Share

Bu Endang tak berubah

Nungki mengangkat bahunya sedikit lalu menurunkannya lagi. Dia merangkulku masuk ruang rapat seolah tak mau memikirkan tentang nasib pamannya.

"Nggaj usah pedulikan mereka. Orang seperti mereka pasti tahu letak kesalahan mereka dimana," jawab Nungki.

"Oke aku tak akan memikirkan mereka lagi," ucapku.

Ini pertama kalinya ikut Nungki rapat tapi mataku rasanya lelah tak bisa menahan kantuk aku tidur di bahu suamiku sampai rapat selesai dan dia membangunkanku.

"Ayo pulang sudah larut malam sepertinya kamu lelah," ucap Nungki.

"Apa aku ketiduran. Maafkan aku ya apa aku memalukanmu karena tertidur?" tanyaku.

"Tidak jangan berpikir macam-macam ayo kita pulang, atau mau menginap di sini?" tanya Nungki.

Aku menggelengkan kepala lalu mengatakan ingin pulang. Kami sepakat pulang dan tidur di rumah sampai pagi.

Seperti biasa aku turun ke dapur memasak di temani para pelayan membuat sarapan untuk suamiku.

"Ternyata kamu di sini kenapa tak membangunkanku?" tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status