Share

Menjaga kewarasan

Author: Tcalysta
last update Last Updated: 2023-01-11 15:06:36

Di negara berkembang seperti Indonesia, sangat tidak diperbolehkan untuk menyewa rahim seorang wanita dengan alasan yang kuat dan dilindungi dalam undang-undang pernikahan. Sangat berbeda sudut pandang jika berada di negara maju seperti Australia, Jerman, dan belahan dunia lainnya.

Akan tetapi, banyak orang mempertanyakan kenapa justru pernikahan sirih bahkan perselingkuhan semakin marak di negara berkembang tersebut. Jawabannya hanyalah entahlah, begitu buruk pola pikir para suami yang enggan menjaga komitmen pernikahan mereka dengan berbagai macam alasan yang dilontarkan sehingga secara sadar menyakiti perasaan seorang istri.

Kini, Reymond harus menempuh cara seperti ini hanya untuk membahagiakan Merry yang menginginkan baby semenjak dua tahun pernikahan mereka.

Tidak banyak, orang-orang seperti Reymond yang mau membayar rahim seorang janda senilai dua belas digit tersebut. Baginya kini, bukan masalah, membahagiakan seorang istri akan membuka pintu rezeki untuk bisnisnya sebagai suami agar lebih berkembang hingga sukses seperti saat ini. Gila, sakit jiwa, atau jangan-jangan Reymond mencintai Darin sehingga mau merogoh kocek sedalam itu. Mungkin itu yang akan berseliweran dibenak orang-orang termasuk Bima.

Angka yang tertulis hanya sebuah huruf diatas kertas. Namun pada kenyataannya Reymond mengambil sertifikat kepemilikan rumah warisan orang tua Darin, serta menonaktifkan janda cantik itu selama satu tahun masa pengabdiannya untuk melahirkan anak dari hasil IVF atau In-Vitro Fertilization.

Rasanya masuk akal, jika Reymond memberikan nominal yang sangat fantastis, membuat pihak notaris berdecak kagum dihadapan tiga insan yang akan mendatangi perjanjian mereka.

Darin tertegun sejenak. Melihat semua peraturan yang tertulis sehingga tidak merasa bahwa dirinya akan dinobatkan sebagai simpanan ataupun perebut suami orang suatu hari nanti. Akan tetapi, semua itu hanya tertulis diatas kertas dan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Reymond mengalihkan pandangannya kearah Merry yang terus menggenggam jemari tangan Darin, mendengar ucapan sang istri yang tak henti-hentinya berbicara dengan tatapan mata berbinar-binar.

"Terimakasih Darin. Kamu wanita yang sangat baik hati. Aku bersyukur telah mengenal mu," titah Merry penuh kelembutan.

Wajah Darin hanya tersenyum tipis, mendengar ucapan 'terimakasih' dari istri atasannya. Ia hanya menelan ludah ketika membaca satu poin dari perjanjian itu yang mengatakan, bahwa dirinya akan tinggal bersama Reymond juga Merry di mansion megah pasangan suami-istri yang selalu tampak romantis tersebut.

Darin bergumam dalam hati, "Bagaimana mungkin jika aku akan tinggal bersama mereka berdua? Apakah aku bisa, untuk tidak manja ketika hamil ...? Aku harus menjaga hati dan perasaan Nyonya Merry, karena bagaimanapun mereka berdua pasangan yang sangat baik hati dan akan menanggung semua kesembuhan Karina ..."

Bolpoin yang diberikan notaris ketangan Darin, membuat janda cantik itu lagi-lagi mengusap lembut wajahnya. "Bagaimana jika aku melakukan kesalahan? Apakah Tuan Rey akan memenjarakan aku? Apalagi mereka telah mengeluarkan banyak uang untuk membayar semua ini. Dari biaya pengobatan Karina, melakukan In-Vitro Fertilization, hingga mengambil aset keluarga ku. Ogh, Tuhan ... bantu aku untuk tetap menjaga kewarasan, kesehatan serta kejiwaan ku ..."

Tanpa menunggu lama lagi, Darin menandatangani perjanjiannya sebagai janda yang akan menampung embrio milik pasangan suami-istri, Reymond dan Merry. Tidak banyak pikir, ia hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa jalan inilah yang harus ia tempuh demi kesehatan Karina juga Merry.

Reymond dan Merry sangat antusias, ketika melihat surat perjanjian itu distempel basah oleh pihak notaris dihadapan mereka dan akan melaporkan kepemerintahan Sydney, jika anak itu lahir ke dunia maka sepenuhnya Reymond dan Merry lah yang terdaftar tanpa ada tuntutan apapun dari Darin.

.

Kini mereka telah kembali ke rumah sakit, untuk melanjutkan pemeriksaan lebih lanjut pada kesehatan Darin selaku janda beranak satu tersebut.

Tidak banyak pertanyaan yang disampaikan oleh dokter rumah sakit, karena Darin dinyatakan sehat tidak memiliki penyakit riwayat, seperti yang pernah dikatakannya kepada Reymond.

Merry yang sejak awal sudah tidak sabar, karena waktu menunggu hanya tinggal beberapa jam saja untuk meletakkan embrio mereka dirahim Darin, berlari kecil mendekati janda cantik tersebut seraya bertanya, "Bagaimana Darin? Apakah bisa kita melakukannya hari ini?"

Tampak guratan senyuman yang mengembang lebar disudut bibir Darin, "Kita hanya menunggu Dokter Frans, Nyonya. Jadi saya disuruh untuk beristirahat sebelum melakukan tindakan."

Mendengar penjelasan Darin, Merry memeluk erat tubuh ramping janda cantik tersebut, menoleh kearah Reymond yang berada dihadapan kedua wanita itu.

Dengan nada pelan, Reymond hanya mengucapkan, "Terimakasih Darin. Kamu sangat baik hati, sama seperti putri kesayanganmu. Aku berjanji akan memfasilitasi Karina dengan semua obat-obatan terbaik. Agar kita bisa sama-sama bahagia."

Wajah Darin hanya menunduk hormat, ia hanya malu jika banyak orang-orang yang bertanya suatu saat nanti tentang status anak yang ia kandung jika bertemu tanpa sengaja walaupun sesungguhnya ia harus tinggal dikediaman orang terpandang tersebut.

.

.

Sangat berbeda dengan keadaan Bima yang tengah berdebat serius sejak sehari kemaren bersama sang kekasih, Sandra.

Entahlah, perasaan cemburu Sandra tampak seperti akan mencekik leher pria yang masih enggan menggugat mantan istrinya itu. "Jawab aku! Jadi sampai kapan kamu akan menikahi aku, Bima? Sejak kemaren kamu masih saja enggan membuka mulutmu, atas alasan apa tidak mau menceraikan secara hukum janda itu?" sesalnya menghempaskan tubuh indahnya di sofa apartemen mereka.

Bima menghela nafas berat, "Dengar Sandra. Aku memiliki anak dengan Darin, dan aku tidak ingin wanita itu menuntut banyak hal pada harta ku! Bagaimana jika dia menuntut banyak uang dari hasil gono-gini dengan alasan anak? Hah? Alasan itulah yang membuat aku tidak bisa menggugatnya saat ini. Ditambah pihak rumah sakit Blacktown membenarkan bahwa Karina mengidap leukimia. Kini masih terbaring di sana. Kamu tahu apa yang akan terjadi jika aku menggugatnya saat ini?"

Sandra membuang pandangannya kearah lain, mendecih bahkan mendengus dingin mendengar penjelasan Bima, "Aku pikir, kamu sudah menyewa pengacara untuk memiskinkan janda itu. Aku ingin menikah Bima. Bagaimana jika keluargaku tahu kalau saat ini aku hamil anak kamu?"

Kening Bima mengerenyit masam, memandangi wajah Sandra dengan seksama, "Are you sure? Apa aku tidak salah dengar kalau kamu hamil? Ogh God, tidak Sandra! Jangan hamil sekarang, karena keluarga ku belum mengetahui hubungan kita! Aku tidak mau, Sandra. Kamu tidak boleh hamil sekarang!"

Mendengar ketidaksiapan Bima tentang kabar kehamilannya membuat Sandra semakin berang, "Apa? Keluarga? Jangan bilang, kamu belum menceritakan hubungan kita sama Papa dan Mama kamu, Bima! A-a-a-aku sudah telat dua minggu, dan sampai saat ini kita belum ada kejelasan untuk status kita. Aku ini mahasiswi dari Jakarta, agh shiiit!"

Dengan cepat Sandra berlalu begitu saja meninggalkan Bima yang masih termangu mendengar penuturan kekasihnya yang sudah tidak periode selama dua minggu. "No, Sandra tidak boleh hamil. Aku harus melakukan sesuatu, bagaimanapun dia tidak boleh hamil saat ini ..."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Davin
memang bima bukan pria yang mau bertanggung jawab, mau enak nya doang ......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Rahim Janda Dua Triliun   Merebut hati dan perhatian

    Sudah lebih dari satu minggu Reymond berada di kota metropolitan bersama Darin yang tengah menata management hotel. Tidak ada firasat yang berarti bagi keduanya, ditambah Karina sudah merasa nyaman berada di sekolah yang baru. "Ingat, jangan lupa untuk makan, makanan yang sehat ... kamu masih dalam proses penyembuhan!" tegas Darin sebelum melepas kepergian putri kesayangannya menuju sekolah internasional yang tidak jauh dari hotel mereka. Karina mengangguk mengerti, sedikit melirik ke arah Reymond yang masih di sibukkan dengan beberapa kegiatan. "Mi, hari ini aku akan bertemu dengan Daddy. Kemarin aku menemuinya di parkiran hotel kita, tapi ... hmm ..." Cepat Darin menepis semua ucapan Karina, karena tidak ingin mendengar nama mantan suaminya di sebut oleh sang putri, "Please ... jangan pernah membahas Daddy di sini. Di kediaman kita, karena Mami telah memiliki kehidupan bersama Rey!" tegasnya membuat putri kecilnya mengangguk patuh. "Baiklah, Mi. Aku berangkat dulu." Karina menge

  • Rahim Janda Dua Triliun   Memperjuangkan sang janda

    Dua insan terlarut dalam manisnya cinta atas dasar perselingkuhan karena perasaan nyaman. Reymond yang sejak awal tidak ingin melepaskan Darin, seketika berubah memperjuangkan sang janda demi mendapatkan anak yang sempurna tanpa harus menikahi janda dua triliun tersebut, karena tidak ingin menyakiti Merry sebagai istri sahnya. Peluh mengucur deras membasahi tubuh dua insan yang tampak mengkilap, membuat Darin mendekap tubuh pria itu ketika mencapai puncak kenikmatan mereka berdua secara bersamaan. Dengan nafas masih memburu, Darin yang merasa sudah merasa tenang saat ini, tampak lebih menikmati hidupnya sebagai menjadi yang kedua bagi Reymond. "Aku mencintaimu, Rey, jangan pernah tinggalkan aku, karena aku benar-benar mencintaimu," tuturnya lembut ketika melepaskan penyatuan mereka. Tampak senyuman indah diujung bibir Reymond, ia langsung menoleh kearah Darin yang langsung merebahkan tubuhnya di lengan pria pujaannya, hanya menjawab, "I love you too, Darin, tidurlah," kecupnya lemb

  • Rahim Janda Dua Triliun   Komitmen pernikahan

    Kedua netra itu lagi-lagi bertemu, hanya untuk sekedar meyakinkan hati mereka berdua. Dalam benak Reymond merutuki kebodohannya sendiri karena telah salah memberikan hadiah beberapa hari lalu untuk Darin sebagai kado ulang tahunnya. Sementara dalam benak Merry, apa ini serba kebetulan, kenapa Reymond tampak lebih tenang menghadapi semua ini, kemudian bergegas Reymond mengomeli pihak toko perhiasan dihadapan sang istri melalui panggilan telepon. Kembali Reymond menoleh kearah Merry, mengecup lembut kening sang istri seraya berkata, "Maafkan aku, sayang. Pukul sepuluh nanti pihak toko perhiasan akan mengganti liontin berlian ini, dengan inisial namamu. Sekali lagi maafkan aku," tunduknya sambil memeluk tubuh ramping sang istri dari arah belakang dengan mata tertutup. Merry mendekap erat lengan Reymond yang memeluknya, menikmati hangatnya tangan sang suami penuh kerinduan, "Kamu terlalu lelah, honey. Aku harap kamu selalu menjaga kesehatan, jangan lupa jika kamu tiba di Singapura hubu

  • Rahim Janda Dua Triliun   Inisial 'd'

    Malam semakin sejuk, malam yang indah bagi Darin dengan adanya kehadiran Reymond walau harus mengejutkan tanpa harus berkabar. Pria bule nan gagah itu tak melepaskan tangannya dari tubuh Darin, ia benar-benar ingin membahagiakan janda satu anak itu, tanpa diganggu oleh siapapun termasuk Merry. Reymond sengaja menonaktifkan gawai miliknya ketika memasuki gedung apartemen yang berada dilantai tiga tersebut, hanya untuk memberikan satu kejutan istimewa untuk wanita pujaan hatinya. "Rey, pulanglah ... jangan buat aku menjadi serba salah karena kamu menghabiskan waktu bersama ku," elaknya ketika merasakan gelagat pria itu semakin menjadi, ketika mengecupnya penuh damba. "Please Darin ... aku benar-benar jatuh hati padamu, aku tidak ingin melihatmu menjauh dariku. Satu tahun kita bersama, rasanya aku tidak ingin jauh lagi," ia kembali mengecup lembut bibir wanita yang masih berdiri dihadapannya. Lagi-lagi Darin menolak, "Apa yang kamu inginkan? Apakah kamu menginginkan aku mengembalikan

  • Rahim Janda Dua Triliun   Membawa hati suamiku

    Siang yang cerah, namun tidak secerah perasaan Merry, karena tidak menyangka bahwa Reymond lebih memilih untuk tetap tinggal di apartemen mereka bersama Darin, dibandingkan mengejarnya sebagai seorang istri sah. Ia masih terduduk dikursi taman, melihat-lihat suasana yang tidak begitu ramai. Membayangkan wajah cantik Caroline yang akan menjadi istri sesuai pilihan keluarga besar sang suami. "Ogh Tuhan, bagaimana jika keluarga Reymond mengetahui bahwa putra kami mengalami kebutaan juga gangguan pendengaran serta tidak dapat bicara? Apa yang harus aku katakan kepada mereka, apakah mereka akan tetap menikahkan suamiku dengan wanita itu ...?" Ia menundukkan pandangannya, karena tidak ingin siapapun yang menyaksikan kesedihan hatinya saat ini. Akan demikian, ketika Merry terlarut dalam suasana hati yang masih berkecamuk, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara wanita yang sangat dikenalinya. "Bisakah kita bicara berdua?" sapa Darin tanpa perasaan sungkan. Merry sedikit terlonjak kemudian m

  • Rahim Janda Dua Triliun   Jangan gila, Rey

    Satu bulan berlalu, Merry terlalu fokus merawat buah hati yang dilahirkan oleh Darin dengan penuh perasaan sayang, walau masih menyimpan rasa kekecewaan yang dalam terhadap Reymond. Akan tetapi ia merasa memiliki tujuan untuk tetap merawat Baby Kevin dengan penuh perhatian. Sementara Darin masih proses pemulihan pasca operasi, dengan memberikan asi eksklusif kepada sang putra yang mengalami kebutaan serta tuna wicara dan tidak dapat mendengar tersebut. Tidak sedikitpun dari mereka berdua mengurangi semangat untuk menunjukkan bahwa mereka menjadi ibu terbaik dihadapan Reymond, demi pertumbuhan sang buah hati. Entahlah kini keduanya seperti tengah berjuang demi Baby Kevin atau justru menarik simpati pria bule bermata biru tersebut. Perlahan Darin menghampiri Merry di dalam kamar bayi, untuk memberikan asi pada baby mungil yang baru berusia satu bulan tersebut. Dengan nada lembut, ia menoleh kearah Merry yang sangat memperlakukan sang putra sangat telaten, "Merry, biar saya menyusuinya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status