Share

Bab 15. Bibirmu Manis

"Tolong jangan katakan itu, Mas. Kumohon jangan katakan itu, Mas." Aku terus mengapit dan mengusap lembut wajah tampan yang ku kagumi sejak lama itu.

"Ana, jangan bodoh! Aku bukan pria yang pantas untuk kamu cintai." Mas Salman membalas membelai wajah ku dan menyeka air mata ku yang sedari tadi terus mengalir. "Jangan menangisi ku, lihat wajahmu jadi jelek karena menangis, he he." Mas Salman menyeka air mata ku lagi dengan senyuman kecut.

Mas Azzam begitu geram melihat ku dengan Mas Salman yang terus saja saling merangkul bahkan saling mengecup. "Ana!" sentak Mas Azzam. "Kita pergi dan tinggalkan dia, Ana."

Mas Azzam menarik tanggaku sedikit kuat. "Kamu akan bercerai dengannya, Ana kita pergi!" Mas Azzam menarik tanganku.

"Mas, lepasin, sakit!" Aku berusaha melepaskan tanganku dari cekalan Mas Azzam yang begitu kuat karena mungkin Mas Azzam begitu emosi.

Namun, nyatanya Mas Azzam tak mempedulikan ucapanku yang mengatakan jika apa yang dilakukannya menyakiti ku. Mas Azzam terus memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status