Share

Istimewa

Nungki hanya tersenyum mendengarkan pertanyaanku. Baginya berapa total ia membayar bakso tidaklah seberapa. Suamiku itu memberitahuku bahwa kedekatan dan membaur dengan masyarakat sekitar apalagi mendengarkan keluh kesah mereka adalah kebahagiaan sendiri.

"Sedikit saja aku bahagia bisa membaur bersama bapak-bapak dan ibu-ibu di kampung ini yang sebelumnya belum pernah aku rasakan," balas Nungki.

"Jadi nggak mau memberitahu berapa totalnya nih pengeluaran malam ini? Nggak apa-apa sih aku juga ikut senang bisa menyenangkan banyak pihak," balasku sambil merangkul Nungki berjalan pulang ke rumah.

Akhirnya aku bisa tidur di kamar ini lagi setelah beberapa bulan aku tinggal. Aku tak pernah lagi menginap di sini setelah menikah paling hanya mampir sebentar saja.

"Bagaimana rasanya tidur dikamar gadis yang sekarang jadi istriku ini ya," gumam Nungki sambil rebahan di sampingku.

"Sekarang sudah merasakan 'kan. Maaf ya ranjangnya sempit dan sedikit berdebu maklum saja jarang digunakan," balasku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status