Share

Pasrah

Sejak kejadian hari itu Reymond masih terus bersama Darin untuk menemani, stelah mendapatkan kepastian dari janda beranak satu tersebut sore kemaren. Ia juga membawa serta Merry untuk menjenguk Karina, dan kembali membahas tentang sewa rahim senilai dua triliun disela-sela Merry masih menemani Karina diruangan ICU Blacktown Hospital.

Wanita mana yang tidak tergiur mendengar nominal 'dua triliun' dari seorang pria dewasa yang kini duduk disamping Darin. Ditambah pria itu memiliki harta kekayaan yang sangat berlimpah di kota tersebut. Walau sesungguhnya pasangan suami-istri tinggal di hotel berlantai 18 selama ini, tetapi Darin sangat mengetahui rumah mewah milik Reymond yang terletak di The Grand Eastlakes Sydney.

Dalam benak Darin berpikir sejenak, entah sejak kapan Reymond merintis karirnya hingga harta kekayaan tak mampu dihitung dengan jari.

Darin bertanya, "Tuan, pakah Anda tidak mengetahui undang-undang negara ku? Di negaraku ada undang-undang pernikahan, jika anak hasil surrogate mother tidak dapat memperoleh wali pengasuhan dari pihak lain. Karena bayi yang dikandung oleh ibu pengganti itu merupakan hak sang ibu secara hukum. Aku rasa Anda tidak ceroboh dalam mengambil keputusan."

Mendengar penjelasan dari Darin yang sengaja menolak untuk melakukan tindakan In-Vitro Fertilization atau IVF, kembali dijelaskan oleh Reymond seraya memohon, "Dengar Darin, kita sudah mencapai dititik ini. Tidak mungkin aku akan membiarkan embrio yang sudah layak untuk berkembang dirahim seorang wanita sehat sepertimu akan gagal lagi. Merry sudah tidak mampu melakukan apapun saat ini, aku hanya ingin membahagiakan istriku untuk menjadi seorang ibu! Kali ini aku ingin kamu menepati janjimu, kita akan menandatangani perjanjian. Aku akan menghubungi Dokter Frans, untuk mengatakan bahwa kamu yang akan menjadi ibu dari bayi kami, Darin. Karena aku tidak bisa menunggu lagi."

Darin terdiam mendengar ketegasan Reymond, "Tapi Tuan Rey, bagaimana jika keluarga mantan suamiku mengetahui semua kejadian ini? Ini akan berdampak pada kesehatan, juga janin yang aku kandung. Satu lagi, bagaimana jika aku jatuh hati padamu setelah bayi itu lahir ke dunia, Tuan Rey?"

Reymond mengalihkan pikirannya, karena tidak sekali dua kali Darin membahas tentang perasaan padanya, ditambah dirinya dan Merry masih memberikan kualitas hubungan harmonis selayaknya suami-istri pada umumnya, walau sesungguhnya sang istri sudah lebih sering menerima begitu saja demi kewajiban untuk membahagiakan seorang suami.

"Aku akan melindungi mu, dari Bima! Maaf Darin, jika perasaan yang kamu katakan padaku ... mungkin aku tidak bisa untuk menjawab semua itu saat ini. Karena semua orang berhak atas perasaannya. Akan tetapi, aku sangat menjaga komitmen pernikahanku dengan Merry hingga hayat masih dikandung badan!"

Mendengar ketegasan dari bibir Reymond, sejujurnya Darin berdecak kagum pada pria gagah yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai pernikahan dengan pasangan halalnya. Tidak banyak laki-laki di dunia ini yang mampu bertahan dengan kondisi yang sangat jauh dari kata 'takut akan Tuhan'.

Begitu banyaknya sang pelakor diluar sana, bahkan Darin acap kali mendapatkan ejekan dari rekan kerjanya, karena sangat menjaga kehormatannya selama dua tahun menjadi seorang single mami demi mengurus putri semata wayangnya, tanpa mau memikirkan perasaannya sebagai wanita normal.

Perlahan Darin hanya mengusap wajahnya, berkali-kali ia menghela nafas berat, menyandarkan tubuhnya disandaran kursi, hanya untuk menatap langit-langit rumah sakit mewah itu.

Walaupun sejujurnya, Darin sudah hampir 15 tahun menetap di Sydney karena mengikuti jejak sang ayah yang menjadi pasukan militer disana. Ia masih menjunjung tinggi norma-norma adat ketimuran karena didikan sang papa yang menjadi perwakilan abdi negara Republik Indonesia.

Dengan demikian, kali ini Darin harus mengambil satu keputusan demi menyelamatkan nyawa Karina, yang tidak mendapatkan perhatian apapun dari sang daddy, sejak hancurnya rumah tangga mereka berdua dua tahun lalu.

Terdengar suara Merry yang menghampiri dua insan yang masih duduk termenung di koridor rumah sakit, karena melihat pergerakan dari tangan putri kesayangan karyawan suaminya. "Darin, aku melihat pergerakan dari tangan putrimu. Aku rasa kita harus menghubungi dokter, agar memberikan asupan obat-obatan terbaik."

Sontak pernyataan Merry, membuat Darin bergegas beranjak mendekati sang putri hanya untuk melihat kondisinya, "Karina! Mami disini sayang," tuturnya langsung mengecup lembut punggung tangan Karina dengan penuh kasih sayang.

Dengan nafas tersengal, Karina hanya bisa tersenyum melirik kearah Darin, kemudian berkata dengan bibir bergetar, "Daddy ... aku sangat merindukan daddy, Ma ..."

Ibu mana yang mampu membendung kesedihannya, ketika mendengar putri kesayangan merindukan sosok seorang ayah. Lagi-lagi Darin hanya bisa terisak, karena tidak bisa menghadirkan sosok Bima ketika Karina mengingat pria itu.

Akan demikian, Reymond yang mengikuti langkah kaki Darin sejak awal, langsung menghampiri Karina. "Tenang baby. Aku akan memberikan semua kasih sayang padamu selayaknya, Daddy. Kamu bisa panggil aku Daddy ataupun Papa," tuturnya mengusap lembut kepala Karina membuat janda cantik itu menggeleng, kemudian melirik kearah Merry yang tersenyum seraya mengangguk setuju.

Sontak itu semua menjadi tamparan keras bagi Darin, melihat dua insan sosok malaikat yang diberikan Tuhan padanya, disaat-saat keterpurukannya sebagai seorang janda.

Darin mendongakkan wajahnya, untuk membendung air mata yang akan mengalir, kemudian mengalihkan pandangannya kearah Karina agar tidak terlihat sedih dihadapan sang putri. Ia menganggukkan kepalanya, sambil berkata perlahan, "Ini Papa Reymond dan itu Mama Merry. Mereka yang akan menjadi orang tua angkat mu, sayang. Karena mungkin mereka akan menginap di sini, sambil menemani Mami," tunjuknya dengan mata berkaca-kaca.

Tampak rona kebahagiaan terpancar dari raut wajah Karina yang masih tampak pucat, kemudian menoleh kearah Reymond juga Merry. "Hai Mama Merry, Papa Rey. Kalian begitu baik sudah mau menunggu aku disini. Rajin-rajinlah menemani aku, karena aku hanya memiliki Mami," senyumnya.

Merry yang sangat menginginkan seorang anak, merasa sangat bahagia ketika mendengar sebutan 'Mama' dari bibir mungil seorang anak perempuan walau sudah beranjak remaja. "Nice to meet you, baby. Mama akan membawakan kamu boneka yang sangat banyak. Kalau bisa hari ini kamu akan dibawa ke ruangan perawatan, agar tidak terlalu lama berada diruangan dingin ini. Nanti Mama akan menemani kamu, karena Papa dan Mami mu akan bertemu dengan dokter terbaik di sini!" titahnya selayak seorang ibu.

Pernyataan Merry, membuat Darin tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena ia tahu bahwa putrinya juga sangat menyukai kebaikan Keluarga Reymond Claire Jones.

Ya ... setiap ada kesempatan, Reymond selalu mengadakan acara barbeque diarea kolam renang hotel milik mereka, dan membawa keluarga juga anak-anak bagi karyawan Best Hotel and Resto miliknya.

Darin tak bergeming. Bibir yang awalnya menolak, kini hanya bisa pasrah menerima takdir selanjutnya sesuai permintaan Reymond dan Merry, "Tuhan, bantu aku untuk membahagiakan Nyonya Merry demi kesembuhan putriku, seperti janjiku pada Tuan Rey ..."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Davin
lanutkan thor, tidak pakai lama ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status