Home / Romansa / Rahasia Panas Cinta Terlarang / Pengumuman yang Mengejutkan

Share

Pengumuman yang Mengejutkan

Author: Sri_Eahyuni
last update Huling Na-update: 2025-03-22 17:00:42

Hari telah berganti, Nandra diminta sang Ibu untuk mengantarkan kebaya ke rumah Kinez karena kemarin-kemarin ia tak sempat mengantarkannya lantaran sibuk mengurus Nathan yang sakit.

"Nggak mau ahh, Bu, minta Suri aja sana," tolak Nandra saat sang Ibu memerintahkan dirinya.

"Suri lagi sibuk bungkusin parselan buat besok, Nan. Sebentar doang lagian kamu nggak jalan kaki kok, bawa sepeda motor aja malasnya minta ampun!!" Siti berkata dengan tegas membuat Nandra tak bisa menolak lagi.

Dengan malas Nandra memasukkan hpnya ke dalam saku celana dan menerima bungkusan plastik yang di sodorkan sang Ibu.

Tak lama kemudian Nandra sudah sampai di rumah Yati, rumahnya terbuka dan banyak orang yang rewang juga di rumah Kinez.

"Budhe Ti, lihat lek Yati nggak??" tanya Nandra pada salah satu tetangga yang rewang.

"Tadi kayaknya masuk ke kamar Kinez, coba kamu sam
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Tuduhan yang Menyakitkan

    Reva hanya tersenyum tipis tanpa menanggapi. Ia sadar, dirinya baru bekerja tiga hari, jadi tak ada alasan untuk berharap lebih.Pak Jimmy melanjutkan, "Sekarang, saya akan membagikan hadiah sesuai dengan kinerja kalian. Saya dan Bu Julie sangat teliti dalam memeriksa laporan harian dan CCTV, jadi hadiah yang kalian terima mungkin berbeda-beda. Semua amplop dan bingkisan sudah diberi nama masing-masing. Saya berharap kalian tidak membandingkan satu sama lain agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial."Semua karyawan mengangguk mengerti."Baik, kita mulai dari yang ada di sebelah kiri saya."Satu per satu nama dipanggil. Keysa dan Nita termasuk yang pertama menerima bingkisan dan amplop. Meski ukurannya berbeda—bingkisan Keysa lebih besar—keduanya tetap tersenyum puas. Para karyawan lain juga tampak bahagia setelah menerima hadiah mereka.Namun, ketika pembagian selesai, satu hal yang membuat Reva sadar: tidak ada hadiah untuknya.

    Huling Na-update : 2025-03-23
  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Wajah yang Familiar

    Reva menatap wajah Aaris dengan penuh harap, menunggu sebuah kata yang akan meluncur dari bibirnya. Tapi yang ditunggu-tunggu tak kunjung keluar.Rasa penasaran dalam dirinya membuncah, sekuat paketan satu truk ekspedisi yang kelebihan muatan dan hampir meledak di jalan raya. Kalau rasa penasarannya ini bisa dikirim via kurir, mungkin ekspedisi mana pun bakal kebingungan karena volumenya kebanyakan.Tapi Aaris tetap diam. Tatapannya seperti layar loading yang stuck di 99%, bikin Reva makin gemas."Ayo dong, ngomong! Apa beratnya satu kata doang?" batinnya sambil menatap Aaris seperti admin toko online yang udah ngasih harga coret tapi masih ditawar setengah harga.Sementara itu, Aaris malah terlihat seperti pria yang baru sadar lupa bayar tagihan listrik pas lampu tiba-tiba mati. Ragu-ragu, gelisah, tapi tetap berusaha terlihat cool.Reva mulai merasa kalau ia harus bersabar. Tapi kalau kelamaan, bisa-bisa rasa penasarannya ini beranak pi

    Huling Na-update : 2025-03-24
  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Kebenaran Terungkap

    "Aku yakin itu Reva! Dari samping, belakang, postur tubuh, rambut panjangnya, bahkan cara jalannya persis dia," gumam Eko penuh keyakinan, matanya masih terpaku ke arah sosok yang baru saja melintas.Eko buru-buru menepikan truk boknya ke pinggir jalan, memastikan tidak membuat kemacetan atau diklaksonin pengendara lain. Begitu mesinnya mati, Eko langsung melompat turun dan ngibrit masuk ke gang, nyaris keseleo gara-gara sendal jepitnya kejepit aspal."Reva!! Reva...!!!" teriaknya, napas sudah ngos-ngosan.Matanya celingukan ke segala penjuru, tapi sosok yang tadi dilihatnya mendadak lenyap entah ke mana. "Hadeh, kemana perginya bocah ini? Jalan kok bisa sekenceng maling ayam dikejar satu kampung?! Aku yakin seratus persen, tadi itu pasti Reva!" keluh Eko sambil menyeka keringat di jidat.Eko memang tidak sempat memastikan bajunya, tapi tas selempang yang dipakai gadis itu persis dengan yang Reva bawa malam tahun baru kemarin."

    Huling Na-update : 2025-03-25
  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Rencana Dimulai

    Kriieet!Tiba-tiba, pintu kamar terbuka lebar tanpa ketukan lebih dulu."Woy!"Nathan terlonjak kaget. Matanya membulat begitu melihat Eko melangkah santai masuk."Elu kebiasaan banget sih! Masuk kamar orang nyelonong aja! Ketuk pintu dulu kek, biar gue nggak kaget. Dasar nggak punya akhlak," gerutu Nathan. Ia menatap sahabatnya itu dengan sebal, sebelum kembali fokus menyisir rambutnya yang masih basah.Eko nyengir, sama sekali tak merasa bersalah. Matanya melirik ke arah kasur, di mana pakaian akad nikah masih terlipat rapi. Lalu, ia menatap Nathan yang sudah berpakaian santai, lengkap dengan jaket."Bukannya elo mau nikah? Kok malah pakai baju mau pergi?" tanyanya, bingung.Nathan tidak langsung menjawab. Ia menarik napas panjang sebelum berkata, "Biarin aja Ibu yang nikah, gue mau pergi.""Pergi ke mana?" Eko semakin penasaran. Ia bahkan belum mandi dan masih bau bantal, tapi sudah nekat meluncur ke rumah Na

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Ada Apa di Mata Aaris?

    Di kota Semarang,Pagi yang cerah secerah hati Reva, ia sudah bangun sejak subuh, sehabis menjalankan kewajiban dua raka'at ia memasak beras dan menggoreng telur.Meskipun Reva tak memiliki minyak goreng tetapi ia melihat masih ada stok minyak goreng entah milik siapa ia tak tahu."Minyak goreng, kamu punyanya siapa?? Aku minta dikit ya, nanti kalau aku udah bisa beli bakal aku ganti kok. Janji deh dikiiiit aja ya, Bismillah," gumam Reva sembari membuka botol minyak goreng lalu menuangkan ke dalam teflon yang sudah ia panaskan di atas kompor.Reva menggoreng dua butir telur, yang satu akan dia bawa bekal untuk makan siang nanti. Di rumah Reva sudah terbiasa makan tiga kali bahkan kadang empat kali dalam sehari maka dari itu ia terbiasa tidak bisa menahan lapar.Tepat jam setengah tujuh Reva sudah siap berangkat ia juga sudah selesai sarapan, dirinya asal mengambil kertas minyak untuk membungkus nasinya."Reva, kamu udah mau bera

    Huling Na-update : 2025-03-27
  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Suprise

    "Ahh..." Reva terlonjak kaget. Karena tidak dipersilakan duduk, ia memilih tetap berdiri dengan canggung.Aaris terkekeh pelan, menikmati kepanikan yang tersirat di wajah gadis itu. "Duduklah," ucapnya akhirnya."Terima kasih, Pak," balas Reva sambil menarik kursi dengan hati-hati dan duduk di hadapan Aaris."Jadi, ada apa Bapak memanggil saya? Apa saya melakukan kesalahan?" tanyanya dengan nada waswas.Aaris menyandarkan tubuhnya ke kursi, menautkan jari-jarinya di atas meja. "Memangnya kalau saya memanggilmu, itu berarti kamu pasti punya kesalahan?" tanyanya santai.Reva mengerjap, lalu buru-buru menggeleng. "Ehh, bukan begitu, Pak. Saya hanya takut kalau saya tidak sengaja melakukan kesalahan, makanya Bapak memanggil saya. Kalau memang saya punya kesalahan, saya mohon maaf, Pak. Tapi, saya mohon… jangan pecat saya," ujarnya dengan suara nyaris berbisik, penuh harap.Melihat ekspresi takut-takut Reva, Aaris justru mendadak geli

    Huling Na-update : 2025-03-28
  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Bertemu

    "Duh, Rev, kok elo nolak tawaran Pak Aaris sih? Harusnya elo terima aja. Lumayan kan, dapat tumpangan gratis daripada jalan kaki mulu. Gue nggak nyangka, lho, Pak Aaris nawarin elo pulang bareng. Di dalam tadi kalian ngobrolin apa aja sih? Gue kepo," ujar Keysa dengan antusias."Nggak lah, Kak, aku nggak enak sama Pak Aaris. Tadi kita nggak ngobrolin apa-apa kok, cuma bahas soal hadiah dan aku ngucapin terima kasih. Udah gitu doang," balas Reva, berusaha menutupi kegugupannya."Elo pakai pelet apa sih sampai Pak Aaris bisa nyantol sama elo?" Nita menyela dengan nada geram, matanya menatap tajam ke arah Reva.Reva hanya tersenyum tipis, sudah mulai terbiasa dengan sikap Nita yang selalu sinis padanya."Udah nyadar belum kalau Pak Aaris nggak pernah ngelirik elo, Nit? Justru malah nyantol sama Reva yang orang baru! Kesaing, kan? Kasihan!" ledek Keysa sambil tertawa kecil."Udah, kalian nggak usah ngomongin Pak Aaris terus. Ntar kuping Pak A

    Huling Na-update : 2025-03-29
  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Nathan Kabur

    Nathan membawa Reva keluar dari area restoran. Sejak bertemu kekasihnya, ia sampai lupa kalau perutnya sudah lama meronta minta diisi."Sayang, kita beli makan dulu, ya? Aku laper banget, dari pagi belum makan," ucap Nathan sambil mengelus perutnya. Ia tahu betul akibat telat makan bisa bikin tubuhnya drop. Sekarang hatinya sudah lega setelah berhasil kabur dari rumah dan bertemu Reva. Baginya, ini anugerah luar biasa. Ia harus tetap sehat agar bisa terus menjaga gadisnya."Mau, tapi aku nggak punya uang," sahut Reva polos.Nathan terkekeh, lalu mengacak pelan rambut Reva. "Yang ngajak kan aku, jadi ya aku yang bayar, Sayang. Masa iya aku suruh kamu bayar sendiri? Aku ini pacar kamu, lho."Reva tersenyum. "Ya udah deh, makasih ya.""Iya, Sayang."Nathan menoleh ke kanan dan kiri, mencari tempat makan yang nyaman, bersih, dan nggak terlalu ramai."Mas, kelewat! Tadi ada kedai penjual nasi, lho," ujar Reva sambil menepuk p

    Huling Na-update : 2025-03-30

Pinakabagong kabanata

  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Cahaya dalam kegelapan

    Pagi ini, hari Jum'at, para santriwan dan santriwati bergotong royong membersihkan seluruh pondok. Setiap hari Jum'at sekolah pagi memang libur, tapi hari Minggu mereka akan masuk sekolah, sehingga para santri memanfaatkan waktu untuk membersihkan asrama dan lingkungan sekitar. Menjelang siang, biasanya para orang tua akan datang berkunjung menemui putra-putri mereka. Ada yang rutin datang setiap minggu, ada pula yang dua minggu sekali, bahkan ada yang sebulan atau dua bulan sekali.Menjelang siang asrama pondok sudah bersih, sudah ada beberapa orang wali yang berkunjung menemui anak-anaknya."Ra, kamu kok santai aja enggak buruan mandi sana tah. Ntar, orang tuamu berkunjung kamu masih bau asem gini," ujar Nisa yang sudah terlihat segar setelah selesai mencuci baju dan mandi."Malas ah, paling mereka hanya mentransfer duit aja lewat pengurus pondok kayak biasanya," ujar Zahra dengan sewot.Zahra tumbuh dalam keluarga yang sudah retak sejak lama. Perceraian orang tuanya terjadi ketika

  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Akhlaqul Karimah

    Hari sudah beranjak siang, angin sepoi-sepoi sesekali berhembus membawa aroma makanan dari kantin sekolah. Nisa, Aisyah, dan Zahra duduk santai di bangku panjang, menikmati jajanan mereka. Nisa memegang segelas es teh, Aisyah dengan pisang goreng di tangannya, dan Zahra sibuk membuka bungkus cilok sambil menatap teman-temannya."Aku selalu heran kenapa banyak orang yang merasa malu kalau punya cita-cita sederhana," Nisa membuka obrolan sambil mengaduk es tehnya perlahan. "Kayak misalnya cuma pengen jadi ibu rumah tangga atau kerja di tempat yang dekat rumah. Padahal itu juga nggak kalah mulianya, kan?"Zahra mengangguk setuju. "Iya, kayak ada tekanan dari lingkungan buat punya karier yang dianggap keren. Padahal nggak semua orang cocok dengan definisi sukses yang sama. Aku sih pengen jadi pelukis aja," katanya dengan santai. "Meskipun dibilang nggak menjanjikan, tapi kalau itu bikin aku bahagia, kenapa enggak?"Aisyah, yang selama ini mendengarkan, te

  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Antara Ilmu dan Ridho

    Pagi-pagi keadaan pesantren tak seramai pada siang hingga malam, sebab kebanyakan para santri dan santriwati bersekolah umum. Rata-rata mereka sekolah di tingkatan MTs dan MA. Para mbak-mbak yang ngandi ndalem sibuk dengan kegiatan ibu rumah tangga, seperti menyapu, memasak, dan mencuci pakaian keluarga Kiyai. Sementara itu, kang-kang yang membantu di pesantren terlihat sibuk merawat halaman, menyiram tanaman, atau memperbaiki peralatan yang rusak.Rahmat, Matno, dan Ridwan sedang menjalankan hukuman membersihkan masjid. Pagi itu, ketiganya sibuk menyapu lantai, mengepel, dan mengatur sajadah yang berantakan. "Ya Allah, kalau begini tiap hari bisa-bisa kita jadi marbot masjid, nih," keluh Matno sambil mengusap peluh di dahinya.Ridwan hanya tertawa kecil. "Itung-itung belajar, Mat. Kita harus jadi orang yang berani berbuat harus berani bertanggung jawab," balas Ridwan santai sambil terus menyapu.Rahmat menghela napas. "Sudahlah, kita s

  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Hukuman

    Pagi-pagi para santri setelah selesai mengaji akan di sibukkan dengan rutinitas sekolah umum. Bagi yang tidak bersekolah umum mereka bisa bersantai, termasuk kegiatan mencuci baju dan mandi."Eh, keren banget loh tubuh Ali. Perutnya kotak-kotak,""Iya, kotaknya ada berapa tadi ya?""Enggak tahu, enggak sempet ngitung. Malu.""Andaikan enggak dosa, udah ku lihat terus tuh keindahan Allah yang sangat subhanallah,"Haa.... Haaa..."Astaghfirullah hilladzim,"Haaa haaa....Tawa kelima santri yang baru memasuki gotaan itu membuat atensi Zahra, Nisa, dan Aisyah teralihkan."Kalian ngapain ketawa-ketawa gitu?" tanya Zahra penasaran."Itu loh, kang santri baru, lagi buat tontonan gratis," balas Ginah dengan tertawa."Iya, mana cuma pakai boxer lagi," sahut Bella."Ali?" tanya Zahra penasaran."Iya, siapa lagi. Btw, sumpah ganteng banget kalau kek gitu, pasti di

  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Balasan Ali

    "Kalian sembunyikan dimana baju-baju gue!" tuduh Ali kepada semua santri, bahkan tatapan tajamnya ia tunjukkan kepada ustadz Husain."Astaghfirullah, saya enggak pernah punya niatan buruk seperti itu, Ali. Bagaimana bisa hilang baju-bajumu?" tanya ustadz Husain."Gue enggak tahu, pasti semalam ada yang ngambil. Karena saat bangun tidur tiba-tiba semua baju gue hilang," sungut Ali."Sudah, sudah. Sebaiknya kamu segera kembali ke kamar. Nanti biarkan ustadz Husain ngantar baju ganti buat kamu, Nak," ujar Abah Kiyai dengan lembut."Benar?" tanya Ali menyakinkan."Benar, Ali. Percayalah, kami akan membantu mencari tahu siapa yang melakukannya," ujar Abah Kiyai sambil mengangguk mantap.Ali mendesah panjang, lalu mulai berjalan perlahan kembali ke kamarnya, masih membungkus tubuhnya dengan selimut. Para santri yang semula ramai mulai bubar, namun beberapa dari mereka masih memperbincangkan kejadian itu dengan suara pelan.

  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Mencari Ustadz Mahfud

    Zahra menunggu dengan antusias, tidak sabar mendengar penjelasan. "Yuk, ceritakan, Nis! Jangan bilang kamu sedang mengadakan pertemuan rahasia dengan makhluk halus ya!" ucapnya dengan nada menggoda, membuat Aisyah tersenyum geli. Nisa menggigit bibirnya, mencoba menahan tawa. "Eh, enggak kok. Aku sebenarnya... mungkin terlalu lelah setelah berdoa semalam. Aku agak pusing, dan akhirnya... ya, pingsan deh," jawabnya dengan jujur, walaupun sedikit malu. Nisa teringat betul, dengan kejadian semalam bahwa yang ia lihat adalah sosok Ali yang hanya memakai celana boxer, namun ia tak mungkin menceritakan ini kepada orang lain. Sungguh ia sangat malu sendiri, dan memilih untuk mengarang cerita lain. Tetapi entah kenapa semalam ia bisa bermimpi bertemu almarhum sang ayah yang sudah lima tahun berpulang. "Ah, dasar! Ternyata bukan makhluk halus! Aku sudah siap-siap mau kasih tahu Ustadz Mahfud supaya dia hati-hati sama kamu!" Zahra tertawa terbahak-bahak, menggelengkan kepala. "Tapi, habis it

  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Ali Dikerjain

    Seketika, Matno dan Rahmat menutup mulut Ustadz Mahfud dengan telapak tangan kanan mereka. Lalu, dengan cepat mereka menarik sang ustadz keluar dari gotaan. "Plak! Plak!" Dua pukulan mendarat di kepala mereka. "Aduh...!" Matno dan Rahmat menjerit kesakitan sambil mengelus kepala mereka. "Kurang ajar kalian ya!" omel Ustadz Mahfud dengan wajah kesal. "Maaf, Ustadz, tapi kita hampir ketahuan," bisik Rahmat. "Lihat itu, dia cuma mengigau, bukan bangun!" Ustadz Mahfud menunjuk ke arah Ali di dalam gotaan dengan wajah kesal. Mereka menengok lagi ke dalam gotaan. Ali masih tertidur lelap, namun mulutnya terus bergumam tak jelas. "Maaf ustadz," ucap Matno dan Rahmat berbarengan. Mereka merasa bersalah, sedangkan Ridwan hanya tertawa cekikikan dan mendapat pelototan dari ustad Mahfud. "Maaf, Tadz," ucap Ridwan masih dengan menahan tawa.. "Papa… tolong aku… jangan tinggalkan aku… Mama tunggu…" Ucapan itu membuat suasana menjadi hening. Matno, Rahmat, dan Ridwan saling bertukar panda

  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Nasehat Abah Kiyai

    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Dia tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh membiarkannya (dalam bahaya). Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa yang menghilangkan kesusahan seorang Muslim, maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat." (HR. Bukhari dan Muslim) _______ Terdengar suara tarhim bacaan Al-Qur'an yang dikumandangkan melalui pengeras suara dari masjid, membangunkan umat Islam agar bersiap melaksanakan shalat Subuh. Suara merdu itu mengalun lembut, mengisi udara pagi dengan keheningan yang mendamaikan. Petugas keamanan mulai membangunkan satu per satu para santri, suasana di asrama mulai hidup. Karena Ali susah dibangunkan mereka memilih membiarkan Ali menerima hukuman lagi. Para santri menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu setelah itu mereka berbondong-bondong menuju masjid. Berbeda dengan Ali yang masi

  • Rahasia Panas Cinta Terlarang   Darurat

    Setelah beberapa kali mencoba mengguncang, namun tak ada respon dari gadis itu kang Mus terpaksa membalikkan badan gadis tersebut yang meringkuk hampir tengkurap."Astaghfirullah, Nisa?" Mereka semua terkejut saat menyadari bahwa santriwati tersebut adalah Nisa, yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Ketiga pengurus itu segera berkerumun di sekelilingnya, wajah-wajah mereka dipenuhi kebingungan dan kekhawatiran."Sepertinya yang tadi beneran bayangan setan deh, Kang. Makanya Nisa pingsan karena bertemu penampakan. Hihi... Ngeri aku," kata Dul sambil menggigil, bergidik ngeri sembari bersembunyi di balik tubuh Kang Toha."Ngawur kamu, Dul! Itu pasti orang jahat yang menyelinap masuk pondok," jawab Kang Mus dengan nada tegas. "Mungkin dia punya niat buruk dan berusaha berbuat tak senonoh pada santriwati. Makanya dia ada di sekitar gotaan putri, bisa saja Nisa jadi korbannya karena kebetulan dia keluar kamar mungkin mau ke kamar mandi. Mending

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status