Share

4. Menemani Aurel

Naira memasuki pesawat dengan setengah berlari, dia takut terlambat. Sampai di pesawat Kinara menghembuskan nafasnya lega. Dia mulai mengambil posisi agar nyaman karena perjalanan yang akan ditempuhnya cukup lama.

Aurel masih terus bergelayut manja pada Dion, semua keinginannya sudah dipenuhi oleh Dion. Raut wajah bahagia menghiasi senyuman dibibirnya, ini salah satu alasan Aurel tidak mau melepas Dion.

Meskipun kini Aurel seorang model yang sedang naik daun, latar belakang keluarganya sangat sederhana. Aurel bertemu dengan Dion saat dirinya menjalin kerjasama dengan perusahaan yang Dion kelola.

Saat itu Aurel mendapatkan kontrak di perusahaan Dion sebagai model salah satu produk perusahaannya. Aurel tentu saja tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu.

Aurel sebelumnya sudah mencari informasi tentang Dion dan keluarganya. Aurel semakin tertarik setelah mengetahui seberapa banyak kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Dion. Sampai akhirnya Aurel menemukan cara untuk mendekati Dion.

Keduanya jatuh cinta karena seringnya bertemu. Sebenarnya Aurel dari awal sudah terpesona oleh Dion, namun dia gengsi untuk mengatakannya. Maka diadakanlah pendekatan yang alamiah, seperti sering dipertemukan dalam acara makan bersama, sering mencari alasan untuk sekedar ngobrol membicarakan kesepakatan kerja mereka.

Sampai akhirnya karena sering mengadakan acara diluar pekerjaan dengan alasan untuk bisa melakukan kerjasama yang lebih erat lagi. Seperti pepatah Jawa yang mengatakan witing tresno jalaran soko kulino artinya kurang lebih adalah cinta hadir karena terbiasa.

Hal inilah yang akhirnya terjadi diantara mereka, rasa nyaman yang hadir diantara mereka menyebabkan berkembangnya hubungan mereka menjadi lebih serius. Mereka jadian dan menjalani hubungan sebagai kekasih.

Aurel tentu saja senang karena sudah berhasil menarik perhatian seorang CEO muda tampan yang kaya raya. Siapa juga orangnya yang tidak bahagia mendapatkan tambang emas yang luar biasa. Apalagi Dion bukan orang yang pelit untuk mengeluarkan uang untuk menyenangkan dirinya.

Dia memang butuh orang yang bisa menopang hidupnya bahkan memenuhi keinginannya untuk tetap bisa tampil memukau tanpa harus mengeluarkan kocek dari kantong pribadinya.

Makanya saat Dion memintanya untuk menikah dengannya, Aurel harus berpikir panjang karena sebenarnya sudah ada orang lain yang mengisi hatinya selama ini. Aurel benar-benar hanya ingin memanfaatkan kekayaan Dion saja.

Dion yang memang tulus mencintai Aurel tidak pernah menyadarinya. Dia masih setia dan sabar menunggu Aurel untuk menerima lamarannya. "Sayang, setelah ini antarkan aku pulang ke apartemenku dulu ya. Aku lelah ingin istirahat, besok aku akan ke kantormu ya..?"

Dion tersentak gugup mendengar keinginan Aurel ke kantornya besok. "Duh maaf sayang besok aku sibuk, jangan ke kantor dulu deh. Khawatir kamu kesana saat aku sedang diluar kantor!! "

Dion segera mencari alasan agar Aurel tidak jadi ke kantor, karena dia masih dalam masa cuti menikah. Kecuali lusa mungkin dia sudah bisa beraktifitas lagi seperti biasa.

"Lagi pula kamu kan baru datang, istirahat saja dulu lah agar tenagamu pulih dan segar lagi." Mendengar saran dari Dion, Aurel langsung mengangguk. Dia malah berencana akan ke salon dan melakukan Spa agar tubuhnya segar kembali.

Mumpung masih disini, dia bisa menguras kantong Dion seperti biasanya. Kalau sudah puas dia akan kembali ke luar kota atau luar negeri untuk kembali bekerja.

Dion menarik nafasnya lega karena Aurel mau mengikuti keinginannya. Bahkan Dion bersedia mengantar Aurel jika dia ada waktu untuk keluar dari rumah agar bisa menghindari Risa.

Dion benar-benar larut dalam rasa bahagia karena kerinduannya kepada Aurel kini sudah terobati. Dion rela mengeluarkan uang banyak untuk menyenangkan hati kekasihnya.

Setelah selesai belanja dan makan, akhirnya Dion mengantarkan Aurel ke apartemennya. Dion berencana untuk turun dan mampir sejenak, dia juga ingin menegaskan kembali dengan mengajak Aurel untuk menikah dengannya.

"Sayang, bagaimana kesiapanmu untuk melanjutkan hubungan kita. Apakah kamu sudah siap untuk menikah denganku? " Mendapat pertanyaan seperti itu Aurel langsung membeku, dan senyumnya langsung lenyap.

"Aku belum siap sayang, maafkan aku. Dalam beberapa minggu kedepan aku sudah menanda tangani kerjasama dengan sebuah perusahaan di Surabaya untuk menjadi modelnya. Aku tidak bisa membatalkannya begitu saja, nanti aku harus ganti rugi dong! "

"Memangnya berapa ganti ruginya, biar aku yang menyelesaikannya sayang. Kamu nggak usah khawatir!"

Aurel terkesiap bingung mendengar jawaban Dion, padahal dia hanya mengelak dari ajakan Dion untuk menikah dengannya.

"Tidak bisa sayang, kalau begitu aku tidak profesional dong, sekali lagi maaf ya. Aku sudah bilang jangan bahas yang kaya gini deh, capek aku belum hilang nih. Sebaiknya kamu juga pulang dulu ya sayang, kamu juga kelihatan sudah lelah karena menemaniku jalan-jalan seharian tadi."

Tatapan Dion yang tadinya berharap kini meredup sudah. Jawaban itu sudah sering dilontarkan Aurel saat dirinya mengajaknya menikah. Dion memang berencana menikahi Aurel secepatnya agar dia terlepas dari keluarganya setelah mendapatkan warisan.

Dia berencana menikahi Aurel dan akan menceraikan Risa setelah keluarganya memberikan warisan untuknya. Namun jawaban Aurel ternyata tidak berubah, kini Dion malah curiga dengan penolakan Aurel.

Melihat gelagat Dion yang sepertinya tidak suka dengan penolakannya, Aurel segera mengeluarkan jurus merayunya agar Dion tidak marah dan curiga padanya. Aurel tahu sepandai-pandai dia menyimpan bangkai pasti nanti akan tercium juga.

Jika saat itu tiba, Aurel harus sudah bisa menguras kekayaan Dion lebih dulu agar bekalnya cukup tidak keteteran memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat ini dia memang sudah mendapatkan apartemen yang mewah dengan mobil yang biasa menemaninya sehari-hari jika dia disini.

Akhirnya Dion mengalah dan tidak memaksa Aurel lagi. Kini Dion merasa ada yang tidak beres dengan Aurel, dia juga mempertanyakan lagi perasaan Aurel padanya. Hubungan mereka tidak teejalin hanya dalam waktu satu atau dua tahun, tapi ini sudah menginjak tahun ke enam.

Memangnya mau sampai kapan Aurel menunda pernikahan mereka. Lama-lama Dion juga merasa curiga, apakah sebenarnya Aurel hanya mempermainkan perasaannya saja. Padahal jika dilihat dari sikapnya Aurel tidak ada yang aneh, dia masih menunjukkan perhatian padanya.

Aurel bahkan sangat pengertian, dia juga bukan pacar yang posesif. Hanya jika menyangkut masalah pernikahan Aurel selalu menghindar. Padahal sejatinya pernikahan adalah impian setiap wanita yang sudah menjalani hubungan dengan pasangannya sekian lama.

Apalagi hubungan Dion dan Aurel bukan lagi hanya sebagai sepasang kekasih karena mereka juga sudah sering tidur bersama. Kehidupan model yang bebas jelas sudah mempengaruhi Aurel, dan Dion ingin setelah menikah dengannya Aurel akan melepaskan dunia modelnya.

Ternyata hal itu tidak berlaku bagi Aurel, dia malah sangat menikmati perannya sebagai pacar seorang CEO yang mengendalikan perusahaan besarnya. Dia juga cukup puas hanya berstatus sebagai pacar bukan sebagai istri.

Dion memang terlambat karena baru menyadarinya sekarang. Rasa penasaranpun akhirnya membuat dirinya ingin mengetahui lebih jauh semua kegiatan yang dilakukan Aurel selama ini.

Dion mulai memikirkan tentang kemungkinan ke depannya, tidak mungkin juga dia akan menjadikan Aurel hanya sebagai kekasih seumur hidupnya. Dia ingin menikah dan memiliki keturunan bersama Aurel.

Sedangkan Aurel sama sekali tidak menyadari perubahan sikap dari Dion. Dia berpikir akan seperti yang sudah-sudah menjalani kencan mereka seperti biasanya. Sepeninggal Dion, Aurel sedang asyik berbicara di telfon dengan seseorang, nada manja dan merayunya seperti saat dia berbicara ditelfon dengan Dion.

Aurel memang sangat mencintai Devan, kekasih yang sudah lama mengisi hari-harinya selama dua tahun belakangan ini. Devan juga berkecimpung dalam dunia yang membesarkan nama Aurel, dia seorang fotografer profesional.

Perkenalan Aurel dengan Devan memang terjadi saat Aurel dikontrak sebuah perusahaan yang memakai jasa Devan sebagai fotografernya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status