Share

Memata-matai

Pagi telah tiba setelah semalam mabuk karena naik ombak banyu yang membuat Aruna muntah-muntah sampai pulang di gendong oleh Amar.

Kini mereka tengah sibuk pacing untuk persiapan kembali ke palabuhan ratu yang rencananya akan kembali nanti siang.

Aruna membereskan semua bajunya dan baju Amar ke dalam koper.

Ia melihat ke sekeliling kamar, yang akan ia tinggalkan entah kapan Aruna akan kembali ke sini rasanya Aruna ingin menetap di Palabuhan Ratu tanpa harus menginjakan kaki kembali ke Surabaya.

"Run aku pergi dulu sebentar yah," pamit Amar pada ku.

"Kemana?" tanya Aruna heran.

"Aku mau ketemu teman," jawabnya.

Aku langsung teringat pesan yang di kirim Adrian kemarin, "Apa Amar akan menemui Adrian? Batin ku.

"Iya," ucapku.

Amar pergi menggunakan mobil, aku langsung bergegas mengambil tasku, mengunci pintu dan berlari ke arah tukang ojeg di sekitar rumah untuk mengikuti Amar.

Untung saja mobil Am
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status