Sellena masih terus berusaha untuk mengetuk pintu kamar hotel Danish. Biar bagaimana juga, rencananya hari ini tidak boleh sampai gagal lagi. Danish harus masuk ke dalam jebakannya yang telah disiapkan matang-matang.
“Danish Adelio! Danish! Aku tahu kamu ada di dalam! Dasar sombong,” kata Sellena.
Sementara itu, Danish memilih untuk bersikap acuh dan pura-pura tidak mendengar suara ketukan pintu tersebut. Sellena masih tidak mau menyerah dan terus mengetuk pintu tersebut. Sellena mengetuknya semakin keras hingga membuat emosi Danish meningkat.
“Danish Adelio! Aku tahu kamu ada di dalam! Kamu gak perlu menghindar dari aku,” kata Sellena.
Sellena benar-benar manusia yang pantang menyerah. Danish hanya bisa menghela napasnya dan berjalan untuk membuka pintu tersebut. Di balik pintu, Dan
Alexa berpikir bahwa pergi ke perpustakaan akan membantunya untuk fokus dalam belajar, tetapi dugaan Alexa sepertinya salah. Alexa telah berulang kali mencoba untuk memfokuskan seluruh pikirannya pada soal-soal Matematika di hadapannya, namun Alexa selalu saja gagal. Pikiran Alexa selalu tertuju pada Danish. Sejak semalam, Danish masih belum kembali menghubunginya. Hati Alexa langsung dipenuhi oleh kekhawatiran dan kecurigaan tentang Danish, apalagi setelah mendengar suara seorang gadis mengetuk pintu kamarnya. Danish hanya berkata kalau dirinya sedang ada di luar kota, tetapi Alexa tidak tahu di mana Danish berada sekarang. Alexa hanya berharap Danish bisa kembali ke Jakarta secepatnya. Alexa baru saja akan kembali berusaha fokus belajar, namun Kayla menghampirinya.“Kayla, aku sudah bilang kalau hari ini aku lagi gak mau diganggu. Aku mau fokus belajar,” kata Alexa.“Yah, Ra!
Seluruh memori tentang fan meeting Danish Adelio yang pernah dilaksanakan di Rooftop Café terlintas dalam benak Alexa layaknya sebuah film. Alexa benar-benar mampu mengingat secara jelas ketika dirinya terus memohon kepada Danish untuk dapat mengikuti acara tersebut, acara makan malam, hingga pertemuannya dengan Farren. Tiba-tiba, Alexa jadi teringat perkataan Farren tentang Danish. Farren seolah memiliki penilaian tersendiri tentang Danish dan Farren berkata kalau Alexa belum mengenal sifat asli Danish. Hal itulah yang membuat Alexa merasa sangat penasaran sekarang. Apakah sebetulnya Farren kenal dekat dengan Danish? Alexa terus memikirkan Danish dan perkataan Farren, sehingga sama sekali tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar hari ini. Alexa meneguk tetes terakhir es lemon miliknya dan melirik jam tangannya.&l
Mike menyalakan sebatang rokoknya dan sibuk memainkan ponselnya di tengah hiruk pikuk suasana klub malam yang sedang dikunjunginya. Pandangan Mike tertuju pada sekelilingnya, seperti sedang menunggu seseorang. Mike juga sempat beberapa kali melirik jam tangannya. Sellena memasuki klub malam tersebut dengan langkah tergesa-gesa. Sellena menyapukan pandangannya ke sekeliling dan langsung menghampiri Mike yang sedang asyik merokok di salah satu sudut klub malam sendirian. Sellena menyapa Mike dan langsung meminta maaf padanya.“Hai, Mike! Gue mau minta maaf sama loe. Pertama, gue minta maaf karena gue terlambat. Kedua, gue minta maaf karena gue gak berhasil menjalankan rencana itu,” kata Sellena. Mike menatap Sellena nanar, lalu mematikan rokoknya. Sellena sudah sangat takut kalau Mike akan marah besar padanya.&ld
Pemandangan berbeda hari ini nampak pada majalah dinding SMA Galaxy Nusantara. Majalah dinding yang biasanya sepi, hari ini dipenuhi oleh banyak siswa yang seolah tidak ingin ketinggalan informasi penting.“Di majalah dinding ada berita apa, sih?” tanya Alexa.“Astaga, Ra! Kamu ketinggalan zaman banget, sih. Itu mereka mau lihat siapa bintang tamu di acara pentas seni besok,” kata Kayla.“Hah? Memangnya besok ada pentas seni?” tanya Alexa.“Ih, Alexa ketinggalan informasi banget, sih! Iya besok ada pentas seni di Primland Hotel,” kata Belle. Alexa kaget dengan jawaban Belle. Alexa baru tahu kalau besok akan ada pentas seni. Alexa kembali bertanya kepada Belle dan Kayla dengan polosnya.“Besok? Kenapa informasinya baru ditempel di majalah dinding hari ini?” tanya Alexa.“Nih, makanya kamu buka Instagram s
Seluruh siswa dan guru SMA Galaxy Nusantara sudah berdatangan dan memenuhi ballroom Primland Hotel. Alexa mengenakan gaun hitam yang dibelinya kemarin dan berjalan dengan anggun memasuki ballroom. Alexa menyapukan pandangannya ke sekeliling untuk mencari sosok Danish Adelio. Alexa berharap bisa segera bertemu Danish sekarang agar seluruh usahanya tidak sia-sia. Belle dan Kayla langsung menyadari kehadiran Alexa. Belle dan Kayla merasa sangat senang karena Alexa akhirnya memutuskan untuk datang.“Alexa, akhirnya kamu datang juga! Aku pikir kamu engga akan datang,” kata Belle.“Iya, Ra! Eh, ini baju baru, ya? Aku kayak belum pernah lihat,” kata Kayla.“Ah, kalian! Gapapa, dong! Bagus kalau aku datang,” kata Alexa. Alexa tersenyum dan memutuskan untuk berkeliling ber
Alexa masih terdiam dan menatap Danish lekat-lekat. Alexa ingin sekali segera melepaskan dirinya dari pelukan Danish, tetapi sepertinya seluruh tubuhnya telah terkunci. Aroma parfum Danish terasa di setiap tarikan napas Alexa. Alexa mulai hanyut dalam lamunannya, tetapi Danish berdeham dan menghancurkan semuanya.“Alexandra! Dasar loe cewek paling modus di dunia!” seru Danish.“Eh? Apa? Modus?” Alexa tertawa garing.“Bangun!” Danish melepaskan pelukannya dan membuat Alexa hampir terjatuh.“Ih, Kak Danish! Hampir saja aku jatuh,” kata Alexa. Alexa langsung berdiri tegak dan terlihat salah tingkah. Kedua pipinya mungkin sudah semerah tomat yang baru matang. Danish menaikkan sebelah alisnya dan melayangkan tatapan mengejek kepada Alexa.“Segitunya loe modus mau dipeluk sama cowok setampan gue? Kasihan! Kayaknya seumur hidup l
Rule number 5:“We are not go public” Alexa masih merasa sangat kesal dan ingin sekali memukul Danish. Namun, senyum maut Danish selalu berhasil menghilangkan seluruh kekesalan Alexa. Acara wawancara berkonsep talkshow tersebut selesai. Danish pamit untuk turun dari panggung dan Alexa mengekor di belakangnya. Acara dilanjutkan kembali dengan pertunjukan musik. Sementara itu, Alexa masih berusaha menyamakan langkahnya dengan Danish.“Kak Danish, aku gak terima sama semua ini!” Nada bicara Alexa meninggi.“Engga terima? Maksud loe?” tanya Danish seolah pura-pura tidak tahu.“Kak Danish bilang kalau Kak Danish single. Terus, bagaimana dengan hubungan kita?” tanya Alexa. Alexa melipat tangannya di depan dadanya karena kesal. Danish tersenyum angkuh dan berdiri tegak d
Danish sedang asyik bermain game di ponselnya. Danish merasa sangat bahagia karena sudah lama tidak memiliki waktu untuk bermain game. Kesibukan dalam pekerjaannya seolah telah memisahkan Danish dengan game kesayangannya. Danish tersenyum lebar dan berpikir kalau hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Namun, sepertinya suasana hati Danish akan kembali berubah setelah bertemu dengan Frey. Frey datang menghampiri Danish dan menepuk pundak Danish berkali-kali.“Lio!” seru Frey.“Apa, sih? Ganggu gue lagi main,” kata Danish.“Lio! Dengerin gue dulu sekarang!” seru Frey. Frey mengambil paksa ponsel Danish hingga membuat Danish panik. Danish langsung cemberut karena Frey benar-benar membuatnya kesal. Frey nampak tidak mempedulikan Danish. Frey malah nye