Rahim untuk Anakku

Rahim untuk Anakku

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-15
Oleh:  Freddy SanOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat. 3 Ulasan-ulasan
29Bab
5.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Kisah perjanjian sewa rahim yang penuh intrik, perselingkuhan, ego, dan kepentingan masing-masing pihak. Embun terjebak di antara transaksi dan cinta. Mana yang harus ia pilih? Bisakah mendapatkan keduanya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

My Lady

Tak bicara bukan berarti tak ada

Tidak berkata bukan berarti hampa

Seperti jiwa sembunyi dalam raga

Begitulah angan beringsut di pelukan rasa

***

“Tapi aku ingin segera punya anak, Lady!” Lelaki itu setengah berteriak pada wanita di hadapannya. “Mau sampai kapan seperti ini?”

“Santai aja, dong. Nggak usah ngegas gitu. Ya, udah. Kalo emang lo pengen segera punya anak, buruan cari wanita untuk kita sewa rahimnya,” jawab Lady dengan tenang, sementara mata tetap terpaku pada majalah yang sedang dia baca.

“Aku serius! Bisa nggak sih perhatian sedikit?” Kala menarik majalah dari tangan Lady, lalu melempar sembarangan ke sudut ruangan. Napasnya menderu, tanda dia benar-benar marah.

“Oke, jadi mau lo apa?” Lady sudah terbiasa dengan sikap meledak-ledak suaminya ini. Dia mendongak, menatap santai ke arah Kala yang berdiri dengan gesture tidak tenang.

“Aku mau punya A-NAK! Kenapa harus sewa rahim segala? Kita ini suami istri yang sah. Sudah tiga tahun kita menikah!” Pria itu tampak sangat frustasi. Dia duduk di sofa dan mulai menjambak rambut sendiri.

“Gue nggak mau badan gue rusak. Lo suruh gue jadi gendut? Terus kaki bengkak, stretch mark, susah gerak, pipi kayak balon, dan muntah-muntah? Big no!” jawab Lady sambil mengangkat kedua tangannya.

“Aneh kamu ini. Orang lain begitu bangga bisa jadi seorang ibu. Kamu malah nggak mau,” dengkus Kala.

“Loh, gue mau kok jadi ibu. Siapa bilang gue nggak mau punya anak? Gue mau, tapi gue nggak mau hamil dan melahirkan. Di situ doang bedanya.” Lady tidak mau kalah.

“Wanita lain bangga bisa hamil, merasakan bayi dalam perut, merawat mereka sejak awal. Bahkan jadi momen tak terlupakan ketika mereka melahirkan anak. Kok kamu malah nggak mau. Isssh ....” Kala mendesis melampiaskan kesal.

“Itu kan orang lain. Lo nikahin gue, ya lo terima dong pemikiran gue. Kalo lo keberatan, nikahin aja orang lain. Life is simple, Bee,” ujar Lady tenang. Dia tahu, laki-laki ini tidak akan ada keberanian untuk berpisah dengannya.

“Jadi, keputusanmu sudah bulat bahwa kamu nggak mau hamil dan melahirkan anak kita?” Kala bertanya sekali lagi.

“Sampai kapan pun, never,” jawab Lady penuh keyakinan. “Jaman sudah modern, and we have a lot of money. Uang kita melimpah ruah. Kenapa harus menyulitkan diri dengan hamil dan melahirkan, sih? Belum lagi kalo harus operasi caesar yang pemulihannya butuh waktu lama. Resiko kematian ketika melahirkan juga ada. Kita tinggal bayar orang untuk tugas itu. Easy, kan?”

Lady menjabarkan pemikirannya. Hamil sangat membuang waktu dan energi. Bayangkan saja, selama sembilan bulan lebih harus membawa beban yang tidak ringan dalam perut. Belum lagi gangguan hormonal, psikis, emosi, bahkan kadang tidak terkontrol. Rasa mual, tidak nyaman, lelah yang sangat, kerusakan tubuh, semua itu merugikan terutama bagi kaum wanita. Selagi bisa mewakilkan tugas itu pada orang lain, kenapa tidak?

Resiko kematian juga mengintip, baik itu selama kehamilan maupun proses kelahiran. Resiko pendarahan, keguguran, dan berbagai ancaman lain di depan mata. Kalau menyewa rahim, misal dihadapkan pada situasi yang harus memilih antara keselamatan si ibu atau sang bayi, jelas akan jauh lebih mudah untuk mengambil keputusan. Tentu saja, hidup bayi harus diutamakan. Persetan dengan ibunya. Dia sudah menerima uang sewa, lengkap dengan segala resiko yang mengiringi.

Kala adalah pria dengan intensitas bercinta yang sangat tinggi. Sudah tiga tahun mereka bersama, hampir setiap hari mereka melakukan hubungan suami istri. Apalagi setelah masa datang bulan selesai, mereka bisa melakukan beberapa kali dalam semalam. Gairah yang terpaksa ditahan karena kedatangan tamu tak diundang.

“Yakin, kuat menahan gairah selama sembilan bulan?” Lady memancing.

Kala tercenung sesaat. Benar juga yang dikatakan Lady, pikirnya. Menunggu beberapa hari sampai perginya tamu bulanan saja sudah terasa sangat menyiksa. Lantas, kuatkah dia menahan hingga berbulan-bulan? Selama ini, susah payah dia menahan untuk tidak berselingkuh atau sekadar pelampiasan dengan wanita sewaan. Jelas dia mampu untuk membayar. Namun, dia masih mencoba untuk setia, hanya pada satu wanita. Walaupun atas nama nafsu atau one night stand only, dia tetap tidak mau.

“Aku nggak bisa lagi maksa. Biar Pandu kusuruh cari orang yang mau disewa rahimnya. Kamu ada syarat khusus atau kriteria tertentu?” Kala akhirnya mengalah dan sikapnya kembali lembut. Dia hanya ingin segera punya anak. Tak mau terus terlarut dalam pertengkaran tanpa ujung seperti ini. Lebih baik dia turuti keinginan Lady.

Lady beranjak dari sofa, mendekati Kala, lalu duduk di pangkuannya. Lady mengalungkan kedua lengan di leher pria itu, beradu pandang tepat di manik mata. Dia lega, akhirnya sang suami mau juga menuruti keinginannya.

“Yang penting sehat, bersih, cantik, dan kalo bisa hidup sendiri, sebatang kara, supaya rahasia kita tetap aman. Coba lo bikin draft perjanjian dengan tim legal. Kita discuss lagi nanti,” ucapnya sembari mendekatkan bibir dan mencium pipi kiri Kala.

“Kenapa harus cantik? Bukankah cuma numpang rahim? Sel telur dan sperma kan dari kita, Honey.” Kala memeluk pinggang ramping Lady. Tangan kanannya merayap ke atas, mengusap pelan punggung istri tercinta.

“Lo mau, anak kita sembilan bulan di perut orang jelek?” Lady mengecup bibir Kala perlahan. “Gue sih nggak mau. Kasihan anak kita.”

Kala tersenyum dan membalas ciuman sang istri. Selama beberapa menit, mereka malah asyik sendiri, saling memagut bibir. Keduanya terus berciuman. Kala tak berhenti sedetik pun menikmati bibir ranum menggairahkan itu, terus mencumbu.

“Ke kamar, yuk. Bee sudah ingin menyantap Honey.”

Mereka memang memiliki panggilan sayang. Bee untuk Kala, yang sebetulnya diambil dari suku kata terakhir ‘baby’ dan memiliki arti lain yaitu lebah. Sangat sesuai untuk dipasangkan dengan honey atau sayang, yang juga berarti madu.

“Kenapa harus di kamar? Sekali-sekali ganti suasana.” Lady merebahkan tubuh Kala.

“Honey, nggak bisa lama-lama. Nanti Bik Maneh lihat.” Kala khawatir pembantunya itu tiba-tiba muncul. Bisa-bisa hasrat tidak tersalur, malu yang mereka dapat.

“Kita main kilat, Bee.”

Mereka berdua menahan diri untuk tidak mendesah dengan keras. Wajah Kala sudah terlihat merah padam. Ketika pria itu sedang di puncak gairah, wajahnya memang selalu memerah.

Keduanya mencapai puncak dalam keadaan penuh peluh dan napas yang menderu. Lady mengusap keringat yang membanjiri wajah suaminya dengan penuh kasih sayang.

Thank you, Honey,” ucap Kala sambil mencium bibir Lady sekilas.

“Buruan pake baju. Bik Maneh masih di dapur.” Lady mengingatkan tentang situasi. Mereka segera mengenakan pakaian sembari tersenyum mengingat kekonyolan yang baru saja dilakukan. Sesekali berganti suasana seperti ini ternyata mengasyikkan, pikir Lady.

Setidaknya, masalah punya anak sudah ada titik terang. Tidak merugikan Lady, juga mampu mewujudkan keinginan Kala. Win-win solution.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Astika Buana
Ceritanya keren.
2022-07-26 23:49:02
0
user avatar
Titin M Saleh
lanjuttt mas bro
2023-07-18 18:12:29
0
user avatar
Titin M Saleh
penasaran banget
2023-07-16 22:17:15
0
29 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status