Share

Pernikahan

Author: Lavien Wu
last update Huling Na-update: 2023-11-18 22:07:20

"Udah dijemput sama pacarnya aja tuh." Natri, salah satu teman Odelyn di kelas ini dengan wajah yang usil mencoba menggoda Odelyn yang sedang membereskan barang-barang kuliahnya. Hari ini Odelyn punya jadwal kelas sore sehingga dia merasa sangat lelah dan hanya ingin tidur ketika sudah sampai di rumah.

"Hah? Dijemput?" Odelyn tidak tahu apakah Natri hanya bercanda atau bagaimana. Yang jelas setahu Odelyn di kelas ini tidak ada yang tahu kalau Odelyn punya pacar. Jadi bagaimana mungkin Natri bisa mengatakan kalau Odelyn dijemput oleh pacarnya?

"Loh, mas-mas yang mukanya ganteng itu pacar kamu kan? Dia duduk di kursi luar kelas tuh. Aku tuh lihat beberapa kali kalian makan di kantin kampus. Dia dari jurusan mana sih, Ody? Ganteng juga tuh. Kenalin aku sama teman-temannya dong." Natri mulai tertawa genit dan hal itu jelas didengar oleh teman-teman sekelas Odelyn.

"Loh, Odelyn punya pacar ya? Baru tahu aku." Ada lagi teman sekelas Odelyn yang memberikan tatapan tidak menyangka kepada Odelyn.

Odelyn yang mulai dihujani pertanyaan seperti itu menjadi pusing dan mual. Orang-orang ini pasti sangat meremehkan Odelyn karena bisa punya pacar kan. Hah, apalagi Natri yang sudah tahu wajah Michael. Pasti Natri lebih meremehkan Odelyn.

"Guys, pulang dulu ya. Bye-bye!" Odelyn memilih untuk menghiraukan semua pertanyaan itu dan pamit dari kelas dengan wajah yang ceria. Ah, ceria darimana. Yang ada sekarang ini Odelyn merasa insecure dan tidak pantas untuk mempunyai pacar.

"Odelyn, kamu lihat apa sih sampai gak lihat aku duduk disini?" Suara Michael menyapa pendengaran Odelyn yang sudah berjalan agak jauh dari kelas.

Odelyn yang terlalu sibuk dengan pikirannya langsung tersadarkan dengan suara Michael yang memanggil dirinya. Ah, Michael ada disini sungguhan rupanya ya.

"Mas, kenapa jemput aku disini sih? Emang gak kuliah?" Sambil bertanya seperti itu Odelyn juga menarik pelan tangan Michael untuk berdiri dan berjalan menjauh dari kelas. Odelyn tidak ingin teman-teman sekelasnya semakin membicarakan dirinya. Jujur saja hal itu membuat Odelyn merasa tidak nyaman.

"Kuliah? Sekarang aku lagi sibuk sama skripsi kalau aja kamu lupa. Jadi ya secara jadwal aku lebih fleksibel lah. Kamu sendiri gimana semester enam ini? Udah mulai mikirin judul skripsi?" Michael menikmati tangannya yang ditarik pelan oleh Odelyn. Tampaknya Odelyn belum sadar kalau caranya menarik tangan Michael seperti menarik tangan adik yang membandel tidak mau disuruh pulang saat bermain. Jujur saja ini sangat lucu dan menyenangkan.

"Udah mulai mikir sih. Kamu mau nganterin aku pulang atau gimana?" Odelyn kemudian sampai di tempat parkir mobil Michael. Odelyn bisa tahu tempat Michael memarkirkan mobilnya karena ketika Michael pergi ke kampusnya untuk sekedar makan siang, biasanya Michael akan memarkirkan mobilnya disini.

"Kita ketemu ibu dulu yuk. Ibu bilang mau ketemu sama kamu, mau ngobrol sama kamu. Nah, karena itu aku jemput kamu sampai ke depan kelas. Tapi masih nanti malam kok, jadi ada waktu untuk siap-siap ya." Wajah Michael terlihat sumringah.

Berbanding terbalik dengan wajah Michael yang sumringah, wajah Odelyn justru langsung pucat pasi. "Ketemu bu Rieta? Buat apa, mas?" Apakah bu Rieta tidak setuju dengan hubungan ini karena Odelyn tidak setara dengan Michael?

Michael yang menangkap perubahan nada suara Odelyn menjadi cenderung takut dan cemas pun segera menenangkan Odelyn. "Gak perlu cemas ya. Ibu tuh cuma mau ngobrol aja sama kamu. Kamu kan pernah jadi mahasiswa ibu di semester empat, sekarang jadi pacar anaknya, ya jelas dong ibu pengen ngobrol. Gak usah takut, apapun pikirkan negatif kamu gak bakal kejadian kok." Berpacaran selama satu tahun dengan Odelyn membuat Michael sedikit tahu bahwa pacarnya ini bisa dibilang sebagai manusia yang overthinking dalam apapun. Michael hanya perlu memaklumi dan memberikan ucapan-ucapan positif pada Odelyn bukan.

Walaupun sudah ditenangkan seperti itu jelas saja membuat Odelyn tidak tenang. Odelyn tidak tahu kalau berpacaran itu ada kemungkinan mengobrol dengan orang tua dari pacar. Tapi kalau Odelyn menolak permintaan Michael jelas kurang ajar bukan. Michael selama ini sudah baik pada Odelyn. Michael mau memahami insecure dan overthinking yang selalu dimiliki oleh Odelyn. Rasanya Odelyn tidak akan bisa menemukan pria sebaik Michael. Pria lain bisa jadi akan menganggap rasa insecure dan overthinking yang terus dimiliki oleh Odelyn sebagai sesuatu yang merepotkan. Odelyn tidak ingin kehilangan Michael karena Michael adalah partner hidup yang menyenangkan, walaupun tentu saja Odelyn tidak memiliki rasa cinta sedikitpun pada Michael.

"Odelyn, ayo kita masuk ke dalam mobil." Tampaknya Odelyn lagi-lagi berkutat pada overthinking lagi. Tugas Michael adalah mengurangi hal tersebut dan sebaiknya memang mengalihkan Odelyn ke hal-hal lain yang lebih menyenangkan. Tapi apa ya?

"Kita makan dulu di tempat biasa baru nanti ke tempatnya ibu. Tempat makan itu lho yang jual nasi padang, kamu suka banget kan makan disana." Siapa tahu kalau pikiran Odelyn sudah kenyang dengan makanan maka dia akan memikirkan hal-hal baik saja.

"Mas, menurut kamu ibu bakal ngobrol soal apa ya?" Bukannya menjawab obrolan yang dibawa oleh Michael, Odelyn malah terfokus kepada hal lain. Yah, sudahlah, lagi-lagi Michael bisa apa.

"Gak ngomongin hal yang bikin kamu takut pokoknya. Semua yang ibu omongin ke kamu adalah hal yang positif, gak akan menyakiti kamu."

"Kalau misalkan apa yang mas pikir salah gimana? Gimana kalau bu Rieta ternyata gak setuju dengan hubungan ini?" Odelyn sebenarnya ingin menyimpan rasa overthinking ini di dalam pikirannya saja, tidak perlu disuarakan. Namun rasanya sangat menyesakkan apabila hanya didiamkan tanpa disuarakan.

"Percaya atau nggak, aku sudah tahu apa yang mau ibu omongin. Makanya aku bilang bukan hal negatif yang akan ibu obrolin ke kita berdua. Kamu juga udah baik kok di mata ibu, gak perlu cemas."

Baiklah, kalau Michael sudah bicara seperti itu, maka tugas Odelyn hanya tinggal percaya saja bukan.

*

"Menikah?" Apakah Odelyn salah dengar? Menikah? Menikah dengan Michael? Apakah ini adalah prank?

"Iya, sayang. Ibu mau kalian berdua menikah sih. Tapi ini hanya harapan ibu, selebihnya akan ibu serahkan kepada kalian." Bu Rieta dengan wajah teduhnya itu lagi-lagi membuat Odelyn dilanda kegundahan hati yang teramat dalam. Apakah menikah di umur segini hal yang memungkinkan?

"Kalau menikah dengan aku, kita akan berusaha jadi partner hidup yang baik dan menyenangkan. Seingat aku sih kita pernah ngobrolin ini sebelumnya..Dan untuk semua impian kamu, akan aku pastikan pernikahan bukan halangan untuk itu." Michael menambahkan kalimat yang membuat Odelyn tertegun.

"Aku mau menikah."

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Rahasia Gelap Suamiku    Happy Ending

    "Ya ampun, Maura! Kamu kenapa lagi ini?!" Odelyn terkejut melihat penampilan Maura yang jauh dari kata bersih dan rapi. Sebenarnya Maura pergi kemana lagi dan apa yang dia lakukan sampai penampilannya bisa sehancur itu?"Maaf, mama. Aku tuh beneran gak sengaja tahu. Aku gak mengira kalau akan jadi seperti ini." Maura seakan meminta belas kasihan dari Odelyn. "Kamu jatuh dimana lagi ini? Mama benar-benar gak habis pikir deh dengan kamu." Odelyn sudah memastikan bahwa Maura sudah dalam kondisi yang layak ketika berangkat sekolah. Odelyn tentunya berharap Maura juga akan pulang dengan keadaan yang sama. Tapi apa ini? Kenapa malah seperti ini jadinya? "Tadi aku gak sengaja deh, ma. Aku serius ini. Lagipula siapa sih yang pengen jatuh. Aku rasa gak ada yang pengen jatuh deh. Aku ini umurnya 17 tahun, ya kali aku sengaja jatuh. Itu namanya tindakan yang gak dewasa kan." Maura kesal karena di tengah kondisinya yang sedang luka seperti ini pun Odelyn seperti menyalahkan dirinya. Padahal ka

  • Rahasia Gelap Suamiku    Peringatan

    Michael dan Odelyn yang mendengar hal seperti itu jelas langsung terguncang. Maura mengalami hal mengerikan seperti itu di luaran sana dan Michael serta Odelyn malah tidak tahu apa-apa. Mereka berdua merasa tidak becus sebagai orang tua. Harusnya tidak boleh seperti ini. "Sayang, kamu gak perlu denger omongannya Helena. Orang yang mempunyai kesalahan memang bisa masuk penjara. Tapi kamu gak ada kesalahan apapun lho. Kamu gak perlu takut masuk penjara karena Helena pun gak punya hak untuk menakut-nakuti kamu masuk penjara. Mama harap Maura paham akan hal itu ya. Yang Maura perlu tahu adalah memang benar bahwa orang tuanya mama tinggal di tempat yang jauh tapi memang belum bisa menemui kita. Orang tuanya mama masih punya urusan yang masih harus diselesaikan. Kalau Helena menanyakan soal hal ini kamu bilang saja bahwa mama dan ayah gak ngasih tahu apa-apa. Kamu paham kan maksudnya mama?" Odelyn berusaha keras untuk tidak menangis di hadapan Maura. Saat ini hati Odelyn benar-benar hancur

  • Rahasia Gelap Suamiku    Cerita Maura

    Odelyn sampai jatuh terjerembab karena terkejut dengan suara yang tiba-tiba terdengar. Sialnya suara itu adalah suara yang tidak ingin didengar oleh Odelyn untuk saat ini. "Sayang, kamu kok sudah bangun? Ayo mama antar ke kamar lagi ya untuk tidur." Odelyn memilih untuk berlagak tidak terjadi apa-apa di depan Maura. Saat ini jantung Odelyn benar-benar berdegup dengan kencang. Michael yang tahu bahwa kondisi saat ini benar-benar tidak kondusif langsung berusaha untuk menenangkan Maura. "Nak, ayo kita ke dalam kamar dulu ya. Ini sudah malam jadi harusnya kamu sudah tidur bukannya malah berkeliaran begini." Michael juga sama terkejutnya dengan Odelyn saat Maura tiba-tiba ada disini. Barangkali Maura sudah mendengar semua pembicaraan tapi langsung tertarik di poin soal penjara. Sungguh Michael pun sampai sulit untuk berkata-kata. Saat ini yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana bisa mengalihkan perhatian Maura. Kalau diperlukan adalah bagaimana cara membuat Maura lupa akan apa yang di

  • Rahasia Gelap Suamiku    Selisih Pendapat

    Odelyn terdiam sambil menatap dengan mata yang membesar ke arah Maura. Anak ini tahu kata penjara dari mana? Dari mana dia bisa punya spekulasi bahwa tempat yang jauh itu adalah penjara? "Penjara? Kamu kok bisa nebak gitu sih, sayang? Mama jadi takut deh kamu ngomong kayak gitu." Odelyn mencoba bercanda kepada Maura. Odelyn sangat takut tapi dia harus menyembunyikan ketakutan itu dengan baik. Pokoknya Maura tidak boleh mencurigai apapun dari Odelyn. "Loh tapi katanya Helena dulu memang keluarga ayah dan mama gak akur tuh. Nah karena gak akur itu makanya orang tuanya mama masuk penjara. Aku tuh bingung deh kenapa orang gak akur bisa sampai masuk penjara. Makanya aku nanya ke mama soal kemana orang tuanya mama. Aku tuh penasaran aja deh soalnya Helena bilang gitu. Tapi mama kok mama malah menghindar terus. Aku jadi bingung deh." Wajah Maura terlihat seperti orang yang diombang-ambing oleh kenyataan yang ada. Pada dasarnya yang terjadi adalah adalah fakta bahwa memang benar orang tuany

  • Rahasia Gelap Suamiku    Hening

    Odelyn sudah sering mendapatkan pertanyaan yang tidak menyenangkan dari orang-orang di sekitarnya. Tapi baru kali ini Odelyn mendapatkan pertanyaan yang tidak hanya tidak menyenangkan namun juga mengerikan. Bagaimana Odelyn akan menjawab pertanyaan semacam ini? Odelyn benar-benar kehilangan akal. "Tumben banget kamu nanyain orang tuanya mama." Odelyn menjawab dengan santai dan nada bicara yang bercanda. Tapi siapapun tahu bahwa detak jantung yang kencang ini bukanlah candaan. Saat ini Odelyn benar-benar merasa tidak nyaman. Saat ini Odelyn benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana. "Soalnya kalau aku main di rumah Helena tuh pasti orang tua mamanya ada lho. Sebutannya itu kakek dan nenek ya kan. Nah kalau orang tua ayah kan memang sudah meninggal. Tapi kalau orang tua mama kemana? Aku kok gak pernah tahu apa-apa tentang mereka." Wajah Maura benar-benar menunjukkan betapa besar rasa penasarannya saat ini. Odelyn sampai tidak mengerti lagi harus menjawab apa. Odelyn tidak tahu bagai

  • Rahasia Gelap Suamiku    Pertanyaan Maut

    "Bukannya mama sudah bilang untuk hati-hati ya. Ini kamu sampai lecet begini lho." Odelyn tidak bisa tidak mengomel ketika melihat lutut dan pergelangan kaki Maura dipenuhi dengan luka lecet. "Ma, tolong obatin aku dulu dong. Aku nih sakit lho." Maura rupanya bisa mencari celah agar tidak terlalu dimarahi oleh Odelyn. Lihatlah sekarang bagaimana cara dia berkilah. Sungguh Odelyn tidak bisa berbuat apa-apa kalau sudah begini. "Iya sini mama obatin. Kamu gak minta mama obatin pun pasti bakal mama obatin kok. Mama tuh cuma gak tega lihat kamu begini. Lagipula kamu tuh sudah 10 tahun lho, Maura. Harusnya kan kamu tahu gimana untuk berhati-hati. Tapi lihat nih kamu sekarang." Odelyn sudah berusaha keras kok untuk tidak terlalu mengomeli Maura. Tapi apalah datanya saat ini. Odelyn terlalu gemas dengan Maura yang seringkali tidak mengerti bahwa bahaya itu pasti bisa menjemput jika tidak berhati-hati. Ah, tapi sudahlah. Saat ini Odelyn tidak mau mengomel terlalu banyak. Bisa-bisa nanti Maur

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status