Share

28. Holiday

Author: nsr.andini
last update Last Updated: 2025-07-22 12:14:03

Dari dalam ruangan, melalui jendela, Arga terus memperhatikan Reina yang tengah bekerja. Mengetikan sesuatu di keyboard komputer. Wajahnya memang serius, namun Arga tahu bahwa istrinya sedang tidak bahagia.

"Apa yang harus aku lakukan Re agar kamu kembali bahagia?" tanya Arga pada dirinya sendiri dengan wajah sendu.

.

.

Sampai pada hari di mana semua staf yang berada di Kantor pusat berangkat menuju Bali. Reina berada di kelas bisnis bersama Arga, Baskara dan beberapa Direkrut. Arga menoleh ke arah bangku sampingnya di mana Reina tengah bersandar dengan mata terpejam dan telinga yang memakai earphone.

Sejak hari Reina memecahkan gelas, tak ada yang Reina bicarakan seperti biasa selain soal pekerjaan. Reina lebih banyak terdiam dan mengurung diri di Kamar, sampai Arga tidak berani mengganggunya. Arga yang rindu tidur bersama Reina lagi.

Di sisi lain Arga terdapat Baskara yang menoleh ke arah Arga. "Pak," panggil Baskara dengan suara pelan namun masih bisa tertangkap telinga Arga.

"Ada
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Rahasia Pernikahan Darurat   35. Suprise yang Gagal

    Reina memundurkan tubuhnya saat Arga masih meniup matanya yang katanya kelilipan. "Ada apa? Makin perih?" tanya Arga dengan tatapan khawatir.Reina tersenyum. "Aku ke Toilet dulu, Mas." Segera Reina melangkah pergi dari hadapan Arga. Arga membalikan tubuh ke arah Reina yang berdiri di depan lift.Keluar dari dalam lift, Reina berjalan sedikit cepat. Tidak membutuhkan waktu lama, Reina tiba di dalam Toilet perempuan. Masuk ke dalam salah satu bilik, baru saja menutup pintu, air mata langsung turun membasahi pipi.Melangkah mundur dengan salah satu tangan yang membekap mulut. Duduk di atas closet, Reina menangis dengan suara yang ditahan. Betapa terlihat menyedihkannya Reina. Kemarahan yang sudah ia bayangkan sebelumnya pun, tidak benar-benar ada.Maafin aku, Mas. Bukannya membuat hidup kamu lebih berwarna, tanpa aku tahu aku justru menempatkan kamu dalam bahaya. Aku sudah merusak hidup kamu yang tenang, Mas...Reina pun mulai membenci dirinya yang selama ini hanya diam, tidak berbuat a

  • Rahasia Pernikahan Darurat   34. The Secret

    Arga dan Reina melangkah memasuki kantor dengan saling bersebelahan. Di depan sana terdapat seorang karyawan dan karyawati yang berjalan sembari bergandengan tangan dengan masing-masing tangan yang terbebas memegang handphone. Perhatian Reina tertuju pada gantungan handphone couple yang dipakai keduanya.Ya, Arga tidak melarang untuk pegawainya berpacaran sesama teman kerja. Ketika Arga menoleh ke arah Reina, Arga pun mengetahui apa yang menarik perhatian Reina."Ada hal yang kamu inginkan hari ini?" tanya Arga sembari menatap Reina saat mereka tiba di depan lift.Reina menekan tombol depan lift, lalu menoleh ke arah Arga. "Gak ada, Pak. Atau mungkin Pak Arga yang sedang ingin sesuatu?" Dengan mode sekretaris."Saya gak ingin apa-apa, cuma bertanya siapa tahu kamu lagi ingin sesuatu." Reina membalas perkataan itu dengan tersenyum.Ketika sudah berada di atas, tak ada lagi pembicaraan di antara mereka. Arga langsung disibukkan dengan menandatangi beberapa dokumen, dan Reina memeriksa k

  • Rahasia Pernikahan Darurat   33. Keychain

    Sembari melihat-lihat toko toko yang menjual oleh-oleh, mulai dari makanan sampai pernak pernik, salah satu tangan Arga sibuk memegang handphone yang layarnya menampilkan wajah Reina. Karena Reina tidak ingin ikut, Arga pun melakukan video call, memperlihatkan apa saja yang ada di tempat jual oleh-oleh, sehingga Reina bisa melihatnya."Kenapa Bu Reina gak ikut?" tanya salah seorang karyawati yang menghampiri Arga, seorang diri. Menatap layar yang memperlihatkan Reina yang sibuk melihat-lihat pernak pernik yang tergantung di depan sana."Tiba-tiba Reina gak enak badan, jadi gak bisa ikut," jawab Arga santai."Terus, biar Bu Reina tetap bisa bawa pulang oleh-oleh tanpa perlu ikut, Pak Arga melakukan video call. Alih-alih gak peduli Bu Reina bawa pulang oleh-oleh atau nggak, Pak Arga justru melakukan hal yang gak ingin membuat Bu Reina bingung dengan harus memilih, pergi atau nggak. Orang asing akan mengira kalian memiliki hubungan lebih dari atasan dan bawahan lho," ucap karyawati itu y

  • Rahasia Pernikahan Darurat   32. Malu

    Perlahan mata Reina terbuka dengan perasaan yang baru pertama kali ia rasakan sejauh ia hidup sampai hari ini. Saat melihat ke arah Arga yang sedang berdiri di depan jendela dengan matahari yang sinarnya sudah menyinari seisi Kamar, pikiran Reina langsung dipenuhi adegan tiap adegan tadi malam. Saat Reina memutuskan tak ada lagi jarak di antara mereka.Ketika Arga membalikan tubuh, Reina langsung memalingkan wajah, menatap ke arah lain. Reina terlalu malu untuk bertatapan dengan Arga. Arga berjalan ke arah ranjang, mendudukkan diri di samping Reina."Pagi, Re," kata Arga dengan nada lembut. Sembari menatap Reina yang masih menatap ke arah lain."Pagi, Mas.""Kalau bicara tuh lihat orangnya.""Gak mau!""Lho, kenapa?"Alih-alih mengatakan bagaimana perasaannya, bahwa ia sedang dilanda rasa malu, Reina menarik selimut, menutupi kepalanya."Kok ditutup gitu sih," ucap Arga yang mencoba membuka selimut yang menutupi kepala Reina.Akhirnya manik mata Reina bertemu dengan manik mata Arga ya

  • Rahasia Pernikahan Darurat   31. Tonight...

    Kembalinya Reina ke Pantai, terlihat Arga yang sedang duduk di atas pasir tanpa alas bersama Baskara. Reina bukannya tidak ingin mengganggu Arga, hanya saja Reina belum siap jika pernikahannya itu diketahui seisi kantor dengan memilih duduk lumayan jauh dari tempat Arga.Dengan perasaan tidak jelas apa yang dirasa, pikiran yang selalu penuh dengan memecahkan teka teki rahasia yang disembunyikan Arga, Reina tatap langit malam dengan beberapa bintang yang membuatnya menjadi indah. Angin yang berhembus lembut itu menggoyangkan rambut Reina yang seperti menari-nari.Ketika Arga menoleh ke arah lain, bukan lagi langit, Arga baru menyadari kehadiran Reina yang duduk sendirian, tidakkah merasa kesepian?Arga berdiri dari duduk, ingin menghampiri Reina, namun saat hendak melangkah ia terdiam. Ada seorang laki-laki menghampiri Reina, bahkan duduk di samping Reina."Ternyata benar kamu, Reina," kata lelaki berwajah sedikit bule itu sembari menatap Reina dari samping."Kak Jovian!" Dengan wajah

  • Rahasia Pernikahan Darurat   30. Broken Heart pt.2

    Selesai berbicara singkat dengan Samuel, Arga menemukan Reina yang sudah terduduk di sofa. "Kamu mau sarapan apa?" tanya Arga sembari berjalan ke arah Reina. Lalu, mendudukkan diri di samping Reina."Sepertinya aku harus kembali ke Kamar aku dulu deh, Mas. Soalnya kan koper aku di sana.""Ya sudah, nanti kamu ke sini lagi.""Iya." Seraya tersenyum.Tiba-tiba Arga menyandarkan kepalanya di bahu Reina. "Sebentar, Re. 5 menit saja." Arga memejamkan kedua matanya.Sesungguhnya ada yang ingin Reina tanyakan soal Samuel, namun Reina memilih diam. Reina hanya merasa bahwa Arga tidak akan mengatakan semuanya, dan Reina lagi-lagi harus menemukan jawabannya sendiri.Reina melangkah masuk ke dalam lift, lalu ada seorang pria paruh baya dengan rambut yang sudah setengah memutih menyusul masuk ke dalam lift. Berdiri di depan Reina yang tentu tidak peduli dengan kehadiran orang asing itu. Tapi, tunggu. Reina yang menatap pria paruh baya itu dari belakang, seperti mengenalnya."Pak Samuel?" panggil

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status