Share

Sang Penyelamat

Aku hanyalah sesosok manusia

yang menjadikan nafas sebagai sebuah keharusan

bergerak tanpa keinginan

bertindak tanpa perasaan

******

Setelah kenyang bersantap siang, Lady memutuskan untuk tidur sembari menunggu kedatangan Broto.

[Pandu, pastikan Embun tertarik dengan tawaran kita.]

Sebelum rehat, dikirimkannya pesan singkat pada Pandu. Ia sudah masuk sedalam ini, jangan sampai semua sia-sia.

[Baik, Bu.]

Pandu membalas singkat, karena memang ia segan berurusan dengan bos wanitanya ini. Kala lebih mampu memberikan ketenangan pada bawahan, dan masih bisa berbasa-basi.

Lady merebahkan diri di kasur yang ternyata cukup nyaman. Apartemen kelas menengah dengan harga tidak terlalu mahal, masih mampu memanjakan penghuninya.

Tadinya dia sedikit tidak yakin dengan pilihannya pada komplek apartemen seperti ini. Terbia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status