Share

Bab 22 (Perhiasan yang menyilaukan)

Pov Ibu

Sejak kejadian si Mira melabrakku di depan semua orang, entah kenapa fisikku jadi melemah.

Rasanya semua semangat hidupku hilang begitu saja. Aku teramat malu untuk keluar rumah. Semalam saja para Ibu-ibu arisan ingin menjenguk, aku menolak. Kuminta Lina untuk mengatakan aku sedang tidur, alhasil mereka semua pulang. Mereka hanya menitipkan buah tangan khas menjenguk orang sakit, apalagi kalau bukan roti bantal selai dan sekilo buah jeruk.

Huh, apa tidak ada bawaan yang lebih keren.

Sudah malunya sampai ke ubun-ubun, untungnya tak seberapa. Sudah bisa kubayangkan kini aku seterkenal apa di kalangan Ibu-ibu disini.

Terlebih lagi si Sita, dia pasti paling vocal menceritakan kejadian waktu itu kemana-mana. Tahu betul aku sebanyak apa lemak dalam mulut si gendut itu. Tapi tidak apa, semalam Hasan sudah berjanji pagi hari ini istrinya akan melakukan klarifikasi di depan semua Ibu-ibu arisan. Hahaha, klarifikasi, memangnya menantuku itu artis.

Apapun namanya lah, yang jelas ia akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status