Share

Bab 25 - Duel Kereta

Mengalun merdu musik dari sebuah orkes. Suaranya begitu lembut sampai membuat suasana di dalam ruangan tersebut begitu tenang. Temponya begitu halus sampai saat melangkah di sekitar ruangan restoran tersebut bisa diikuti dengan santai tanpa bertabrakan dengan pelayan yang berjalan untuk mengantarkan minuman tersebut.

Pagi hari ini seperti biasa, begitu tenang dan damai. Apalagi memandang gerakan bayangan pohon yang perlahan bergerak mendekati pohon itu sendiri begitu menenangkan.

“Indahnya pagi ini.” ucap seorang bangsawan sedang terlihat sedang menikmati secangkir teh di tangannya. Dia menikmatinya dengan tenang sambil menghirup aroma tehnya untuk menilai apakah tehnya enak apa tidak.

“Bagaimana Tuan, apakah anda puas dengan rasa teh kami?” tanya seorang pelayan yang tadi berdiri di sampingn

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status