1 tahun yang lalu...
"Mom, aku belum ingin menikah! Mommy tahu kan aku masih ingin berkarir!" seru Gaga, sambil menatap sebal pada wanita yang sudah berusia 50 tahunan dihadapannya itu."Mau sampai kapan kamu menunda? Usiamu sudah 27 tahun dan kamu belum menikah. Mommy hanya ingin kamu bahagia sebelum Mommy menutup mata, sayang. Dan Elena adalah gadis yang tepat untuk kamu. Menikah tidak akan mempengaruhi pekerjaan dan karirmu!""Belum 30 tahun, Mom. Aku masih muda," elak Gaga lagi, "Diluar sana banyak pria yang baru menikah setelah umur 40 tahun.""Mommy tidak mau tahu, pokoknya kamu harus menikah dengan Elena," balas wanita itu, "Wanita itu cantik dan cerdas, seksi lagi. Kamu pasti menyukainya! Mommy hanya ingin kamu mendapatkan wanita yang tepat untuk anak laki-laki Mommy."Wanita itu, Cecilia Dirgantara, adalah mommynya Gaga. Wanita itulah yang menginginkan Gaga menikah dengan Elena, anak dari sahabatnya yang bernama Wilona. Wilona sebenarnya hanyalah orang biasa, namun memang merupakan sahabat Cecilia sejak masa sekolah. Wilona yang selalu bermimpi bisa hidup serba ada dan kaya raya, tentunya sangat menginginkan Elena bisa menikah dengan Gaga.Sementara itu, di rumah mungil yang hanya dihuni dua wanita beda generasi, yaitu ibu dan anak juga tengah terjadi perdebatan sengit."Kamu harus bisa mengambil hati Gaga. Dia akan menjadikan hidupmu enak setelah ini, Elena," kata Wilona kepada putrinya."Aku hanya suka uangnya, Mam. Tidak suka dengan orangnya," balas Elena yang sama-sama seperti Wilona, menyukai uang dan hidup mewah."Lama-lama kamu akan cinta sama Gaga kalau kamu tahu seberapa kayanya Gaga," kata Wilona sambil tersenyum, "Ayolah, sayang. Kamu bayangkan akan menjadi nyonya besar Dirgantara itu seperti apa, apapun yang kamu inginkan hanya tinggal membalikkan telapak tangan, Gaga akan memberikan semua kebutuhanmu.""Mami ini ingin hidup enak juga, tapi anaknya yang dijadikan umpan," gerutu Elena, "Kenapa nggak mami saja yang cari duda kaya raya dan meminta jadi suami mami, biar mami bisa hidup enak!""Karena hanya kamu satu-satunya orang yang bisa menjadi salah satu dari bagian keluarga Dirgantara, Elena," balas Wilona, "Pokoknya mami jamin kamu akan hidup enak jika mau bersama Gaga."Suatu sore yang cerah, dua anak manusia yang sebelumnya belum pernah bertemu, akhirnya memutuskan untuk bertemu di sebuah cafe. Gaga tengah duduk di kursinya sambil memegang ponselnya, sedangkan Elena duduk di kursi yang ada di seberang Gaga, sambil memainkan kuku-kuku lentiknya.Gaga memang pertama kali melihat Elena terkesan, karena gadis itu memang sangat cantik, ditambah lagi dia sepertinya memang pintar bersolek, sehingga apa yang dia kenakan selalu terlihat serasi dan sesuai dengan tubuhnya yang memang seksi.Elena sendiri ketika pertama kali bertemu dengan Gaga juga terkesima, bagaimana tidak? Ternyata pria yang dijodohkan dengan dirinya adalah pria tampan, kalau begini, tentu saja Elena tidak akan menolak. Gaga adalah pria sempurna dambaan setiap wanita.Gaga memiliki rambut hitam kecoklatan, seperti setengah ikal, yang terlihat rapi. Bibirnya tipis dan semakin tampan ketika tersenyum, sehingga banyak wanita terpesona. Kulitnya putih seperti susu, tapi sedikit kecoklatan, ditambah lagi mata keburukannya, menandakan dia adalah pria blasteran.Tingginya sekitar 180cm dengan badan yang proporsional dan atletis, tampak jelas jika dia selalu melakukan gym dan work out. Dia mengenakan pakaian yang tampak elegan, dengan kemeja berwarna abu-abu dan celana hitam yang memiliki siluet potongan yang pas di tubuhnya. Dibalik kemejanya itu, pastilah tersembunyi dada bidang dan enam kotakan perut yang mempesona, sungguh memang Gaga ini bak dewa tampan tanpa cela. Wanita manapun pasti akan jatuh cinta pada pria itu."Jadi, kamu setuju dengan perjodohan ini?" tanya Gaga dengan nada dingin. Elena cukup terkejut dengan sikap Gaga."I-iya," jawab Elena dengan gugup."Aku akan menyetujui perjodohan ini, dengan syarat kamu juga memenuhi peraturan dari aku," kata GagaElena hanya menganggukkan kepala saja, tidak menyangka jika pria yang dijodohkan dengan dirinya ternyata adalah pria dingin dan tidak ada ramah-ramahnya sama sekali."Pertama, pernikahan ini hanya pernikahan diatas kertas, demi memenuhi keinginan Mommy aku," kata Gaga, "Tentunya juga mami kamu. Sama-sama menyusahkan anaknya demi sebuah ambisi."Ciutlah sudah nyali Elena untuk menggoda pria itu supaya bertekuk lutut diperlukannya, namun nyatanya ternyata pria yang dijodohkan dengan dirinya merupakan pria dingin dan sama sekali tidak ada senyum. Bahkan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya seperti sebuah ultimatum yang tidak boleh dibantah siapapun."Iya, aku mengerti," kata Elena"Selama menjadi istri aku, semua kebutuhanmu akan aku penuhi, kamu berhak atas nafkah dari aku, tetapi hanya nafkah lahir, tidak untuk nafkah bathin. Kamu tidak punya hak untuk menuntut itu padaku." Gaga tampak masih saja bersikap dingin, meski dihadapannya adalah wanita cantik, calon istrinya. Namun namanya laki-laki, jika sudah tidak cinta mau apa lagi. Pastilah dia akan bersikap dingin bahkan justru menutup diri."Apakah kamu mengerti sampai disini?" tanya Gaga"Mengerti," jawab Elena"Ketika kita sudah menikah nanti, kamu akan tinggal dirumahku, bersama Mommy aku, karena aku tidak mungkin meninggalkan Mommy yang sudah sering sakit, kita memang akan sekamar, tapi jangan berharap kita akan satu ranjang. Bersikaplah manis di depan Mommy seolah kita adalah pasangan suami istri yang bahagia," kata Gaga."Akan aku usahakan," balas Elena"Satu lagi, jangan ikut campur urusan pribadiku apapun itu, karena aku juga tidak akan ikut campur dengan urusan pribadimu," kata Gaga.Elena hanya tersenyum kecut dengan semua syarat yang diajukan oleh Gaga. Pupus sudah harapannya untuk membuat Gaga jatuh cinta pada dirinya, nyatanya pria itu tetap saja tidak tertarik dengan keseksian tubuhnya. Entah terbuat dari apa hati pria itu, hingga sepertinya tidak tertarik dengan makhluk yang disebut wanita. Ataukah Gaga memiliki kelainan orientasi seksual?Gaga melakukan itu semua karena memang dia tidak cinta dengan Elena, karena didalam hatinya sudah ada wanita lain yang selama dua tahun terakhir ini sudah mengisi hari-harinya dengan sangat indah. Sayangnya, Cecilia tidak suka dengan wanita pilihan Gaga, hanya karena profesi wanita itu adalah seorang sekretaris. Sepertinya ada cerita menyakitkan dibalik kebencian Cecilia pada seorang sekretaris.Malam itu Gaga tidak pulang ke rumah, dia memilih pulang ke apartement dan ditemani oleh Beryl. Hari-hari Gaga memang banyak dihabiskan bersama Beryl selama ini, seakan dikantor tidak pernah ada puasnya."Sayang, sebentar lagi aku akan menikah dengan Elena. Jika saja boleh menolak maka aku akan menolak, tapi ini keinginan Mommy," kata Gaga sambil bersandar di pundak wanita cantik itu"Tidak apa-apa, Sayang. Aku tidak Masalah kalau kamu menikah dengan Elena, toh kamu nggak cinta juga sama Elena," balas Beryl sambil mengusap lembut rahang pria itu."Harusnya kamu yang ada dipelaminan itu bersamaku, bukan wanita lain," kata Gaga."Suatu saat mimpi itu akan terwujud, Sayang," balas Beryl"Maafkan aku, ya. Andai saja Mommy tidak sakit-sakitan, sudah pasti aku akan menolaknya dan diam-diam menikahi kamu," kata Gaga.Pria itu kemudian merubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan wanita cantik yang selalu tampil sederhana namun tetap elegan, seorang gadis cantik yang berasal dari sebuah desa, mengadu nasib ke kota dengan menyelesaikan kuliahnya lalu bekerja sebagai sekretaris, dan tidak menyangka justru bertemu Gaga ditempat dia bekerja."Sampai kapanpun aku hanya menyayangi kamu," kata Gaga yang kemudian mencium lembut bibir wanita itu.Dering ponsel mengejutkan Gaga, ternyata dari asisten rumah tangganya."Ada apa, Bibi Brenda?" tanya Gaga setelah mengangkat teleponnya"Nyonya baru saja jatuh di kamar mandi dan sekarang sedang perjalanan ke rumah sakit, Tuan Muda!" jawab Brenda, wanita yang sudah sejak kecilnya Gaga bekerja di keluarga Dirgantara."Ap-apa...."Gaga bergegas ke rumah sakit, kali ini Beryl tidak ikut karena wanita itu tahu, pasti keluarga besar Dirgantara akan menolak keberadaannya.Sampai dirumah sakit, ternyata sudah ada Elena dan maminya Wilona. Ternyata Cecilia mengalami serangan stroke untuk yang kedua kalinya, dan dokter mengatakan ini lebih parah dari serangan pertama sekitar tiga tahun yang lalu.Kondisi Cecilia sedikit membaik setelah diberikan penanganan, namun begitu sepertinya Cecilia mengalami kelumpuhan hingga harus mendapatkan perawatan intensif dahulu, meski begitu Cecilia masih bisa bicara."Gaga, Mommy minta tolong bisa?" tanya Cecilia dengan suara lemahnya"Mommy istirahat saja, memangnya Mommy ingin apa?" tanya Gaga dengan wajah cemasnya"Besok, nikahi Elena, Mommy takut waktu Mommy sudah tidak lama lagi. Mommy hanya ingin melihat kamu menikah dengan Elena, sehingga kelak kamu sudah ada yang mengurus jika Mommy sudah tidak ada," jawab CeciliaGaga hanya menatap Elena dengan tatapan dingin, sementara Wilona tampak tersenyum sumringah mendengar permintaan sahabatnya itu pada putranya. Sebentar lagi, putrinya akan menyandang gelar Nyonya Dirgantara."Baik, Mom," kata GagaGaga baru sampai dirumah ketika sore hari, terlihat Mommynya tengah menikmati secangkir teh hangat diteras rumah dengan ditemani Elena. Pria itu kemudian menghampiri keduanya."Sudah pulang, Sayang," sapa Elena yang kemudian memberikan ciuman ditangan Gaga, dan Gaga hanya membalas dengan memberikan ciuman pada kening istrinya."Mommy baik-baik saja?" tanya Gaga. Pria itu mencium wanita tua itu."Mommy selalu sehat, apalagi melihat kalian terlihat semakin harmonis saja," jawab Cecilia sambil tersenyum"Aku ke kamar dulu," kata GagaPria itu lalu meninggalkan kedua wanita beda generasi itu. Seolah dia enggan berlama-lama berbasa-basi dan bersikap mesra dengan istrinya, didepan mommynya.Gaga bergegas masuk kedalam kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Rasa lelah karena perjalanan Singapura-Indonesia seakan hilang setelah berendam di bathup. Cukup lama Gaga berendam disana, dan kemudian keluar dari kamar mandi sudah dalam keadaan segar. Terlihat Elena sudah ada didal
Gaga tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk bercinta dengan sekretarisnya, bahkan hampir setiap waktu dia melakukannya di kantor, disela-sela kesibukan mereka bekerja, kecuali jika Beryl tengah datang bulan.Tidak ada orang kantor yang tahu soal hubungan spesial mereka, yang kini menjadi hubungan terlarang karena semua orang tahu jika Gaga sudah menikahi model cantik bernama Elena, sehingga Beryl pada akhirnya berubah status menjadi kekasih gelapnya Gaga."Oh! Shit! Kenapa tubuhmu selalu saja membuatku menginginkan lebih, sayang!" seru Gaga sambil menghentak-hentakkan miliknya maju mundur dengan Beryl ada didepannya, Gaga melakukan manuver serangan dari belakang, sementara Beryl berpegangan pada meja kerja Gaga."Ah! Sayang, faster! I like it!" balas Beryl tidak kalah seru dengan Gaga. Wanita itu memang selalu bisa mengimbangi setiap gerakan Gaga dan sentuhan-sentuhan yang diberikan Gaga. Sepagi ini saja wanita cantik itu sudah mencapai klimaks nya sebanyak 2 kali."Almost there
Siang itu, Gaga baru saja selesai melakukan rapat staf dengan ditemani Beryl. Keduanya lalu sama-sama duduk di sofa yang ada diruang kerja Gaga. Gaga tengah ingin bermanja dipelukan wanita cantik itu, tapi Beryl menolak. Apalagi Beryl tengah memangku laptopnya."Sayang, kamu kenapa?" tanya Gaga"Tunggu sebentar, Sayang. Aku sedang mengecek sesuatu," jawab Beryl"Pekerjaan sudah selesai, kenapa kamu masih saja sibuk dengan laptopmu?" tanya Gaga sambil mengerucutkan bibirnya"Karena ini lebih penting dari godaanmu," jawab Beryl dengan tanpa memandang wajah pria yang dia cintai itu. Matanya tetap tertuju pada laptopnya.Gaga akhirnya memposisikan duduknya kembali menjadi tegak, agak kesal karena wanita kesayangannya itu justru sibuk dengan pekerjaannya sendiri."Lihat ini!" seru Beryl sambil menunjukkan layar laptopnya. Yang dilihat Gaga hanya semacam kode-kode yang tidak dia pahami."Apanya yang dilihat?" tanya Gaga, tidak mengerti, "Kalau kamu menunjukkan aku angka-angka profit keuanga
Gaga mempercepat langkah kakinya, koridor rumah sakit serasa seperti lorong kematian untuknya. Semalam Brenda memberiakan kabar jika mamanya masuk rumah sakit karena serangan jantung. Tetapi Gaga terlalu pulas tidur dipelukan Beryl, sehingga dia mengabaikan pesan penting dari Brenda.ICU adalah ruang yang dituju Gaga saat ini, karena Cecilia harus dirawat intensif disana. Elena dan ibunya juga terlihat sudah ada disana. "Kamu sudah pulang?" tanya Gaga agak heran, kenapa Elena lebih cepat sampai dibanding dirinya. Pria itu mengecup kening Elena, hanya untuk basa-basi didepan mertuanya."Kebetulan masih ada penerbangan malam," jawab Elena"Bagaimana Mommy?" tanya Gaga"Masih sama seperti seperti malam, Tuan," jawab Brenda, "Kata dokter memang orang dengan riwayat stroke bisa saja terjadi serangan jantung mendadak."Gaga lalu masuk kedalam ruang perawatan Mommynya, terlihat wanita tua itu sudah dipasang berbagai macam alat."Mom, kenapa Mommy seperti ini lagi?" tanya Gaga sambil mencium
Gaga tampak baru saja membuka matanya setelah mendapatkan kecupan singat dari Elena. Wanita itu tampak sudah bangun dan terlihat rapi."Kenapa tidak membangunkanku?" Tanya Gaga dengan suara khas bangun tidurnya"Tidurmu nyenyak sekali, aku tidak rela membangunkanmu," jawab Elena, "Aku sudah siapkan sarapan untukmu. Aku harus pergi dulu, karena ada pemotretan terakhir."Gaga hanya menganggukkan kepala saja. Percintaan semalam baginya terasa biasa saja, dia bahkan sudah menebak bahwa bukan dirinya pria pertama yang memasuki lembah kenikmatan milik sang istri, namun Gaga tidak peduli, toh dia sudah mendapatkan dari Beryl selama ini."Ternyata kamu sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta dengan pria lain sebelum bersamaku," kata Gaga sambil menggelengkan kepalanya, "Semoga kali ini kamu tidak membohongiku dengan mengatakan benih dalam rahimmu kelak adalah benihku, padahal ternyata bukan."Gaga lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia harus berangkat ke kantor untuk meng
“Akh…..” terdengar desahan panjang keluar dari bibir mungil si pemilik tubuh seksi dan menggairahkan, tubuhnya juga menggeliat dasyat.Bagaimana tidak mendesah panjang, ketika bibir seorang pria tengah menyesap dan mengulum puncak pink salah satu gundukan kenyal miliknya, sedangkan sebuah tangan kekar tengah meremas-remas gundukan miliknya yang satunya. Dua buah gundukan nan kenyal itu telah dikuasai pria tampan yang sudah sejak setengah jam yang lalu sepertinya tidak ada capeknya untuk menyesap, menjilat dan mengulum. Seolah-olah menemukan. Air kehidupan yang selama ini tidak pernah dia temukan dalam perjalanan panjangnya.Lelaki tampan itu tersenyum dengan sangat manis, kemudian mendekatkan wajahnya pada wanita itu lalu mencium bibir wanita itu dengan lembut, dan detik selanjutnya sang wanita merasakan tubuhnya melayang bersamaan dengan suara petir diluar sana, diiringi hujan deras, membuat suasana semakin mendukung dua anak manusia untuk saling beradu peluh di ranjang.Beryl Jovank
Beryl hanya tersenyum, tubuhnya tengah merasakan hunjaman otot berurat itu didalam palung lembahnya yang paling dalam, dan kali keempat Beryl mencapai klimaksnya diatas tubuh Gaga.“Lanjutkan!” seru Gaga, “Baru setengah jalan waktunya. Aku belum puas kalau kamu benar-benar belum klimaks sampai 10 kali, Sayang."Beryl berhenti sejenak untuk mengumpulkan tenaga, dan akhirnya kembali menggenjot Gaga dari atas, membuat Gaga sendiri berteriak pelan setiap kali merasakan tongkat beruratnya menyentuh bagian terdalam milik Beryl, seperti diremas-remas nikmat rasanya. Sebenarnya dia sudah lelah, tetapi kenikmatan mengalahkan segalanya, dia selalu ingin dan ingin lagi, seolah bercinta tidak pernah membuatnya puas, sedangkan Gaga. Pria yang memiliki kekuatan besar untuk bercinta sampai semalaman itu sepertinya selalu menginginkan dirinya klimaks berkali-kali dahulu baru dirinya puas.Kamar hotel kelas suite room menjadi saksi bisu percintaan mereka, percintaan yang dilakukan tanpa ada ikatan sam