Share

Bab 39

Di alam nyata, keenam saudara Harto dan Agung duduk bersila mengelilingi Harto dan Nana yang masih terbaring tidak sadarkan diri. Wajah mereka semakin terlihat pucat dan mulai dingin. Sedang tetua sepuh duduk bersila sedikit menjauh dengan kedua mata terpejam.

Tangannya tidak henti-hentinya menggulirkan butiran tasbih kecil, serta mulut yang komat-kamit membaca sesuatu.

"Mas, kaki Harto semakin dingin," bisik Bani, matanya mulai berkaca-kaca.

Kelima saudara yang lain mendekat, lalu ikut memegang kaki Harto. Tak jauh berbeda, ekspresi wajah yang lain juga sama seperti Bani. Kekhawatiran tergambar jelas, apalagi saat melihat cahaya bulan sedikit meredup.

"Semoga Ahmad berhasil menemukan dan membawa mereka kembali. Kita banyak-banyak berdoa saja!"

"Aamiin, semoga saja Ahmad berhasil. Kalau sampai gagal, aku sendiri yang akan pergi mencari mereka. Maa bodo dengan setan di luaran sana. Adik-adikku membutuhkan aku, apa yang harus aku katakan nanti pada saudara yang lain dan putri keci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status