Share

Bab. 7 Putra Mahkota

Pagi yang cerah. Burung-burung yang berpasang-pasangan berkicauan di ranting-ranting pohon. Yohan membuka pintu, merenggangkan badannya menyambut sinar hangat cahaya matahari. Tampak Subin sedang duduk di teras depan rumah dengan secangkir kopi.

"Selamat pagi Guru!" sapa Yohan dengan ceria. Tampaknya ia sangat bersemangat untuk melakukan apa saja hari ini.

"Selamat pagi," jawab Subin biasa. Ia menyeruput kopinya sambil sesekali menghisap sebatang rokok yang ada di tangannya.

"Jadi Guru, apa kita akan mengkapak kayu lagi hari ini?" tanya Yohan.

"Simpan semangatmu itu Bocah. Pergilah mandi. Hari ini kita akan pergi ke Ibukota,"

"Ibukota? Kenapa kita akan pergi ke Ibukota?" tanya Yohan bingung dengan perubahan jadwal.

Subin menyeruput kopinya lagi, tatapannya jauh ke depan. Sekali lagi ia menghisap rokok di tangannya lalu menghembuskannya ke udara.

"Aku dengar semalam dari orang-orang di pasar, hari ini adalah peresmian Putra Mahkota Pangeran Samuel,"

Tiba-tiba kepala Yohan sediki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status