Keluarga besar Baskoro Group, mengadakan dinner reuni di kediaman orang tua Mike malam ini. Reuni itu rutin dilakukan setahun sekali, dan rumah orang tua Mike sering dipilih karena kemegahan dan pengaruh mereka yang terkuat dalam group bisnis keluarga.Rianti yang baru saja mengambil cuti seminggu dari pekerjaannya pun hadir menemani Mike. Dia tampil glamour dengan mini dress berwarna hitam dan perhiasan berlian berkilau yang dikenakannya, membuatnya menjadi yang paling cantik dan menarik perhatian semua orang di sana.Mike yang datang hanya karena terpaksa, memilih untuk tampil seperti apa adanya dirinya sehari-hari. Hanya mengenakan celana jeans dan kemeja warna senada dengan Rianti. Dia tak peduli pada para sepupu yang mulai saling berbisik mengomentari."Dinner sudah selesai, dan kalian baru datang," ucap Nyonya Ani Baskoro, ibu Mike, sambil menatap sinis pada Rianti."Maaf, Mah. Tadi mobil aku mogok," sahut Mike cepat samb
Kecelakaan yang terjadi enam bulan lalu, tak membuat Mike merasa trauma sedikit pun. Balapan motor atau mobil, baginya sama saja. Pelampiasan terbaiknya untuk menyudahi rasa kesal tetap lah melaju liar di jalanan.Tujuannya adalah klub malam langganan, dan tibanya dia di parkiran hampir berbarengan dengan kedatangan Stephen. Stephen dengan senyum mengembang, turun dari mobil segera menghampiri Mike."Gak nyangka ketemu di sini, selamat ya, Bro!" Stephen memberi rangkulan persahabatan dan menepuk pundak Mike beberapa kali."Selamat apaan, nih?" Tiba-tiba saja datang Rion dari arah belakang mereka, rupanya dia juga baru tiba bersama dengan motor sportnya."Hey, Rion. Kamu belum tahu, ya? Baskoro Group baru saja mengumumkan, siapa pemegang saham terbesar di kerajaan bisnis mereka. Dan kamu tahu siapa? Yeah, Bro! Mike Baskoro, sohib kita ini," ungkap Stephen dengan penuh rasa bangga.Mike belum lupa, pada pukulan yang malam itu dia layangkan ke wajah Stephen. Namun, dia tak menyangka bahw
Sejak pertemuan di Bandara, dan setibanya di Banjarmasin, Kevin belum bicara banyak dengan dua orang yang menemani kunjungannya kali ini. Karyawan baru yang disarankan kantor agar bisa belajar dan memiliki pengalaman mengunjungi beberapa klien di luar daerah bersama Kevin.Bisma dan Haikal, nama mereka yang selalu memandang segan kepada Kevin. Di kantor, Kevin sudah terkenal sebagai manajer yang tak banyak bicara dan tak suka terlalu bergaul dengan karyawan lain. Namun, Kevin selalu memiliki performa yang bagus hingga menjadi panutan para rekannya."Kamu baru menikah, ya?" Kevin baru menyadari ada hiasan warna merah di punggung tangan Haikal.Haikal yang baru saja akan mengangkat sendok untuk menikmati makan siangnya pun merasa terkejut. Segera mengangguk pada Kevin."Kapan nikahnya? Kok saya gak tahu ada karyawan yang nikah," tanya Kevin lagi sambil makan siang dengan santai."Maaf, Pak Kevin. Waktu itu saya sudah berikan undangannya ke ruangan Bapak," jawab Haikal."Oh ya? Ohh, maa
Setelah sekian lama memilih untuk mengurung diri, kini Vyolin kembali siap untuk melihat dunia luar. Ketiga sahabatnya, Sarah, Anna, dan Selena telah menunggu di teras rumah. Selena sudah menyiapkan agenda untuk rutinitas mereka hari ini."Jadi … hari ini kita belanja dulu atau perawatan dulu?" tanya Sarah sambil memperhatikan Selena yang terus bercerita tentang tempat perawatan wajah terbaru."Perawatan dulu lah, aku sudah lama gak facial," jawab Selena."Aku sih sudah perawatan minggu kemarin, home service," sambung Anna."Hmm, maaf lama nunggu." Vyolin telah selesai bersiap dan menghampiri teman-temannya."Cantiknya … kita berangkat sekarang? Kak Julia mana?" kata Sarah sambil celingukan ke dalam rumah."Kak Julia sudah pergi tadi, katanya mau cek rumahnya sebentar," sahut Vyolin."Ooh, gitu. Ya udah, yuk. Kita lets go!"Dengan menggunakan mobil Sarah, mereka pun pergi. Sepanjang perjalanan, yang paling banyak terdengar adalah ocehan Selena. Ibu satu anak itu memang senang mengatak
BAB 18. KEBOHONGAN MIKE.Merasa heran pada apa yang terjadi dengan Mike di toko, Rion pun mulai membahasnya ketika sudah kembali ke dalam mobil. Wajah Mike masih terlihat tegang, merasa kesal karena orang-orang tadi melihatnya seperti penjahat."Jadi … tadi itu kenapa, Bro?" tanya Rion berhati-hati."Biasalah, cewek-cewek gila," jawab Mike cepat sembari mengusap kasar kepala plontosnya."Kalau Anna, aku tahu. Kalau yang lagi hamil itu, siapa? Kok, kayaknya takut banget gitu?" tanya Rion lagi."Gak tahu, Rion. Itu cewek tiba-tiba ngamuk gak jelas!" jawab Mike malas."Jangan-jangan … kamu yang sudah bikin dia hamil?" Rion memicingkan matanya pada Mike, lalu tertawa."Gila!" ucap Mike lalu berusaha memukul kepala Rion, untung saja gerak refleks Rion cukup cepat.Mike menyalakan mesin mobilnya dan melaju pergi meninggalkan Mall. Tatapannya fokus ke jalanan, akan tetapi pikirannya tetap mengingat reaksi Vyolin. 'Vyolin, kamu juga belum bisa melupakan aku. Gak akan bisa melupakan apa yang
BAB 19. MENGALAHKAN PENGANTIN BARU.Kediaman orang tua Mike, menyimpan semua kemewahan nuansa antik. Bangunannya besar dengan beberapa bilik yang hampir tak tersentuh kecuali oleh petugas kebersihan.Meski di rumah itu ada banyak kamar, Mike memilih untuk tinggal di rumah mewahnya yang dibuat lebih modern. Orang tuanya hanya tinggal ditemani para pelayan dan penjaga keamanan."Kamu sudah datang?" Nyonya Ani menyambut kedatangan Mike dari lantai dua rumahnya."Hay, Ma. Papah mana?" Sahut Mike."Di ruang kerjanya," ucap Nyonya Ani lalu langsung kembali masuk ke kamar.Mike segera menuju ruang kerja CEO Samudera Baskoro, sebuah ruangan di rumah itu yang dianggap paling kramat. Tempat di mana Ayahnya sering menyendiri untuk mencetuskan ide-ide briliant guna semakin memajukan perusahaan."Masuk," ucap Tuan Samudera saat Mike mengetuk pintu."Hay, Pah. Katanya Papah ada perlu," ujar Mike berjalan masuk sambil melihat ke arah seorang pria yang tak asing baginya, telah mendahului berdiri di d
Mendengar suara teriakan Vyolin, Kevin begitu terkejut dan segera menenangkan istrinya itu."Eh, Vyolin. Ini aku Kevin, bukan maling!" Kevin memegangi kedua bahu Vyolin."Astaga, Mas! Kamu kenapa gak kasih tahu kalau sudah pulang," sahut Vyolin lalu memeluk erat tubuh suaminya itu."Aku baru aja sampai, dan aku gak mau ganggu tidur nyenyak kamu, Sayang," ucap Kevin sambil mengelus rambut panjang Vyolin.Julia yang terkejut mendengar suara jeritan Vyolin, hanya mendatangi sampai depan pintu kamar. Dia segera menyadari kalau telah terjadi kekeliruan. Julia pun kembali ke kamarnya.Vyolin kembali duduk ke atas tempat tidur, memperhatikan Kevin yang baru memakai pakaian dan mengoles pelembab wajah di depan cermin. Dia merasa senang karena suaminya telah kembali ke rumah."Kamu mau minum?" tanya Kevin berjalan mendekati istrinya."Enggak, Mas. Kamu mau makan?" Vyolin lalu balik bertanya."Mas sudah makan di pesawat, ada banyak cemilan oleh-oleh yang mas beli. Tapi di dalam koper, kamu mau?
Mike membuka laptop di atas meja kerjanya, lalu mengakses sosial media yang lama tak dia buka. Mencari akun media sosial Anna, dan menemukan akun lainnya yang selalu memberi reaksi pada setiap postingan mantan pacarnya itu.Vyolin Durrel, Mike tersenyum lega ketika dengan cepat bisa menemukan akun Vyolin. Namun, tidak ada informasi apa-apa di akun Vyolin sejak tiga bulan yang lalu. Semua terkunci untuk publik, kecuali foto profilnya yang tengah bergandengan dengan Kevin."Kamu lihat perempuan ini, kan? Saya minta kamu cari tahu semua tentang dia dan berusaha lah dapatkan nomor teleponnya," ucap Mike pada Andrew.Andrew menatap fokus pada foto profil akun Vyolin, di sana terpampang jelas bahwa Vyolin telah memiliki pasangan. Andrew pun merasa heran pada apa yang tengah direncanakan Mike."Maaf, Tuan. Kalau boleh tahu, perempuan ini siapa?" tanya Andrew ragu."Ya, saya merasa sedikit ada masalah dengan dia, jadi saya harus bisa meluruskan sesuatu," jawab Mike."Baiklah, Tuan," sahut And