Rain yang melihat itu yang tadinya dia tidak peduli, karena melihat kelakukan perampok itu, Rain tidak bisa diam saja, dia berpikir dia mempunyai tiga orang wanita di dalam keluarganya, Rain berpikir bagaimana jika itu terjadi pada mereka, Rain tidak bisa tida ikut campur, Rain langsung menghampiri orang tersebut dengan kesal, dan suasana yang sedang prustasi.
Rain menghampiri para perampok itu dan menyuruh mereka untuk melepaskan wanita itu.
“Lepaskan wanita itu” Ucap Rain dengan kesal karena melihat kelakuan para perampok itu yang kurang ajar terhadap wanita
“Siapa kamu, lebih baik kamu pergi dari sini jangan sampai membuat kami marah, dan kalau sampai kami marah, kami pastian kamu tidak akan selamat, jadi lebih baik kamu pergi dari sini dan jangan ikut campur urusan kami ini” Ucap salah satu penjahat tersebut yang sedang memegang wanita cantik tersebut
“Saya tidak takut dengan kalian, lagian juga kalau alian ingin membunuh saya pun saya tidak peduli, karena saya sudah tidak ingin hidup di dunia ini, dan juga saya hidup di dunia ini juga tidak ada gunanya lagi, jadi kalau kalian ingin membunuh saya silahkan saja, tapi saya minta lepaskan wanita itu, kalian tidak boleh menyakiti wanita, itu tidak baik” Ucap Rain
“Kamu tidak perlu berceramah di sini, karena kami tidak suka, lebih baik kamu pergi dari sini sekarang” Ucap salah satu penjahat itu
“Saya bilang saya tidak mau, saya akan pergi jika kalian melepaskan wanita itu” Ucap Rain yang masih agak degdegan juga, karena dia masih ada janji sama keluarganya kalau dia akan menjadi orang sukses, bukan mati di tangan penjahat kaya begini.
Tapi Rain tidak patah semangat, dia akan terus berusaha untuk menyelamatkan wanita cantik itu, dan bahan walaupun dia bertaruh nyawa untuk menyelamatkan wanita cantik itu.
“Cari mati nih anak” Ucap salah satu penjahat tersebut
“Serang aja udah lamaan, kalau kelamaan kapan kita akan menikmati wanita cantik ini” Ucap salah satu penjahat tersebut yang sudah tidak sabar untuk menikmati wanita cantik itu, dan bahkan kalau mereka tidak di ganggu Rain, mereka pasti sudah menikmati wanita cantik yang ada di tangannya itu, tapi Rain malah mengacaukan semuanya, Rain malah mencari mati oleh para perampok kejam itu.
Dan ke empat perampok itu pun menyerang Rama secara berutal, Rain di pukuli hingga babak belur, sampai dia jatuh di tanah kesakitan, dan wanita cantik itu hanya bisa melihatnya saja.
Namun Rain tidak menyerah, dia mempunyai bela diri, dahulu seja smp dia mempelajari Taekwondo, yang memiliki kekuatan di kakinya, dan bahkan sampai sekarang dia masih melatihnya, namun sekarang dia dalam keadaan tidak stabil, mangkanya Rain bisa di pukuli dengan begitu mudah dengan mudah sampai babak belur.
Namun Rain mencoba untuk menenangkan dirinya dan perasaan hatinya yang tidka setabil karean keluarganya, lalu ketika hatinya sudah tenang dan pikiran Rain juga sudah tenang dan dapat berpikir dengan jernih, dia embali bangun dengan sekuat tenaga dan sisa-sisa tenaga yang Rain miliki, karena sekarang keadaannya Rain sangat lemas, karena dia belum makan dari tadi siang.
Rain menaruh tas besar yang ada di punggungnya di tanah, untuk memudahan dia bergerak dengan sisa-sisa tenaganya.
“Masih mau melawan rupanya” Ucap Salah satu penjahat itu dengan meremehkan Rain
Rain bisa berkelahi, namun sekarang kondisinya Rain lemah dan lemas karena dia belum makan malam, tapi Rain tidak peduli, Rain harus menyelamatkan wanita cantik itu dari para penjahat tersebut.
“Hajar dia” Ucap salah satunya penjahat
Dan lagi-lagi mereka semua pun maju seperti melihat mangsa, Namun Rain maish tetap tenang di tempat sambil menunggu para penjahat itu menyerang Rain, Rain tidak bergerak sedikit pun, Rain benar-benar menunggu para penjahat itu menyerang Rain.
Dan ketika salah satu penjahat itu menyerang Rain terlebih dahulu, Rain pun menghindar lalu memukul kepala belakang penjahat itu sampai penjahat itu tak sadarkan diri.
Lalu dua penjahat berikutnya juga pingsan dan tak sadarkan diri. Dan berikutnya satu penjahat lagi yang masih tersisa, dia marah sekali sama Rain karena urusannya terganggu oleh Rain kalau bukan karena Rain, pasti dia sudah menjadi orang kaya karena merampok wanita cantik itu dan sudah menikmati tubuh wanita cantik itu, namu Rain datang dan mengacaukan semuanya.
Penjahat itu kesal, karena dia sudah sekali kena pukul sama Rain, namun nasib baik masih menghampiri dirinya karena untuk pukulan terakhir tadi yang tertuju padanya sangat lemah karena tenaga Rain yang sudah tidak ada.
Dan tiba- tiba saja penjahat itu mengeluarkan pisau lipat dari dalam saku celana yang dia gunakan, dia menodongkannya kepada Rain, Rain pun kaget dan agak takut karena sebelumnya dia belum pernah melawan orang yang menggunakan senjata, walaupun pada saat waktu belajar bela diri, Raina di ajarkan itu, apa lagi dengan kondisi Rain yang sekarang, dia pasti akan melambat karena tenagana yang semakin berkurang dan melemah.
“Gua akan bunuh elu bocah, malam ini elu tamat sama gua” Ucap Penjahat itu yang membuat bulu kuduk Rain berdiri semua, dia tidak sungguh dengan omongannya tadi, Rain masih ingin hidup demi janji Rain sama Kak Ara dan Mira, dan juga dia masih ingin membuktikan kalau dia bisa sukses tanpa dukungan keluarganya.
Namun sekarang Rain mau tidak mau harus melawan penjahat yang memegang pisau itu demi janjinya kepada keluarganya tercapai terutama demi Kak Ara dan Mira.
Penjahat itu maju menusuk perut Rain, namun Rain masih bisa menghindar dari tusukan itu, dan setelah itu penjahat itu menusuk kembali di bagian lengan Rain, dan Rain tidak bisa menghindar karena tenaganya yang semakin melemah, dan akhirnya lengan Rain mengeluarkan cairan segar berwarna merah dan dengan menggunakan baju yang terang dengan cepat bajunya Rain sudah di lumuri oleh cairan merah tersebut.
Dan Rain pun meringis kesakitan, sedangkan wanita cantik itu masih ketakutan dan tidak mau melihat, dan bahkan wanita cantik itu hanya diam saja melihat Rain kena pisau dan bajunya berlumuran oleh cairan berwarna merah.
“Aw” Rain meringis kesakitan sambil memegang lengan yang terkena pisau tadi, melihat Rain sudah sangat melemah, penjahat itu merasa berada di atas angin, dia menebas ke lengan anan Rain, dan lengan kanan Rain pun mengeluarkan cairan merah hingga melumuri baju yang di pakai oleh Rain.
Dan tiba pada saat penjahat itu ingin menusuk perut Rain yang sudah tidak berdaya, tiba-tiba saja penjahat itu pun pingsan karena ada yang memukulnya dari belakang, Rain tidak bisa melihat siapa yang memukul siapa yang memukul penjahat itu karena pada saat bersamaan Rain pun pingsan karena kehabisan tenaga dan juga ekurangan darah aibat dua tebasan pisau yang di berikan oleh penjahat itu.
Ke dua penjaga itu pun jatuh tumbang di hajar Rain dan juga Diana, melihat Rain dan Diana menang ke tiga perempuan yang berjaga itu pun senang, setelah itu Rain dan Diana mengikat semua musuhnya agar tidak bisa melawan lagi, dan setelah itu mereka meminta ke dua penjaga itu membuka pintu untuk menuju hutan aslinya, namun ke dua penjaga itu masih tetap tidak mau membukanya dan itu membuat Rain dan yang lain kesal, karena ke dua penjaga itu tidak mau membuka pintu rahasia tersebut, Rain pun terpaksa menggunakan cara sedikit kasar agar ke dua penjaga itu pun membuka pintu keluar tersebut, Rain terpaksa menggunakan cara yang dia lakukan pada orang sebelumnya dengan menggunakan lidi kecil dan di masukan ke sela kukunya. “Oke kalau kalian tidak mau membuka pintu keluar itu, tapi jangan salahkan gua kalau kalian nantinya akan sangat menderita” ucap Rain dengan serius pada ke dua penjaga tersebut “Kita nggak takut, bahkan kalau elu embunuh kami semua di sini pun, kita tetap tidak akan membu
“Engga ada cara lain, kita harus melawan mereka agar bisa keluar dari hutan ini” jawab Rain pada Diana dengan serius “Aku yakin walaupun mereka hanya berdua, tapi mereka pasti lebih hebat dari orang-orang yang sebelumnya kita temui, karena mereka penjaga pintu keluar kita” ucap Diana pada Rain dan dia sangat yakin “Iya, aku juga berpikir seperti itu, orang itu tidak mungkin menaruh orang yang tidak bisa berkelahi di tempat penting ini” ucap Rain dengan serius “Kalian bertiga tunggu di sini, jaga orang ini, kalau dia bangun bikin dia pingsan lagi, biar aku sama Rain yang melawan orang itu” ucap Diana dengan serius pada Alana, Tania dan Bosnya sendiri Anna “Iya, kalian tunggu di sini untuk berjag-jaga, tetap waspada, jangan lengah sedikit pun” ucap Rain dengan wajah yang sangat serius “Iya, kamu hati-hati Rain” ucap Tania pada Rain untuk hati-hati karena dia sangat khawatir sama adiknya itu, begitu pun juga Alana dan Anna “Ayo Diana, kita kalahin mereka agar kita bisa keluar dari
“Ada di sebuah gua di sebelah selatan hutan ini, kalian tinggal masuk ke dalam dan nanti akan ketemu pintu rahasia di sana, itu adalah jalan keluar kalian dari hutan ini” jawab orang itu yang akhirnya memberitahu di mana jalan keluarnya setelah dia di siksa oleh Rain menggunakan lidi yang Rain dapat “Kalau begitu elu yang pimpin jalannya” ucap Rain dengan serius “Engga bisa, gua nggak bisa pimpin kalian,” ucap orang itu yang menolak mempimpin jalan keluar hutan buatan itu “Oke kalau elu nggak mau, sepertinya lidi ini suka sama kuku jari elu” ucap Rain dengan serius, mengancam orang tersebut agar orang tersebut mau mempimpin jalan mereka keluar dari hutan tersebut “Jangan-jangan, oke gua akan pimpin kalian keluar dari hutan ini” ucap orang itu yang akhirnya mau, setelah di ancam oleh Rain menggunakn lidi tersebut “Ayo bawa dia, kita keluar dari hutan ini” ucap Rain dengan serius “Anak buahnya bagaimana ?” tanya Alana dengan serius, karena tidak bisa di biarkan seperti ini “Kita
yang membuat orang itu langsung tersungkur ke tanah karena tendangan Diana yang tepat sasaran di muka orang itu. “Apa kamu pernah bermain permainan mental dalam berkelahi dengan yang lebih kuat ?” tanya Rain dengan santai dan setelah itu dia menghampiri orang itu dan membawanya ke teman-temannya “maksud kamu ?” tanya Diana dan ternyata Diana tidak mengerti apa yang di maksud Rain dengan permainan mental
namun Diana tidak menyerah, dia terus bertahan dan sesekali menghindar agar bisa menyerang balik, namun kemampuan orang itu tidak bisa di anggap remeh, orang itu mampu membalikan keadaan dan menyerang Diana kembali.Rain yang tidak sengaja melihat Diana pun khawatir kalau Diana akan kalah dan orang itu akan kabaur, karena orang itu bisa menjadi pintu jalan keluar untuk mereka dari hutan aneh itu, Rain yang melihat itu dia langsung berusaha dengan cepat menjatuhkan lawannya, dia menggunakan jurus cepat yang pernah di ajarkan oleh Bibi Fetrin ke dirinya, dia menggunakannya sekarang untuk melawan musuhnya, sementara itu Anna dan Tania telah berhasil mengalahkan musuhnya hingga babak belur dan terluka karena Anna memukulnya dengan kayu besar yang dia temukan di sekitarnya, sementara itu Alana masih bertarung dengan musuhnya dan dia sedikit lagi hampiri menang melawan musuhnya, namun musuhnya juga tidak mudah menyerah dan akhirnya dia menggunakan jurus yang dia punya, dengan
Mereka melanjutkan perjalanannya dan sekarang mereka memperhatikan sisi hutan tersebut berharap mereka dapat menemukan jalan keluar dari hutan buatan tersebut, setelah mereka berjalan untuk menemukan jalan keluar dari hutan tersebut bukannya menemukan jalan keluar, mereka malah bertemu dengan lima orang yang pasti suruhan bos mereka yang ingin mencelakai Rain dan yang lainnya“Ya elah pakai ketemu mereka lagi” ucap Anna dengan kesal karena mereka malah bertemu dengan orang-orang itu“Bagus kita bertemu mereka, kita bisa memaksa mereka untuk memberitahu kita jalan keluar dari tempat ini, mereka pasti tahu karena mereka anak buah pemilik lama vila Bunda sekarang” ucap Rain dengan pelan pada Diana dan Diana pun mengerti, dia mengangguk pelan sambil menatap Rain“Rupanya kalian di sini” ucap salah satu dari lima orang tersebut yang sepertinya pemimpin rombongan mereka“Kita nggak ke mana-mana kok” ucap Rai
mereka mengecek semua tempat dan tidak menemukan Rain dan yang lainnya karena Rain dan yang lainnya sudah pergi, dan setelah itu bos yang memimpin orang-orang itu pun menyuruh untuk mencari Rain dan yang lainnya sampai ketemu, dan ke lima orang itu pun langsung mencari Rain dan yang lainnya dengan perintah bosnya itu, sementara Rain dan yang lainnya terus berusaha mencari jalan keluar tercepat dari hutan tersebut.Rain dan yang lainnya tidak terasa mereka sudah berusaha mencari jalan keluar dari hutan tu berjam-jam, hingga hari sudah menunjukkan sore hari, dan mereka masih belum menemukan jalan keluarnya, di tambah mereka kelelahan karena berjalan cukup lama di dalam hutan tersebut, karena kelelahan mereka pun beristirahat sebentar sambil minum agar tidak terkena dehidrasi karena kehausan, mereka beristrahat lima belas menit dari mereka berhenti dan masih bigung bagaimana cara mereka menemukan jalan keluar untuk mereka.“Bagaimana ini ? kita masih belum bisa mene
“Tuh kan benar ada” ucap Rain pada Alana dengan serius“Iya ada, tapi yang aku bingung, kenapa tadi dari ujung sana nggak terlihat ya, padahal lidah buaya ini tumbuh cukup besar yang seharusnya bisa terlihat dari jarak kita berdiri tadi” ucap Alana dengan serius dan dia juga bingung kenapa ini bisa terjadi“Aku juga nggak tahu, semakin memikirkan hutan ini, semakin bingung aku, lebih baik sekarang kita petik lidah buayanya dan kembali ke yang lain” ucap Rain pada Alana dengan serius dan Alana pun mengangguk dan setelah itu mereka berdua memetik beberapa lidah buaya dan setelah itu dia kembali ke yang lain karena dia sudah mendapatkan lidah buaya untuk obat tangan AnnaSementara itu yang lainnya, mereka masih merawat Anna dan menyuruh Anna untuk sabar sambil memerika terus lukanya agar tidak ada pembengkakakn yang berlebihan di tangannya, mereka masih menunggu Rain dan Alana dengan sabar “Apa mereka berhasil menemukan lid
Selagi mereka berkelahi, musuh yang tadi tersungkur ke tanah karena di hajar Rain tiba-tiba saja dia bangun kembali, namun dia tidak melawan Rain kembali, dia berjalan ke arah tenda yang di dalamnya ada Tania dan Anna sedang bersembunyi, dia berjalan dengan cepat agar sampai tenda, sementara Rain, Diana, dan Alana tidak sadar karena mereka sangat fokus melawan musuhnya masing-masing, sedangkan orang itu terus berjalan ke arah tenda, Anna dan Tania yang melihat orang itu menghampirinya dari dalam tenda, Anna pun ketakutan, melihat Anna ketakutan, Tania mencoba untuk membuat Anna tidak takut dan tidak panik agar mereka bisa mengatasi orang itu.“Tania bagaimana ini” ucap Anna yang sangat panik“Jangan panik, sepertinya kita harus melawan orang itu, nggak ada pilihan lagi, kita juga harus membantu mereka melawan orang-orang itu” ucap Tania dengan serius pada Anna yang sedang ketakutan“Bagaimana bisa, kita nggak bisa berkelahi” u