Beryl hanya tersenyum, tubuhnya tengah merasakan hunjaman otot berurat itu didalam palung lembahnya yang paling dalam, dan kali keempat Beryl mencapai klimaksnya diatas tubuh Gaga.
“Lanjutkan!” seru Gaga, “Baru setengah jalan waktunya. Aku belum puas kalau kamu benar-benar belum klimaks sampai 10 kali, Sayang."Beryl berhenti sejenak untuk mengumpulkan tenaga, dan akhirnya kembali menggenjot Gaga dari atas, membuat Gaga sendiri berteriak pelan setiap kali merasakan tongkat beruratnya menyentuh bagian terdalam milik Beryl, seperti diremas-remas nikmat rasanya. Sebenarnya dia sudah lelah, tetapi kenikmatan mengalahkan segalanya, dia selalu ingin dan ingin lagi, seolah bercinta tidak pernah membuatnya puas, sedangkan Gaga. Pria yang memiliki kekuatan besar untuk bercinta sampai semalaman itu sepertinya selalu menginginkan dirinya klimaks berkali-kali dahulu baru dirinya puas.Kamar hotel kelas suite room menjadi saksi bisu percintaan mereka, percintaan yang dilakukan tanpa ada ikatan sama sekali, perasaan suka sama suka dan saling membutuhkan saja yang selama ini mereka lakukan. Beryl dan Gaga lebih banyak menghabiskan waktu mereka di kamar ketimbang berduaan jalan-jalan menikmati suasana kota, bagi mereka bercinta adalah kepuasan tersendiri di sela-sela kesibukan pekerjaan mereka.Akhirnya Gaga meminta Beryl turun dari atas tubuhnya dan meminta diposisi menungging, sehingga semakin terlihat jelas ceruk paling dalam di lembah itu, hingga tanpa perlu menunggu lama, tongkat berurat itu masuk kedalam ceruk itu dan melakukan gerakan maju mundur.Beryl semakin berteriak nikmat ketika Gaga menghunjankan tongkat beruratnya didalam miliknya.“Sayang!”“Beryl! Ah! Aku suka ini!"Terdengar teriakan dari keduanya bersamaan.“Bersama, sayang,” kata Gaga, " Kamu benar-benar selalu membuatku puas, sayang! Ah! Aku suka sekali! Teruslah seperti ini untuk selanjutnya!"Keduanya akhirnya sama-sama berteriak panjang, Beryl kembali memuncratkan isi lembahnya, sedangkan Gaga memuncratkan cairan hangatnya, menghantam dinding-dinding rahim Beryl.Keduanya terlihat lemas setelah pergulatan panjang hampir dua jam lamanya. Gaga memeluk Beryl dari belakang, wanita itu sudah tertidur pulas karena lelah. Bagaimana tidak lelah, Gaga sudah membuatnya mencapai klimaks sebanyaksepuluh kali, seperti yang selalu dia inginkan selama ini, sedangkan Gaga hanya sekali. Keduanya lalu tertidur pulas hingga pagi, dalam posisi berpelukan dan tanpa sehelai benangpun. Rasa lelah setelah percintaan mereka yang panas di ranjang, membuat keduanya terlihat tenang dan damai, meski mungkin hati keduanya sama-sama gundah, menjalani hubungan tanpa ikatan, dan sembunyi-sembunyi dari pasangan yang semestinya. Tetapi bukankah disitu letak sebuah sensasi hidup, manakala anak manusia tengah bosan dengan kehidupan yang selama ini dijalani.Disisi lain, dibagian bumi yang lain, ternyata seorang wanita juga tengah beradu peluh dan hasrat dengan seorang pria. Mereka sama-sama juga melakukan hubungan terlarang, sang wanita tentu yang melakukan ini semua dibelakang pasangan sahnya.“Elena, kenapa kamu selalu saja membuatku ketagihan, sih!” teriak pria yang tengah berada dibawah tubuh indah dan seksi itu, wanita yang dipanggil Elena itu tampak tersenyum sambil tetap menggerakkan pinggulnya naik turun, "Kamu semakin cantik dan menggairahkan. Aku suka, jangan pernah mau jika dijamah laki-laki lain, termasuk suamimu sendiri."“Kamu suka kan?” tanya Elena sambil tersenyum“Suamimu pulang kapan?” tanya pria itu lagi“Tidak usah sekhawatir itu, suamiku melakukan perjalanan bisnis ke Singapura biasanya tiga harian disana.”“Kalau begitu aku ingin bercinta sepanjang waktu bersamamu, Elena,” kata pria itu“Tentu saja kita akan melakukannya bersama, Farhan. Hanya kamu yang mampu membuatku puas dan nikmat selama ini.”Pergulatan panjang dan panas dilakukan. Dua sejoli itu diranjang milik sang wanita, tentu saja juga apartemen di wanita.“Tapi kapan kita melakukan ini secara sembunyi-sembunyi terus sama kamu, sayang?” tanya Farhan, "Aku ingin bisa menggandeng tanganmu ketika kita jalan-jalan keluar, atau merangkulmu, menunjukkan bahwa kita pasangan yang romantis."“Kalau aku sudah berhasil mendapatkan aset perusahaannya, sayang,” jawab Elena, “Kalau aku sudah mendapatkannya, maka aku akan meninggalkan dia, dan kita hidup bersama.”“Kamu memang wanita cerdas, aku suka. Apalagi kamu seksi dan cantik, lengkap sudah hidupku memiliki wanita seperti kamu," kata Farhan sambil tersenyum.Keduanya telah sama-sama tertidur didalam kamar apartement yang biasa mereka tempati....Beryl masih tertidur pulas, didalam pelukan Gaga. Wanita itu tampak enggan membuka mata, padahal sedari tadi Gaga sudah menciumi wajahnya supaya bangun dan mandi bersama, mengingat sebentar lagi mereka harus bertemu klien lalu pulang ke Indonesia."Sayang, bangun...." kata Gaga dengan suara lembut, "Kita harus bertemu klien setelah ini, lalu kita pulang ke Indonesia.""Aku masih mengantuk," Keluh Beryl sambil mengusap wajahnya"Ayo, bangun!" Tiba-tiba tubuh Beryl seperti melayang, ternyata Gaga mengangkat tubuh Beryl dan membawa masuk kedalam kamar mandi, dan keduanya masuk ke dalam air hangat didalam bathtub. Mandi bersama, itulah yang selalu mereka lakukan jika tengah bersama. Kadang juga disertai dengan percintaan panas, terkadang juga tidak. Dan pagi ini Gaga tidak melakukan, sudah dipastikan terlambat bertemu klien jika dia menggarap sekretaris cantiknya itu.Aktivitas seperti biasa dilakukan, Beryl sudah bersiap dengan setelan cantiknya, tentu saja dengan rok mini."Sayang, jangan pakai rok sependek itu besok-besok lagi, aku tidak suka," protes Gaga"Kenapa?" tanya Beryl sambil membetulkan letak dasi pria itu"Aku tidak suka. Tubuhnya hanya untukku, jadi jangan diperlihatkan ke laki-laki lain," jawab Gaga."Baiklah, tidak usah sesewot itu, Sayang. Lagi pula mana ada yang berani melirikku, mereka tahunya Pak Gaga sangat melindungi karyawan perempuannya," kata Beryl yang kemudian mengecup singkat bibir pria itu. Tahu jika pria itu tengah cemburu hanya karena masalah pakaian. Tapi pria itu akan langsung melunak setelah diberikan ciuman lembut.Mereka lalu keluar dari kamar untuk sarapan dahulu, sebelum mereka bertemu dengan klien. Sarapan berlangsung dengan sedikit canda tawa diantara keduanya.Sementara itu di belahan bumi lain, dua anak manusia juga baru saja beradu peluh diranjang mereka, disebuah kamar yang ada di apartement mewah."Hari ini suamiku pulang, aku juga harus pulang ke rumah," kata wanita yang tengah berada dalam pelukan seorang pria, "Aku harap kamu bersabar, kita pasti bisa selalu bersama tanpa perlu sembunyi-sembunyi lagi.""Aku tahu, pulanglah, toh kita bisa bertemu kapanpun kita mau diluar jam kerjaku," balas sang pria sambil menciumi puncak kepala wanita yang cantik dengan rambut kecokelatan."Terima kasih mau bersabar untuk aku," kata wanita itu lagi."Elena, kapan aku pernah menuntut kamu untuk segera meninggalkan suami kamu itu? Tidak pernah, kan? Aku hanya tidak rela jika dia menjamah dirimu, itu saja," balas sang pria sambil mengecup kening wanita itu lagi, "Aku hanya ingin memilikimu secara utuh. Bukan lagi suami orang.""Sejak menikah kami bahkan tidak pernah sekamar, kami hanya bersandiwara didepan keluarga kami saja," kata wanita bernama Elena itu, "Dan kamulah pria yang selama ini selalu berhasil membuatku mengerang nikmat di ranjang. Kamulah yang membuat aku selalu bisa bahagia. Kamu tentu tahu, pernikahan kami hanya diatas kertas.""Aku hanya kadang tidak habis pikir, bagaimana kamu dan dia bisa menjalani pernikahan tanpa ada rasa cinta selama ini." Pria itu tampak terkekeh sendiri, "Kalau aku jadi kamu, lebih baik pergi dari rumah daripada hanya dianggap istri diatas kertas saja.""Salah sendiri, mamiku terlalu berambisi untuk menjodohkan dengan anak teman arisannya yang kaya raya itu. Ya memang beneran kaya dan aku mendapatkan segala fasilitas yang aku inginkan, dan sekarang aku menikmatinya. Mas Farhan juga tahu kan, aku mana bisa hidup serba kekurangan."Pria yang dipanggil Farhan itu hanya tersenyum, "Aku tahu, sayang. Hanya saja aku bukan pria kaya raya.""Aku akan mendapatkannya sebentar lagi, sayang. Kamu hanya tinggal meneruskan saja kelak." Elena langsung naik ke tubuh pria tampan itu, "Kita akan hidup dalam suasana penuh cinta dan tidak akan kekurangan harta.""Aku tahu, kamu pasti bisa," kata pria bernama Farhan itu sambil menowel hidung mungil wanita cantik bernama Elena.Pagi mereka kembali membara, diatas peraduan kasih yang sesungguhnya terlarang, karena sang wanita bernama Elena itu, sesungguhnya adalah istri dari seorang Gabriel Daffa Dirgantara, atau biasa dipanggil Gaga, sang CEO dari berbagai perusahaan, dengan salah satunya adalah perusahaan makanan ringan dengan sekretarisnya bernama Beryl Jovanka."Ah,... sayang.... Puaskan aku...." kembali terdengar teriakan manja dari mulut Elena."Janji sama aku, jangan pernah meminta Gaga untuk melakukan hal ini!" Seru Farhan"Aku hanya meminta pada mu selama ini!" balas Elena"Memangnya kamu tidak pernah tidur bersamanya?" tanya Farhan. Cukup terkejut.1 tahun yang lalu..."Mom, aku belum ingin menikah! Mommy tahu kan aku masih ingin berkarir!" seru Gaga, sambil menatap sebal pada wanita yang sudah berusia 50 tahunan dihadapannya itu."Mau sampai kapan kamu menunda? Usiamu sudah 27 tahun dan kamu belum menikah. Mommy hanya ingin kamu bahagia sebelum Mommy menutup mata, sayang. Dan Elena adalah gadis yang tepat untuk kamu. Menikah tidak akan mempengaruhi pekerjaan dan karirmu!""Belum 30 tahun, Mom. Aku masih muda," elak Gaga lagi, "Diluar sana banyak pria yang baru menikah setelah umur 40 tahun.""Mommy tidak mau tahu, pokoknya kamu harus menikah dengan Elena," balas wanita itu, "Wanita itu cantik dan cerdas, seksi lagi. Kamu pasti menyukainya! Mommy hanya ingin kamu mendapatkan wanita yang tepat untuk anak laki-laki Mommy."Wanita itu, Cecilia Dirgantara, adalah mommynya Gaga. Wanita itulah yang menginginkan Gaga menikah dengan Elena, anak dari sahabatnya yang bernama Wilona. Wilona sebenarnya hanyalah orang biasa, namun memang mer
Gaga baru sampai dirumah ketika sore hari, terlihat Mommynya tengah menikmati secangkir teh hangat diteras rumah dengan ditemani Elena. Pria itu kemudian menghampiri keduanya."Sudah pulang, Sayang," sapa Elena yang kemudian memberikan ciuman ditangan Gaga, dan Gaga hanya membalas dengan memberikan ciuman pada kening istrinya."Mommy baik-baik saja?" tanya Gaga. Pria itu mencium wanita tua itu."Mommy selalu sehat, apalagi melihat kalian terlihat semakin harmonis saja," jawab Cecilia sambil tersenyum"Aku ke kamar dulu," kata GagaPria itu lalu meninggalkan kedua wanita beda generasi itu. Seolah dia enggan berlama-lama berbasa-basi dan bersikap mesra dengan istrinya, didepan mommynya.Gaga bergegas masuk kedalam kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Rasa lelah karena perjalanan Singapura-Indonesia seakan hilang setelah berendam di bathup. Cukup lama Gaga berendam disana, dan kemudian keluar dari kamar mandi sudah dalam keadaan segar. Terlihat Elena sudah ada didal
Gaga tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk bercinta dengan sekretarisnya, bahkan hampir setiap waktu dia melakukannya di kantor, disela-sela kesibukan mereka bekerja, kecuali jika Beryl tengah datang bulan.Tidak ada orang kantor yang tahu soal hubungan spesial mereka, yang kini menjadi hubungan terlarang karena semua orang tahu jika Gaga sudah menikahi model cantik bernama Elena, sehingga Beryl pada akhirnya berubah status menjadi kekasih gelapnya Gaga."Oh! Shit! Kenapa tubuhmu selalu saja membuatku menginginkan lebih, sayang!" seru Gaga sambil menghentak-hentakkan miliknya maju mundur dengan Beryl ada didepannya, Gaga melakukan manuver serangan dari belakang, sementara Beryl berpegangan pada meja kerja Gaga."Ah! Sayang, faster! I like it!" balas Beryl tidak kalah seru dengan Gaga. Wanita itu memang selalu bisa mengimbangi setiap gerakan Gaga dan sentuhan-sentuhan yang diberikan Gaga. Sepagi ini saja wanita cantik itu sudah mencapai klimaks nya sebanyak 2 kali."Almost there
Siang itu, Gaga baru saja selesai melakukan rapat staf dengan ditemani Beryl. Keduanya lalu sama-sama duduk di sofa yang ada diruang kerja Gaga. Gaga tengah ingin bermanja dipelukan wanita cantik itu, tapi Beryl menolak. Apalagi Beryl tengah memangku laptopnya."Sayang, kamu kenapa?" tanya Gaga"Tunggu sebentar, Sayang. Aku sedang mengecek sesuatu," jawab Beryl"Pekerjaan sudah selesai, kenapa kamu masih saja sibuk dengan laptopmu?" tanya Gaga sambil mengerucutkan bibirnya"Karena ini lebih penting dari godaanmu," jawab Beryl dengan tanpa memandang wajah pria yang dia cintai itu. Matanya tetap tertuju pada laptopnya.Gaga akhirnya memposisikan duduknya kembali menjadi tegak, agak kesal karena wanita kesayangannya itu justru sibuk dengan pekerjaannya sendiri."Lihat ini!" seru Beryl sambil menunjukkan layar laptopnya. Yang dilihat Gaga hanya semacam kode-kode yang tidak dia pahami."Apanya yang dilihat?" tanya Gaga, tidak mengerti, "Kalau kamu menunjukkan aku angka-angka profit keuanga
Gaga mempercepat langkah kakinya, koridor rumah sakit serasa seperti lorong kematian untuknya. Semalam Brenda memberiakan kabar jika mamanya masuk rumah sakit karena serangan jantung. Tetapi Gaga terlalu pulas tidur dipelukan Beryl, sehingga dia mengabaikan pesan penting dari Brenda.ICU adalah ruang yang dituju Gaga saat ini, karena Cecilia harus dirawat intensif disana. Elena dan ibunya juga terlihat sudah ada disana. "Kamu sudah pulang?" tanya Gaga agak heran, kenapa Elena lebih cepat sampai dibanding dirinya. Pria itu mengecup kening Elena, hanya untuk basa-basi didepan mertuanya."Kebetulan masih ada penerbangan malam," jawab Elena"Bagaimana Mommy?" tanya Gaga"Masih sama seperti seperti malam, Tuan," jawab Brenda, "Kata dokter memang orang dengan riwayat stroke bisa saja terjadi serangan jantung mendadak."Gaga lalu masuk kedalam ruang perawatan Mommynya, terlihat wanita tua itu sudah dipasang berbagai macam alat."Mom, kenapa Mommy seperti ini lagi?" tanya Gaga sambil mencium
Gaga tampak baru saja membuka matanya setelah mendapatkan kecupan singat dari Elena. Wanita itu tampak sudah bangun dan terlihat rapi."Kenapa tidak membangunkanku?" Tanya Gaga dengan suara khas bangun tidurnya"Tidurmu nyenyak sekali, aku tidak rela membangunkanmu," jawab Elena, "Aku sudah siapkan sarapan untukmu. Aku harus pergi dulu, karena ada pemotretan terakhir."Gaga hanya menganggukkan kepala saja. Percintaan semalam baginya terasa biasa saja, dia bahkan sudah menebak bahwa bukan dirinya pria pertama yang memasuki lembah kenikmatan milik sang istri, namun Gaga tidak peduli, toh dia sudah mendapatkan dari Beryl selama ini."Ternyata kamu sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta dengan pria lain sebelum bersamaku," kata Gaga sambil menggelengkan kepalanya, "Semoga kali ini kamu tidak membohongiku dengan mengatakan benih dalam rahimmu kelak adalah benihku, padahal ternyata bukan."Gaga lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia harus berangkat ke kantor untuk meng
“Akh…..” terdengar desahan panjang keluar dari bibir mungil si pemilik tubuh seksi dan menggairahkan, tubuhnya juga menggeliat dasyat.Bagaimana tidak mendesah panjang, ketika bibir seorang pria tengah menyesap dan mengulum puncak pink salah satu gundukan kenyal miliknya, sedangkan sebuah tangan kekar tengah meremas-remas gundukan miliknya yang satunya. Dua buah gundukan nan kenyal itu telah dikuasai pria tampan yang sudah sejak setengah jam yang lalu sepertinya tidak ada capeknya untuk menyesap, menjilat dan mengulum. Seolah-olah menemukan. Air kehidupan yang selama ini tidak pernah dia temukan dalam perjalanan panjangnya.Lelaki tampan itu tersenyum dengan sangat manis, kemudian mendekatkan wajahnya pada wanita itu lalu mencium bibir wanita itu dengan lembut, dan detik selanjutnya sang wanita merasakan tubuhnya melayang bersamaan dengan suara petir diluar sana, diiringi hujan deras, membuat suasana semakin mendukung dua anak manusia untuk saling beradu peluh di ranjang.Beryl Jovank