Share

Bab 10

Penulis: Banin SN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-15 15:49:09

Ruangan yang dipesan oleh Davis Moore nyatanya dihias dengan rupa-rupa bunga mawar merah dan aneka dekorasi manis bak sengaja dipesan untuk keperluan makan malam romantic bersama kekasih.

Terkesan agak aneh jika dekorasi seromantis itu lantas digunakan untuk pertemuan yang hanya membahas urusan bisnis.

“Dahlia, mengapa diam di sana, ayo ke sini!” panggil Luna saat menyadari Dahlia sudah memasuki ruangan.

“Dahlia, kami sudah menunggumu,” ungkap Davis Moore, matanya berbinar senang saat melihat kedatangan Dahlia.

Dahlia mengangguk lalu berjalan menuju ke meja bundar, tempat Davis dan Luna duduk berdekatan.

“Apa kau terkejut karena kagum pada dekorasi ruangan ini?” tanya Luna, ia lalu menatap ke sekeliling ruangan dan berkata, “Davis benar-benar luar biasa! Harga untuk makan malam kita kali ini setara dengan 1 unit mobil dan dia sama sekali tak keberatan membayar semuanya untuk kita!”

Sebelum Dahlia merespon, Davis Moore menyeringai lebar menikmati pujian Luna.

“Luna, kau tahu sendiri a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 77

    Matahari sudah semakin menanjak, sinarnya menembus tirai tipis Regal Ridge Villa. Calvin Reed duduk bersandar di sofa, wajahnya pucat. Efek New Moon kian nyata. Tubuhnya bergetar tipis, seperti orang yang sedang berjuang keras melawan maut. Meski matanya tetap terbuka, sorotnya tak lagi setajam biasanya.Di sisi sofa, Lucius Black mulai siuman. Kedua tangannya terborgol di belakang kursi besi, tubuhnya diikat erat dengan tali tambahan di dada dan kakinya. Kursi itu sengaja diposisikan menghadap William Jones yang berdiri tegap, wajahnya dingin bagai batu.Lucius tersenyum samar, bibirnya masih berlumur darah. “Begini caranya kalian memperlakukan tamu?” tanyanya dengan nada meremehkan. “Aku kira Dewa Perang punya tangan kanan yang lebih pantas. Ternyata hanya anak kecil dengan wajah kotor.”William hanya menatap lurus, tidak terpancing. Sorot matanya tajam, seolah menembus kebanggaan kosong Lucius.Lucius mendengus geli. “Jangan menatapku seperti itu. Kau bahkan tak punya kuasa menentu

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 76

    Tubuh Lucius Black tergeletak di lantai, napasnya berat dan tak beraturan. Bau samar serbuk racun masih menggantung di udara. Jill Maxim berdiri terpaku, jantungnya berdegup kencang.Calvin Reed mundur perlahan, bahunya goyah, lalu dipapah oleh Dahlia hingga kembali duduk di sofa. Keringat dingin menetes dari pelipisnya, wajahnya pucat. Meski matanya tetap tajam, jelas tubuhnya berada dalam kondisi lemah.Dahlia menoleh pada Jill. “Jangan terlalu dekat dengan serbuk tadi,” katanya tegas. “Itu racun. Calvin memberikannya padaku sebelumnya, berjaga-jaga untuk situasi seperti ini.”Mata Jill membelalak. Dalam sekejap, perasaan malu menusuk dadanya. Ia sempat meragukan Calvin, mengira pria itu menyerah begitu saja dan tak memiliki rencana cadangan. Kini ia sadar, Calvin sudah mempersiapkan jalan keluar sejak awal. Ia menggenggam erat tangannya, menahan rasa bersalah.“Calvin, apa yang harus kulakukan terharap orang ini? Haruskah aku membunuhnya selagi ia lemah?” tanya Jill berharap ia bis

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 75

    Calvin Reed berdiri perlahan dari sofa. Gerakannya sederhana, namun cukup untuk membuat seluruh ruangan berubah. Udara yang semula penuh dentuman pertarungan Jill dan Lucius kini seakan terkunci dalam hening yang berat.Lucius Black merasakan dingin merayap di punggungnya. Wajahnya masih menyeringai, tetapi kakinya sedikit gemetar. Kharisma Calvin yang muncul tiba-tiba membuat pikirannya goyah. Informasi yang ia terima sebelumnya menyebutkan bahwa hari ini Calvin berada dalam keadaan lemah, sekarat, karena pengaruh New Moon. Namun jika informasi itu bohong, jika Calvin masih memiliki kekuatan penuh, ia tahu satu hal pasti: dirinya tidak akan keluar dari Regal Ridge Villa dalam keadaan hidup.Calvin melangkah maju. Setiap langkahnya terdengar mantap di lantai marmer. Jill Maxim menatapnya dengan napas tercekat, matanya berkilat penuh harapan. Dahlia bahkan mencondongkan tubuhnya, seolah siap menyaksikan Calvin memusnahkan pria asing yang berani masuk ke rumah mereka.Lucius merasakan j

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 74

    Calvin Reed duduk waspada di sofa, jemarinya mengetuk sandaran lengan seirama dengan detak waktu. Wajahnya tetap tenang, meski telinganya jelas menangkap bunyi gesekan halus dari gagang pintu. Dahlia melirik panik, sementara Jill meluruskan punggungnya, seolah sudah siap menghadapi sesuatu.Pintu villa berderit terbuka perlahan. Bukan dengan keras, bukan pula terburu-buru. Justru gerakannya pelan, penuh kesengajaan, seperti seseorang yang tahu bahwa setiap detik keheningan adalah pisau yang bisa menusuk saraf penghuni rumah.Seorang pria masuk, langkahnya ringan namun berirama mantap. Ia mengenakan turtleneck hitam yang menempel erat di tubuh rampingnya, dipadu celana hitam rapi. Rambut pirang keemasan tersisir rapi, kontras dengan tatapan mata abu-abu yang dingin dan menghujam. Rahangnya tegas, dan senyum samar di bibirnya seperti ejekan yang sudah disiapkan.“Hmm… tempat yang nyaman,” ucapnya, suaranya rendah tapi cukup untuk memenuhi ruangan. Tatapannya bergulir dari Calvin, lalu s

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 73

    Setelah memutuskan untuk tinggal di Regal Ridge Villa selama New Moon, Calvin mengirim pesan pada Dahlia Miller.[Aku akan tiba di villa dalam lima belas menit ke depan. Jangan terkejut saat bertemu denganku, aku sedang tak baik-baik saja tetapi hari ini bukan waktu yang tepat untuk bercerita. Kuharap kau akan mengerti keadaanku]Di Regal Ridge Villa, Dahlia membaca pesan dari Calvin Reed dengan gugup. Ia bergegas merapikan kamar, menata ruang tamu, membersihkan dapur dan menyemprotkan wewangian untuk menyambut kepulangan, suaminya. Ia tak begitu memedulikan poin tentang Calvin sedang tak baik-baik saja. Saat ini Dahlia melihat Calvin sebagai sosok dominan dan superior, dan karenanya, ia beranggapan Calvin tak mungkin tidak baik-baik saja.‘Ah, aku harus berdandan cantik untuk menyambut kepulangan Calvin,’ batin Dahlia seraya bergegas ke kamar mandi dan mempersiapkan diri, selayak mungkin agar terlihat menarik di mata Calvin.Lima belas menit berselang…Mobil Cadillac Escalade ESV ber

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 72

    “Apa yang ingin kau laporkan?” tanya Calvin penasaran, matanya separuh terpejam sambil menahan nyeri di pelipis.Jill Maxim berbicara dengan nada berbisik, tubuhnya sedikit merunduk ke arah ponsel. “Aku tidak tahu ini ada hubungannya denganmu atau tidak, tetapi, kau tahu… Eldran King sekarang sedang bergerak ke utara. Dia membawa pasukan bawah tanahnya. Maksudku, dia membawa pasukan yang bukan militer resmi. Yang membuatku merasa aneh adalah, dia seharusnya masih ada pekerjaan penting di selatan.”Calvin Reed mengangguk pelan, jemarinya mengetuk ringan paha seolah sedang menghitung sesuatu. “Informasi yang bagus. Sekarang, aku ingin memberimu tugas kedua. Kau bersedia?”“Tentu saja! Sebutkan apa perintahmu dan aku akan melakukannya!” suara Jill terdengar bersemangat, seolah ia baru saja mendapat kehormatan besar.Bibir Calvin terangkat sedikit. Ia membenahi posisi duduknya dengan susah payah sembari memijit punyaknya yang nyeri. “Kirim orang kepercayaanmu, bawa mobil anti peluru. Data

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status