Langit Kota Jakarta sudah benar-benar gelap sekarang. Alexa masih duduk sendirian di kamarnya. Sekali lagi, Alexa melirik gaun cantik yang telah dibelinya di butik untuk acara promnight esok hari. Alexa meliriknya berkali-kali, lalu kembali menghela napasnya.
Alexa melirik jam dinding di kamarnya. Ternyata, waktu sudah menunjukkan pukul 00:00 dan Alexa masih mampu mendengar sayup-sayup suara rintik hujan di Kota Jakarta. Hujan sepertinya memang tidak berhenti. Alexa berusaha menyakinkan dirinya lagi dengan cara berjalan menuju jendela kamarnya.
Dugaan Alexa benar. Suara rintik hujan terdengar semakin jelas. Alexa mulai tersenyum tipis. Alexa yakin dirinya akan menang taruhan sekarang. Walau demikian, Alexa belum ber
Hari ini adalah hari yang paling menyenangkan untuk seorang gadis bernama Alexandra Adrienne Amora yang biasa dipanggil Alexa. Bisa dikatakan paling menyenangkan karena hari ini Alexa genap berusia 16 tahun, tepatnya di tanggal 31 Desember. Alexa mengadakan pesta ulang tahun di salah satu restoran di Jakarta bersama kedua sahabatnya yaitu Kayla dan Belle, serta turut mengundang teman-teman sekelasnya. “Selamat ulang tahun!” seru seluruh tamu udangan. Di hadapan Alexa sudah terdapat kue ulang tahun dan 16 batang lilin. Alexa tersenyum bahagia. “Alexa, ayo make a wish!” seru Belle. Alexa mengangguk dan memejamkan kedua matanya. Alexa membuat sebuah permohonan sambil senyum-senyum sendiri. Melihat gelagat aneh Alexa, Belle dan Kayla langsung penasaran dengan permohonan yang dibuat Alexa. “Aku ingin jadi orang terkenal.” Alexa percaya diri. Kayla dan Belle menggelengkan kepalanya karena permintaan Alexa sangat aneh. Apakah Alexa berniat ikut casti
Hari ini adalah hari yang paling menjengkelkan bagi seorang pria yang merasa paling tampan dan paling keren di seluruh dunia. Pria tersebut bernama Danish Adelio dan berusia kurang lebih 20 tahun. Bisa dikatakan paling menjelengkelkan karena Danish masih harus bekerja di tanggal 31 Desember. “Aduh! Mau kapan selesainya? Lama banget!” Danish tidak hentinya melirik jam tangannya. “Sabar, Lio! Namanya juga pekerjaan, ya harus mau gak mau diselesaikan dulu,” kata Pak Damar produser film. “Pokoknya gue gak mau tau! Kayaknya cuma gue aja satu-satunya manusia di muka bumi ini yang masih bekerja di tanggal 31 Desember.” Danish cemberut. Pak Damar kehilangan kesabarannya. Pak Damar langsung melotot sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya. “Lio, situ gak liat ini saya juga lagi kerja bukan lagi santuy?” Pak Damar menjitak kepala Danish. “Eh, iya-iya! Maaf, Pak!” Danish kehabisan kata-kata. “Diam! Semakin kamu banyak bicara, semakin lama pekerjaanmu selesai!” Pak Damar
“Akhirnya liburannya selesai!” Alexa berteriak gembira.Alexa berusaha menyemangati dirinya sendiri yang masih sangat mengantuk. Hari ini adalah hari pertama kembali ke sekolah di semester 2 kelas XI alias kelas 2 SMA jurusan IPA. Semester 1 telah berlalu dan Alexa mendapatkan nilai rapor yang luar biasa bagus karena rajin belajar tanpa mengenal lelah. Alexa berhasil menjadi juara 1 di kelasnya. Otomatis, resolusi menjadi murid paling pintar di sekolahnya sudah hampir diraihnya. Namun, Alexa masih berpikir cara untuk meraih resolusi lainnya.“Alexa,bangun,dong! Ayo belajar!” kata Belle sambil mengejek Alexa.“Apa, sih? Ngantuk tau!” Alexa menjawab asal.“Eh,Ra,kapan ekskul modelling kamu dimulai lagi?” tanya Kayla.“Hmmm, sepertinya minggu depan.” Alexa menjawabnya dengan ragu. Alexa masih berusaha mengingat-ingat tentang ekskul modelling yang pernah diikutinya. Alexa sebenarnya malu bercerita pada Belle dan Kayla kalau Alexa hanya mengikuti ekskul tersebut selama 2 pertem
“Astaga, Alexandra Adrienne Amora! Kenapa kamu senyum-senyum terus hari ini?” Kayla menatap Alexa dengan penasaran.“Lagi nunggu buat dapet endorse dan jadi model terkenal, nih!” kata Alexa bersemangat.“Omaygad! Akhirnya ikutan juga,tuh? Good luck,ya! Aku yakin kamu pasti kepilih, deh! Kalo menang, jangan lupa traktir kita, oke?” kata Kayla antusias.“Traktir ramen murah mangkok jumbo plus es teh manis aja,ya! Gak usah yang mahal-mahal. Sebagai generasi muda Indonesia kita itu harus irit dan rajin menabung.” Alexa tertawa meledek.“Yah, kali-kali juga kan kita pengen makan enak kali.” Kayla memohon kepada Alexa. Alexa tidak menjawab pertanyaan Kayla, namun hanya memberikan isyarat dengan mengangguk sambil tersenyum. Kayla ikut tersenyum dan mengacungkan kedua jempolnya kepada Alexa. Akhirnya, sahabatnya ini bisa berani untuk mencoba hal baru yang bisa mengembangkan hobinya. Ponsel Alexa berdering. Rupanya, panggilan dari nomor tidak dikenal. Alexa mengangkat p
Alexa sudah tiba di kantor Wear Me Clothing. Di sana, Alexa disambut oleh Sisi sebagai salah satu kru yang bertugas pada pemotretan hari ini“Selamat sore, Mbak Alexa! Saya Sisi salah satu kru yang bertugas hari ini.” Sisi menyapa Alexa ramah.“Halo,salam kenal, Mbak Sisi!” Alexa tersenyum ramah. Alexa menjabat tangan Sisi, lalu Sisi memberikan pengarahan kepada Alexa. Setelah memastikan Alexa paham, Sisi mempersilahkan Alexa untuk bersiap-siap. Sementara itu, di ruangan lain Danish sedang marah-marah tidak jelas.“Aduh, bajunya jelek banget!” Danish menatap Sisi dengan tatapan sadisnya segalak setan.“Eh, Mas Lio! Emang begini kali. Ya udah deh, Mas Lio pilih aja pakaian yang dirasa cocok. Saya gak akan berkomentar lagi.” Sisi hanya menunduk pasrah.“Hmmm, Ya udah, gue pilih dulu! Awas, loe jangan komentar atau gue gak mau ikut pemotretan!” Danish semakin sadis memberikan ancaman kepada Sisi. Danish marah-marah karena pakaian yang dipilihkannya untuk pemotreta
Danish sedang duduk berhadapan dengan Lyra di sebuah restoran. Lyra adalah seorang gadis yang diduga kuat salah satu korban aksi playboy kelas lele Danish Adelio. Lyra menatap Danish dengan kesal dan tiba-tiba menamparnya.“Kamu jahat, Lio!” Lyra sudah tidak mampu menahan emosinya.“Loe bilang gue jahat? Eh, selama ini kita engga pacaran. Makanya, jangan kebanyakan halu, deh!” Danish terlihat santai.“Udah berapa cewek yang kamu deketin dan engga pernah dijadiin pacar. Dasar playboy kelas lele! Aku benci kamu, Lio!” Lyra benar-benar marah pada Danish.“Eh, gue terlalu tampan buat cewek biasa aja kayak loe! Terserah loe mau pergi atau apa, gue masih punya sejuta cewek lagi yang cinta mati sama gue,” kata Danish dengan santainya. Lyra sudah tidak mampu menahan emosinya lagi dan hendak kembali menampar pipi Danish. Danish masih nampak santai dan tidak menunjukkan sedikit pun rasa bersalahnya. Tiba-tiba, terdengar suara seorang gadis lagi bernama Kiara yang diduga kuat adalah
Alexa masih tidak mengerti dengan dirinya sendiri sekarang. Alexa selalu saja senyum-senyum sendiri saat terbayang aroma parfum yang dikenakan oleh Lio. Alexa juga menyadari bahwa Lio memiliki wajah yang sangat tampan dan layak dikategorikan sebagai pangeran. Lamunan Alexa terhenti saat Belle memanggilnya.“Ra, gimana pemotretannya kemarin?” tanya Belle.“Seru! Terus aku juga ketemu sama …” kata Alexa. Alexa belum sempat menyelesaikan kalimatnya dan memilih untuk diam sejenak. Belle menatap Alexa heran dan menyadari perubahan raut wajah Alexa.“Ketemu sama siapa, Ra?” tanya Belle penasaran.“Ah, engga-engga. Gak ketemu sama siapa-siapa,” kata Alexa. Belle masih menatap Alexa. Belle berpikir pasti Alexa sedang menyembunyikan sesuatu dan tidak ingin menceritakannya. Alexa nampak salah tingkah. Untungnya, Kayla datang membawa cireng yang dibelinya di kantin.“Nih, cireng. Kalian mau, kan?” Kayla menyimpan cirengnya di atas meja.“Mau, ya! Makasih banyak.” Alexa me
Alexa sudah tiba di kamarnya, lalu melemparkan barang-barangnya secara asal ke seluruh penjuru kamar. Jantung Alexa berdebar sangat kencang dan Alexa tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang.“Omaygad, omaygad, omaygad! Aku harus gimana sekarang? Apa aku telepon aja, ya? Danish Adelio si manusia super tampan itu. Astaga!” Kedua pipi Alexa bersemu kemerahan. Alexa hendak langsung menekan nomor ponsel Danish, namun menghentikan aksinya sejenak. Danish memang yang terlebih dahulu meminta nomor ponsel Alexa, namun Danish tidak pernah menghubungi Alexa. Sepertinya, Danish meminta nomor ponsel Alexa hanya sebagai formalitas saja.“Tapi, dia gak pernah nelepon atau chat aku,” kata Alexa kecewa. Alexa menghela napasnya dan bermaksud untuk melupakan Danish. Namun, Danish tetap saja sangat tampan dan sayang untuk dilewatkan begitu saja. Ini adalah peluang paling menyenangkan dan sangat sayang sekali untuk dilewatkan begitu saja. Hitung-hitung iseng-iseng berhadiah