Ucapan itu menusuk hati Zhu Long. Dalam dirinya, nama Niu Feng menyalakan api dendam lama. Ia adalah musuh besar, klan Niu-lah yang menyisakan luka mendalam di masa lalu. Namun kali ini, ia menahan diri. Identitasnya sebagai Zhu Long—belum boleh terbongkar. Jika tidak Niu Feng akan curiga dan langsung meminta masternya untuk membalas dendam."Menarik," jawab Zhu Long dengan nada dingin, senyumnya samar namun menusuk. "Tapi kau keliru jika berpikir aku akan menyerahkan nyawaku begitu saja."Tan Yutian mengibaskan tangannya. Dari barisan perkumpulan Moyan, puluhan orang maju ke depan. Di antara mereka tampak beberapa anggota Klan Niu, dengan wajah penuh kebencian."Bersiaplah, Ming Fei. Hari ini, darahmu akan menjadi persembahan bagi rekan-rekan kami yang sudah kau bunuh," seru Tan Yutian.Konfrontasi sengit seketika meledak. Puluhan anggota perkumpulan Moyan menyerbu bagai gelombang tsunami. Hutan Zuku yang sunyi berubah menjadi medan perang yang dipenuhi teriakan dan dentuman energi s
Tiga bulan telah berlalu sejak pertemuan Zhu Long dengan Xian Taizun dan yang lainnya. Selama waktu itu, usaha tanpa henti dilakukan untuk menemukan sisa-sisa keturunan Klan Xianyu yang terlunta-lunta.Xian Taizun menghela napas panjang ketika mereka berkumpul di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota. Api unggun kecil menyinari wajah lelah namun penuh tekad mereka."Sejauh ini kita hanya berhasil mengumpulkan sebelas orang di kota ini. Aku tak tahu apakah masih ada anggota Klan Xianyu yang tersebar di luar sana," ucapnya dengan nada getir.Zhu Long, duduk dengan tenang, seolah tenggelam dalam pikirannya. Ia menatap nyala api seakan sedang membaca takdir."Tak perlu terburu-buru," ujarnya datar, namun penuh wibawa. "Waktu akan memberikan jawabannya kelak. Tetap fokus pada pengembangan diri kalian. Klan Xianyu adalah entitas dengan warisan yang tak akan pudar, kecuali tak satu pun dari kalian bertahan hidup. Kalian tahu pasti, kekuatan adalah segalanya di dunia ini."Kalimat itu mena
Keesokan harinya, fajar menyingsing, mewarnai langit dengan rona keemasan. Di sebuah gang sempit di pinggiran Kota Yongzu, tempat yang jauh dari hiruk pikuk pelelangan, Zhu Long berhadapan dengan kelima pria yang ia beli. Udara pagi yang kering terasa dingin di kulit, kontras dengan panas yang akan datang beberapa jam lagi."Sebelumnya aku mau tahu, dari mana asal kalian?" tanya Zhu Long, suaranya tenang, namun penuh dengan otoritas. Ia menatap setiap pria satu per satu, mengamati ekspresi mereka.Xian Taizun, sosok yang tampak paling tua di antara mereka, segera menjawab dengan sopan, wajahnya datar tanpa emosi. "Kami tak berasal dari manapun, kami hanyalah budak Anda sekarang." Ia telah hidup sebagai budak untuk waktu yang lama, dan ia tahu betul bagaimana cara menghadapi tuannya. Menjawab dengan jujur adalah hal yang paling aman.Zhu Long diam sesaat, matanya menyipit. Ia tidak terkesan dengan jawaban itu. "Menurut kalian, apa pantas mengeluarkan puluhan ribu batu roh hanya untuk
Berbagai barang dan pusaka terus dikeluarkan dalam pelelangan Klan Hu. Setiap pusaka yang muncul memiliki kegunaan dan keistimewaan unik tersendiri. Namun, kebanyakan para tamu yang hadir tidak mengetahui nilai sejati dari pusaka-pusaka itu. Alhasil, banyak pusaka berharga jatuh ke tangan mereka yang kaya raya ataupun orang-orang yang hanya suka mengoleksi.Zhu Long yang duduk di meja paling pojok, hanya menatap acuh tak acuh. Selain Guci Awan Mimpi yang dia dapatkan, hampir tidak ada satu pun pusaka lain yang membuatnya tertarik. Ia tidak terkejut. Kebanyakan dari pusaka ini adalah artefak biasa yang dihias, atau pusaka kuno yang sudah rusak dan tidak berguna."Gelang Giok Hitam dan Cermin Hati Iblis cukup bagus. Namun sangat disayangkan, pusaka-pusaka itu rusak dan sulit diperbaiki." gumamnya, matanya memindai dua pusaka yang baru saja dilelang. Sebagai seorang yang pernah hidup sebagai jiwa pengembara selama ribuan tahun, Zhu Long tahu bahwa pusaka-pusaka itu, jika dalam kondisi
Kediaman Klan Hu, salah satu klan dagang terbesar di Kota Yongzu, ramai dengan pengunjung dari seluruh penjuru kota. Mereka datang tak lain adalah untuk menghadiri acara pelelangan besar yang akan segera dimulai. Suasana malam itu begitu hidup, dipenuhi dengan bisikan, tawa, dan aroma hidangan yang menggugah selera. Di gerbang utama, para penjaga yang berotot dengan kulit gelap dan mata tajam mengawasi setiap tamu yang masuk, memastikan tidak ada penyusup yang tidak diinginkan.Di bawah gelapnya malam yang diterangi cahaya bulan purnama yang bersinar terang digiring bintang yang berkelap-kelip, aula utama tempat pelelangan Klan Hu tampak meriah oleh berbagai jenis seni hiburan-hiburan.Di panggung-panggung kecil yang tersebar di seluruh aula, para penari bercadar dengan pakaian seksi menari-nari, gerakan mereka anggun dan menggoda, memikat perhatian para tamu. Di setiap meja, minuman dan hidangan mewah disajikan, menguarkan bau harum yang memanjakan indra. Para pelayan, dengan seny
"Dari zaman kuno hingga sekarang, ternyata Klan Xianyu belum sepenuhnya musnah. Mereka pernah terlibat dalam perang para dewa di wilayah Laut Mati, namun sebagian anggota klan itu menyebar ke seluruh penjuru dunia kultivasi. Salah satu klan kuat yang diburu oleh ras iblis," gumam Zhu Long, matanya menatap ke kejauhan saat ia melesat melewati hutan.Ia baru saja menerima warisan dari Kaisar Kong Ming, sebuah entitas dari masa lalu yang misterius. Warisan itu tidak hanya memberinya kekuatan, tetapi juga sebuah misi dan tujuan baru dalam hidupnya. Ia tidak lagi hanya memikirkan balas dendam, tetapi juga tentang takdir sebuah klan yang nyaris punah.Dengan warisan itu, Zhu Long kini memiliki tujuan baru: untuk mencari dan mengumpulkan sisa-sisa anggota Klan Xianyu yang masih hidup. Ia tahu, tugas ini tidak akan mudah. Klan Xianyu adalah klan yang kuat, dan keberadaan mereka sangatlah dirahasiakan. Mereka mungkin bersembunyi di tempat-tempat yang paling tidak terduga.Walaupun ia tak tahu