Share

Bab 22 - Emosi dan Rasa Malu

Author: Murlox
last update Last Updated: 2025-04-15 20:46:34

Zhu Long berdiri diam, tak bergerak sedikit pun, meskipun tekanan energi roh dari Qin Lan mencekik udara di sekitarnya. Bagi orang biasa, atmosfer di toko itu seolah mengeras seperti batu. Namun bagi Zhu Long, tekanan itu hanyalah serupa tiupan angin musim semi. Tak cukup memberinya ancaman.

Ia mengenali intensitas tekanan semacam ini. Qin Lan adalah jenius muda dari klan Qin. Gadiss ini memang sudah lama menerobos ke tahap lima ranah Pemurnian Roh.

Di antara generasi muda di sekte Linjian, dia telah menorehkan namanya sebagai salah satu jenius yang sedang naik daun. Tapi yang membuat Zhu Long benar-benar tertarik adalah perkembangan pesat gadis itu.

Setahun lalu, saat melewati ujian masuk sekte, Qin Lan hanya memiliki akar roh hijau—lumayan jenius tapi tak begitu mencolok, bahkan berada dua tingkat di bawah Zhu Long yang membangkitkan akar roh ungu.

Namun sekarang? Dalam beberapa bulan, Qin Lan sudah menembus lima tahap sekaligus di ranah Pemurnian Roh. Entah apa yang dia lakukan s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin menarik
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 108 - Khawatiran Bai Fu

    "A-Apa!? Jadi Anda benar-benar berencana membalas dendam pada klan Qin!?" seru Bai Fu, matanya membelalak lebar, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Tangannya bahkan gemetar saat menggenggam ujung jubahnya sendiri.Zhu Long hanya menatapnya datar, tanpa sepatah kata pun."Tuan Muda Zhu… tolong pikirkan kembali. Saya tahu betul luka di hati Anda masih menganga. Tindakan klan Qin terhadap keluarga Anda adalah kejahatan yang tak bisa dimaafkan. Tapi... Anda tak bisa seenaknya menyerang mereka, apalagi seorang diri," ucap Bai Fu, nada suaranya berubah cemas. Ia melangkah satu langkah mendekat, seakan ingin menghentikan niat Zhu Long dengan caranya sendiri.Sebagai alkemis yang sudah cukup berumur dan tahu lika-liku politik serta kekuasaan di kota Hongli, Bai Fu benar-benar khawatir. Zhu Long memang berbakat, bahkan terlalu luar biasa di usia mudanya. Tapi bagaimanapun juga, melawan klan Qin sekarang sama saja dengan membenturkan kepala ke gunung besi."Setelah klan Z

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 107 - Bertemu Bai Fu Kembali

    Kabut tipis mulai turun di atas atap-atap bangunan saat malam menggulung perlahan, menutupi langit dengan warna kelabu pekat. Di tengah keheningan malam, langkah kaki yang tenang namun tegas terdengar menembus halaman depan Paviliun Qian Hua—pusat alkimia paling ternama di kota Hongli. Paviliun itu menjulang megah dengan pilar-pilar merah tua yang menopang atap melengkung khas arsitektur kuno, sementara cahaya lentera berayun pelan, menebar bayangan lembut ke segala arah.Zhu Long berdiri di ambang gerbang paviliun, memandang bangunan itu dengan tatapan tajam namun tanpa emosi. Setelah beberapa bulan, ia akhirnya kembali ke tempat ini lagi. Terakhir kali dia datang ke sini adalah saat pertaruhan dengan Bai Fu, sosok yang dikenal sebagai Master Obat Surgawi di kota ini.Tidak lama kemudian, terdengar suara langkah tergesa dari dalam paviliun. Seorang pria tua dengan janggut putih yang menjuntai hingga dada muncul dari balik pintu kayu besar. Jubah alkimianya setengah terbuka, dan na

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 106 - Kemarahan Qin Xiao

    "Apa katamu!?" Suara Qin Xiao menggema memecah keheningan di aula utama klan Qin. Tatapan matanya menajam. Wajahnya menegang, urat-urat di pelipisnya menonjol seiring dengan amarah yang semakin menggelora saat mendengar laporan penjaga klan."Kalian bilang... Qin Litian mati!?" suaranya naik satu oktaf, mencampurkan keterkejutan dan kemarahan yang sulit dibendung. Ia bangkit dari singgasananya dengan gerakan menghentak. "Siapa yang melakukannya!? Bagaimana mungkin ada orang yang cukup kuat mengalahkan saudaraku? Dia adalah ahli di ranah Pemadatan Inti tahap menengah! Aku yakin, tak ada satu pun orang di kota ini yang bisa menandinginya!"Seorang pria berseragam merah-hitam khas penjaga klan Qin, berlutut gemetar di hadapannya. Wajahnya pucat pasi, tubuhnya menggigil seperti daun dihembus angin musim dingin. "Be-benar, Tuanku... Kami juga tak percaya awalnya. Namun para saksi mata adalah warga sekitar yang mengatakan bahwa... seorang pemuda bernama Zhu Long muncul tiba-tiba di kota."

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   105 - Takdir Untuk Balas Dendam

    Sepanjang perjalanan menuju komplek timur kota, langkah Zhu Long terasa semakin berat, seolah-olah bumi enggan memberi jalan untuknya. Keningnya berkerut dalam, matanya tak pernah berhenti menyapu jalanan sepi di depannya. Ada sesuatu yang terus mengusik pikirannya, seperti bisikan mistis yang berulang kali memperingatkan kenyataan pahit yang akan segera terungkap. Angin berdesir dingin, menusuk hingga ke tulang, dan burung-burung gagak yang biasanya jarang terlihat di daerah ini, kini bertengger diam di atap-atap rumah rusak, menatapnya dengan mata kosong yang membuat bulu kuduk meremang.Beberapa detik kemudian, langkahnya terhenti di depan sebuah gerbang besar yang sudah setengah runtuh. Di sinilah dulu berdiri kediaman megah klan Zhu—tempat yang dulunya dipenuhi canda tawa dan hiruk-pikuk para generasi muda klan. Namun kini, semua itu tinggal bayangan masa lalu.Tatapan mata Zhu Long menajam, seperti mata elang yang melihat mangsanya dari kejauhan. Alisnya bertaut begitu rapat h

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 104 - Pertarungan II

    Ketika debu perlahan mengendap di udara, bergulir jatuh ke tanah seperti tirai tipis yang perlahan tersingkap. Di tengah kehancuran dan jejak ledakan barusan, sesosok masih berdiri tegak, nyaris tak bergeming, seolah ledakan dahsyat yang memporakporandakan jalur utama kota Hongli hanyalah hembusan angin sepoi di musim semi.Zhu Long berdiri di sana, dengan tatapan dingin yang menusuk hingga ke sumsum tulang. Di depannya, roda gerigi spiritual berwarna emas berputar lambat namun mantap, memancarkan kilatan cahaya dan tekanan spiritual yang begitu berat hingga udara di sekitarnya bergetar pelan. Roda itu bukan hanya senjata tapi juga perisai yang melindungi.Qin Litian yang melihat itu menggertakkan gigi, tak percaya dengan apa yang ia saksikan. "Kau lumayan tangguh juga, ya…" desisnya pelan, suaranya nyaris tak terdengar karena amarah yang mendidih di dadanya. "Tapi ini belum berakhir. Kau pikir bisa lolos begitu saja?!"Dengan segerakan penuh, Qi

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 103 - Pertarungan

    Meskipun tak memiliki ikatan darah langsung dengan klan Zhu, Zhu Long menyadari satu kebenaran yang tak bisa ia abaikan: tanpa keluarga itu, tubuh yang kini ia huni mungkin tak akan pernah ada di dunia ini. Ia bukan seseorang yang sentimental, tapi ia tahu cara membalas budi—dan itu cukup menjadi alasan baginya untuk berdiri tegak hari ini. "Kau mencoba memprovokasiku, ya?" ucap Zhu Long dengan nada datar. Kata-katanya terdengar seperti ancaman, tapi sesungguhnya ia hanya ingin memastikan satu hal—apakah yang baru saja dikatakan oleh Qin Litian tadi hanyalah gertakan kosong, atau sebuah kebenaran yang membawa bau dendam. Qin Litian mendengus kesal. "Hmp! Sudahlah, jangan banyak omong! Apa yang kukatakan bukanlah kebohongan. Setelah kami menangkapmu, kau sendiri akan tahu segalanya! Sekarang... hajar dia!" Dengan satu seruan itu, lusinan kultivator dari klan Qin yang berdiri di sekelilingnya langsung bergerak. Mereka menyerbu seperti gelombang prajurit yang hendak mengeksekusi peng

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status