Share

Bab 17. Fitnah Mas Salman

Entah mengapa aku selalu tak bisa menolak sentuhan dari Mas Salman. Padahal tadi aku sempat ingin pergi dari Mas Salman karena merasa cemburu mendengar ucapan Santi. Di mana katanya Mas Salman begitu nyaman bersama Santi dibanding denganku yang menyebabkan Mas Salman tidak ingin menyentuhku. Namun, nyatanya aku tidak bisa menolak ketika Mas Salman mengecup bahkan melumat bibirku di hadapan Santi.

"Mas, hentikan!" teriak Santi menarik tubuh Mas Salman. "Hentikan, Mas! Kamu milikku," ucapnya lagi.

Mas Salman mendorong Santi dari tangannya. "Kamu yang seharusnya menghentikan ucapan-ucapan gila mu, Santi. Aku baru sadar jika seharusnya aku memang lebih dekat dengan istriku dibanding dengan perempuan lain." Mas Salman melirikku sekilas, lalu kembali menatap Santi. "Sadarlah, Sandi. Aku ingin kamu pun hidup bahagia dengan pria yang mencintaimu nanti. Semoga kamu bisa segera meraih kebahagiaan yang hakiki seperti aku bersama Ana."

Santi menggelengkan kepalanya tak terima. "Tidak, Mas. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status