Muhanov dan Parliman lalu mulai mengikuti petunjuk yang ditampilkan oleh buku bernama Schlüsselkind. Saat mereka mulai masuk ke dalam hutan tersebut, mereka terkejut kalau tiba-tiba sudah berada di dalam hutan. Bahkan ketika Muhanov mencoba berjalan ke arah belakang di tempat mereka berangkat tadi, tempat tersebut hilang dan hanya ada semak dan pohon-pohon yang menjulang tinggi berada di depannya.
“Apa yang sedang kau lakukan, Muhanov?” tanya Parliman melihat Muhanov tiba-tiba berjalan ke arah sebaliknya.
“Oh wow, tempat ini mengerikan.” ucap Muhanov dengan terkejut, “Kita sudah tidak bisa kembali ke tempat itu.”
“Tempat apa?”
&ldquo
Setelah diskusi strategi, Acra dan Rak mulai menuju ke tebing tinggi. Mereka menyusuri hutan sambil memanjat pohon. Mereka lompat dari pohon ke pohon agar memanjat jauh lebih cepat. Setelah mereka berdua ada pada posisi, Acra lalu menghubungi Parliman. “Kami sudah ada di posisi Parliman.” kata Acra melalui telepati. “Bagus.” jawab Parliman. Acra lalu mempersiapkan senjatanya, dia menaruh peti besar yang ada di punggungnya ke tanah dan mengetuk peti tersebut satu kali. Peti tersebut lalu terbuka sedikit dan keluarlah sebuah tangan yang memegang sebuah senjata laras panjang. Tangan tersebut memberikan senjata itu kepada Acra. “Terima kasih.” ucap Acra. “Masih terlihat seram ya
Mengalun merdu musik dari sebuah orkes. Suaranya begitu lembut sampai membuat suasana di dalam ruangan tersebut begitu tenang. Temponya begitu halus sampai saat melangkah di sekitar ruangan restoran tersebut bisa diikuti dengan santai tanpa bertabrakan dengan pelayan yang berjalan untuk mengantarkan minuman tersebut.Pagi hari ini seperti biasa, begitu tenang dan damai. Apalagi memandang gerakan bayangan pohon yang perlahan bergerak mendekati pohon itu sendiri begitu menenangkan.“Indahnya pagi ini.” ucap seorang bangsawan sedang terlihat sedang menikmati secangkir teh di tangannya. Dia menikmatinya dengan tenang sambil menghirup aroma tehnya untuk menilai apakah tehnya enak apa tidak.“Bagaimana Tuan, apakah anda puas dengan rasa teh kami?” tanya seorang pelayan yang tadi berdiri di sampingn
Bab 26 - PerkelahianPenyelamatan Lastina berhasil, Ratu Anastasia pasti sangat senang menerima kabar gembira ini. Mereka sempat bersorak gembira karena telah menyelesaikan misi yang langsung mereka terima dari Ratu Anastasia. Kecuali Muhanov yang tidak ikut bersorak karena dia sekarang sedang memeriksa panelnya.Muhanov sedikit terkejut karena selain panggilan telepati dari istrinya, sekarang Andromeda juga ikut memanggilnya berkali-kali. Pasti ada sesuatu yang terjadi jika Andromeda juga ikut memanggilnya lewat telepati.“Hei, hei, hei! kita masih dikejar oleh Templar di belakang. Jangan langsung gembira dulu.” kata Herma sambil terus memacu Bearlocknya berlari.“Kan sekarang kita tinggal kabur. Lebih mudah kabur daripada saat mau masuk
Kereta yang dikendarai Herma sudah mau mendekati Gerbang Keluar. Acra bersiap-siap untuk menembak bom yang ditempel di gerbang besar tersebut tepat setelah kereta temannya keluar.“Sekarang Acra!” teriak Herma lewat telepatiAcra lalu menghirup nafas dan menahannya; dengan lembut dia menekan pelatuknya. Keluarlah percikan api berasal dari senjatanya; sebuah peluru keluar langsung dari larasnya.Herma bisa melihat kilatan cahaya saat peluru tersebut terbang melewatinya. Peluru itu langsung mengenai bom yang mereka taruh pada gerbang tersebut. Bom itu mulai bereaksi ketika bertemu dengan timah panas dari Acra dan langsung meledak dengan keras. Suaranya bahkan sampai terdengar dari posisi tempat Acra.Meskipun ledakannya besar tapi efek kerusakannya kecil
Selama perjalanan pulang ke Kerajaan Warsawa. Muhanov terus melakukan perawatan kepada Lastina. Dia melakukannya sampai sepanjang waktu sehingga dia tidak bisa tidur selama perawatan. Untungnya karena dia adalah seorang tentara, tidak tidur selama berhari-hari bukanlah hal yang sulit. Repotnya hanya ketika ingin makan saja, jadi Muhanov selalu meminta Acra untuk menyuapinya.“Kamu tidak capek, Muhanov?” tanya Acra.Muhanov tersenyum kepada Acra. “Tidak selama aku ditemani gadis manis sepertimu—Aduh!”Acra langsung memukul kepala Muhanov. “Masih suka menggombal ya, kamu? Seharusnya kau cari perempuan yang mau bersamamu agar kau bisa berhenti menggombal perempuan yang lainnya.” Ucapnya.“Oh! Terdengar seperti kau sedang
Saat Muhanov masuk, dia disuguhi dengan suasana bar yang masih selalu ramai setiap malamnya. Di sini, banyak orang menikmati waktu mereka sambil minum dan berpesta di mejanya masing-masing. Pengelana, petualang, pencuri, sampai pejabat istana terlihat saling bertukar kata tanpa melihat derajat masing-masing.Keramaian itu juga dimeriahkan oleh orkes jalanan yang sering mangkal di alun-alun kota. Mereka kadang ke bar milik serikat Lycoris untuk mencari tambahan uang berhubung tempat ini juga lebih ramai. Musik mereka juga membuat banyak orang saling menari sambil minum dengan gelas mereka yang besar. Kadang saat tarian berlangsung, ada beberapa dari mereka tiba-tiba melakukan keributan dan mulai bertengkar.Untungnya Renold langsung datang menghampiri si pembawa masalah dan menendangnya keluar dari Bar.Muhanov
Mrs. Hudson mulai bercerita tentang kejadian yang Aegis alami. Kejadian itu terjadi sekitar 6 hari yang lalu saat dia dan Aegis selesai mendata gadis budak yang baru saja mereka dapatkan dan baru dikirim ke serikat. Mereka semua didaftarkan sebagai anggota [VPM] atas nama Aegis, hanya saja karena jumlahnya agak banyak, Mrs. Hudson membantunya untuk mengatur mereka dan memasukkan beberapa dari mereka atas namanya.Aegis lalu melakukan pengecekan lagi kepada gadis budak itu, dia melihat-lihat sel yang menjadi kurungan mereka sambil sedikit menakutinya dengan memukul tongkat ke sel mereka..“Muhanov pasti senang dengan ini semua. Kita dapat semuanya sangat bersih dan perawan!” kata Aegis sambil berjalan melewati mereka.&
Suasana hati Muhanov benar-benar buruk sekarang. Pikirannya juga tambah kacau setelah mendengarkan cerita Mrs. Hudson tadi. Apalagi rasa kantuknya mulai menyerang lagi karena dia terlalu banyak minum. Sekarang dia berharap tidak ada yang mengganggunya ketika dia mau ke apartemennya.Muhanov terus berjalan sambil sedikit sempoyongan menuju tangga ke lantai dua. Saat dia hampir sampai di sana, dia rupanya sudah ditunggu oleh Andreana—yang rupanya masih menunggu suaminya pulang dekat tangga ke lantai dua. Andreana sendiri sekarang sedang mengobrol bersama Andromeda. Obrolan mereka berhenti saat Andromeda melihat Muhanov datang.Andromeda lalu mencolek Andreana untuk memberitahu kalau suaminya sudah pulang. Melihat suaminya ada di ujung jalan, Andreana langsung berlari ke arah Muhanov dan langsung memeluknya.