Share

Bab 27 Pengakuan Mbak Wati

Walaupun terhalang beberapa perabotan, tetapi aku masih bisa melihat dengan jelas jika Mas Rama baru saja keluar dari kamar Mbak Wati dengan rambut yang acak-acakan seperti orang yang baru bangun tidur.

Apakah suamiku itu semalaman tidur di kamar Mbak Wati? Apakah mungkin Mbak Wati hamil karenanya?

Aku mengepalkan kedua tangan ini hingga urat-uratku timbul. "Awas saja kamu Mas jika dugaanku itu benar, seumur hidupku aku tidak akan memaafkanmu, aku benci kamu mas! Aku benci," gumamku pelan.

Seketika dadaku bergemuruh hebat, sudut netra ini mulai memanas dilanda amarah yang kian menggunung. Kau sudah banyak menorehkan luka di hidupku, Mas. Kamu jahat!

Tak berselang lama, Mbak Wati pun keluar dari kamarnya dengan rambut yang setengah basah, sepertinya ia habis mandi.

Raut wajah terkejut tergambar jelas di wajah Mbak Wati, untuk beberapa saat kami pun saling bersitatap. Aku menatapnya dengan penuh amarah, sementara ia yang ketakutan.

"Nona," ucapnya seperti ketakutan.

Aku hanya diam, men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
terlalu bertele tele ne cerita.lama amat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status