Home / Lainnya / Rahasia Gelap Suamiku / Keraguan Terhadap Pernikahan

Share

Keraguan Terhadap Pernikahan

Author: Lavien Wu
last update Last Updated: 2023-11-18 22:08:14

Menikah? Apakah yang dilakukan oleh Odelyn saat ini adalah hal yang masuk akal? Bagaimana mungkin dia bisa menikah dengan orang yang baru dia pacari selama satu tahun?

"Odelyn, gak ngira banget aku kalau akhirnya sekarang kita jadi suami istri. Tadi mama dan ayah juga kelihatan bahagia banget." Mama dan ayah yang dimaksud oleh Michael merujuk pada orang tua Odelyn.

Odelyn hanya tersenyum untuk menanggapi. Setelah menikah lalu apa? Apa yang perlu Odelyn lakukan setelah ini? Odelyn bahkan merasa bahwa manusia yang kemarin setuju untuk menikah itu bukanlah dirinya. Ah, ini terlalu tiba-tiba. Odelyn sesaat ragu dengan keputusan yang dia ambil. Apakah Odelyn perlu kabur saja dari sini? Bagaimanapun kabur lebih baik bukan?

"Awal pernikahan seperti ini pasti akan berat untuk kamu. Gak cuma untuk kamu tapi untuk aku juga. Aku sekarang juga sedang bertanya-tanya apa beneran nih aku sekarang nikah? Kok kayak tiba-tiba banget sih. Tapi kan semua itu gak ada yang tiba-tiba sebenarnya. Dari awal pacaran pun kita kan udah bicarakan soal hal ini bersama. Kita mau hubungan yang serius walaupun belum tahu kapan eksekusi untuk menikah." Michael seolah mengerti keresahan yang sedang dialami oleh Odelyn. Dengan segala kalimat penenang yang Michael bisa, dia pun mencoba menenangkan Odelyn dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja.

"Mas, aku tahu kalau kita sudah membicarakan semuanya dari awal. Aku juga tahu kalau kita menikah atas keputusan bersama, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Tapi aku masih belum paham akan satu hal." Odelyn tahu sudah sangat terlambat untuk menanyakan hal ini. Tapi mau bagaimana lagi, Odelyn buru-buru menjawab iya kemarin karena dia takut tidak mendapatkan pria sebaik Michael lagi. Mungkin bisa jadi pria lain akan mencintai dirinya. Tapi cinta itu kan tidak permanen dan kalau tidak ada komitmen yang kuat di dalamnya maka hancur sudah hubungan seperti itu. Michael berbeda, Michael itu walaupun tidak mencintai Odelyn tapi punya komitmen yang kuat untuk membangun hubungan ini tetap utuh.

"Apa yang belum kamu pahami?" Michael bertanya dengan suara pelan. Michael takut bisa jadi Odelyn dan segala overthinking nya itu malah memikirkan hal yang tidak-tidak.

"Kenapa kamu mau menikah sama aku secepat ini? Ya aku tahu kamu sudah punya penghasilan yang lebih dari cukup untuk kehidupan kita berdua. Aku juga kerja freelance walaupun pendapatannya gak seberapa, ya bisa untuk bantu-bantu kamu lah. Tapi kan menikah itu gak cuma sekedar nafkah yang terpenuhi dengan baik, ada banyak aspek untuk membangun pernikahan. Nah, apa yang bikin kamu yakin untuk menikah secepat ini?" Bodoh. Odelyn memang bodoh. Setelah menikah dirinya malah menanyakan hal semacam ini. Memangnya kalau Odelyn sudah bertanya seperti akan merubah apa sih? Tidak ada yang akan berubah bukan.

"Karena kamu sih. Asalkan sama kamu semuanya akan baik-baik saja, itu yang aku yakini. Kamu juga harus yakin akan hal itu."

*

Ah, ini adalah tahun kedua pernikahan Odelyn dan Michael. Semakin lama Odelyn semakin menikmati hubungan pernikahan ini. Impian yang dia inginkan sejak lama bisa tercapai dengan lebih mudah berkat Michael dan ibu mertuanya.

"Odelyn! Lihat nih aku bawa apa." Michael dengan wajah yang lelah tapi sumringah berlari ke arah Odelyn. Ya, Michael memang bekerja kantoran dan baru saja pulang dari kantor.

"Apa? Kamu bawa apa sih? Jadi penasaran aku." Odelyn pun tak kalah antusiasnya melihat bawaan yang dibawa oleh Michael.

"Nih, brownies buat kamu. Kamu bilang suka banget sama brownies ini kan. Kemarin-kemarin aku lupa kalau kamu suka sama brownies ini." Michael dengan penuh antusias memberikan brownies yang sudah dia beli kepada Odelyn.

"Loh, tapi kamu kan gak suka brownies. Masa iya aku yang makan doang?" Odelyn memang sangat menyukai brownies sih. Tapi kalau hanya dirinya yang makan kan tidak enak hati ya. Michael sudah tentu harus ikut makan bersama dirinya kan seharusnya. Hanya saja Michael benar-benar tidak suka yang namanya brownies. Jadi bagaimana solusi yang tepat ya?

"Aku beli makanan buat aku sendiri dong, lihat nih." Michael memperlihatkan martabak telur yang dia bawa. "Tapi kamu jelas boleh ikut makan lho, kan kamu juga suka sama martabak telur. Pokoknya kita makan bareng-bareng sesuai selera kita lah ya." Michael menata makanan itu di meja kecil yang memang sehari-hari digunakan oleh mereka untuk bersantai di sore hari.

"Ya udah deh. Nah, sekarang kamu mandi dulu sana. Habis dari luar pasti bawa banyak kuman kan."

"Iya-iya." Michael dengan tawa yang masih tersisa kemudian berjalan ke kamar mandi.

Saat Michael sudah berada di kamar mandi dan Odelyn sedang mempersiapkan acara bersantai mereka dengan cemilan serta tontonan televisi, ponsel Michael tiba-tiba saja berbunyi. Ada pesan masuk rupanya. Odelyn sebenarnya tidak ingin melihat pesan apakah itu karena memang itu kan privasinya Michael. Tapi saat melihat sekilas isi pesan itu ketika sedang menata makanan di meja, Odelyn langsung terperanjat.

{Material ini mau dijual kemana lagi? Ingat, bro! Kalau aja istri lo sampai tahu, bisa tamat kehidupan lo. Gue saranin lo berhenti sekarang. Harusnya lo berhenti sejak menikah itu kan.}

Material apa? Kenapa membawa nama Odelyn ke dalamnya? Istri yang dimaksud itu Odelyn kan?

"Aku boleh lihat ini nggak sih? Ah, nggak-nggak. Michael pasti gak suka kalau privasinya diganggu." Odelyn berusaha mengabaikan rasa ingin tahu yang begitu besar dalam dirinya. Tapi mengingat kata material di pesan itu diasosiasikan sebagai sesuatu yang buruk dan juga membawa Odelyn serta pernikahan mereka, bukankah itu artinya terjadi hal yang buruk? Apa yang dilakukan Michael merupakan hal tidak baik?

"Odelyn? Kok melamun gitu?" Michael yang sudah selesai mandi melihat Odelyn yang hanya terpaku pada televisi sambil memegang martabak telur yang dibawa oleh Michael tadi.

Odelyn yang sebenarnya kaget setengah mati berusaha dengan keras menyembunyikan hal itu. Odelyn merasa tidak lagi nyaman dan aman berada di dekat Michael. Ya untuk itu sudah seharusnya kan dia menjaga jarak aman dari Michael.

"Ah, nggak kok. Aku pengen banget makan ini tapi kelamaan nunggu kamu makanya jadi melamun gitu. Kamu lama banget sih!" Odelyn dengan suaranya yang dibuat sekesal mungkin berusaha untuk berakting di depan Michael. Ini mungkin akan sulit tapi setidaknya Odelyn sudah mencoba trik untuk bertahan hidup bukan.

Michael yang mendengar rajukan Odelyn langsung tertawa kecil. Tak lama kemudian Michael menghampiri Odelyn. "Kan aku udah selesai nih." Setelah sampai di tempat Odelyn, Michael langsung mengambil ponselnya. Tiba-tiba saja setelah itu wajah Michael langsung berubah pucat dan menoleh ke arah Odelyn. Odelyn yang ditatap seperti itu langsung bertanya. "Kenapa? Ibu sakit? Atau kenapa?" Wajah Odelyn terlihat sangat panik saat ditatap seperti itu oleh Michael.

Anehnya Michael yang mendengar rentetan pertanyaan Odelyn langsung tertawa lega. "Nggak kok. Aku cuma ngeprank aja." Michael langsung tertawa terbahak-bahak.

Mendengar jawaban Michael, Odelyn langsung memasang wajah cemberut. "Aduh! Aku udah panik nih."

Tak ingin Odelyn terlalu lama merajuk akhirnya membuat Michael langsung memeluk Odelyn. "Iya, maaf ya." Namun Michael tetap lanjut tertawa.

Odelyn yang berada dalam pelukan Michael langsung berkutat pada pikirannya sendiri. Wajah Michael yang seperti itu pasti karena membaca pesan aneh dan takut Odelyn sudah membaca pesan itu. Apakah Odelyn benar-benar harus melanjutkan pernikahan ini dengan orang seperti Michael?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rahasia Gelap Suamiku    Happy Ending

    "Ya ampun, Maura! Kamu kenapa lagi ini?!" Odelyn terkejut melihat penampilan Maura yang jauh dari kata bersih dan rapi. Sebenarnya Maura pergi kemana lagi dan apa yang dia lakukan sampai penampilannya bisa sehancur itu?"Maaf, mama. Aku tuh beneran gak sengaja tahu. Aku gak mengira kalau akan jadi seperti ini." Maura seakan meminta belas kasihan dari Odelyn. "Kamu jatuh dimana lagi ini? Mama benar-benar gak habis pikir deh dengan kamu." Odelyn sudah memastikan bahwa Maura sudah dalam kondisi yang layak ketika berangkat sekolah. Odelyn tentunya berharap Maura juga akan pulang dengan keadaan yang sama. Tapi apa ini? Kenapa malah seperti ini jadinya? "Tadi aku gak sengaja deh, ma. Aku serius ini. Lagipula siapa sih yang pengen jatuh. Aku rasa gak ada yang pengen jatuh deh. Aku ini umurnya 17 tahun, ya kali aku sengaja jatuh. Itu namanya tindakan yang gak dewasa kan." Maura kesal karena di tengah kondisinya yang sedang luka seperti ini pun Odelyn seperti menyalahkan dirinya. Padahal ka

  • Rahasia Gelap Suamiku    Peringatan

    Michael dan Odelyn yang mendengar hal seperti itu jelas langsung terguncang. Maura mengalami hal mengerikan seperti itu di luaran sana dan Michael serta Odelyn malah tidak tahu apa-apa. Mereka berdua merasa tidak becus sebagai orang tua. Harusnya tidak boleh seperti ini. "Sayang, kamu gak perlu denger omongannya Helena. Orang yang mempunyai kesalahan memang bisa masuk penjara. Tapi kamu gak ada kesalahan apapun lho. Kamu gak perlu takut masuk penjara karena Helena pun gak punya hak untuk menakut-nakuti kamu masuk penjara. Mama harap Maura paham akan hal itu ya. Yang Maura perlu tahu adalah memang benar bahwa orang tuanya mama tinggal di tempat yang jauh tapi memang belum bisa menemui kita. Orang tuanya mama masih punya urusan yang masih harus diselesaikan. Kalau Helena menanyakan soal hal ini kamu bilang saja bahwa mama dan ayah gak ngasih tahu apa-apa. Kamu paham kan maksudnya mama?" Odelyn berusaha keras untuk tidak menangis di hadapan Maura. Saat ini hati Odelyn benar-benar hancur

  • Rahasia Gelap Suamiku    Cerita Maura

    Odelyn sampai jatuh terjerembab karena terkejut dengan suara yang tiba-tiba terdengar. Sialnya suara itu adalah suara yang tidak ingin didengar oleh Odelyn untuk saat ini. "Sayang, kamu kok sudah bangun? Ayo mama antar ke kamar lagi ya untuk tidur." Odelyn memilih untuk berlagak tidak terjadi apa-apa di depan Maura. Saat ini jantung Odelyn benar-benar berdegup dengan kencang. Michael yang tahu bahwa kondisi saat ini benar-benar tidak kondusif langsung berusaha untuk menenangkan Maura. "Nak, ayo kita ke dalam kamar dulu ya. Ini sudah malam jadi harusnya kamu sudah tidur bukannya malah berkeliaran begini." Michael juga sama terkejutnya dengan Odelyn saat Maura tiba-tiba ada disini. Barangkali Maura sudah mendengar semua pembicaraan tapi langsung tertarik di poin soal penjara. Sungguh Michael pun sampai sulit untuk berkata-kata. Saat ini yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana bisa mengalihkan perhatian Maura. Kalau diperlukan adalah bagaimana cara membuat Maura lupa akan apa yang di

  • Rahasia Gelap Suamiku    Selisih Pendapat

    Odelyn terdiam sambil menatap dengan mata yang membesar ke arah Maura. Anak ini tahu kata penjara dari mana? Dari mana dia bisa punya spekulasi bahwa tempat yang jauh itu adalah penjara? "Penjara? Kamu kok bisa nebak gitu sih, sayang? Mama jadi takut deh kamu ngomong kayak gitu." Odelyn mencoba bercanda kepada Maura. Odelyn sangat takut tapi dia harus menyembunyikan ketakutan itu dengan baik. Pokoknya Maura tidak boleh mencurigai apapun dari Odelyn. "Loh tapi katanya Helena dulu memang keluarga ayah dan mama gak akur tuh. Nah karena gak akur itu makanya orang tuanya mama masuk penjara. Aku tuh bingung deh kenapa orang gak akur bisa sampai masuk penjara. Makanya aku nanya ke mama soal kemana orang tuanya mama. Aku tuh penasaran aja deh soalnya Helena bilang gitu. Tapi mama kok mama malah menghindar terus. Aku jadi bingung deh." Wajah Maura terlihat seperti orang yang diombang-ambing oleh kenyataan yang ada. Pada dasarnya yang terjadi adalah adalah fakta bahwa memang benar orang tuany

  • Rahasia Gelap Suamiku    Hening

    Odelyn sudah sering mendapatkan pertanyaan yang tidak menyenangkan dari orang-orang di sekitarnya. Tapi baru kali ini Odelyn mendapatkan pertanyaan yang tidak hanya tidak menyenangkan namun juga mengerikan. Bagaimana Odelyn akan menjawab pertanyaan semacam ini? Odelyn benar-benar kehilangan akal. "Tumben banget kamu nanyain orang tuanya mama." Odelyn menjawab dengan santai dan nada bicara yang bercanda. Tapi siapapun tahu bahwa detak jantung yang kencang ini bukanlah candaan. Saat ini Odelyn benar-benar merasa tidak nyaman. Saat ini Odelyn benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana. "Soalnya kalau aku main di rumah Helena tuh pasti orang tua mamanya ada lho. Sebutannya itu kakek dan nenek ya kan. Nah kalau orang tua ayah kan memang sudah meninggal. Tapi kalau orang tua mama kemana? Aku kok gak pernah tahu apa-apa tentang mereka." Wajah Maura benar-benar menunjukkan betapa besar rasa penasarannya saat ini. Odelyn sampai tidak mengerti lagi harus menjawab apa. Odelyn tidak tahu bagai

  • Rahasia Gelap Suamiku    Pertanyaan Maut

    "Bukannya mama sudah bilang untuk hati-hati ya. Ini kamu sampai lecet begini lho." Odelyn tidak bisa tidak mengomel ketika melihat lutut dan pergelangan kaki Maura dipenuhi dengan luka lecet. "Ma, tolong obatin aku dulu dong. Aku nih sakit lho." Maura rupanya bisa mencari celah agar tidak terlalu dimarahi oleh Odelyn. Lihatlah sekarang bagaimana cara dia berkilah. Sungguh Odelyn tidak bisa berbuat apa-apa kalau sudah begini. "Iya sini mama obatin. Kamu gak minta mama obatin pun pasti bakal mama obatin kok. Mama tuh cuma gak tega lihat kamu begini. Lagipula kamu tuh sudah 10 tahun lho, Maura. Harusnya kan kamu tahu gimana untuk berhati-hati. Tapi lihat nih kamu sekarang." Odelyn sudah berusaha keras kok untuk tidak terlalu mengomeli Maura. Tapi apalah datanya saat ini. Odelyn terlalu gemas dengan Maura yang seringkali tidak mengerti bahwa bahaya itu pasti bisa menjemput jika tidak berhati-hati. Ah, tapi sudahlah. Saat ini Odelyn tidak mau mengomel terlalu banyak. Bisa-bisa nanti Maur

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status