Share

Senyuman sinis

Kami tak ingin menghiraukan apa yang dikatakan bu Endang. Tapi berani banget di depan besan dan calon mantu menghina orang apa nggak takut anaknya nggak jadi di nikahi.

"Iya bu Endang selamat ya anaknya sudah ada yang melamar semoga lancar sampai hari H," ucap ibuku.

"Iya lah bu terima kasih nanti resepsi di gedung lebih mewah dari anak bu Siti," balas bu Endang.

Nungki hanya tertawa mendengar ucapan bu Endang. Mau lebih mewah mau enggak siapa yang peduli dengan hajat mereka.

"Kami pamit pulang dulu ya bu. Sudah malam besok harus kerja," ucapku.

"Loh katanya istri bos kok masih kerja!" seru bu Endang.

Aku menoleh ke arah Nungki dan tersenyum padanya. Nungki juga mengatakan kalau aku tak perlu membalas omongan bu Endang. Lebih segera pergi percuma juga kalau harus membaung energi untuk melawan orang yang tak bermoral seperti bu Endang ini.

"Ayo masuk ke dalam mobil. Mau kaya mau miskin semua orang perlu uang," jawab Nungki sambil membuka pintu m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status