“Kau pasti bercanda!”“Apa kau pikir hidupku dipenuhi dengan lelucon, Presley?”“Tapi ini tidak masuk akal!” pekik Presley histeris menatap gaun putih yang disodorkan padanya dengan mata melebar panik. Meski gaun itu indah dan dia menyukainya, tetap saja dia tidak akan mengenakannya untuk alasan yang sudah jelas.“Aku tidak mau menikah,” sambungnya. Bahkan jika dia harus menikah Ariston tidak pernah masuk dalam daftarnya. Apa yang dipikirkan laki-laki ini?“Siapa yang mengatakan kalau kau mau menikah?” giliran Ariston yang terlihat ngeri mendengar kalimat Presley.“Lalu gaun itu ….”” Itu jelas gaun pernikahan. Panjang, putih dan indah.“Kita akan tunangan malam ini.”Satu kalimat sederhana tapi berhasil membuat Presley menganga sebelum tawanya meledak. Dia tidak peduli jika tindakannya membuatnya menjadi pusat perhatian, kalimat Ariston benar-benar berhasil menghiburnya.“Menurutmu itu lucu?”Presley yang masih dikuasai oleh tawanya hanya bisa mengangguk.“Aku tidak percaya kau berbak
Sesuatu yang serius baru saja terjadi, batin Presley yakin saat dia duduk di kursi belakang dengan Piers mengemudikan mobil. Ariston sudah menghilang entah ke mana dan tidak ada seorang pun yang berniat mengatakan padanya ke mana pria itu pergi.Ketika mobil yang membawanya terus berjalan Presley segera menyadari ada yang salah.“Kita mau ke mana, Piers? Ini bukan jalan menuju hotel,” gumamnya menatap punggung tegak Piers. Dia yakin Pria itu menyembunyikan senjata di balik setelan hitamnya.“Kita akan ke rumah baru, Mam.”“Rumah baru?”Piers mengangguk tanpa menoleh. “Tuan Ariston tidak akan bersama kita selama beberapa hari, Anda akan tinggal di rumah baru demi keselamatan Anda, Mam.”“Mungkin kau lupa kalau yang mereka incar Ariston, orang yang seharusnya kau lindungi?”Presley bisa melihat kalau ucapannya cukup menghibur, meski pria bertato itu tidak tersenyum. Mata biru itu hanya sedikit melembut.“Anda akan menjadi prioritas saya selama Tuan Ariston memerintahkan demikian, Mam.”
“Tidak ada sidik jari, tidak ada jejak. Dia melakukannya dengan sempurna. Kita harus menemukannya secepatnya, Ariston.”“Bagaimana kejadiannya?” Ariston menatap mayat yang terbujur kaku dengan luka bakar disekujur tubuh itu dengan dingin. Wajah itu tidak lagi dikenali karena sudah menghitam nyaris seperti arang, tapi Ariston bisa melihat jejak kengerian di wajah menghitam itu. Kekejaman tanpa belas kasih.“Dia menyiksanya sebelum memutuskan membakarnya hidup-hidup.”Hidup-hidup?“Dia semakin berbahaya, Ariston. Sejak melarikan diri dari rumah sakit dia semakin menggila. Aku takut, dia akan melakukan apa pun untuk membalasmu. Kau lihat pria ini?”Ariston tidak mengatakan apa pun. Tentu saja dia melihatnya, tapi dia tahu bukan itu maksud Lexus.“Dia membakarnya hidup-hdup setelah menyiksanya hanya karena pria ini mengatakan kalau kau baik.”“Baik?” dengus Ariston seolah kata itu racun berbahaya. Tentu saja dia bukan orang baik, dan dia tahu siapa pun yang mengatakan dia orang baik orang
Presley berusaha mati-matian menahan gejolak yang membuat sekujur tubuhnya panas. Dia memejamkan mata saat Ariston terus melakukan serangan dengan mulutnya yang ahli.“Ouh,” erangnya saat Ariston mengigit kecil daun telinganya. Kepalanya dipenuhi kabut gairah, dan dia mengigit bibir dalam usaha menahan desahan lolos dari mulutnya.“Kau mau melakukannya di sini atau di ranjangku?”Pertanyaan Ariston sejenak membersihkan sedikit kabut di kepalanya.“Apa?” ucapnya linglung.“Kau sama bergairahnya denganku, Presley dan jangan katakan tidak, karena tubuhmu berkata sebaliknya,” gumam Ariston tegas, menatap tubuh setengah telanjangnya.Presley dengan kaki gemetar menarik kain tipis yang tergeletak di lantai dan menggunakannya untuk menutupi dadanya yang polos.“Perjanjian batal, Ariston,” ujarnya tenang. Pria itu menatapnya seolah dia gila dan mungkin memang benar. Inti tubuhnya berdenyut menyakitkan karena pelepasan yang tidak kunjung terjadi, tapi bahkan dalam keadaan terburuk sekalipun di
“Hai apa kabar? Aku kembali.” Presley tersenyum tipis, menatap makam adiknya“Kau ingat dengan sumpahku, Eva? Saat aku mengatakan akan membalas siapa pun yang membuatmu melakukan ini?” bisiknya, mengabaikan rasa perih yang berdenyut di ulu hatinya.“Sekarang, aku akan melakukannya dengan caraku sendiri. Pria itu berpengaruh buruk untukku.” Dan kesehatan jantungku, tambah Presley dalam hatiPresley kembali memandang foto ukuran 5x7 inch yang ada dalam genggamannya. Mereka berdua terlihat begitu bahagia, batin Presley tercekat. Dia belum pernah melihat adiknya tertawa lepas seperti itu dan Ariston … laki-laki yang bahkan tidak tahu caranya tersenyum ternyata bisa tertawa begitu bebasnya.“Jika kalian begitu bahagia, kenapa kau memutuskan untuk bunuh diri, Ev?” gumamnya, namun berapa kalipun dia menanyakannya, pertanyaan itu hanya akan mengambang di udara, tersapu angin.Jika mereka saling mencintai dan mereka jelas saling mencintai kenapa adiknya memutuskan bunuh diri? Apa Ariston menin
“Delapan lantai, lambung kapal terbuat dari baja dan kayu jati, ruang observasi bawah air, 24 kabin, helipad, air terjun mini, bahkan kasino dan club. Jangan lupa, Yacht ini bahkan memiliki taman bermain juga. Siapa pun yang memiliki ini, saya bisa jamin kepuasan dan juga kemewahan terangkup dalam satu tempat.”Ariston tidak terpengaruh mendengar pujian tentang yacht yang ingin dia bangun. Ada satu hal yang mengusiknya.“Bagaimana dengan keamanannya?”“Yacht ini memiliki alat keamanan canggih. Dilenggapi dengan sensor penyusup, pertahanan rudal dan pintu anti peluru.”Ariston mengangguk tidak kentara, kembali mengamati ipadnya dan mulai menggeser slide demi slide yang ada di layar. Kerangka yacht terpampang di depan matanya.“Akan sangat menakjubkan jika kita berhasil mewujudkannya. Pasar kapal pesiar selalu menjadi kesenangan yang memabukkan. Bagaimana menurutmu Ariston?”“A—“Pintu menjeblak terbuka. Semua orang yang ada di ruangan menoleh kea rah pintu masuk berlapis kaca.“Maaf, M
“Akan ada walikota, beberapa selebriti papan atas, model, dan tentu saja pengusaha yang dipilih secara selektif.”“Selektif?” tanya Ariston menatap sekretarinya bingung.“Kalau kita mengundang semua pengusaha yang ingin hadir, kemungkinan keinginanmu untuk mengadakan pesta privat tidak akan tercapai, Ariston. Kau mau itu terjadi? Aku sudah menyeleksinya dengan ketat dan tentu saja dengan susah payah.”“Bagaimana kau menentukan mana yang harus diundang dan mana yang tidak, White?”White—wanita berambut pirang sebahu—tersenyum lebar. “Tentu saja dengan melihat manfaat dan potensi perusahaan mereka. Kita tidak membutuhkan pecundang yang hanya tahu bagaimana menjilat tentunya? Dan ini pesta perusahaan, tamu yang hadir harus orang-orang yang berpotensi.”“Dan sejak kapan model dan selebriti memiliki potensi dalam perusahaanku?”White memutar mata mendengarnya. “Mereka bisa menjadi ikon dalam mengiklankan yacht-yacht mewahmu itu, Ariston. Jangan mengabaikan kekuatan pesona seorang wanita.”
Hamil, bunuh diri, surat, telepon, diikuti dan terakhir kematian.Presley mengamati pola yang dia bentuk di dinding kamar apartemennya. Sepasang visual tajamnya mengamati setiap kata dengan lekat, seakan ingin mencari misteri dibalik setiap kata yang tertera.Presley mengetuk-ngetuk spidol yang dia pegang di bawah dagunya.“Apa yang kulewatkan?” gumamnya sendiri.Jika adiknya bunuh diri karena putus asa, tidak mungkin wanita yang ingin menemuinya secara kebetulan mati saat wanita itu ingin memberikan informasi tentang adiknya. Apa mungkin selama ini ada yang mengikutinya? Siapa yang begitu gigih ingin membungkam misteri kematian adiknya? Dan wanita itu mengatakan kalau adiknya terlibat dalam masalah serius?Presley mengigit bibirnya sementara pandangannya sekarang menatap figura foto di mana adiknya tersenyum lebar ke arahnya.“Apa yang terjadi sebenarnya?”Apa mungkin ini ada hubungannya dengan Ariston? Sejauh ini, Presley hanya tahu jika Ariston laki-laki yang bersama dengan adiknya