Share

Mengintip Luna dan Yuda

Hamparan pepohonan menjulang tinggi menemani langkah tertatih Diana. Gadis bersurai gelombang itu memandang bingung sekeliling. Diujung jalan sayup-sayup terdengar rintihan pilu. Diana menajamkan pendengarannya. Rintihan itu kini berubah menjadi tangis menyesakkan. Entah keberanian dari mana, tetapi kaki kurus gadis itu berjalan mendekat. Seolah memang gerangan di ujung sana memanggil dirinya.

“Siapa?”

Hanya satu tanya itu yang mampu Diana lontarkan. Namun, seperti dugaan, sosok yang tengah berjongkok seraya memeluk lutut itu bergeming.

“Permisi, Mbak...,” cicit Diana takut-takut. Tinggal lima puluh meter, Diana akan sampai pada sosok gadis lusuh yang kian keras melantunkan tangis pedih. Tepat saat kaki Diana akan sampai, sosok gadis sebaya dirinya itu menoleh. Rambut pendek sebahu milik gadis itu terkibas diterpa angin yang tiba-tiba datang.

“Kamu datang?” tanya sosok itu dengan suara serak. Dian

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status