Share

Bab 46: Perebutan Tahta

Bella melangkah naik bagaikan seorang sandra yang dipaksa memasuki jet yang telah menunggunya itu. Dia selalu menghela nafas berat di tiap langkahnya.

Padahal semua begitu sempurna dengan kehidupan kampus yang baru, diluar hal-hal 'sepele' yang menjengkelkan, itu adalah bumbu pedas manis kehidupan.

Tapi, kenapa dia sekarang seperti akan diceburkan ke dalam minyak panas?

"Doakan aku, Ham." Pesannya sebelum lepas landas dari sana.

Meninggalkan Ilham yang terdiam dengan helaan nafas dalam-dalam. Dia adalah orang yang pertama kali dekat dengan Bella. Dia juga mengenal Ayahnya, yang ternyata adalah Putra Mahkota dan Ibunya, yang ternyata Putri dari Kerajaan tetangga.

"Semoga semua baik-baik saja. Jangan lupakan aku, Bell." Bisiknya dalam hati.

Di atas langit, Bella merasakan batinnya bergolak. Antara ingin tetap diam menyesapi keadaannya sekarang dan berpikir matang tentang rencanannya kedepan. Atau berjalan saja mengikuti arus yang menuntu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status