Share

Bab 22 Membuntuti Mobil Ibu

"Maaf ya kak, karena aku Kakak jadi seperti ini,"

"Gak masalah Rah, kalau bukan Kakak yang melindungi kamu, siapa lagi? Sekarang kamu pulang ya dan jangan cerita apa-apa pada Mama. Kakak sudah berbohong padanya jika Kakak hanya pergi liburan saja. Kakak disini punya waktu dua minggu, jadi kita harus cepat bertindak," ucap Kak Dimas menggenggam tanganku.

"Ya sudah, kalau gitu aku pulang dulu. Jaga diri baik-baik ya, Kak. Dan ini uang untuk pegangan Kakak selama disini," ucapku sembari memberikan beberapa lembar uang.

"Makasih ya, Rah. Kebetulan Kakak nggak ada uang cash," ucapnya tersenyum.

"Iya Kak. Sama-sama."

Setelah berpamitan dengan Bu Yanti aku kembali menghampiri tukang ojek tadi, ia sedang duduk disebuah warung sambil meminum secangkir kopi.

"Sudah Neng?" tanya tukang ojek itu padaku.

"Sudah, Mas. Ayo kita pulang sekarang."

Kami pun pergi meninggalkan kampung ini. Rasa takut mulai timbul, bagaimana jika nanti Ibu dan Mas Rama sudah di rumah dan mendapati aku tidak ada di rumah?
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status