Danish berjalan berdampingan dengan Alexa saat keluar dari studio bioskop. Danish tersenyum manis dan bertanya kepada Alexa tentang film Probably not in Love.“Ra, gimana film gue? Seru, kan?” Danish membuka topik pembicaraan.“Seru! Seru banget! Aku pikir ini adalah film paling seru yang pernah aku tonton. Eh, Kak Danish tahu engga apa yang bikin film itu seru?” tanya Alexa.“Apa yang bikin seru?” tanya Danish. Alexa menatap Danish dan tersenyum penuh makna. Danish sudah bisa menebak pasti Alexa akan melemparkan rayuan gombalnya kepada Danish.“Karena aku nontonya sama aktor yang super ganteng. Apalagi tadi di bioskop kita …” Alexa tidak mampu meneruskan kalimatnya.“Kita apa? Apa maksud loe?” Danish pura-pura tidak mengerti.“Tadi, we almost …” Alexa kembali tidak meneruskan kalimatnya.“We almost kissed? Nih, otak loe kebanyakan berhalusinasi!” kata Danish. Danish kembali menyerahkan selembar uang kepada Alexa. Alexa menatap Danish bingung. Jangan-jangan, Da
Bulan Januari sudah berlalu dan sekarang sudah bulan Februari. Bulan Februari memang identik dengan cinta dan kasih sayang karena di dalamnya terdapat perayaan hari Valentine. Valentine dinyatakan sebagai hari yang sangat istimewa bagi sebagian orang, khususnya orang yang sedang kasmaran seperti Alexa. Alexa sampai rela mengorbankan waktu tidur siangnya demi pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli sesuatu yang istimewa untuk Danish dengan alasan hanya ingin window shopping. Alexa terpesona dengan dekorasi-dekorasi yang semuanya bernuansa merah muda khas hari Valentine. Langkah Alexa terhenti di depan sebuah toko yang menjual aneka cokelat.“Belle, Kayla, ayo masuk ke dalam!” Alexa langsung masuk ke dalam toko tersebut.“Ra, mau ngapain? Katanya kamu janji hari ini kita gak akan beli apa-apa,” kata Belle heran.“Sepertinya aku sudah berubah pikiran,” kata Alexa sambil tertawa kecil. Alexa mengitari setiap penjuru toko tersebut dan langkahnya terhenti pa
Danish merebahkan dirinya sofa ruang tengah apartemennya sambil menghela napasnya. Hari yang cukup membuat Danish kesal, apalagi ditambah komentar negatif dari Garry dan Theo yang terkesan sangat ikut campur dalam hidupnya. Danish baru menyadari kalau dirinya sangat lapar karena belum sempat makan di Garden Café. Danish memutuskan untuk memesan makanan di aplikasi pesan antar makanan. Danish asyik memainkan ponselnya sampai terdengar seseorang mengetuk pintu apartemennya. Danish langsung membuka pintu apartemennya tanpa pikir panjang. Danish berpikir makanan yang dipesannya sudah datang, namun ternyata Sasha muncul di balik pintu apartemen Danish. Sasha juga diduga kuat adalah salah satu korban aksi playboy kelas lele yang dilakukan Danish. Danish mematung dan berpikir bahwa kesialan akan segera terjadi lagi hari ini.“Lio, akhirnya kamu buka juga pintunya, lama banget, sih!” Sasha melipat kedua tangannya di depan dadanya.“Sasha, what brings you here? Gue pikir loe masih
Pelajaran Matematika Bu Siti dipercaya merupakan salah satu faktor yang dapat membuat rotasi bumi melambat seketika itu juga. Alexa melirik jam tangannya berkali-kali untuk menghitung berapa lama lagi bel pulang sekolah berbunyi. Sebagai informasi, Bu Siti adalah guru Matematika legendaris di SMA Galaxy Nusantara yang punya misi ingin mencerdaskan seluruh muridnya.Bu Siti beranggapan bahwa Matematika adalah pelajaran paling penting dan paling menyenangkan di seluruh dunia. Aksi nyata misi tersebut diwujudkan dalam hobi Bu Siti memberi PR dan ujian, serta tidak segan-segan menghukum muridnya yang tidak mengerjakan PR atau mendapatkan nilai jelek. Oleh karena itu, Bu Siti layak disebut sebagai sosok yang tegas dan sangat berwibawa.“Anak-anak, ayo dicatat rumusnya! Kalian sebagai generasi muda Indonesia harus rajin belajar agar memiliki masa depan yang cerah,” kata Bu Siti.“Baik, Bu!” Seluruh murid kelas XI B menjawabnya dengan kompak. Alexa menghela napasnya dan berusaha
Hari Valentine yang identik dengan hari kasih sayang diperingati setiap tanggal 14 Februari. Hari Valentine seharusnya dirayakan bersama orang tersayang dan digunakan untuk bersenang-senang, bukan untuk menghadapi ulangan Matematika yang sangat tidak menyenangkan. Bu Siti memang sengaja mengadakan ulangan Matematika hari ini agar seluruh muridnya fokus belajar dan tidak fokus untuk memikirkan hal-hal lain.“Anak-anak, silahkan kerjakan seluruh soal dengan baik dan teliti. Saya akan beri kalian cokelat bagi yang berhasil mendapatkan nilai 100,” kata Bu Siti.“Baik, Bu!” Suara kompak seluruh siswa kelas XI B terdengar. Lagi-lagi, Alexa mengeluh karena sama sekali tidak berminat mengerjakan soal ulangan Matematika hari ini. Sementara itu, Bu Siti mengangguk dan tersenyum kepada seluruh siswa XI B. Seluruh siswa langsung fokus mengerjakan soal ulangan Matematika hari ini. Semua itu semata-mata karena takut kena ceramah dari Bu Siti jika mendapatkan nilai jelek, bukan untuk ber
Hari ini tepat pukul 17:00 ponsel Alexa berdering. Alexa yang baru saja selesai bersiap-siap langsung tersenyum saat membaca nama Danish muncul di layar ponselnya. Alexa mengangkat telepon dari Danish.“Halo, Ra! Gue udah ada di depan rumah loe,” kata Danish.“Oke, oke! Tunggu sebentar,” kata Alexa. Danish rupanya benar-benar menepati janjinya untuk menjemput Alexa di hari Valentine. Hati Alexa seakan sudah berubah menjadi taman bunga karena merasa sangat bahagia sekarang. Alexa mengamati bayangan dirinya di cermin sekali lagi untuk memastikan penampilannya sudah sangat sempurna untuk bertemu Danish hari ini.“Please be nice,” kata Alexa. Alexa memejamkan kedua matanya sebentar dan merasakan detak jantungnya berubah menjadi sangat kencang Alexa melangkahkan kakinya perlahan keluar dari kamarnya. Alexa sangat berharap kalau kencan di hari Valentine dengan Danish akan berjalan dengan lancar.--Danish bersandar di mobilnya sambil memainkan ponseln
Acara makan malam berjalan seperti biasa, walau Danish lebih banyak menghabiskan makanannya dalam diam. Alexa merasa bersalah karena takut kalau pertanyaan tadi menyinggung perasaan Danish. Alexa mungkin berniat untuk meminta maaf kepada Danish setelah Danish menghabiskan makanannya. Danish baru saja menghabiskan steak miliknya dan langsung angkat bicara.“Alexa, gue mau bicara,” kata Danish.“Kak, Alexa mau bicara,” kata Alexa. Keduanya berbicara secara bersamaan. Danish menatap lurus ke arah Alexa dengan tatapan bingung hingga membuat Alexa salah tingkah.“Silahkan, Kak Danish bicara duluan,” kata Alexa.“Well,” kata Danish. Danish berdeham kemudian menyerahkan sebuah kotak kado kepada Alexa. Alexa menatapnya dengan bingung.“Alexandra,” kata Danish.“Ini apa, Kak? Ini buat aku?” tanya Alexa.“Alexandra, gue gak punya banyak waktu hari ini. Apa loe mau pura-pura jadi pacar gue?” Danish melontarkan pertanyaan tersebut hingga membuat Alexa terdiam.
Alexa baru saja mengalami salah satu kejadian paling menyebalkan dalam hidupnya. Sementara itu, Alexa bisa melihat Danish masih saja tersenyum penuh kemenangan. Alexa berpikir kalau Danish tidak akan membuat ulah lagi hari ini, tetapi lagi-lagi Danish kembali mengatakan sesuatu yang membuat Alexa kesal.“Nih, totalnya jadi sekian. Lihat apa yang loe pesan, hitung totalnya, dan jangan lupa transfer ke gue.” Danish memberikan struk makan malamnya pada Alexa.“Hah? Lagi? Aku pikir Kak Danish yang bayar hari ini,” kata Alexa.“Karena loe bukan pacar gue,” kata Danish. Alexa terdiam dan menghela napasya. Alexa ingin berkomentar, tetapi cukup sadar diri akan perkataan Danish. Alexa memang bukan pacar Danish. Alexa hanya berpura-pura menjadi pacar Danish dan harus mengikuti setiap permainan yang ada.“Nih, sudah aku transfer,” kata Alexa.“Hmmm, ayo kita pulang sekarang, Ra,” kata Danish. Alexa mengangguk. Danish berdiri dari kursinya dan berjalan keluar Garden Café.