Alexa masih terdiam dan menatap Danish lekat-lekat. Alexa ingin sekali segera melepaskan dirinya dari pelukan Danish, tetapi sepertinya seluruh tubuhnya telah terkunci. Aroma parfum Danish terasa di setiap tarikan napas Alexa. Alexa mulai hanyut dalam lamunannya, tetapi Danish berdeham dan menghancurkan semuanya.
“Alexandra! Dasar loe cewek paling modus di dunia!” seru Danish.
“Eh? Apa? Modus?” Alexa tertawa garing.
“Bangun!” Danish melepaskan pelukannya dan membuat Alexa hampir terjatuh.
“Ih, Kak Danish! Hampir saja aku jatuh,” kata Alexa.
Alexa langsung berdiri tegak dan terlihat salah tingkah. Kedua pipinya mungkin sudah semerah tomat yang baru matang. Danish menaikkan sebelah alisnya dan melayangkan tatapan mengejek kepada Alexa.
“Segitunya loe modus mau dipeluk sama cowok setampan gue? Kasihan! Kayaknya seumur hidup l
Rule number 5:“We are not go public” Alexa masih merasa sangat kesal dan ingin sekali memukul Danish. Namun, senyum maut Danish selalu berhasil menghilangkan seluruh kekesalan Alexa. Acara wawancara berkonsep talkshow tersebut selesai. Danish pamit untuk turun dari panggung dan Alexa mengekor di belakangnya. Acara dilanjutkan kembali dengan pertunjukan musik. Sementara itu, Alexa masih berusaha menyamakan langkahnya dengan Danish.“Kak Danish, aku gak terima sama semua ini!” Nada bicara Alexa meninggi.“Engga terima? Maksud loe?” tanya Danish seolah pura-pura tidak tahu.“Kak Danish bilang kalau Kak Danish single. Terus, bagaimana dengan hubungan kita?” tanya Alexa. Alexa melipat tangannya di depan dadanya karena kesal. Danish tersenyum angkuh dan berdiri tegak d
Danish sedang asyik bermain game di ponselnya. Danish merasa sangat bahagia karena sudah lama tidak memiliki waktu untuk bermain game. Kesibukan dalam pekerjaannya seolah telah memisahkan Danish dengan game kesayangannya. Danish tersenyum lebar dan berpikir kalau hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Namun, sepertinya suasana hati Danish akan kembali berubah setelah bertemu dengan Frey. Frey datang menghampiri Danish dan menepuk pundak Danish berkali-kali.“Lio!” seru Frey.“Apa, sih? Ganggu gue lagi main,” kata Danish.“Lio! Dengerin gue dulu sekarang!” seru Frey. Frey mengambil paksa ponsel Danish hingga membuat Danish panik. Danish langsung cemberut karena Frey benar-benar membuatnya kesal. Frey nampak tidak mempedulikan Danish. Frey malah nye
Ujian Tengah Semester sepertinya merupakan salah satu musuh bagi sebagian besar pelajar di Indonesia, termasuk Alexa. Alexa harus rela begadang dan terpaksa mengurangi waktu santai dan waktu bermainnya demi mendapatkan nilai yang sempurna. Alexa tidak mau sampai kena marah Bu Siti, sang guru Matematika legendaris yang juga merangkap sebagai wali kelas XI B SMA Galaxy Nusantara. Alexa sudah mengerahkan seluruh kemampuannya dalam Ujian Tengah Semester kali ini, namun sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak padanya. Alexa yang biasanya selalu langganan meraih nilai 100 untuk Matematika dan menduduki peringkat tertinggi, kini harus puas dengan hanya menduduki peringkat ketiga. Alexa panik bukan main dan hanya mampu meratapi nasibnya sekarang. Sementara itu, Belle dan Kayla malah asyik bergosip di sebelah Alexa.“Eh, ternyata Danish Adelio itu lebih tampan dibanding di foto, ya! Waktu pentas sen
Danish terdiam meratapi nasib buruknya hari ini. Bu Siti benar-benar tega menyuruhnya menjadi guru privat Alexa. Sementara itu, Alexa masih tersenyum penuh kemenangan. Alexa akan merasa sangat senang jika harus menghabiskan banyak waktu bersama Danish, walau harus diisi dengan banyak rumus dan soal latihan Matematika. Beberapa menit telah berlalu, tetapi Danish dan Alexa masih belum beranjak dari hadapan Bu Siti. Bu Siti yang semula sedang asyik menonton tutorial mengolah ubi cilembu langsung melipat kedua tangannya di depan dadanya.“Lio, Alexa, kenapa kalian masih di sini? Lebih baik les privatnya segera dimulai,” kata Bu Siti. Lamunan Danish pun terhenti mendengar perkataan Bu Siti. Danish pura-pura mencari alasan agar bisa terbebas dari semua ini.“Bu Siti, mohon maaf saya engga bisa jadi guru privat A
Rule number 6:“Danish Adelio paling pintar” Sesi les privat hari ini diadakan di Chicken Ranger, salah satu restoran makanan cepat saji yang cukup terkenal. Danish berjalan masuk ke dalam Chicken Ranger, lalu dengan kejamnya tega menyuruh Alexa untuk membawa setumpuk buku Matematika tebal dari Bu Siti.“Nih, loe yang bawa bukunya semua,” kata Danish.“Ih, Kak Danish! Ini berat banget,” kata Alexa. Alexa berusaha menahan beban berat yang kini berpindah dalam genggaman tangannya. Sementara itu, Danish hanya menggelengkan kepalanya dan tidak mempedulikan Alexa yang sedang kesulitan. Danish menunjuk salah satu meja yang terletak di sudut restoran dan memutuskan untuk duduk di sana. Alexa meletakkan tas dan semua bukunya di atas meja sambil memijat tangan
Alexa sedang malas-malasan di kamarnya sambil memainkan ponselnya. Kamar Alexa sangat berantakan seperti kapal pecah. Tiba-tiba, Mami Yuliani membuka pintu kamar Alexa, seolah tahu kalau kamar anaknya sedang dalam kondisi yang berantakan. Mami Yuliani langsung melipat kedua tangannya di depan dadanya dan cemberut.“Alexandra! Kamar kamu berantakan sekali kayak kapal pecah!” seru Mami Yuliani. Alexa tersentak dan langsung menyimpan ponselnya. Otak Alexa seketika itu juga langsung berputar mencari pembelaan agar tidak dimarahi Mami Yuliani.“Yah, Mami! Kamar berantakan itu ciri-ciri orang kreatif,” kata Alexa asal.“Kreatif? Alasan saja kamu! Cepat rapikan kamarmu atau Mami engga kasih uang jajan minggu ini!” Mami Yuliani mengancam Alexa. Ancaman Mami Yuliani terdengar begitu mengeri
Union Pub and Club, itulah nama tempat yang sedang dikunjungi Sellena untuk bersenang-senang pada malam hari ini. Sellena sudah lama menjadi langganan tempat ini, tepatnya sejak dirinya mulai hobi mengunjungi diskotek dan merasakan ingar-bingar dunia gemerlap. Sellena melakukan semua itu hanya untuk bersenang-senang dan melupakan beban hidupnya yang terasa berat. Sellena meneguk minuman beralkohol di tangannya. Suasana Union Pub and Club masih tergolong sepi, padahal hari ini adalah hari Sabtu. Sellena merasa begitu kesepian dan memutuskan untuk meraih ponselnya. Sellena menekan nomor ponsel seseorang sambil tersenyum sinis. Di seberang sana, ponsel Alexa berdering. Alexa berpikir kalau Danish meneleponnya, namun ternyata panggilan tersebut berasal dari nomor tidak dikenal. Alexa mengernyitkan dahinya dan sengaja mengabaikan panggilan te
Jantung Alexa berdebar sangat kencang. Di hadapannya sudah ada beberapa gelas minuman beralkohol. Alexa seolah bisa membaca rencana jahat Sellena sebentar lagi. Alexa benar-benar merutuki kebodohannya hari ini. Alexa tidak seharusnya melakukan semua ini. Alexa memejamkan kedua matanya sebentar. Alexa ingat perkataan Danish di Chicken Ranger beberapa hari yang lalu.“You should take care of yourself. Sebentar lagi usia loe sudah 17 tahun. Loe harus bisa membedakan mana yang baik dan buruk,” kata Alexa dalam hatinya. Perkataan Danish terus terbayang dalam benak Alexa. Alexa takut kalau Danish akan marah padanya jika mengetahui perbuatan bodoh Alexa. Namun, Alexa tidak mau kalau Sellena menganggapnya lemah. Alexa membalas tatapan sinis Sellena.“Apa tujuan loe mengundang gue ke sini?” tanya Ale