Share

Delapan Belas

Luna memijit kepalanya yang terasa berat. Banyak hal yang dilewatinya beberapa hari ini. Sudah dua Minggu Jim dirawat pasca operasi, selama itu juga Luna bolak-balik ke rumah sakit, menyempatkan waktu walau hanya beberapa jam saja. Dia menulikan telinganya dari omelan mertuanya yang selalu mengkambing hitamkan Luna, memperlakukan Luna sebagai tersangka atas yang menimpa Jim selama ini.

Lia masuk sambil mengamati wajah Luna. Beberapa hari ini wajah sang bos terlihat kacau, tapi dia tak berniat membagi keluh kesahnya pada Lia.

"Kau tak makan siang?" Lia menarik satu kursi dan duduk di depan Luna.

"Aku kehilangan selera makan."

"Kau ... Hamil?" Lia bersorak. Luna sampai memukul lengan Lia dengan buku di tangannya.

"Jangan asal bicara."

"Hamil itu biasa terjadi pada orang yang telah menikah. Kau sangat aneh."

"Tapi tidak untuk pernikahanku."

Lia memutar matanya malas.

"Ada apa? Wajahmu kusut, lingkaran matamu persis seperti panda. Aku kira kau kebanyakan begadang membuat anak."

"Lia, bisa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status