Home / Romansa / Rahasia di Ranjang Malam Pertama / 42 | Sudah Terlalu Rusak

Share

42 | Sudah Terlalu Rusak

Author: Lolly
last update Last Updated: 2025-09-04 23:23:53

Leona menggigit kesal bibirnya, lalu berdecak. Membaca pesan balasan dari pria incaran.

Kak Garda: [Maaf, kalau untuk pergi ke pameran, saya nggak bisa. Nanti kamu fotokan saja lukisan mana yang mau dipelajari, kita bahas di pertemuan selanjutnya.]

Kak Garda: [Oh, ya, berarti hari ini libur, ya. Sampai ketemu di pertemuan berikutnya.]

"Percuma," tukas sesosok pria yang sejak tadi ada di belakang Leona tanpa disadari gadis itu.

Sontak, Leona terkesiap karenanya. Gegas dia sembunyikan layar ponsel di dada.

Abraham Sidqi berpindah duduk di sisi Leona. "Laki-laki itu cinta mati sama istrinya."

Maksudnya, Garda?

Ada cebikan bibir yang Leona ulas. "Lain lagi kalo udah ada godaan dari yang lebih sempurna, Kak."

"Terus kamu mau godain suami orang?"

"Istrinya minta pisah, kok." Leona menyandarkan punggung di sandaran kursi.

Abrasi menaikkan sebelah alis. "Kata siapa?"

Tak lantas dijawab, tetapi kemudian Leona licin mengatakan, "Aku baca-baca chat mereka."

"Wah ...." Langsung Abrasi cubit pipi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Indaaaahh🌹💅🏻✨
Bentar, ini Reinal sama Shan blm temuin Daisha buat minta maaf kah?
goodnovel comment avatar
Indaaaahh🌹💅🏻✨
Nanti, waktu si Leona datang lagi buat ngamuk tolong saat ada keluarga Daisha ya kak, ntah Niska, Dikara, Mama Nuni, Mama Dea klo perlu emaknya Ilias biar kena gampar mulut bocah ep ep itu ...
goodnovel comment avatar
Kinkin Sukini
ais korban balas dendam dr sikap papanya yg trll over protektif.... sekarang dia korban dr sikap suaminya yg minta kejujuran...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Rahasia di Ranjang Malam Pertama   58 | Seolah Mempersiapkan Perpisahan

    "Ais." Garda tahu dia belum sepenuhnya mendapatkan kembali keutuhan dalam rumah tangga. "Kencan, yuk?"Yang sedang melahap melon dingin itu menoleh, pipinya penuh oleh kunyahan. "Dengan kondisi perutku yang udah sebesar ini?"Daisha menunjuk perut buncitnya, usia enam bulan kandungan. Tatapan Garda juga jatuh di situ. Ada senyum yang dia kulum."Udah capek, ya, kalau buat Kakak ajak jalan?"Daisha diam sejenak. "Ke mana emang? Mal? Resto? Nonton bioskop?"Hari itu matahari bersinar cerah, langit biru bersih seperti dilukis tangan seorang maestro. Namun, itulah kenapa ibu kota jadi terasa panas sekarang, jadi Daisha rasa lebih asyik tetap di dalam rumah—adem, ada AC.Di sisi lain, Garda sudah merencanakan sesuatu. Dengan harapan bisa membuat hubungan yang belum benar-benar utuh ini jadi memiliki kenangan, andai kelak Garda gagal membuat Daisha sudi bertahan.Ya, kencan. Belum pernah, kan?Garda tahu, sih, sejak Daisha memasuki trimester kedua kehamilannya, dia lebih sering merasa lelah

  • Rahasia di Ranjang Malam Pertama   57 | Didatangi Mereka

    "Pa, udah!""Papa!"Itu semua suara Mama Nuni. Ada tamu tak diundang soalnya di sini. Setelah sekian lama ... dan itu Om Reinaldi bersama istri.Benar, kedua orang tua Ilias. Makanya Daisha sebut 'setelah sekian lama.'Belum Daisha keluar, dia sudah tahu duluan bahwa itu Om Reinal. Ya, soalnya ... Daisha sedang berdiri di balkon—semula. Dia menikmati indahnya panorama tempat tinggal papa di sore hari.Waktu kecil Daisha sering duduk-duduk di balkon. Bercerita dengan papa atau sekadar membahas 'kenapa langit disebut langit, kenapa tidak disebut tanah saja. Dan kenapa tanah disebut tanah, kenapa tidak air saja.' Hal-hal semacam itu suka dibicarakan waktu kecil. Nah, saat itu ... ada mobil berhenti di depan. Daisha sontak bisa melihatnya dari atas sini.Jantungnya seketika berdegup kencang, sosok Om Reinal dan Tante Shan turun dari kuda besi tersebut. Dan dari sini, bisa Daisha dengar juga suara lantunan salam mereka.Bukan jenis 'Asalamualaikum', tetapi 'Permisi', lalu memanggil-mangg

  • Rahasia di Ranjang Malam Pertama   56 | Ngidam

    Daisha melongok hasil lukisan yang Garda buat, masih belum rampung. Namun, begini saja sudah terlihat akan sebagus apa nanti. Daisha akui, karya Garda memang indah, tidak pernah gagal. Sosoknya yang sedang menggoreskan cat di kanvas juga tampak menakjubkan, pantas bila banyak wanita dari berbagai generasi menyukainya, tak hanya menyukai karyanya.Daisha usap-usap perut. Ini yang di dalam rahimnya juga hasil karya Tuhan dari perbuatan Garda. Daisha penasaran akan seelok apa nanti keturunan lelaki most wanted itu.Waktu di sekolah, Garda banyak penggemarnya walau mereka tidak seberisik fans Bang Daaron. Yang menyukai Garda kebanyakan para wanita pendiam, meski ada juga yang berisik. Daisha salah satu yang menganggumi Garda sewaktu sekolah dulu, jujur, Daisha akui pernah menyukai lelaki itu.Jadi teringat lagi kisah lama. Garda selain mahir melukis, tangannya itu penuh keajaiban, juga pandai bermain alat musik. Dia bisa memetik gitar, meski seringnya duduk di bagian drum band dan memuk

  • Rahasia di Ranjang Malam Pertama   55 | Mangap Mingkem

    "Duduk kayak gini?" Daisha bertanya, di kursi yang Garda sediakan. Dengan kanvas yang sudah siaga beserta cat warna-warni.Yeah, Daisha mau dilukis. Semalam itu Ayla nelepon, awalnya tidak mau Garda angkat, tetapi Daisha yang lantas membuatnya menerima sambungan nirkabel itu. Bicara dan bicara, Ayla minta satu saja lagi lukisan terakhir—untuk hari kelulusannya.Garda hendak menolak, tetapi Daisha bilang, "Kasihan, toh buat kelulusan. Kenang-kenangan."Masih terhubung teleponnya.Ayla nyeletuk, "Aaaa! Makasih, Kak Istri."Sebutannya membuat kening Daisha mengernyit. Kok, jadi berasa sok akrab? Atau anak zaman sekarang memang begitu tingkahnya? Daisha tidak lupa bahwa Ayla pernah membuatnya sakit hati, sakit sekali.Mulai dari karet kucir, intensitasnya bersama Garda, kedekatan di tiap kali bertemu, hingga mangkuk lucu. Walaupun katanya, karet kucir itu ada sejarahnya; bahwa Garda sengaja membeli untuk Daisha.Namun, Garda lupa dan sedang di fase bingung-bingungnya. Mau memberi, tetapi

  • Rahasia di Ranjang Malam Pertama   54 | Berproses

    Tidak habis pikir. Rasanya mustahil. Bagaimana bisa seseorang dapat menyimpan perasaan cinta hanya untuk satu orang sejak awal puber hingga menapaki umur tiga puluhan? Bagaimana bisa .... "Kamu nggak sempet naksir selain Ais gitu, Gar? Ais aja sempet—" Urung dilanjut. Ini sensitif. Hampir saja keceplosan bilang 'Ais sempat berpacaran dengan Ilias.' Takutnya, Daisha bersedih lagi. Ah, lihat itu! Benar saja ada raut sendu di Daisha. Mama Nuni lekas mengusap-usap lengan putrinya, mengganti kata maaf dengan sentuhan agar tersirat. Kalau dibahas, khawatir malah tambah jauh obrolan tentang Iliasnya. Garda senyum. "Anehnya, yang Garda suka cuma anak Mama. Kenapa, ya?" "Obsesi?" celetuk Daisha. "Mana ada," tukas Garda. Kisah masa lalu diakhiri sampai di momen Hari Kemerdekaan. "Tapi kayaknya, sih, karena lukisan Ais ada banyak di buku sketsa, jadi sering-sering nggak sengaja kelihatan, otomatis perasaan sukanya nggak hilang." "Sebanyak apa?" Daisha pun sudah beranjak dari sendu

  • Rahasia di Ranjang Malam Pertama   53 | Menepi di Masa Transisi

    Sejenak, izinkan menepi pada kisah masa lalu yang manis itu. Mungkin untuk beberapa episode ke depan karena Garda dituntut bercerita oleh mama mertua. Kok, bisa naksir putrinya dari saat masih berseragam merah putih? Kira-kira begitu. Jadi, dulu itu .... Yeah, Daisha kelas 1 SD. Oh, tentu, Garda masih bocah juga. Belum ada rasa cinta-cintaan. Biasa saja, biasa. Murid baru kelas 1 lucu-lucu, Daaron menandai Daisha sebagai miliknya. Fyi, Daaronlah yang menyukai Daisha sedari masih TK. Soalnya, kebersamaan mereka dimulai sejak dini. Cinta ala anak TK gitu, lho. Yang belum betul-betul bisa disebut naksir. Hanya euforianya saja menyenangkan, membawa semangat untuk terus bisa bertemu. Paham, kan? Dulu .... Daaron menandai Daisha, anaknya Om Genta. Garda tidak tertarik. Belum. Sampai saat dirinya menapaki bangku kelas 6 SD. Semakin diperhatikan, kok, semakin menarik, ya, adik kelas yang selalu berjilbab itu. Siapa tadi namanya? Daisha. Sering diajak main juga oleh Daaron, aut

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status