Share

Bab 21 - Keributan di Dalam Toko III

Author: Murlox
last update Huling Na-update: 2025-04-14 20:51:48

Namun Zhu Long tak bergeming. Tatapannya tetap tenang, nyaris malas menanggapi. Ia hanya memiringkan kepala sedikit, seperti sedang menatap seekor anjing yang menggonggong terlalu nyaring.

Qin Lan melangkah maju, sikapnya angkuh seperti biasa. Dengan tangan menyilang di dada dan dagu terangkat tinggi, ia menatap Zhu Long penuh penilaian.

"Zhu Long, kau benar-benar tidak tahu apa-apa. Sebaiknya kau tidak ikut campur," katanya dingin. "Aku hanya memintanya menyerahkan inti binatang itu dengan cara baik-baik. Tapi dia keras kepala."

Ia melirik Shan Rong sejenak dengan pandangan merendahkan. "Inti binatang buas itu penting untuk kultivasiku. Lagipula tak ada gunanya gadis biasa sepertinya memiliki inti binatang buas itu?"

Mata Zhu Long menyipit. Mendengar ucapan itu, ia mendengus pelan—dingin dan tajam. Dalam sekejap, ia meraih tangan Shan Rong, menariknya ke belakang punggungnya seolah hendak melindungi gadis itu dari serangan langsung.

"Tetap saja itu adalah perampokan?" ucapnya datar d
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin menarik dan seru
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 103 - Pertarungan

    Meskipun tak memiliki ikatan darah langsung dengan klan Zhu, Zhu Long menyadari satu kebenaran yang tak bisa ia abaikan: tanpa keluarga itu, tubuh yang kini ia huni mungkin tak akan pernah ada di dunia ini. Ia bukan seseorang yang sentimental, tapi ia tahu cara membalas budi—dan itu cukup menjadi alasan baginya untuk berdiri tegak hari ini."Kau mencoba memprovokasiku, ya?" ucap Zhu Long dengan nada datar. Kata-katanya terdengar seperti ancaman, tapi sesungguhnya ia hanya ingin memastikan satu hal—apakah yang baru saja dikatakan oleh Qin Litian tadi hanyalah gertakan kosong, atau sebuah kebenaran yang membawa bau dendam.Qin Litian mendengus kesal. "Hmp! Sudahlah, jangan banyak omong! Apa yang kukatakan bukanlah kebohongan. Setelah kami menangkapmu, kau sendiri akan tahu segalanya! Sekarang... hajar dia!"Dengan satu seruan itu, lusinan kultivator dari klan Qin yang berdiri di sekelilingnya langsung bergerak. Mereka menyerbu seperti gelombang prajurit yang hendak mengeksekusi pengkhi

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 102 - Kembali Ke Kota Hongli

    Sekembalinya dari klan Xiao, Zhu Long tidak langsung menuju sekte Yunzhou seperti yang seharusnya. Justru, ia mengambil jalur berlawanan melewati batas perbatasan Negara Zhang, menuju tempat yang sudah lama tidak ia kunjungi—kota Hongli, yang terletak di Negara Qingli. Perjalanan memakan waktu beberapa hari. Sepanjang jalan, ia melewati pegunungan, hutan dan ladang yang mulai menguning, menandakan datangnya musim gugur. Meski tubuhnya lelah dan pakaian jubah biru tuanya berdebu, sorot matanya tetap tenang namun penuh kehati-hatian. Ada rasa rindu yang tak ia pahami sepenuhnya dalam hatinya—mungkin karena kenangan samar dari pemilik tubuh ini. Akhirnya, Zhu Long berdiri di depan gerbang kota Hongli. Ia memandang ke arah dalam dengan pandangan tajam namun penuh pertimbangan. Kota itu tampak seperti biasanya: sibuk, ramai, dan dipenuhi suara pedagang yang berteriak menjajakan barang, derap kaki kuda, serta keramaian pasar yang tak pernah tidur. Namun, di balik kesibukan itu, ada sesu

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 101 - Rasa Penasaran Zhu Long

    Xiao Kian terdiam lama. Semua mata tertuju padanya. Tangannya perlahan terayun pelan, lalu mengeluarkan sebuah gulungan kertas tua yang terlihat kusam dan rapuh dari cincin ruangnya. Permukaannya tampak berwarna kecoklatan, seperti kertas kulit yang telah disimpan selama berabad-abad. Aroma khas barang tua dan energi spiritual yang samar menyelimutinya.Matanya menatap gulungan itu dengan getir. Peta ini bukan sekadar selembar kertas kulit biasa; ini adalah warisan leluhur, simbol sejarah panjang klan Xiao, saksi bisu dari kejayaan dan pengorbanan para pendahulu. Tapi kini, demi menyelamatkan klannya dari cengkeraman hutang dan tekanan politik, ia harus menyerahkannya.Dengan gerakan lambat, tangannya terulur, namun ada keraguan yang terlihat jelas dari getaran halus pada jemarinya. Seolah ada beban berat yang menahan pergelangan tangannya. Tapi sebelum ia benar-benar melepaskan, Shin Qiyun, yang berdiri di seberangnya, dengan cepat menyambar peta tersebut, gerakannya gesit seperti u

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 100 - Peta Wilayah Laut Mati

    "Bagaimana, Tuan Kepala Klan?" tanya Shin Qiyun dengan nada yang terdengar halus, namun penuh racun tersembunyi. Senyuman tipis menghiasi wajahnya, seolah menyembunyikan kesenangan yang sulit ditekan. "Tawaran ini... sungguh menguntungkan, bukan? Bayangkan saja, hutang sebesar lima ribu batu roh—jumlah yang cukup besar untuk klan kalian—bisa dianggap lunas hanya dengan menyerahkan selembar kertas tua yang bahkan tak ada gunanya kalian simpan terlalu lama."Kalimat itu menggantung di udara seperti jebakan berduri, mengiris ketenangan Xiao Kian dan yang lainnya. Ruangan itu hening, hanya suara angin yang menyusup dari celah-celah jendela tua dan napas yang tertahan dari para tetua klan yang duduk di sisi kanan dan kiri aula.Xiao Kian, memejamkan matanya sejenak. Helaan napas panjang meluncur dari bibirnya, seolah ia sedang menahan gejolak amarah yang mendidih dalam dada. Ia memang mendengar tawaran itu dengan jelas, namun memilih tidak langsung menanggapinya. Kata-kata Shin Qiyun buka

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 99 - Benda Kecil?

    Mendengar penegasan dingin dari Zhu Long, suasana semakin dibuat menegang. Tatapan semua orang kini tertuju pada satu sosok—Shin Qiyun, pria tua dari klan Shin yang dikenal tidak hanya karena kekuatan dan reputasinya saja, tetapi juga karena kelicinan dan ketegasannya dalam diplomasi politik.Shin Qiyun berdiri tenang di hadapan mereka, namun ekspresinya berubah muram. Sorot matanya tampak tajam, namun enggan melibatkan diri lebih jauh dalam perdebatan dengan pemuda asing seperti Zhu Long. Ia menarik napas perlahan, lalu menghembuskannya dalam desahan berat, tanda bahwa ia lebih memilih mengabaikan komentar tajam barusan.Baginya, bercakap dengan anak muda yang belum matang sama saja dengan membuang waktu. Dan Shin Qiyun adalah pria yang sangat menghargai waktunya lebih dari apapun di sini."Aku tidak peduli siapa yang mengatakan apa. Yang pasti, pernyataan Shin Hui bukanlah tanpa dasar. Xiao Han, dengan cara atau alasan apapun, telah mempermalukan tuan muda kami, Shin Tian, di depan

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 98 - Ketegangan Kedua Belah Pihak

    "Apa!? Beraninya kau menghina tuan muda kami dengan kata-kata dari mulut kotormu itu!" seru Shin Hui, wajahnya memerah karena amarah yang membuncah. Tangan kanannya mengepal erat, seperti ingin menghantam siapa saja yang berani menghina nama klan Shin. "Dan kau bahkan mengatakan sesuatu yang bahkan tak bisa dipercaya—bahkan oleh anak kecil sekalipun!"Suasana di depan gerbang klan Xiao menjadi panas seketika. Beberapa anggota klan Shin yang berdiri di belakang Shin Hui mulai berbisik-bisik dengan nada mencemooh, memperlihatkan senyum sinis seolah telah menemukan alasan sempurna untuk mempermalukan lawan mereka."Xiao Han!" Shin Hui melanjutkan dengan nada mengejek, "Di kota ini, siapa yang tidak tahu bahwa kau hanyalah seorang sampah gagal! Kau bilang Tuan Muda Shin Tian kalah dalam pertaruhan melawanmu? Ha! Itu jelas tak mungkin! Omong kosongmu terlalu dibuat-buat!"Alis Xiao Han berkedut, menahan emosi yang hampir meledak. Matanya menyipit tajam, menatap lurus ke arah Shin Hui, seme

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status