Home / Fantasi / REINKARNASI PENDEKAR PEDANG / Bab 3 - Pedang Sihir Roso

Share

Bab 3 - Pedang Sihir Roso

Author: Dimas Saputra
last update Last Updated: 2024-01-03 08:07:51

Raul menutup dirinya didalam kamar selama seharian penuh dan melatih tubuhnya, dia menahan tubuhnya dengan satu jarinya dan mencapai konsentrasi tertinggi dalam penguatan tubuh dan Indra. Kotoran didalam tubuhnya disaring dan keluar melalui pori-porinya, secara bertahap ototnya mulai terbentuk dan Raul menjadi lebih tinggi.

Raul menghentikan gerakannya dan segera duduk untuk bermeditasi, dia memasuki keadaan spiritual dan memahami bentuk sejati tubuhnya. Indranya sama sekali tidak tumpul namun tubuhnya benar-benar sangat lemah.

Untuk mempraktekan Seni Beladiri Api Biru Raul harus berhati-hati, jika dia salah sedikit saja maka Qi akan menghancurkan Meridian miliknya dan membuatnya meledak menjadi gumpalan daging. Tentunya setelah dilahirkan kembali dan mendapatkan ingatan penuh Raul tidak akan menerima jika dia harus mati ketika saat dia berlatih.

"Hah." Raul membuka matanya dan bergumam, "Aku harus berlatih dan meningkatkan stamina."

Setelah mengganti pakaiannya Raul memutuskan untuk pergi melihat Gudang Harta Keluarga Roso, namun sampainya dia didepan pintu gerbang kediamannya Raul melihat seorang Penjaga Pintu yang menarik tangan Nuna.

"Pelayan kecil... kau sudah tumbuh dengan baik dan tidak ada gunanya kau merawat sampah didalam, lebih baik kau menjadi Istriku saja dan aku akan memberikanmu kenikmatan setiap malamnya !" Kata Penjaga itu dengan mata yang melihat kearah dada Nuna dengan mesum.

"Tidak jangan lakukan ini !" Nuna terlihat panik dan takut.

*Krak.*

Raul menarik rambut Penjaga pintu gerbang dari belakang dan menahannya. Sorot matanya dipenuhi kebencian dan Penjaga itu mengerang kesakitan.

"Lepaskan !" Teriak Penjaga itu dengan marah.

"Tuan Muda ?" Nuna akhirnya bebas dan masih gemetar.

"Tutup matamu." Raul meminta Nuna untuk menutup mata dan dia memejamkan matanya.

Raul tersenyum dengan penuh kebencian, "Menghina Bangsawan akan dikucilkan tapi sayangnya aku tidak sebaik itu. Kau berani menyentuhnya didepanku dan itu artinya kau meminta kematianmu, kau harus tahu jika milikku tidak bisa diambil siapapun tanpa ijin dariku."

"Tidak tolong ampun." Penjaga itu berusaha melawan namun dia tidak bisa melepaskan cengkraman Raul.

Raul mendorongnya kedinding dan membenturkan kepala Penjaga Gerbang berkali-kali, beberapa Penjaga mulai berdatangan mendengar keributan dan Raul menunjukan rasa haus akan membunuh. Penjaga itu diam ditempat dan tidak ada yang berani menolongnya.

Kebrutalan Raul membuat mereka semua terkejut dan kepala Penjaga gerbang terus dibenturkan, Nuna yang tidak tahan memegang tangan Raul dan menghentikannya.

"Cukup Tuan Muda.... jika tidak ini akan menjadi masalah !" Nuna memegang lengan Raul dengan erat.

Raul menghela nafas dan melempar Penjaga itu kesamping, "Ini yang terakhir kalinya... jika ada dari kalian yang berusaha bersikap kurang ajar maka aku jamin kepala kalian akan terlepas dari tubuh kalian."

Raul membersihkan tangannya yang penuh dengan darah dan berjalan membawa Nuna pergi. Raul tidak peduli kepada pandangan orang lain mengingat reputasinya sudah buruk, namun satu hal yang pasti dia pelajari sampai sekarang rasa hormat akan muncul dalam kekaguman atau ketakutan.

Jika ingin melakukan sesuatu maka lakukan dengan penuh keyakinan, dengan kejadian ini mereka akan berpikir dua kali untuk berurusan dengannya ataupun Nuna. Raul memberikan teror kepada mereka dan melawanpun itu semua akan percuma.

"Tolong maafkan saya Tuan Muda !" Nuna meminta maaf dan berjalan dibelakang Raul.

"Jangan meminta maaf karena kau tidak bersalah... jika kau mendapatkan perlakuan yang sama katakan saja kepadaku. Aku akan mendisiplinkan mereka satu persatu, kau itu milikku dan tanpa ijin dariku tidak ada yang boleh menyakitimu." Raul tersenyum dan membawa Nuna pergi bersama dengannya.

Nuna merasa sangat senang mendengar perkataan Raul, dia memberikan perasaan yang nyaman dan dapat diandalkan. Sejak Nuna berumur sepuluh tahun dan harus melayani Raul dia hanya fokus dengan pengabdian saja, tapi sekarang Tuan Mudanya sudah berubah kearah yang lebih baik.

Raul sampai digudang penyimpanan dan Pengawas disana sudah mendengar laporan tentangnya, dia membuka mekanisme jalan bawah tanah dan mempersilahkan Raul masuk.

"Hanya satu item tidak lebih !" Kata Pengawas itu sambil membenarkan kacamatanya.

"Aku mengerti." Raul masuk kedalam dan menuruni tangga.

Setelah beberapa langkah dia menemukan sebuah ruangan dan didalamnya berisi banyak item, kumpulan Senjata disana sangat lengkap namun perhatian Raul langsung tertuju kepada sebuah Pedang Hitam.

Sarung Pedang dan pegangannya berwarna emas dengan corak yang bagus. Namun apa yang menarik perhatian Raul bukan desain melainkan Aura mematikan dari Pedang itu.

Raul melihat sebuah kertas dan membacanya, "Pedang Roso milik Pendiri Keluarga... Pedang yang hampir mustahil dipakai karena kutukan. Omong kosong !"

Sebagai Ahli Pedang Sejati Raul tidak akan percaya dengan omong kosong itu. Alasan mengapa Pedang ini tidak bisa dikendalikan adalah karena Pedang ini mewarisi kehendak pengguna sebelumnya, sebagai ganti menyerap Mana maka daya hidup penggunanya akan diserap.

Raul mengambilnya dan membuka menarik Pedang dari sarungnya, bilah hitam yang tipis memancarkan energi yang menakutkan. Qi Sejati diserap dan Raul dapat mengetahui kemampuan sejati dari potensi Pedang ini. Lapisan hitam menunjukan gelombang dan Raul tersenyum melihatnya, dia tidak menyangka akan mendapatkan barang bagus yaitu Pedang Sihir.

Pelepasan Aura Pedang akan menjadi jauh lebih kuat dan Raul samar-samar merasakan mana gelap yang hebat. Namun Pedang ini sangat rakus karena menyerap banyak energi, tapi dengan kekuatan seperti ini Pedang ini layak untuknya.

"Sudah aku putuskan jika aku akan mengambilmu." Raul menyarungkan Pedangnya dan memasangnya didekat pinggangnya.

Raul keluar dan melaporkannya kepada Pengawas, terlalu banyak hal menarik didalam sana dan sayangnya hanya satu hal yang bisa dia ambil. Pengawas itu terkejut setengah mati dan setelah Raul pergi dia bergegas untuk melaporkan ini kepada kepala Keluarga.

Pengawas itu masuk kedalam ruangan Rain dan melapor, "Kepala Keluarga... Tuan Muda kedua mengambil Pedang terkutuk Roso, apakah saya harus mengambilnya kembali demi keselamatan Tuan Muda kedua ?"

Rain membuka matanya lebar-lebar dan terkejut, "Apakah ada reaksi tertentu ?"

"Tidak ada." Jawab Pengawas itu dengan panik.

"Maka biarkan saja dia memilikinya dan kau bisa pergi." Rain berpikir sebentar dan Pengawas itu mematuhi keputusan akhir.

Pedang Sihir Roso adalah Pedang yang sudah menelan banyak korban dengan unsur kegelapan. Bahkan menurut legenda Pedang itu menyaingi Pedang Sihir Raja, Pedang Sihir itu sempat dicuri namun ketika pencurinya memegangnya mereka langsung mati seketika. Pusaka dari Keluarga Roso hanya untuk mereka yang ditakdirkan, dia akan melihat lebih jauh apakah Putranya akan bisa mengendalikannya atau mati karena kegilaan.

"Sungguh menarik... perubahan sikap dan mata yang penuh semangat itu sepertinya akan membawa Keluarga Roso kembali. Sayangnya dia tidak punya takdir untuk menjadi kepala Keluarga selanjutnya." Rain sedikit kecewa dan melihat pemandangan diluar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Man Luk
alurceritanya kren
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 153 - Kejayaan Raul Von Roso (Tamat.)

    Alice tersenyum dan bertanya, "Karena semua sudah diputuskan maka hanya tinggal masalah pengaturan saja nanti." "Jangan terburu-buru karena untuk beberapa hari ini kita punya malam yang panjang. Lagi pula aku sudah berjanji kepada anak-anak untuk memberikan Adik yang lucu." Raul memeluk Nuna dengan erat dan mencium lehernya."Sepertinya kau sangat suka dengan anak-anak." Violin tidak menyangkal keinginan Raul."Tentu saja dan aku juga menyukai prosesnya... memangnya apa yang lebih menyenangkan dari mendapatkan cinta istri-istriku yang cantik." Raul sudah sangat bergairah dan membawa mereka masuk kedalam.Saat ini mereka tidak dapat berpikir dengan jernih dan untuk memuaskan Raul membutuhkan banyak usaha lebih. Raul tidak membiarkan mereka bertiga lepas darinya dan memuaskan hasratnya yang besar.Dalam jangka waktu yang singkat aturan tak tertulis yang harus dipatuhi oleh semua makhluk hidup dibuat oleh Raul sendiri. Semua Ras bisa tingga

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 152 - Pulang

    Setelah beberapa bulan akhirnya Raul sampai di Kediaman Keluarga Roso, semua anggota Keluarga berkumpul dan apa yang paling penting Raul mendapatkan pelukan hangat Istri dan Anak-Anaknya sekarang.Nick sudah mengatur segala urusan bersama dengan Alice dan memberikan pemakaman serta kompensasi yang layak didapatkan Kesatria Keluarga Roso yang gugur dalam medan Perang.Tidak sedikit Bangsawan yang datang untuk melihat Raul namun mereka semua diabaikan olehnya, baginya semua itu tidaklah penting dan Raul sudah membuat keputusan yang berani agar Keluarganya lepas dari pemerintahan Kerajaan Vanguard.Rosalin duduk dipangkuan Raul dan memakan kue kesukaannya, mendengar perkembangannya yang sekarang sudah bisa menggunakan Aura membuat Raul sangat senang dan kemungkinan bakatnya juga tidak sedikit."Kau sudah cukup besar sekarang dan masih suka duduk dipangkuan Ayah." Raul mengusap kepala Rosalin dan mencium pipinya."Biarkan saja." Rosalin menga

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 151 - Pemusnahan Total

    Disebuah Pegunungan berapi yang sangat tandus Bellzebub sedang bersembunyi didalam Gua buatan tangannya sendiri. Kebenciannya terhadap Raul tidak akan bisa reda begitu saja dan karena Raul semua rencananya menjadi berantakan.Sewaktu pertarungannya Bellzebub benar-benar sudah mati ditangan Raul, serangan sekuat itu tidak dapat dia tanggung dan kekuatan alam memang sangat mengerikan. Alasan mengapa dia masih bisa hidup sampai sekarang karena menggunakan Sihir terlarang Iblis yaitu inkarnasi darah.Bellzebub tahu jika peluangnya untuk mati sangatlah kecil namun bukan berati dia tidak bisa kalah, namun dari sekian banyaknya perhitungan dia tidak menyangka jika akan berakhir ditangan Raul yang merupakan pion yang dia kembangkan.Bellzebub sudah menyembunyikan esensi darahnya didalam sebuah botol, ketika mati maka dia bisa bangkit kembali melalui darah itu dan walaupun bayarannya adalah kekuatannya yang melemah namun setidaknya semuanya sangat sepadan dari pada

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 150 - Kemenangan Besar

    Setelah melakukan perjalanan beberapa minggu akhirnya Nick dan Pasukan Kesatria Keluarga Roso sudah kembali. Kabar kemenangan Raul menyebar dengan sangat cepat dan ketiga Istrinya merasa sangat lega mendengarnya.Namun karena alasan khusus Raul tidak bisa kembali terlebih dahulu dan menstabilkan energinya, Alice dan yang lainya tidak mempermasalahkan hal seperti itu dan akan dengan sabar menunggu Raul pulang.Pemakaman bagi Kesatria Keluarga Roso yang mati dijalankan dan dipimpin langsung oleh Alice, mereka semua sudah memberikan bantuan besar dan Keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan kompensasi yang layak.Terlalu banyak kerusakan yang diciptakan dalam perang kali ini, beberapa Kerajaan yang sudah hancur kemungkinan besar akan sulit berdiri kembali dan sekarang dunia akan memasuki era yang baru.Rudra menarik lengan Kevin dan bertanya, "Paman... dimana Ayahku ?""Tuan baru saja menyelesaikan pertempuran besar dan dia akan kembali s

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 149 - Akhir Dari Dewa Naga Pendragon

    Qi Divine yang sangat kuat menyembur keluar bersama dengan Aura Raul, jumlah energi yang dia simpan tidak terbatas dan sekarang Raul akan menggunakan Seni Beladiri ciptaannya sendiri yang dia gabungkan dengan kekuatan Dunia."Kau memang hebat karena sudah mampu mengerahkan potensi sepenuhnya dari kekuatan Inti Dunia. Walaupun aku sudah kehilangan pengakuan tapi kekuatanku sama sekali tidak menurun, sekarang aku akan menjawab tantangan darimu dengan serius." Tubuh Pendragon diselimuti nyala api yang sangat panas dan suhunya naik ketitik ekstrem.Keputusan Raul untuk membawa Pendragon masuk kedalam ruang tak terbatas sudah sangat tepat, dengan kekuatan ini mungkin akan memberikan daya hancur yang menakutkan dan membuat Dunia hancur berantakan.Spirit Raul perlahan terbentuk dan sosok besar yang memegang Pedang terlihat sangat kokoh, semua hal berada dibawah kendali Raul sekarang dan Pendragon menerjang Raul dengan sangat brutal.Keduanya saling bera

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 148 - Pertarungan Dewa

    Raul mendesak Auranya dan melesat seperti aliran angin yang cepat, dia masih belum terbiasa dengan kemampuan hebat ini namun sudah memahami cara kerja dari kekuatannya yang sekarang.Pendragon merasa jika ada energi yang bergerak kearahnya dan nafas api yang besar menyembur kedepan. Gelombang panas dari Api Naga yang sangat kuat tiba-tiba saja dipotong oleh Raul dengan tebasan Pedang yang cepat, "Ternyata kaulah yang mendapatkan kehendak dari Inti Dunia dan menjadi pelindung dunia." Pendragon kembali kebentuk setengah Monster dan sorot matanya terlihat dingin."Kau sudah meninggalkan dunia ini dan berniat menghancurkannya, apakah kau pikir Inti Dunia akan berada dipihakmu. Kau mungkin masih punya kekuatan tapi aku yang sekarang mampu melawanmu." Raul terlihat ganas dan tidak akan melewatkan kesempatan ini."Coba lakukan itu." Raul dan Pendragon melesat bersamaan.Cakar Naga dan Pedang yang tajam saling beradu satu sama lain, tidak sepert

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 147 - Pelindung Dunia

    Pendragon membakar tubuh dan Jiwa Lucifer sampai menjadi abu, kali ini dia tidak akan membiarkan Lucifer bangkit kembali dan memastikan kemenangan yang dia miliki. Bahkan sampai sekarang dia sama sekali tidak terkalahkan dan Pendragon layak menjadi seorang Dewa.Disisi lain Jiwa Raul masih melayang dikehampaan dan kali ini dia benar-benar sudah mati, bahkan dengan semua kekuatannya itu masih tidak cukup untuk mengalahkan Dewa Naga Pendragon.Sebagai Pendekar Seni Beladiri manifestasi Jiwanya jauh lebih kuat, terlebih Raul masih tidak bisa menerima jika dia tidak bisa melindungi Keluarganya lagi. Bayangan Istri dan ketiga Anaknya terlintas didala dirinya, Raul merasa sangat tidak senang dan baginya ini adalah Neraka yang sebenarnya."Apakah tidak ada kesempatan lagi... aku sungguh tidak rela semuanya berakhir seperti ini." Raul terlihat sangat sedih dan untuk pertama kali dalam hidupnya dia merasa depresi.Raul bukanlah Individu yang takut menderit

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab. 146 - Kalah Telak

    Pendragon menatap Raul dengan dingin dan tertawa, "Lalu mari kita lihat apakah keyakinanmu itu nyata atau tidak." Bola Api yang sangat besar terbentuk dari Aura Pendragon dan ukurannya sudah menyerupai matahari yang bersinar terang dilautan bintang. Raul merasa jika kekuatan ini sangatlah gila dan tidak masuk akal.Lucifer bahkan tidak sempat bereaksi melihat semua kegilaan ini dan Dewa Naga Pendragon terlalu kuat untuk mereka hadapi berdua. Raul mencengkram erat Pedangnya dan merasa jika kekuatan penghancur ini dilepaskan maka kerusakannya pasti akan sangat parah."Buktikan sekarang apakah keyakinan yang kalian punya itu sesuai dengan apa yang kalian ucapkan." Pendragon menurunkan tangannya dan Bola api yang sangat besar itu turun kebawah seperti meteor jatuh."Sialan." Lucifer melirik kearah Raul dan berteriak, "Kita harus menghancurkannya jika tidak semua orang akan mati karena ledakannya." "Aku tahu." Raul menarik Pedangnya dan ener

  • REINKARNASI PENDEKAR PEDANG   Bab 145 - Kita Tidak Sama

    Dewa Naga Pendragon terbang diatas langit dengan sosoknya yang perkasa, Lucifer dan Raul terus menerus menyerangnya namun itu belum cukup bagi mereka untuk memberikan luka yang serius.Kekuatan dari Inti Dunia yang berada didalam tubuh Pendragon membuatnya dapat memulihkan diri dengan cara yang instan. perwujudan dari nama Dewa bukanlah sekedar omong kosong seolah Raul sedang berhadapan dengan dunia ini."Berhentilah melawan dan terimalah kematian kalian berdua bersama dengan Dunia ini." Pendragon menyemburkan nafas api yang sangat besar kebawah dan Raul mengayunkan Pedangnya.Bola hitam muncul didepannya dan semua api itu ditelan masuk kedalamnya, Lucifer menatapnya dengan ekspresi yang dingin dan merasa sangat tidak senang. Lucifer sudah berlatih secara gila-gilaan namun tetap saja jaraknya terlalu jauh jika dibandingkan dengan Dewa Naga Pendragon."Katakan kepadaku... dunia seperti apa yang ingin kau ciptakan ?" Tanya Lucifer kepada Raul.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status