelaskannya dengan santai.

"Bagaimana mungkin itu bisa dilakukan ?" Nick masih terlihat bingung dengan metodenya.

"Menggabungkan Indra, mental energi dan Mana akan menciptakan deteksi. Kau bisa melepaskan Mana dan setiap bentuk energi kehidupan dapat kau lihat dalam jarak penyebaran Mana. Jika kau hanya menggunakan Mana untuk memperkuat tubuh maka cara ini berbeda, menggunakan Mana untuk melapisi Pedang demi mengasah ketajaman." Raul melapisi Pedangnya dan mengayunkannya.

Pohon yang besar dipotong dengan sekali serang tanpa banyak menggunakan tenaga, tidak ada jejak Aura melainkan hanya kemampuan kontrol Mana yang melapisi Pedang Raul.

"Saya mengerti Tuan." Nick mulai memahami jalur latihannya.

Raul akan membiarkannya berlatih sendiri dan tergantung bakat pemahamannya semuanya akan bisa dicapai. Keesokan paginya mereka memutuskan untuk berangkat dengan kecepatan penuh, mereka akan tiba saat sore dan lebih baik Raul tidak membuang banyak waktu.

Sampainya mereka di Desa Nick melihat segerombolan Serigala liar yang sedang diusir oleh penduduk Desa. Nick yang melihat ini bergegas turun dan Raul memerintahkannya untuk mengurusnya, Kevin juga tidak ingin kalah dari Nick dan akan menunjukan kegunaannya. Anak Panah yang ditembakkan Kevin mengenai Serigala itu dan Nick melepaskan Auranya sambil membantainya dengan cepat.

"Cukup pintar... dia tahu kemampuan fisiknya tidak sebanding dengan hewan buas dan dia memilih menggunakan Busur Panah." Raul memuji sedikit pemikiran Kevin.

Tidak butuh waktu lama bagi Nick untuk membunuh dan mengusir sisa Serigala liar, penduduk Desa setempat berterimakasih kepadanya dan seorang Pria berlari kearah mereka.

"Saya adalah Kepala Desa dan terimakasih karena Tuan Kesatria datang membantu kami !" Kata Kepala Desa dengan ramah.

Raul turun dari kereta kuda dan berkata, "Aku adalah Raul Von Roso... disini aku datang menyelesaikan misi dan membasmi Orc. Karena ini Desa berada dibawah naungan wilayah Keluargaku maka aku akan tinggal selama dua hari sebelum aku memburu mereka."

"Baik Tuan Muda Raul." Kepala Desa berlutut dan memberi hormat.

Mereka semua masuk kedalam dan sekilas Raul melihat keadaan sekitar Desa yang menyedihkan, dinding yang terbuat dari kayu rapuh dan banyak bekas cakaran binatang buas. Belum lagi melihat keadaan penduduknya yang kurus kering dan tatapan mata yang menyedihkan seolah mengartikan sesuatu.

Setelah mengobrol didalam Kediaman Kepala Desa Raul dapat menilai semua situasinya dengan tebakan acak. Dia meminta Kevin untuk mengumpulkan beberapa informasi dan Nick terlihat ragu untuk mengungkapkan pendapatnya.

"Tuanku.... bukankah ini sangat aneh !" Kata Nick dengan ragu.

"Aku bukan orang buta yang tidak bisa menilai semuanya. Kepala Desa itu mungkin mendengar rumor buruk tentangku dan meremehkan, dia memberiku 50 koin emas dan berpikir jika aku akan senang dengannya. Pertanian berjalan dengan baik walaupun tidak kaya tapi seharusnya cukup memenuhi kebutuhan semua orang, terlebih melihat orang-orangnya kelaparan dan keadaan rumahnya sangat mewah. Bukankah jelas dia sudah mengambil dana pajak dan memperkaya dirinya sendiri." Kata Raul dengan santai.

"Tuanku memang hebat dapat menilai situasi dan memberikan keadilan serta menjujung tinggi kebenaran." Nick memberi hormat.

"Hah.... jangan katakan sanjungan yang konyol dan aku bukan orang sebaik itu. Aku bukan orang yang bergerak tanpa keuntungan atas dasar kebaikan, pada akhirnya dunia mana yang adil dan menurutku itu hanya pembodohan. Alasan mengapa aku bergerak adalah karena aku seorang Bangsawan yang menyandang nama Keluarga Roso." Raul berkata dengan tegas.

Raul hidup sebagai Bangsawan dan dia harus berpikir seperti itu. Wilayahnya itu sama halnya seperti dirinya sendiri, tindakan apapun yang merugikan atau membahayakan akan dia singkirkan dengan kedua tangannya.

Jika hal yang sama atau lebih parah terjadi di Wilayah lain maka Raul tidak akan punya simpati, sejak awal entah ditempat ini atau sebelumnya dunia hanya bergerak kearah mereka yang kuat. Hukum dari Sekte Iblis bagi mereka yang kuat boleh melakukan apapun sesukanya, dia tumbuh didalam tempat yang mengerikan dan hatinya tidak akan tergerak oleh apapun.

"Lalu apa yang akan Tuan lakukan ?" Tanya Nick yang menunggu perintah.

"Tentunya dalam momen ini kalian sangat berguna... beekelilinglah dan hitung berapa banyak Prajurit tapi jangan serang dulu. Aku akan bermain sedikit dengan bocah polos itu dan membiarkannya mengambil tindakan." Raul tersenyum seperti Iblis yang punya rencana licik.

"Tentu saja membiarkan Kevin membunuh mereka semua. Dia mungkin bisa menembakkan panah atau membunuh Binatang Buas, tapi pengalaman pertama saat membunuh manusia aku ingin tahu seberapa jijik dia nantinya." Raul tertawa dengan keras dan menantikannya.

Nick berpikir jika Raul terlalu kejam dengan meminta Kevin membunuh, Nick sudah sering membunuh Bandit namun Bocah seperti Kevin tidak akan bisa melakukannya.

"Hahaha... kenapa kau memasang wajah seperti itu, Pedang dipunggangmu hanya ada satu tujuannya yaitu membunuh. Dia memilih jalan hidupnya dan jika dia tidak bisa membunuh maka lupakan jadi Kesatria dan lebih baik pulang." Raul masuk kedalam.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status