Naira memasuki pesawat dengan setengah berlari, dia takut terlambat. Sampai di pesawat Kinara menghembuskan nafasnya lega. Dia mulai mengambil posisi agar nyaman karena perjalanan yang akan ditempuhnya cukup lama.
Aurel masih terus bergelayut manja pada Dion, semua keinginannya sudah dipenuhi oleh Dion. Raut wajah bahagia menghiasi senyuman dibibirnya, ini salah satu alasan Aurel tidak mau melepas Dion.Meskipun kini Aurel seorang model yang sedang naik daun, latar belakang keluarganya sangat sederhana. Aurel bertemu dengan Dion saat dirinya menjalin kerjasama dengan perusahaan yang Dion kelola.Saat itu Aurel mendapatkan kontrak di perusahaan Dion sebagai model salah satu produk perusahaannya. Aurel tentu saja tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu.Aurel sebelumnya sudah mencari informasi tentang Dion dan keluarganya. Aurel semakin tertarik setelah mengetahui seberapa banyak kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Dion. Sampai akhirnya Aurel menemukan cara untuk mendekati Dion.Keduanya jatuh cinta karena seringnya bertemu. Sebenarnya Aurel dari awal sudah terpesona oleh Dion, namun dia gengsi untuk mengatakannya. Maka diadakanlah pendekatan yang alamiah, seperti sering dipertemukan dalam acara makan bersama, sering mencari alasan untuk sekedar ngobrol membicarakan kesepakatan kerja mereka.Sampai akhirnya karena sering mengadakan acara diluar pekerjaan dengan alasan untuk bisa melakukan kerjasama yang lebih erat lagi. Seperti pepatah Jawa yang mengatakan witing tresno jalaran soko kulino artinya kurang lebih adalah cinta hadir karena terbiasa.Hal inilah yang akhirnya terjadi diantara mereka, rasa nyaman yang hadir diantara mereka menyebabkan berkembangnya hubungan mereka menjadi lebih serius. Mereka jadian dan menjalani hubungan sebagai kekasih.Aurel tentu saja senang karena sudah berhasil menarik perhatian seorang CEO muda tampan yang kaya raya. Siapa juga orangnya yang tidak bahagia mendapatkan tambang emas yang luar biasa. Apalagi Dion bukan orang yang pelit untuk mengeluarkan uang untuk menyenangkan dirinya.Dia memang butuh orang yang bisa menopang hidupnya bahkan memenuhi keinginannya untuk tetap bisa tampil memukau tanpa harus mengeluarkan kocek dari kantong pribadinya.Makanya saat Dion memintanya untuk menikah dengannya, Aurel harus berpikir panjang karena sebenarnya sudah ada orang lain yang mengisi hatinya selama ini. Aurel benar-benar hanya ingin memanfaatkan kekayaan Dion saja.Dion yang memang tulus mencintai Aurel tidak pernah menyadarinya. Dia masih setia dan sabar menunggu Aurel untuk menerima lamarannya. "Sayang, setelah ini antarkan aku pulang ke apartemenku dulu ya. Aku lelah ingin istirahat, besok aku akan ke kantormu ya..?"Dion tersentak gugup mendengar keinginan Aurel ke kantornya besok. "Duh maaf sayang besok aku sibuk, jangan ke kantor dulu deh. Khawatir kamu kesana saat aku sedang diluar kantor!! "Dion segera mencari alasan agar Aurel tidak jadi ke kantor, karena dia masih dalam masa cuti menikah. Kecuali lusa mungkin dia sudah bisa beraktifitas lagi seperti biasa."Lagi pula kamu kan baru datang, istirahat saja dulu lah agar tenagamu pulih dan segar lagi." Mendengar saran dari Dion, Aurel langsung mengangguk. Dia malah berencana akan ke salon dan melakukan Spa agar tubuhnya segar kembali.Mumpung masih disini, dia bisa menguras kantong Dion seperti biasanya. Kalau sudah puas dia akan kembali ke luar kota atau luar negeri untuk kembali bekerja.Dion menarik nafasnya lega karena Aurel mau mengikuti keinginannya. Bahkan Dion bersedia mengantar Aurel jika dia ada waktu untuk keluar dari rumah agar bisa menghindari Risa.Dion benar-benar larut dalam rasa bahagia karena kerinduannya kepada Aurel kini sudah terobati. Dion rela mengeluarkan uang banyak untuk menyenangkan hati kekasihnya.Setelah selesai belanja dan makan, akhirnya Dion mengantarkan Aurel ke apartemennya. Dion berencana untuk turun dan mampir sejenak, dia juga ingin menegaskan kembali dengan mengajak Aurel untuk menikah dengannya."Sayang, bagaimana kesiapanmu untuk melanjutkan hubungan kita. Apakah kamu sudah siap untuk menikah denganku? " Mendapat pertanyaan seperti itu Aurel langsung membeku, dan senyumnya langsung lenyap."Aku belum siap sayang, maafkan aku. Dalam beberapa minggu kedepan aku sudah menanda tangani kerjasama dengan sebuah perusahaan di Surabaya untuk menjadi modelnya. Aku tidak bisa membatalkannya begitu saja, nanti aku harus ganti rugi dong! ""Memangnya berapa ganti ruginya, biar aku yang menyelesaikannya sayang. Kamu nggak usah khawatir!"Aurel terkesiap bingung mendengar jawaban Dion, padahal dia hanya mengelak dari ajakan Dion untuk menikah dengannya."Tidak bisa sayang, kalau begitu aku tidak profesional dong, sekali lagi maaf ya. Aku sudah bilang jangan bahas yang kaya gini deh, capek aku belum hilang nih. Sebaiknya kamu juga pulang dulu ya sayang, kamu juga kelihatan sudah lelah karena menemaniku jalan-jalan seharian tadi."Tatapan Dion yang tadinya berharap kini meredup sudah. Jawaban itu sudah sering dilontarkan Aurel saat dirinya mengajaknya menikah. Dion memang berencana menikahi Aurel secepatnya agar dia terlepas dari keluarganya setelah mendapatkan warisan.Dia berencana menikahi Aurel dan akan menceraikan Risa setelah keluarganya memberikan warisan untuknya. Namun jawaban Aurel ternyata tidak berubah, kini Dion malah curiga dengan penolakan Aurel.Melihat gelagat Dion yang sepertinya tidak suka dengan penolakannya, Aurel segera mengeluarkan jurus merayunya agar Dion tidak marah dan curiga padanya. Aurel tahu sepandai-pandai dia menyimpan bangkai pasti nanti akan tercium juga.Jika saat itu tiba, Aurel harus sudah bisa menguras kekayaan Dion lebih dulu agar bekalnya cukup tidak keteteran memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat ini dia memang sudah mendapatkan apartemen yang mewah dengan mobil yang biasa menemaninya sehari-hari jika dia disini.Akhirnya Dion mengalah dan tidak memaksa Aurel lagi. Kini Dion merasa ada yang tidak beres dengan Aurel, dia juga mempertanyakan lagi perasaan Aurel padanya. Hubungan mereka tidak teejalin hanya dalam waktu satu atau dua tahun, tapi ini sudah menginjak tahun ke enam.Memangnya mau sampai kapan Aurel menunda pernikahan mereka. Lama-lama Dion juga merasa curiga, apakah sebenarnya Aurel hanya mempermainkan perasaannya saja. Padahal jika dilihat dari sikapnya Aurel tidak ada yang aneh, dia masih menunjukkan perhatian padanya.Aurel bahkan sangat pengertian, dia juga bukan pacar yang posesif. Hanya jika menyangkut masalah pernikahan Aurel selalu menghindar. Padahal sejatinya pernikahan adalah impian setiap wanita yang sudah menjalani hubungan dengan pasangannya sekian lama.Apalagi hubungan Dion dan Aurel bukan lagi hanya sebagai sepasang kekasih karena mereka juga sudah sering tidur bersama. Kehidupan model yang bebas jelas sudah mempengaruhi Aurel, dan Dion ingin setelah menikah dengannya Aurel akan melepaskan dunia modelnya.Ternyata hal itu tidak berlaku bagi Aurel, dia malah sangat menikmati perannya sebagai pacar seorang CEO yang mengendalikan perusahaan besarnya. Dia juga cukup puas hanya berstatus sebagai pacar bukan sebagai istri.Dion memang terlambat karena baru menyadarinya sekarang. Rasa penasaranpun akhirnya membuat dirinya ingin mengetahui lebih jauh semua kegiatan yang dilakukan Aurel selama ini.Dion mulai memikirkan tentang kemungkinan ke depannya, tidak mungkin juga dia akan menjadikan Aurel hanya sebagai kekasih seumur hidupnya. Dia ingin menikah dan memiliki keturunan bersama Aurel.Sedangkan Aurel sama sekali tidak menyadari perubahan sikap dari Dion. Dia berpikir akan seperti yang sudah-sudah menjalani kencan mereka seperti biasanya. Sepeninggal Dion, Aurel sedang asyik berbicara di telfon dengan seseorang, nada manja dan merayunya seperti saat dia berbicara ditelfon dengan Dion.Aurel memang sangat mencintai Devan, kekasih yang sudah lama mengisi hari-harinya selama dua tahun belakangan ini. Devan juga berkecimpung dalam dunia yang membesarkan nama Aurel, dia seorang fotografer profesional.Perkenalan Aurel dengan Devan memang terjadi saat Aurel dikontrak sebuah perusahaan yang memakai jasa Devan sebagai fotografernya.Ternyata pekerjaan Aurel di Surabaya ada hubungannya dengan Devan. Tentu saja Aurel tidak mau melepaskan pekerjaan itu, karena disanalah dia bisa bertemu kembali dengan Devan. Bahkan Devan yang tidak bertemu dengannya selama dua minggu ini sudah merencanakan acara kencan mereka setelah pekerjaan mereka selesai.Dion benar-benar sudah dibutakan cintanya pada Aurel. Padahal penolakan Aurel saat itu memang benar-benar dari hatinya. Pertama kali mereka berpacaran sebenarnya Aurel serius dengan Dion, namun semakin lama Aurel merasa Dion adalah orang yang membosankan dan hidupnya tidak berwarna.Aurel memang suka tantangan, makanya saat bertemu dengan Devan yang menyukai hal-hal yang menantang. Aurel merasa satu frekuensi dengannya. Dua tahun pertama bersama Dion justru malah tidak berkesan apa-apa bagi Aurel.Setelah bertemu dengan Devan semuanya berbeda, justru Aurel memiliki keinginan untuk menikah dan memiliki anak dengan Devan. Sayangnya itu tidak bisa mereka lakukan karena Devan sudah
Hari ini Risa diminta untuk menemui Naira dibutiknya. Banyak hal yang akan dibicarakan setelah kepulangan sahabatnya dari Paris.Risa segera menemui sahabatnya setelah mengantar Dion yang akan berangkat ke kantornya. Risa segera mengambil tangan Dion sebelum dia masuk ke mobilnya. Risa mencium tangan suaminya dengan takzim, perbuatan Risa yang tiba-tiba membuat Dion terperangah.Dion terdiam beberapa saat menatap wajah istrinya terlihat bersemu karena tatapannya. Dion hanya mengangguk kemudian mulai menjalankan mobilnya perlahan. Dari kaca spion Dion melihat istrinya masih terus menatap dirinya.Dion benar-benar kaget dengan sikap istrinya yang sangat menghormati dirinya. Dion menarik nafasnya dalam-dalam, ingin sekali saat itu dia mencium kening istrinya. Namun dia menahan dirinya agar Risa tidak kege-eran, Dion takut Risa semakin berharap lebih pada dirinya.Dion harus berhati-hati dalam bersikap, dia khawatir Risa menganggapnya bersikap manis padanya karena rasa cinta padanya. Cint
Kemarin saat di Paris, Naira juga memberitahu akan ada pertemuan berikutnya kelanjutan bisnis pakaian mereka. Risa hanya manggut-manggut saja, kali ini belum ada ide yang muncul dikepalanya.Naira : "Kamu baik-baik saja kaan? "Risa: "Apakah aku terlihat sakit Nay? "Naira menggeleng pelan.Risa: "Apakah ada pesanan khusus yang harus aku rancang Nay ? "Naira menepuk jidatnya. "Ah ya, ada. Untung kamu ngingetin aku! ""Kemarin sebelum aku ke Paris, aku menyanggupi pesanan seseorang. Dia ingin membuat baju pengantin! "Risa : " Dia mau yang bagaimana? Apa kamu sudah menangani permintaannya?"Naira :" Aku belum menindaklanjuti Sa, aku pikir sebaiknya dia ketemu kamu dulu. Biar kamu tahu yang dia inginkan."Risa : "Boleh, kamu atur saja untuk pertemuannya. Naira mengangguk dan menghubungi pemesan baju itu.Risa kemudian melanjutkan pekerjaannya membuat sketsa baju pengantin yang sudah dipesan, setelah ini dia akan keluar mencari bahan yang cocok bersama assesorisnya.Risa sudah tenggelam
Dion pulang larut, sampai dirumah kondisinya sudah sangat lelah. Dion langsung ke kamar mandi, mengguyur tubuhnya dengan air dari shower. Rasa segar kini terasa ditubuhnya, perutnya sudah minta diisi karena tadi hanya memikirkan tentang Aurel yang membuatnya tidak nafsu makan sama sekali.Risa terbangun saat mendengar suara air dikamar mandi, dia mengerjap matanya sejenak kemudian turun dari tempat tidur untuk menyiapkan makanan yang tadi dia beli bersama Naira.Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, Dion mengenakan handuk yang dililit dipinggangnya sambil menggosok rambutnya yang basah dengan handuk kecil. Risa yang ingin masuk kamar untuk memberitahu Dion kalau makanannya sudah disiapkan tertegun sesaat.Tubuh Dion memang membuatnya menegang, dadanya berdebar pelan ingin rasanya mendekati Dion dan memeluknya. Rasa untuk Dion memang sangat luar biasa, meskipun tadi siang dia mendapat cerita dari Naira tentang foto itu.Risa ingin menanyakannya tapi dia khawatir Naira yang nanti j
Risa merasakan malam ini begitu sepi, tadi sore dia diantarkan Naira pulang ke rumahnya. Saat Risa baru tiba dirumah orangtuanya ternyata Naira mengirimkan pesan untuk bertemu dengannya.Namun Risa meminta Naira untuk menjemputnya dirumah orangtuanya. Risa pamit pergi bersama Naira untuk menyelesaikan pekerjaannya. Orangtua Risa memang tidak tahu menahu masalah butik anaknya dan kepemilikannya.Mereka hanya tau kalau Risa bekerja menjadi designer saja. Urusan butik QN memang menjadi rahasia antara Risa dan Naira. Mereka langsung menuju butik dan membuat design gaun pengantin yang diinginkan oleh pelanggannya."Halo Sa, kamu udah pulang belum. Aku sepertinya ngga bisa jemput kamu ke rumah Papi. Masih ada kerjaan yang belum selesai! "Terdengar suara Dion di jalan, suara klakson bersahutan menandakan Dion masih berada dijalan sambil menyetir."Ya ngga pa-pa bang, hati-hati!"Risa malas menjelaskan kalau dia masih berada di butik bersama Naira.Dia masih berkutat dengan payet-payet dan p
Cintya mencengkeram erat dadanya, jantungnya terasa mau loncat saat matanya menatap kedua mertuanya sedang sibuk membawa cucunya ke tempat permainan anak.Kedua anaknya Rama dan Rara terlihat sangat gembira karena diajak jalan-jalan oleh kakek dan neneknya. Mereka juga membawa bi Emi untuk menjaga kedua cucunya.Yandi menatap keheranan saat ditarik tangannya oleh Cintya untuk duduk ditempat lain. Tatapan mata Yandi langsung mengikuti telunjuk Cintya, Yandi langsung memalingkan mukanya kaget melihat anak-anak Cintya ada disana."Dengan siapa Rama dan Rara kesini, Yang? " Yandi bertanya sambil berbisik."Mereka mertuaku dengan pengasuh anak-anakku. Sebaiknya kita pergi dari sini dan cari tempat yang lain saja."" Oke sayang, yuk.. " Merekapun bergandengan tangan segera menyelinap dari keramaian. Namun ternyata kebersamaan mereka tertangkap sepasang mata yang membola saking terkejutnya.Bi Emi mengucek-ngucek matanya, "Bukankah tadi bu Cintya yang sedang bergandengan tangan dengan laki-l
Akhirnya tiba juga hari yang dinantikan Aurel dan Devan, mereka akan melangsungkan pernikahan hari ini. Aurel sudah didandani oleh MUA terkenal yang selama ini sering dia pakai saat akan melakukan show atau pertunjukan spektakuler fashion shownya.Risa juga sudah menyiapkan keperluannya untuk pergi ke Bali selama dua hari. Dia bersama Naira ingin melepas penat juga di sana, setelah menghadiri pernikahan Aurel.Saat Risa meminta ijin pergi ke Bali, Dion sempat mengernyit heran. Risa tidak pernah pergi jauh selama ini, tapi akhirnya Dion mengijinkan Risa setelah mengetahui kepergiannya bersama sahabatnya Naira.Dion juga berpikir akan memanfaatkan waktunya untuk mencari Aurel selama Risa tidak ada dirumah. Hubungan mereka juga kini mulai dingin, karena Dion tidak lagi peduli pada Risa.Saat Risa mencari undangan yang akan dia bawa nanti, beberapa tas sudah dia bongkar. Risa lupa menyimpan undangan dari Aurel ditas yang mana. Dion menatap heran istrinya yang sibuk menggeledah isi tas-tas
Dion segera menyiapkan koper kecilnya dia ingin pergi ke Bali memastikan pernikahan Aurel yang akan digelar hari ini. Dion meminta asistennya Citra untuk menyiapkan tiket pesawat yang akan ditumpanginya.Perasaan Dion benar-benar gundah, dia harus bisa menyelesaikan hubungannya dengan Aurel agar semuanya jelas. Dion juga tidak mau terjebak dalam hubungan yang hanya menguntungkan sepihak.Ternyata selama ini Aurel hanya memanfaatkan dia saja. Semua kebutuhan Aurel selama ini yang selalu dia penuhi harus dikembalikan lagi. Dion juga akan memblokir black card yang dia berikan pada Aurel, semua fasilitas yang dia berikan pada Aurel ditarik kembali tanpa ampun.Berarti selama ini Aurel menggunakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan dia bersama fotografer sialan itu!Dion benar-benar bodoh karena sudah selama ini Aurel menipunya mentah-mentah. Sakit hati Dion semakin dalam setelah mengetahui kenyataannya jika Aurel ternyata selingkuh dibelakangnya. Sedangkan Aurel akan menjadi pengantin yang