Beranda / Rumah Tangga / Rahasia Dibalik Makeup Tebal Meisya / BAB 7 Makan Siang Untuk Damian 

Share

BAB 7 Makan Siang Untuk Damian 

Penulis: Elpis
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-22 10:03:37
Aroma bawang yang baru saja dimasukkan ke wajan menyerbak memenuhi dapur. tercium begitu harum, namun indera penciuman Meisya seakan tumpul hingga ia tak dapat merasakan nikmatnya aroma itu. Entah inderanya yang menumpul ataukah pikirannya yang melayang entah kemana hingga bahkan suara gemericik minyak pun tak mengganggu lamunannya.

Sebuah percikan minyak panas mengenai tangan Meisya. Menyadarkannya dari lamunan yang sedari tadi bertahta. ia buru-buru mengambil spatula, namun sudah terlambat. bawang yang tadi menguarkan aroma wangi kini telah berganti menjadi aroma gosong. Asap yang cukup tebal membumbung menutupi pemandangan bawang yang bernasib naas itu. Meisya hanya bisa memijat pangkal hidungnya, frustasi pada kekacauan yang ia ciptakan sendiri.

Meisya menghela napas panjang. “Haah, fokus Meisya. kau harus fokus demi rencanamu.”

Meisya mengambil wajan berisi bawang gosong dan membuang bawang yang sudah mengenaskan itu ke dalam tempat
Elpis

Halo guys. ini Elpis. Ini adalah karya pertamaku. menurut kalian gimana? feelnya udah dapat belum? Jangan lupa tinggalkan komen guys biar aku tambah semangat nulisnya. \^v^/

| 1
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Rahasia Dibalik Makeup Tebal Meisya   Bab 9 Cara Meisya Menyembunyikan Lukanya

    “Apa yang kau lakukan di sini? kau menguping pembicaraanku?” Meisya bertanya dengan ekspresi dingin dengan wajah sembab. Damian menegang. ia tertangkap basah. ia harus jawab apa sekarang? Tok tok tok. Suara ketukan datang dari arah pintu kamar yang terbuat dari kayu itu membuat Damian sedikit lega. “Masuk.” “Tuan Anderson mengundang tuan muda dan nyonya muda untuk makan malam bersama.” “Ayah sudah kembali?” tanya Damian penasaran. “Sudah tuan muda.” Art itu sedikit membungkuk untuk menjawab pertanyaan dari tuan muda Anderson. “Mama bagaimana?” tanya Damian lagi. “Nyonya juga sudah kembali.” “Mama sudah pulang?!” Damian sedikit terkejut dengan berita ini. “Bagaimana bisa mama kembali tanpa memberitahuku?” Ucap Damian dengan raut wajah tak percaya. Asisten rumah tangga itu mengerutkan alisnya kebingungan untuk menjawab pertanyaan tuan mudanya.

  • Rahasia Dibalik Makeup Tebal Meisya   Bab 8 Menjalankan Rencana

    “apa yang sedang kau lakukan di meja ku?”Gerakan Meisya terhenti. Jantungnya berdetak kencang, takut ketahuan. “A … aku. Aku hanya ….” Damian Bergerak ke arah Meisya dengan kursi roda elektriknya. Meisya panik tak tau harus berbuat apa. keringat sebesar biji jagung terasa mengalir di punggungnya. “Mau apa kau dengan dokumen proyek pembangunan hotelku?” “A … aku ….” “Jangan bilang kau ingin mencuri dan memberikannya pada ayahmu?” Damian menyentak keras dokumen yang digenggam erat Meisya. Tubuh Meisya oleng hingga terjatuh. Lututnya mendarat dengan keras di ubin lantai yang dingin. Wajahnya meringis menahan sakit. “Aku tak menyangka kau akan melakukan hal serendah ini.” Air mata Meisya menggenang di pelupuk mata. “Damian aku mohon. tidak bisakah kau memberikannya padaku? aku sangat membutuhkannya.” Damian terkekeh “Kau pikir aku akan memberikannya dengan suka rela hanya karena kau memohon?”

  • Rahasia Dibalik Makeup Tebal Meisya   BAB 7 Makan Siang Untuk Damian 

    Aroma bawang yang baru saja dimasukkan ke wajan menyerbak memenuhi dapur. tercium begitu harum, namun indera penciuman Meisya seakan tumpul hingga ia tak dapat merasakan nikmatnya aroma itu. Entah inderanya yang menumpul ataukah pikirannya yang melayang entah kemana hingga bahkan suara gemericik minyak pun tak mengganggu lamunannya. Sebuah percikan minyak panas mengenai tangan Meisya. Menyadarkannya dari lamunan yang sedari tadi bertahta. ia buru-buru mengambil spatula, namun sudah terlambat. bawang yang tadi menguarkan aroma wangi kini telah berganti menjadi aroma gosong. Asap yang cukup tebal membumbung menutupi pemandangan bawang yang bernasib naas itu. Meisya hanya bisa memijat pangkal hidungnya, frustasi pada kekacauan yang ia ciptakan sendiri. Meisya menghela napas panjang. “Haah, fokus Meisya. kau harus fokus demi rencanamu.” Meisya mengambil wajan berisi bawang gosong dan membuang bawang yang sudah mengenaskan itu ke dalam tempat

  • Rahasia Dibalik Makeup Tebal Meisya   Bab 6 : Penelepon Misterius

    “Kau benar-benar lupa apa yang terjadi?” Meisya dengan polos hanya mengangguk. Kemudian ia bertanya, “Memang apa yang sudah kulakukan semalam?” “Sudahlah. Lupakan saja!” Damian memutar kursi rodanya, berbalik kemudian pergi ke kamar mandi. Damian menyalakan shower membiarkan air membasahi tubuhnya. Kepalanya dipenuhi dengan adegan-adegan semalam yang membuatnya kesulitan tidur. Semalam Meisya terus saja mengigau meminta tolong dan meminta untuk berhenti dipukul. Puncaknya terjadi saat sebuah sambaran petir yang terdengar nyaring mengejutkan Meisya yang sedang tertidur. Meisya terbangun seketika itu lalu menjerit histeris seperti orang ketakutan. Meisya baru tenang setelah ia memeluknya. Ia jadi harus memeluk Meisya sepanjang malam tanpa tertidur sedikit pun. Damian keluar dari kamar mandi. Ia tak menemukan Meisya, namun aroma makanan yang tercium begitu lezat membuat Damian mengetahui keberadaan Meisya. Ia segera mengen

  • Rahasia Dibalik Makeup Tebal Meisya   Bab 5 : Kelakuan Meisya

    Bibir Meisya yang dipoles lipstik merah saat itu tersenyum tipis. “Apakah kau mau mengetahuinya sekarang?”Damian menegang, tak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba sebuah senyuman tersungging di bibir Meisya yang dipoles lipstik merah yang membuat Damian salah fokus. Meisya menepuk ringan bahu Damian. “Pfft. kenapa tiba-tiba Anda begitu tegang Tuan Damian Anderson? jangan bilang anda merasa terintimidasi oleh gadis yang bahkan lima tahun lebih muda dari Anda.”Alis mata Damian menukik tajam. Ia merasa dipermainkan. “Ka … kau mempermainkanku?”Meisya menepuk ringan bahu Damian. “Rileks tuan Damian.”“Rileks.” Meisya membisikkan kata terakhir itu dengan lembut tepat di sebelah telinga Damian, membuat Damian sedikit merinding sehingga mendorong paksa tubuh Meisya agar menjauh darinya. Ia sungguh sudah tak tahan.Hampir-hampir Meisya terjengkang ke belakang karena dorongan Damian, meski begitu ia tetap puas karena berhasil mempermainkan Damian yang punya gengsi setinggi langit. “Hahahah, s

  • Rahasia Dibalik Makeup Tebal Meisya   Bab 4 : Mimpi buruk

    Damian dan Meisya tiba di rumah orang tua Damian. Keduanya terpaksa pulang ke rumah orang tua Damian karena paksaan dari Sam. Keduanya sudah sampai di rumah yang bergerbang tinggi itu. Damian turun dari mobil dibantu oleh Ken, asisten sekaligus temannya.“Kau mau kemana?” Damian keheranan saat melihat Ken bukannya membantunya masuk ke dalam rumah tapi malah kembali memposisikan diri di kursi kemudi.“Mau pulang.”“Kau tidak mengantarku masuk? Kau tau kursi rodaku sedang lowbat kan?”“Iya aku tau. Lalu kenapa?” “Kau serius bertanya kenapa?” Damian menatap tak percaya pada Ken.“Tidakkah kau merasa sebagai asisten, kau harus membantu atasanmu?” lanjut Damian kesal.“Majikan?” Ken menatap jam tangan yang melingkar gagah di pergelangan tangannya, seulas senyum meremehkan muncul di wajah tampannya saat netra cokelatnya menangkap jam yang sudah menunjukkan pukul 21.00. “Maaf tuan Damian Anderson, tapi jam kerjaku sudah selesai sekitar satu jam yang lalu. sekarang aku bukan asistenmu, aku t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status