Waktu kian berlalu, setiap detik terasa seperti jamuan panjang bagi para anggota Perkumpulan Tianzhao. Mereka bertahan dengan sisa-sisa energi spiritual yang mereka miliki, menyaksikan Kera Gunung raksasa itu mengamuk, menghancurkan pepohonan dan batu-batu besar di sekitarnya. Pelindung energi mereka mulai retak, dan semangat para murid merosot drastis. "Kemana Yan Chen pergi? Mereka terlalu lama. Para murid yang lain bisa mati jika terus seperti ini," gumam Lin Ming, suaranya dipenuhi kecemasan yang mendalam. Pikirannya kacau oleh spekulasi liar yang mungkin terjadi. Terlebih, bala bantuan yang dia harapkan tak kunjung datang seperti perkiraannya, meninggalkan kelompoknya dalam bahaya. Sebagai pemimpin kelompok, ia memikul tanggung jawab yang besar atas anggota-anggotanya. Lin Ming adalah pria muda yang bertanggung jawab dan bijak. Ia tidak akan pernah lari meninggalkan rekannya, bahkan dalam kemungkinan terburuk sekalipun. Ia tahu bahwa nasib semua orang ada di tangannya. "Tak a
Darah bersimbah membasahi setengah pakaian Lin Ming dan puluhan kultivator dari Perkumpulan Tianzhao setelah melewati pertarungan sengit melawan ratusan Kera Gunung. Bau anyir dan asap mengepul dari tubuh-tubuh Kera Gunung yang tak berdaya. Mereka semua kelelahan, energi spiritual di dalam tubuh mereka terkuras habis, dan banyak yang terluka parah. Tapi bukannya berakhir, keadaan malah berbalik arah, merugikan Perkumpulan Tianzhao ketika sosok kolosal keluar dari kedalaman hutan.ROOARRR!Sebuah raungan yang memekakkan telinga mengguncang tanah, membuat pepohonan di sekitar mereka bergetar hebat. Gerombolan Kera Gunung yang lebih kecil seketika mundur, menunjukkan rasa hormat dan takut. Sosok yang jauh lebih besar dari yang lainnya muncul, dengan bulu coklat yang lebih gelap, rahangnya terbuka lebar memperlihatkan taring tajam yang lebih besar dari ukuran belati."Gawat! Kera Gunung ini berbeda dari yang lainnya!" seru seorang murid dari Perkumpulan Tianzhao, suaranya dipenuhi kepan
Di kedalaman Hutan Zuku, Perkumpulan Tianzhao akhirnya mencapai tujuan mereka.Namun, apa yang menanti mereka di lokasi Tambang Dewa itu bukanlah harta karun yang mudah diambil, melainkan sekelompok binatang buas tingkat lima, gerombolan Kera Gunung yang tampak kokoh dan garang. Binatang buas itu, dengan bulu coklat tebal dan otot-otot yang menonjol, tampaknya menjadi penjaga alami Tambang Dewa."Tak heran banyak binatang buas tingkat tinggi di sini," gumam Lin Ming, pemimpin Perkumpulan Tianzhao, dengan wajah serius. Matanya memindai setiap kera, menghitung jumlah dan kekuatan mereka. "Tambang Dewa kelas menengah adalah harta karun tak ternilai. Energi spiritual yang melimpah dari dalamnya pasti menarik para monster ini untuk tinggal di sana.""Yan Chen, perintahkan semua anggota Perkumpulan Tianzhao untuk bersiap. Lakukan sesuai rencana," lanjutnya, suaranya mantap dan penuh otoritas.Yan Chen mengangguk sebelum berseru lantang, suaranya menggema di antara pepohonan. "Bagi menjadi
Satu tahun kemudian.Di Negara Qingli, yang kini didominasi oleh Sekte Xuanli, sekelompok murid sekte berlomba-lomba melewati Hutan Zuku, sebuah wilayah belantara yang belum sepenuhnya terjamah.Hutan Zuku, sebuah wilayah luas di luar perbatasan Negara Qingli, selama ini tidak memiliki tuan, kecuali binatang buas yang menghuninya. Namun, seiring dengan ambisi ekspansi Sekte Xuanli yang menguasai negara tersebut, hutan ini menjadi salah satu sasaran utama mereka.Untuk mengobarkan semangat para muridnya, Sekte Xuanli membuka sebuah persaingan. Siapa pun yang mampu menggarap hutan itu hingga seluas mungkin akan menjadi pemenang dan berhak mendapatkan imbalan tertentu, seperti sumber daya langka, teknik kultivasi, atau bahkan posisi yang lebih tinggi dalam sekte.Salah satu perkumpulan murid sekte yang terlibat dalam persaingan itu adalah Perkumpulan Tianzhao, yang dipimpin oleh seorang pria muda bernama Lin Ming. Ia adalah salah satu talenta terbaik dari generasi muda Sekte Xuanli, yan
"Jadi, itu benar Anda yang melakukannya?" tanya Zhan Hao, pemimpin Paviliun Daozun Zhan, dengan wajah terkejut. Matanya masih memancarkan ketidakpercayaan. Awalnya, ia tak mengenali Zhu Long karena ia tak lagi mengenakan topeng dan jubah khas seorang alkemis misterius. Jika saja ia tak mengatakannya bahwa dia sebenarnya adalah Long Zhu yang menyamar, mungkin Zhan Hao tak akan menyadarinya."Benar," balas Zhu Long, suaranya tenang. "Anda harus merahasiakan masalah ini. Dunia sudah cukup mengetahui bahwa klan Mu berafiliasi dengan Sekte Zhimo. Tentang siapa yang menghancurkan klan Mu, itu tak penting. Biarkan mereka membuat spekulasi mereka sendiri.""Aku tak masalah dengan hal seperti itu," ucap Zhan Hao, senyum tulus merekah di wajahnya. "Lagipula, urusan klan Mu tak ada kaitannya dengan Paviliun ini. Selain itu, Anda sangat luar biasa, mampu mengalahkan Mu Xiong berarti Anda adalah seorang ahli yang sangat kuat. Aku sangat senang memiliki hubungan baik dengan orang seperti Anda."Zh
Mu Xiong berlutut di atas tanah, memegangi dadanya yang sakit, menggertakkan gigi menahan penderitaan. "Diam! Apa yang bocah sepertimu tahu tentang teknik terlarang. Sebaiknya kau khawatirkan nyawamu sendiri sebelum aku membunuhmu!" desis Mu Xiong, suaranya parau dan dipenuhi kebencian.Zhu Long tersenyum sinis. Kekacauan yang terjadi selama ini adalah karena Mu Xiong. Dendam yang membara dari Zhu Long, ia tidak akan pernah lupa. Jika Zhu Long terlambat sedikit saja, mungkin nyawa Shan Rong akan hilang di tangan pria tua ini. Karenanya, Zhu Long tak berniat memberi kemudahan pada Mu Xiong."Pada dasarnya jiwamu kini sudah rusak. Tanpa keterampilan khusus, kau tak akan mampu menyembuhkannya bahkan hingga seumur hidupmu," ucap Zhu Long, suaranya tenang namun setiap kata terasa seperti kutukan. "Walaupun aku tak ingin membunuhmu, karena kematian adalah jalan yang terlalu mudah, tapi setidaknya terimalah hukuman yang sepadan. Kau akan hidup dalam kesakitan dan penderitaan, sebuah penderi