Share

Bab 43

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-22 20:34:05

"Tuan Leonard!" teriak salah satu pengawal terkejut sekaligus geram.

Yang lainnya menimpali sambil menatap Topan penuh amarah. "Berani sekali kau menyentuh Tuan Leonard!"

Sementara Davina terperanjat. Ia memandang Topan dengan wajah pucat sebab khawatir akan apa yang terjadi.

Leonard yang masih terduduk di lantai dengan darah menetes di pelipisnya, menunjuk Topan dengan tangan bergetar. "Hajar dia! Buat orang ini menyesal pernah menyentuh urusanku!" Leonard memberi perintah.

Tanpa pikir panjang, keempat pengawal itu langsung merangsek maju, menyebar mengurung Topan dari empat sisi.

Suasana seketika riuh oleh suara kursi yang terseret, meja yang terguncang dan langkah kaki para pengawal tersebut.

Topan sendiri berdiri tenang di tengah lingkaran. Sorot matanya tetap dingin, wajahnya sama sekali tak menunjukkan ketakutan. Ia bahkan sempat melirik sekilas ke arah Davina yang tampak gemetar.

"Davina... jangan takut. Aku di sini!"

Ucapan itu membuat Davina menelan ludah, jantungnya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 44

    Dengan susah payah, Leonard berusaha berdiri. Sebab pengawalnya tak ada satu pun yang berhasil menghabisi Topan, dia segera memberi perintah kepada anak buahnya seraya menunjuk ke arah pria yang dimaksud. "Aku minta kalian semua untuk bunuh dia sekarang juga!!!" Tanpa menunggu aba-aba selanjutnya, para anak buah Leonard yang memang sudah tidak sabar, gregetan sedari tadi langsung merangsek maju, menyerang Topan seraya berteriak. Namun bagi Topan ia seolah tengah menghadapi sekumpulan hewan buas yang tak berarti. Padahal ia tengah dikeroyok. Satu anak buah yang berlari paling depan mengayunkan tongkat besi. Melihat itu, Topan segera menunduk cepat, lalu menghantam ulu hatinya dengan siku. Pria itu pun langsung terhempas ke belakang, menabrak dua rekannya. DUUUKK! Setelahnya, dilanjut dua anak buah lainnya maju dengan pisau. Topan memutar tubuh, menendang salah satu hingga terbanting ke dinding, lalu meraih tangan yang satunya, memelintirnya sampai terdengar suara KRAKK! tulang p

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 43

    "Tuan Leonard!" teriak salah satu pengawal terkejut sekaligus geram. Yang lainnya menimpali sambil menatap Topan penuh amarah. "Berani sekali kau menyentuh Tuan Leonard!" Sementara Davina terperanjat. Ia memandang Topan dengan wajah pucat sebab khawatir akan apa yang terjadi. Leonard yang masih terduduk di lantai dengan darah menetes di pelipisnya, menunjuk Topan dengan tangan bergetar. "Hajar dia! Buat orang ini menyesal pernah menyentuh urusanku!" Leonard memberi perintah. Tanpa pikir panjang, keempat pengawal itu langsung merangsek maju, menyebar mengurung Topan dari empat sisi. Suasana seketika riuh oleh suara kursi yang terseret, meja yang terguncang dan langkah kaki para pengawal tersebut. Topan sendiri berdiri tenang di tengah lingkaran. Sorot matanya tetap dingin, wajahnya sama sekali tak menunjukkan ketakutan. Ia bahkan sempat melirik sekilas ke arah Davina yang tampak gemetar. "Davina... jangan takut. Aku di sini!" Ucapan itu membuat Davina menelan ludah, jantungnya

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 42

    Topan melangkahkan kakinya pelan namun mantap menuju ke arah Leonard. "Kau sudah bicara terlalu banyak, Leonard!" ujar Topan. Suaranya tenang tapi dingin dan berbahaya. Leonard terkesiap. Gelagapan untuk beberapa saat. Buru-buru ia mencoba menegakkan bahu seolah tak gentar. Namun sorot matanya tak bisa menyembunyikan ketakutan yang mulai merayap. Pasalnya, aura Topan begitu mengintimidasi. Leonard, seraya menunjuk muka Topan berseru, "Jangan macam-macam kau! Kau di wilayahku sekarang!" Topan menghentikan langkah, senyum penuh kemenangan terulas di bibirnya, kini jarak keduanya hanya beberapa jengkal. Di saat yang sama, sorot mata dinginnya menusuk seperti api yang tak bisa dipadamkan. "Wilayahmu?" ulang Topan sambil tergelak hendak memastikan. Kemudian, ia menggelengkan kepalanya. "Kau salah besar, Leonard. Kau cuma tamu sementara di negeri ini. Dan aku tidak akan membiarkan tamu bedebah sepertimu bertahan lebih lama lagi di negara ini!" Ucapan itu membuat Leonard tertegun. Ti

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 41

    BRAKK! Tiba-tiba, pintu restoran didorong, terbanting dengan keras dan terbuka lebar-lebar. Di saat bersamaan, terdengar lengkingan suara. "Sekali lagi kau sentuh tangannya, akan langsung kupatahkan dan cukup sampai di sini, permainanmu telah berakhir dan begitu pula dengan dirimu Leonard bajingan!" Hal tersebut membuat Davina dan Leonard kompak menoleh ke arah sumber suara. Tampak sosok Topan tengah berjalan ke arah mereka, tubuhnya tegap, wajahnya mengeras dan tatapan matanya tajam menusuk. Ia mengenakan setelan rapi, tapi aura yang memancar darinya bukan sekadar tamu biasa, melainkan predator yang siap memangsa. Aura mengintimidasinya langsung menyapu seluruh ruangan. Davina refleks bangkit berdiri selagi matanya membelalak. "Topan?" Davina terlihat kebingungan. "Kenapa kamu bisa ada di sini..." Pasalnya, ia tidak tahu jika suaminya akan datang ke sini. Sementara Leonard, mendapati Davina berbicara dengan pria yang baru saja masuk itu, segera berpaling menatapnya. Sebelumnya

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 40

    Kemudian, Leonard mendekat, menunduk sedikit sambil menatap Davina. "Buka lah," titahnya nyaris berbisik. Dengan hati-hati, Davina membuka kotak tersebut. Sontak, matanya melebar tatkala dihadapkan pemandangan kalung berlian yang berkilau di dalamnya. Davina tidak tahan untuk tidak terpana. Bagaimana tidak, itu adalah kalung mahal edisi terbatas senilai miliaran! Melihat reaksi di wajah Davina, Leonard tersenyum samar. "Untuk anda. Jangan kira saya hanya tahu cara mengancam saja. Saya juga bisa membuat anda merasa spesial." Namun tiba-tiba wajah Davina pucat ketika ia membuka kotak kedua. Di dalamnya, tersusun rapi foto-foto keluarganya. Semua difoto diam-diam, dari sudut yang jelas bukan milik orang yang sekadar lewat. Setelah dirinya, karyawan dan perusahaan, kini Leonard juga menggunakan keluarganya untuk mengancam? Saat itu lah, Davina teringat perkataan Topan yang menyuruhnya untuk tidak usah khawatir jika Leonard melakukan hal demikian. Merasa berhasil membuat target kice

  • Raja Gangster Terkuat dan Kelima Tunangannya   Bab 39

    Leonard menautkan jemari di atas meja, lantas mencondongkan tubuh. "Anda tahu, saya memperhatikan kinerja Anda sejak awal saya mengambil alih perusahaan ini. Anda berbeda dari yang lain. Tangguh, cerdas dan tentu saja cantik." Davina berusaha tetap ramah dan sopan, meski dalam hati merasa muak. "Terima kasih, tapi jika hanya itu—" "Bukan hanya itu, Nona Davina!" Leonard memotong dengan rahang mengeras. Matanya berkilat penuh maksud. "Saya ingin mengenal Anda lebih jauh. Bagaimana kalau kita makan malam besok?" Tanpa menunggu kesempatan Davina mempertimbangkan, juga sebenarnya ia tidak perlu jawaban darinya, Leonard segera menambahkan. "Saya ingin membicarakan masa depan perusahaan ini sekaligus masa depan Anda di dalamnya!" Leonard menekan di ujung kalimat. Davina gelagapan untuk beberapa saat, tapi telah menyadari arah pembicaraan Leonard. "Apakah tentang peluang yang anda maksud? Kenaikan jabatan?" Leonard tak elak tersenyum mendapatkan pertanyaan itu. Tanpa menjawab, ia mal

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status