Share

Bab 48. Kamar Untuk Alana

Alana langsung terdiam, dan wajahnya berubah menjadi datar. "Tapi, Paman kan bukan ayahku. Aku hanya punya satu Ayah saja, aku tidak mau punya dua Ayah."

Jawaban polos itu meluncur begitu saja dari bibir Alana, membuat Pandu hanya bisa meringis untuk menyembunyikan kekecewaannya. Hatinya terasa sakit mendengar Alana menolaknya memanggil Ayah.

Melihat Alana adalah pribadi yang tidak mudah dibujuk, membuat Pandu akhirnya bungkam dan tidak lagi meminta hal tersebut pada anak itu. Ia khawatir Alana tidak mau bertemu dengannya lagi.

Pandu akan menyelidiki sendiri kebenaran tentang Alana, ia sangat yakin kalau anak itu adalah darah dagingnya sendiri karena ia mulai sadar rasa sayangnya terhadap Alana itu tidak biasa. Bahkan kepada keponakannya saja dia tidak seperti itu.

"Baiklah, Sayang, Paman tidak memaksa," kata Pandu, "Paman tidak bermaksud ingin menggantikan ayahmu. Maksudnya kamu boleh meminta apa pun kepada Paman sama seperti kepada ayahmu."

Padahal tujuan Pandu memang ingin meny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status