Share

19. Perjanjian Kedua

            Langit – langit kamarku lengang. Semua orang sudah lama tertidur, tapi mataku tak bisa diajak kerja sama. Sedari tadi aku memainkan lampu tidur. Hidup, mati, hidup, mati dan kubiarkan hidup hingga kini. Perkataan Hwan tadi masih terngiang-ngiang di kepala. Astaga, apa lagi ini? Belum cukup perjanjian dengan Kakek Chu, taruhan dengan Hwan juga ikut membuatku gila.

            Aaaarrrghh! Aku terteriak dalam diam. Aku tidak mau semua penjaga yang berjaga di luar tiba-tiba masuk kamar setelah mendengar suara teriakan seperti terakhir kali. Aku menggeliat di balik selimut kemudian bangkit dan duduk. Aku menghela nafas kasar.

            “Perjanjianmu dengan kakek,” Hwan menatapku dengan serius, “aku bisa membuatmu lepas dari perjanjian gila itu dengan syarat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status